9 Berkas Lamaran Kerja yang Perlu Kamu Siapkan!

Ditulis oleh Dini N. Rizeki

article thumbnail

Ada beberapa berkas lamaran kerja yang perlu kamu siapkan.

Saat melihat lowongan pekerjaan dan kamu merasa memenuhi persyaratan serta kualifikasi yang disebutkan, apa yang biasanya akan kamu lakukan? Langsung membuat surat lamaran kerja? Membuat curriculum vitae yang keren? Sebenarnya, ada satu hal yang perlu kamu persiapkan dengan baik sebelum melamar kerja, yaitu berkas lamaran kerja

Berkas lamaran kerja adalah hal penting yang harus kamu persiapkan saat ingin melamar pekerjaan. Kenapa dianggap sebagai hal penting? Karena berkas tersebutlah yang akan menjadi pertimbangan bagi tim rekrutmen perusahaan dalam mencari kandidat yang paling sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan perusahaan.

Secara umum, kamu mungkin sudah tahu bahwa salah satu syarat melampirkan lamaran kerja adalah orang tersebut harus menulis surat lamaran kerja yang dilengkapi dengan berkas lamaran kerja lainnya. Berkas lamaran kerja ini pun harus berisikan poin-poin penting yang mampu membuka peluang agar pelamar diterima oleh perusahaan.

9 Berkas Lamaran Kerja yang Banyak Diminta

Sebenarnya, susunan berkas lamaran kerja yang dijadikan syarat oleh suatu perusahaan yang satu dengan lainnya bisa saja berbeda. Masing-masing perusahaan bisa menerapkan kebijakan yang berbeda terkait berkas lamaran kerja tersebut. 

Namun, secara garis besar, ada sekitar 9 berkas yang perlu kamu penuhi kelengkapnnya, yaitu: 

1. Surat Lamaran Kerja

Susunan berkas lamaran kerja pertama yang perlu kamu siapkan ialah surat lamaran kerja. Surat lamaran kerja merupakan surat yang berisi ketertarikan minat dan kemampuan pelamar yang sesuai dengan kualifikasi pekerjaan yang dilamar. Surat lamaran kerja juga berfungsi untuk meyakinkan tim rekrutmen agar kamu bisa dipanggil ke tahap berikutnya yakni interview.

Terdapat beberapa kaidah penulisan yang perlu diperhatikan dalam surat lamaran kerja, yang terkait dengan struktur penulisan dan penggunaan bahasa. Surat lamaran kerja umumnya terdiri dari:

  • Tanggal surat
  • Alamat surat
  • Salam pembuka
  • Isi surat
  • Nama dan alamat pengirim
  • Salam penutup

Pastikan kamu sudah menggunakan bahasa Indonesia yang formal dan mudah dimengerti oleh pembaca (pihak HRD).

2. Daftar Riwayat Hidup atau Curriculum Vitae (CV)

Daftar riwayat hidup atau Curriculum Vitae (CV) merupakan berkas lamaran kerja berikutnya setelah surat lamaran kerja. Kamu bisa membuat CV dengan desain atau template semenarik mungkin untuk mendapatkan perhatian pihak HRD perusahaan.

Isi dari CV antara lain adalah:

  • Identitas
  • Informasi kontak
  • Riwayat pendidikan
  • Pengalaman kerja
  • Sertifikasi atau pelatihan yang pernah diikuti
  • Keahlian dan keterampilan yang dimiliki 

Jika kamu adalah seorang pelamar kerja yang baru lulus atau fresh graduate, dan belum memiliki pengalaman kerja, kamu bisa mencantumkan pengalaman organisasi, magang, ataupun kerelawanan.

3. Kumpulan Hasil Karya atau Portofolio

Umumnya, portofolio kerja merupakan salah satu berkas yang perlu dilampirkan oleh pelamar yang sudah memiliki pengalaman bekerja. Meski begitu, para lulusan baru juga tetap bisa melampirkan portofolio yang berasal dari pengalaman organisasi atau magang. 

Portofolio dapat kamu buat dalam bentuk tulisan, gambar, ataupun desain. Berkas ini juga tidak kalah pentingnya untuk membantu pihak HRD mendapatkan gambaran mengenai kemampuan yang dimiliki pelamar. 

Baca juga: Portofolio adalah: Definisi, Fungsi, dan Contoh Portofolio

4. Identitas Pribadi

Identitas pribadi yang biasanya ditetapkan menjadi persyaratan lamaran kerja adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Kamutidak perlu melampirkannya dalam format asli, hanya perlu fotokopinya. Umumnya perusahaan juga hanya meminta masing-masing satu lembar untuk setiap dokumen tersebut.

5. Pas Foto Terbaru

Pas foto yang biasanya diminta sebagai syarat memenuhi susunan berkas lamaran kerja adalah yang berukuran 3×4 dan 4×6. Siapkan stok foto secukupnya untuk melamar pekerjaan secara offline atau ketika datang untuk interview. Ingat, semakin update foto yang kamu gunakan, semakin mudah pula pihak HRD bisa mengenali kamu secara fisik. 

Pastikan urutan berkas lamaran kerja kamu sudah benar! 

6. Ijazah dan Transkrip Nilai

Ijazah dan transkrip nilai merupakan berkas yang menjadi bukti latar belakang pendidikan pelamar kerja yang bisa disesuaikan dengan persyaratan lamaran kerja untuk posisi yang dibutuhkan. Perusahaan biasanya hanya meminta ijazah dan transkrip nilai pendidikan terakhir, yang pastinya sudah dilegalisir oleh pihak sekolah. 

Ijazah dan transkrip nilai berguna untuk meyakinkan pihak HRD bahwa kamu benar-benar pernah sekolah atau kuliah di tempat yang kamu tulis di CV, serta prestasi akademik yang ada sesuai dengan yang diakui pihak sekolah/kampus.

Baca Juga: 8 Contoh Resume: Mulai Resume Lamaran Kerja Hingga Seminar

7. Sertifikat Pendukung

Berkas lamaran kerja berikutnya yaitu berbagai sertifikat pendukung. Sama halnya dengan portofolio, sertifikat bisa menjadi pendukung untuk menjelaskan kemampuan pelamar kerja dalam bidang pekerjaannya.

Sertifikat ini dapat berupa sertifikat seminar, pelatihan, lomba, hingga sertifikat kerja yang diberikan oleh perusahaan sebelumnya. Jika kamu juga memiliki piagam penghargaan atas prestasi tertentu di bidang akademis maupun non akademis juga bisa disertakan.

8. SKCK

Berikutnya, kamu juga bisa melampirkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dalam susunan berkas lamaran kerja. SKCK bisa dibuat di polsek terdekat. 

Berkas ini sebenarnya bukan suatu hal yang wajib kamu bawa dan hanya perlu dibawa ketika pihak perusahaan memintanya sebagai syarat. Namun, SKCK akan menjadi sebuah pertimbangan tersendiri bagi pihak perusahaan untuk melihat bahwa kamu tidak memiliki rekam kriminal atau hal negatif lainnya, yang nantinya bisa membuat perusahaan ragu untuk memilih kamu sebagai calon pegawai.

9. Surat Keterangan Kesehatan

Berkas lamaran kerja terakhir yang perlu kamu lengkapi adalah surat keterangan kesehatan yang kamu dapatkan dari pihak tenaga medis, baik rumah sakit atau klinik terdekat. 

Adanya surat kesehatan fisik dan mental juga bisa menjadi pertimbangan bagi tim HRD dalam proses perekrutan karyawan. Alasannya adalah karena kesehatan dari karyawan berkaitan erat dengan performa yang akan diberikan kepada perusahaan. 

Urutan Berkas Lamaran Kerja

Setelah kamu melengkapi berbagai berkas lamaran kerja tersebut, hal berikutnya yang harus kamu lakukan adalah mengurutkannya dengan benar. Kenapa begitu? Urutan berkas lamaran kerja yang benar bisa menilai sejauh mana kamu serius untuk melamar pada pekerjaan tersebut. Tidak hanya itu, ini juga bisa mencerminkan kepribadian kamu yang lebih rapi dan teratur.

Lantaran itulah, sebelum mengirimkan berkas lamaran kerja, kamu harus mengetahui urutan berkas lamaran kerja yang benar. Susunan berkas lamaran kerja ini juga berlaku untuk lamaran via email maupun map atau amplop. Berikut selengkapnya.

  • CV
  • Surat Lamaran
  • Portofolio
  • Paklaring
  • Ijazah dan Transkrip nilai 
  • SKCK
  • KTP, SIM, dan Kartu Keluarga (KK)
  • Pasfoto 
  • Berkas Tambahan

Baca Juga: Praktis dan Mudah: Cara Membuat Contoh CV Bahasa Inggris

Penutup

Demikianlah sedikit ulasan mengenai berkas lamaran kerja yang perlu kamu siapkan sebagai syarat umum saat melamar kerja di suatu perusahaan. Berkas lamaran kerja tersebut meliputi berbagai hal, seperti surat lamaran, curriculum vitae, portofolio, identitas pribadi, pas foto terbaru, ijazah dan transkrip nilai, serta sertifikat pendukung.

Di tengah kemajuan teknologi digital, kamu juga bisa melamar kerja secara online dengan melampirkan berkas lamaran dalam bentuk soft-file. Umumnya, berkas lamaran kerja yang ada dikirimkan melalui email atau melalui platform aplikasi lowongan kerja.

Namun, kamu juga perlu ingat bahwa sebaiknya kamu tidak sembarang mengirim berkas lamaran ke perusahaan-perusahaan, apalagi yang ternyata tidak memiliki keterangan jelas. Bila perlu, kamu bisa menambahkan atau memberikan watermark pada identitas pribadi, ijazah, dan transkrip nilai yang dikirim, sekalipun itu dalam bentuk soft-file fotokopi. Ini dilakukan untuk mencegah agar data pribadi kamu tidak disalahgunakan oleh oknum perusahaan bodong yang berkedok lowongan pekerjaan.

Bagi perusahaan yang mungkin sedang membuka rekrutmen karyawan, ada baiknya bila menggunakan bantuan aplikasi yang terintegrasi pada satu sistem. Sehingga proses recruitment yang dilakukan dengan praktis dan hemat waktu. 

Salah satu aplikasi yang dapat membantu mengelola karyawan adalah aplikasi majoo. Selain itu, majoo juga punya beberapa fitur lainnya yang bisa membantu kegiatan operasional perusahaan. Jadi, tidak ada alasan untuk menunda berlangganan majoo kan?

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo