Contoh dan Cara Menghitung Biaya Peluang

Penulis Andiana Moedasir
24 January 2022

article thumbnail

Mau mencoba menghitung biaya peluang, Majoopreneurs? Bayangkan kamu hanya memiliki uang Rp50.000 dalam keadaan sangat lapar. Tepat di hadapan kamu, ada penjual ayam geprek seharga Rp45.000. 

Namun sekitar 500 meter dari tempatmu berada, ada penjual nasi goreng yang memberikan bonus minuman dingin gratis seharga Rp30.000. 

Akses ke tempat nasi goreng bisa menggunakan ojek online seharga Rp10.000. Mana yang akan kamu pilih?

Detik ini juga, dalam pikiranmu pasti sedang mengkalkulasi beberapa hal ini untuk kemudian bisa memutuskan membeli apa: kebutuhan, ketersediaan uang (sumber daya), peluang, serta risiko. Apakah benar?

Adegan di atas hanyalah secuplik dari miliaran pilihan yang ditawarkan dalam kehidupan. Pilihan yang harus segera diputuskan untuk dipilih. 

Pada skala yang lebih besar seperti keputusan bisnis dan negara, keputusan ini perlu ditimbang baik-baik. Karenanya perlu dihitung secara saksama.

Oleh karena itulah, muncul istilah bernama biaya peluang atau opportunity cost untuk membantu menaksir seberapa besar peluang yang kita lewatkan dan seberapa banyak manfaat dari peluang yang kita pilih. 

Tentu saja, kita semua ingin yang keputusan yang akhirnya diambil memberi lebih banyak manfaat dan keuntungan daripada yang tidak kita pilih. 

Apa Itu Biaya Peluang?

Secara umum, biaya peluang merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau dikorbankan karena melepas sebuah kesempatan demi memilih kesempatan lain.

Namun, pengertian biaya peluang menurut para ahli adalah sebagai berikut:

  • Gregory Mankiw: segala sesuatu yang harus dikorbankan untuk memperoleh sesuatu yang lainnya.
  • Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus: nilai sebuah barang maupun jasa yang paling berharga yang hilang.
  • Robert B. Ekelund, Jr dan Robert D. Tollison: hasil dari penggunaan biaya sumber daya ekonomi yang tidak jadi diperoleh karena tidak memilih pilihan tersebut.
  • Buchanan pada artikelnya "Opportunity Cost" dalam buku berjudul The World of Economic menyatakan bahwa biaya peluang dilatarbelakangi oleh adanya kelangkaan sumber daya dan pilihan. 

Jika sebuah kebutuhan langka maka kamu harus mencari alternatif lain agar kebutuhan tersebut tetap terpenuhi, bukan? 

Selain itu, biaya peluang juga dapat muncul karena sumber daya ekonomi yang terbatas. Keterbatasan tersebut biasanya muncul dari individu atau perusahaan, seperti keterbatasan uang, waktu, tenaga, dan sebagainya. 

Oleh karena itu, biaya peluang juga disebut sebagai biaya alternatif terbaik setelah pilihan pertama yang tidak dapat dipilih. 

Pada contoh di atas, uang yang hanya Rp50.000 merupakan keterbatasan sumber daya. Sementara nasi goreng serta ayam geprek adalah pilihannya.

Baca Juga: Memahami Perbedaan Owner dan Founder dalam Dunia Bisnis

Jenis Jenis Biaya Peluang

Kembali ke kasus “perut lapar” tadi. Jika dianalisis, ada hal yang kamu pertimbangkan saat memilih ayam geprek atau nasi goreng. 

Misalnya saja ketersediaan uang, kesanggupan menunggu lebih lama untuk bisa makan, kemungkinan lelah harus berjalan kaki, dan sebagainya. Itu semua adalah bentuk biaya peluang. 

Namun demikian, kita bisa mengategorikannya ke dalam dua tipe yang berbeda: 

  • Biaya peluang implisit: biaya tidak berwujud yang tidak dapat dengan mudah dikalkulasikan dengan angka. Misalnya waktu tunggu, kesenangan, keuntungan di masa depan, tingkat kepuasan, tingkat kemacetan, dan sebagainya. 
  • Biaya peluang eksplisit: mengacu pada biaya yang mudah diperhitungkan. Biaya eksplisit biasanya biaya yang dapat dihitung, seperti uang, jumlah barang, besar aset, laba, dan sebagainya. 


Baca Juga: RAB adalah Rencana Anggaran Biaya, Bagaimana Cara Buatnya?


Manfaat Mengetahui Biaya Peluang

Dalam skala individu, jika kamu menerapkan dan membiasakan menghitung biaya peluang, tentu akan sangat membantumu menarik keputusan yang logis dan risikonya terkendali. Apalagi jika diterapkan di skala yang lebih besar. 

Dalam bisnis atau perusahaan, misalnya. Menghitung biaya peluang memungkinkan pemilik bisnis dan pemangku kepentingan mampu mengambil langkah dan keputusan yang paling baik untuk semua pihak dan tentunya paling menguntungkan. 

Dengan mempertimbangkan opsi-opsi lain yang muncul dan dengan sadar meninggalkan pilihan yang tak diambil. 

Pemilik bisnis harus mempertimbangkan biaya peluang ketika membuat keputusan. Apalagi keputusan yang akan berdampak pada besarnya “pundi-pundi” laba yang akan dihasilkan. 

Tak hanya itu, ada beberapa manfaat utama ketika kamu menguasai mengenai penetapan biaya peluang ini. 

Sadar atas Peluang yang Hilang

Dengan adanya biaya peluang atau opportunity cost, kamu ada dalam kesadaran bahwa ketika sudah mengambil sebuah pilihan, itu artinya kamu mengorbankan opsi yang tidak kamu pilih. Ini mind state yang penting. 

Ke depannya, kamu tak kaget atau merasa sudah mempertimbangkan mengapa opsi lain tersebut tidak kamu pilih dengan alasan yang kuat. 

Secara ekonomi, keputusan yang kamu ambil akan menjadi lebih akurat. Selain itu, sumber daya yang kamu miliki pun digunakan lebih efektif. 

Memahami Bahwa Harga Tak Sekadar Nominal

Manfaat besar yang bisa kamu petik dalam mempertimbangkan biaya peluang adalah membuat kamu lebih paham atas relatifnya sebuah harga dari tiap pilihan. Ya benar, biaya bisa saja tentang berapa rupiah.

Namun juga biaya yang perlu dipertimbangkan juga menyoal waktu, kepuasan, dan sebagainya. Kamu akan lebih piawai dalam membandingkan biaya serta manfaat dari setiap pilihan. 

Mampu melihat nilai tawar terbaik dari setiap pilihan yang harus kamu ambil dalam keputusan. 

Bantu Kamu Kian Lihai Menempatkan Prioritas

Bicara mengenai skala prioritas, semakin menguntungkan nilai ekonomi dari suatu peluang bisnis, maka semakin besar pula peluangnya untuk kamu pilih, bukan?.

Kamu dapat menentukan pilihan mana yang paling penting selain paling untung. Memahami tingkat urgensi pun menjadi elemen penting dalam kepentingan usaha ataupun untuk kepentingan hidup secara individu. 

Kapan Penghitungan Biaya Peluang Dibutuhkan?

Biaya peluang perlu dihitung dan dianalisis tepat ketika kamu berhadapan dengan pilihan. Baik itu dua pilihan atau lebih. 

Dalam skala bisnis, tentu saja keputusan harus diambil setiap hari, setiap saat. Ada nilai aset dan nilai usaha yang dipertaruhkan. 

Dengan perhitungan biaya peluang, bisa dibilang kamu akan lebih percaya diri dan penuh alasan logis saat akhirnya mengambil sebuah keputusan menentukan salah satu pilihan. 

Tentu saja, pada akhirnya, keuntungan dan kondisi lebih baik diharapkan akan kamu dapatkan.

Faktor yang Memengaruhi Biaya Peluang

Tak mudah memang mengambil keputusan yang tepat. Karenanya kenali beberapa faktor yang memengaruhi nilai biaya peluang, terlebih jika kamu memiliki sebuah lini bisnis.

  • Uang atau modal yang dimiliki dalam perputaran usahamu;
  • Sumber daya (resources) yang tersedia dan bisa diusahakan;
  • Profit atau laba yang kamu harapkan;
  • Nilai jual produk/jasa saat ini;
  • Kelebihan, kekurangan, risiko, dan solusi di tiap pilihan yang kamu hadapi.

Cara Menghitung Biaya Peluang

Untuk menghitung biaya peluang, kamu harus menganggap berada dalam kondisi yang mengalami kelangkaan atau keterbatasan sumber daya. Sehingga kamu dihadapkan dengan pilihan yang harus diambil. 

Umumnya, setelah itu, ada dua buah kondisi yang mungkin kamu hadapi. Berikut cara menghitung biaya alternatif:

  • Jika kamu menghadapi dua pilihan, maka biaya peluang adalah selisih dari biaya hal yang tidak kamu pilih (kamu korbankan) dengan yang kamu pilih. 
  • Jika kamu dihadapkan dengan lebih dari dua pilihan, maka biaya peluang adalah pilihan yang kamu korbankan dan memiliki nilai terbesar.

Ada beberapa contoh biaya peluang yang bisa kamu pelajari.

Contoh Biaya Peluang

Setelah memahami secara garis besar mengenai biaya peluang, seperti apa memangnya biaya ini? Konsep biaya peluang merupakan hilangnya manfaat ketika satu alternatif dipilih dari alternatif yang lain.

Contoh 1: 

Kinan memiliki uang Rp350.000.000. Dengan jumlah uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk memenuhi impiannya naik balon udara di Cappadocia atau membeli mobil pertamanya. 

Jika ia memilih untuk membeli mobil, ia akan kehilangan kesempatan untuk menikmati keindahan Cappadocia. 

Begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih untuk bertamasya ke Cappadocia, ia akan kehilangan kesempatan untuk memiliki mobil. 

"Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya peluang. Dimensi biaya peluang dapat berbentuk berbagai hal, termasuk waktu, uang, atau utilitas.

Contoh 2: 

Allysa mempunyai uang Rp100.000.000. Ia akan menentukan apakah memilih untuk berinvestasi di produk investasi A yang hasil sebesar 5%. 

Atau menanam dananya di produk investasi B yang memberikan bagi hasil sebanyak 7%. Jika Allysa memilih produk B maka biaya peluang dari keputusan ini seberat 7%-5%, yakni 2%. 

Contoh 3: 

PT Garuda Di Dadaku memiliki aset berupa gedung. Pemiliknya memiliki dua pilihan yang harus diambil salah satunya, yakni: menyewakan gedung atau menggunakan gedung untuk kegiatan operasional perusahaan. 

Anggap saja uang sewa gedung sebesar Rp250.000.000 per tahunnya. Jika PT Garuda Di Dadaku memilih untuk menyewakan bangunan, maka perusahaan akan mendapatkan benefit dari nilai sewa. 

Akan tetapi kehilangan peluang untuk memakai bangunan untuk kegiatan operasional. Hilangnya peluang tersebut dinamakan biaya peluang.

Contoh 4: 

Deni adalah seorang psikolog anak dengan penghasilan Rp500.000 per jam. Dia memutuskan untuk menutup kantornya di suatu sore untuk mengecat kantornya sendiri.

Ia pikir akan menghemat uang ketimbang membayar tukang cat profesional. Ternyata mengecat kantornya membutuhkan waktu sekitar 4 jam.

Secara efektif, Deni kehilangan penghasilannya sebesar Rp2.000.000. Katakanlah honor tukang cat profesional adalah Rp2.500.000. Ini berarti biaya peluang Deni adalah Rp500.000 (Rp2.500.000-Rp2.000.000).

Rumus Biaya Peluang

Melihat keempat contoh di atas, apakah kamu sudah mampu menarik formula atau rumus dalam menghitung biaya peluang (opportunity cost)? Ya, begini rumusnya:

Biaya peluang = FO – CO

FO = Return on best foregone option (nilai peluang yang tidak dipilih)

CO = Return on chosen option (nilai peluang yang dipilih)

Kasus 1

UMKM Merdeka Bersama yang merupakan lini usaha di bidang pembuatan batik cap mendapatkan suntikan investasi sebesar Rp100.000.000. 

Pemiliknya berniat mengalokasikan dananya untuk membeli mesin yang lebih canggih. Pilihan mesin merek Oke dapat meningkatkan output produksi batik sebesar 3%. Sedangkan pilihan mesin merek Kuat meningkat sebesar 5%. 

Pemiliknya akhirnya memilih merek Kuat. Maka biaya peluangnya adalah:

Biaya peluang = Produktivitas mesin Oke – Produktivitas mesin Kuat

  = 3% - 5% 

  = -2% 

Jadi, biaya peluang dalam pengambilan keputusan pemilihan mesin di UMKM Merdeka Bersama sebesar 2% output produksi batik. 

Kasus 2

PT Layangan Anti Putus memiliki gedung yang digunakan sebagai kantor bagi para karyawannya. Pemilik perusahaan telah diberikan kesempatan untuk memindahkan perusahaan ke lokasi lain dan menyewakan gedung yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. 

Dengan terus tinggal di gedung itu, perusahaan akan kehilangan sekitar Rp30 juta per bulan, jika saja gedung tersebut disewakan. 

Namun, dengan pindah ke lokasi lain, perusahaan akan diharuskan membayar sewa Rp20 juta per bulan untuk lokasi tersebut. Perusahaan memilih tetap tinggal di gedung milik sendiri. 

Biaya peluang = Profit jika gedung disewakan – Uang sewa gedung di lokasi baru

  = Rp30 juta – Rp 20 juta 

  = Rp10 juta

Ini berarti bahwa dengan memilih tetap tinggal di gedung yang dimiliki, perusahaan akan melepaskan pendapatan tambahan sebesar Rp10 juta sebulan yang akan diperoleh uang sewa. Besaran Rp10 juta ini dianggap sebagai biaya peluang untuk tinggal di lokasi perusahaan saat ini.

Biaya yang dihitung di atas baru biaya eksplisitnya saja. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam contoh di atas adalah biaya implisit. 

Walaupun perusahaan dapat menghasilkan tambahan Rp10 juta per bulan dengan melepas gedung untuk disewakan, perusahaan mungkin akan menghadapi kerugian atau kehilangan hal-hal yang tidak berwujud sebagai akibatnya.

Misalnya, beberapa karyawan mungkin tidak dapat pindah ke lokasi baru perusahaan harus terpaksa berhenti bekerja. Ini akan menjadi kerugian bagi perusahaan secara keseluruhan.

Perusahaan mungkin juga harus membayar pajak tambahan di lokasi baru yang akan memengaruhi pendapatan mereka secara keseluruhan. 

Penting untuk diingat bahwa tidak semua biaya peluang datang dalam bentuk keuntungan atau kerugian moneter saat menghitung biaya ini untuk bisnis yang kamu kembangkan.

Baca Juga: Contoh dan Manfaat Jurnal Khusus saat Menjalankan Bisnis

Bijaksana Menentukan Variabel Pilihan Biaya Peluang

Dalam menentukan variabel yang sebuah biaya dalam biaya peluang, kamu perlu mempertimbangkan beberapa hal ini:

  • Imbang dan objektif dalam melihat permasalahan yang terjadi.
  • Mampu menemukan dan secara kreatif mengenai beragam kemungkinan atas pilihan yang dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan.
  • Menghitung dengan cermat dari data yang kamu miliki serta menetapkan biaya yang realistis atas setiap pilihan yang ada.
  • Memperbarui dan mengevaluasi data dengan metode tepat, untuk semua pilihan dan ragam alternatif yang akan diambil salah satunya. 
  • Mempertimbangkan dengan bijak tak hanya faktor-faktor yang bersifat kualitatif atau dapat dinominalkan. Fokus juga pada faktor yang menyangkut psikologis dan kesejahteraan bersama. 
  • Menggali dan menimbang alasan yang kuat di balik keputusan yang pada akhirnya diambil, lalu menjalankannya dengan konsisten.

Kesimpulan

Jangan lupa, perhitungan biaya peluang bukan hanya didasarkan pada perhitungan uang namun juga memperhitungkan waktu, kesenangan serta keuntungan yang bisa diperoleh di masa yang akan datang. 

Ya, walaupun biaya peluang tidak dapat ditampilkan dalam laporan keuangan, namun kamu dapat menggunakan biaya peluang saat membuat keputusan yang memerlukan pilihan di antara beberapa opsi. 

Beberapa orang juga banyak yang memiliki pendapat bahwa opportunity cost bukanlah biaya “nyata”. 

Mengapa? Ya itu tadi, karena biaya tersebut tidak muncul langsung di laporan keuangan perusahaan. Biaya peluang dianggap sebagai sebuah konsep yang relatif abstrak. 

Tapi jangan salah, banyak perusahaan, eksekutif, dan investor justru mengalami kegagalan yang pahit karena gagal memperhitungkannya dalam pengambilan keputusan sehari-hari.

Memang, penghitungan biaya peluang tak tiba-tiba membuahkan hasil yang besar. Namun ini tentang sebuah kebiasaan dalam mengambil keputusan yang lebih rapi, hati-hati serta teliti. 

Tapi lihat saja, jika perhitungan biaya peluang tak meleset dari waktu ke waktu, dalam jangka panjang, biaya peluang memiliki pengaruh yang besar pada hasil yang dicapai oleh individu atau perusahaan.

Memulai kebiasaan baik tak pernah ada ruginya, bukan, Majoopreneurs? Sekarang mari ikut majoo membaca artikel bermanfaat lainnya agar bisnismu makin maju.

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo