Saat ini kamu pasti memerlukan berbagai pertimbangan dan perencanaan yang matang untuk dapat mengelola keuangan dengan baik. Selain mengalokasikan dana yang sesuai dengan kebutuhan saat ini, kamu pun perlu menyiasati dana tersebut dari inflasi yang selalu terjadi setiap tahun. Apabila kamu hanya mengandalkan tabungan saja, suku bunga yang dihasilkan belum mampu menyiasati nilai inflasi yang harus dihadapi.
Terdapat banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya dengan berinvestasi. Saat ini sudah sangat beragam instrumen investasi yang bisa kamu pilih. Deposito merupakan salah satu instrumen investasi yang populer karena beragam keuntungan yang ditawarkan dibandingkan dengan tabungan biasa. Keuntungan yang ditawarkan dari deposito adalah suku bunga yang relatif tinggi bila dibandingkan dengan tabungan biasa. Dibandingkan instrumen investasi saham, deposito memiliki risiko yang minim.
Namun, sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi menggunakan deposito, sebaiknya kamu mengetahui serta memahami terlebih dahulu segala informasi seputar deposito.
Untuk itu, simak artikel ini lebih lanjut untuk menambah pengetahuan serta pemahamanmu mengenai definisi deposito, bunga deposito, hingga cara menghitung bunga deposito.
Apa Itu Deposito?
Secara umum, deposito adalah salah satu instrumen investasi yang disediakan oleh bank dengan sistem penyetoran yang dilakukan di awal serta memiliki ketentuan penarikan dengan jangka waktu tertentu. Walaupun dana investasi yang disetorkan hanya dapat ditarik setelah jangka waktu tertentu, deposito memiliki keunggulan tersendiri bila dibandingkan dengan rekening tabungan biasa. Suku bunga deposito lebih kompetitif daripada tabungan biasa. Namun bila kamu memutuskan untuk menarik dana investasi sebelum jangka waktunya berakhir, terdapat beberapa bank yang memberikan penalti atau potongan yang harus ditanggung.
Baca Juga: Deposito adalah Instrumen Investasi Terbaik? Masa, sih?!
Berapa Jangka Waktu Deposito?
Deposito memiliki berbagai pilihan jangka waktu simpanan yang dapat kamu pilih sesuai dengan kebutuhanmu. Umumnya jangka waktu yang ditawarkan deposito mulai dari 1, 3, 6, 12 hingga 24 bulan.
Apa Itu Bunga Deposito?
Bunga deposito adalah sejumlah keuntungan berupa dana yang diberikan oleh bank kepada para nasabahnya sebagai hasil dari imbal hasil dari investasi deposito. Bunga deposito ini bisa kamu dapatkan setiap bulan dan masuk ke rekening yang sudah didaftarkan untuk menampung bunga deposito tersebut.
Besaran bunga deposito yang akan kamu peroleh tergantung dari besarnya dana yang kamu investasikan dan tingkat suku bunga deposito bank yang kamu pilih.
Jenis-jenis Deposito
Deposito terbagi atas tiga jenis, yaitu:
1. Deposito Berjangka
Deposito ini adalah salah satu jenis deposito yang sistem penarikannya disesuaikan dengan jangka waktu tertentu, misalnya mulai dari 1, 3, 6,12, hingga 24 bulan.
Tingkatan bunga yang diberikan bank kepada nasabahnya pun berbeda tergantung dari jangka waktu yang sudah disepakati antara bank dan nasabah. Semakin lama jangka waktunya, makin besar pula tingkat suku bunga yang diperoleh nasabah.
2. Sertifikat Deposito
Deposito satu ini adalah jenis deposito yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan. Sertifikat deposito dicatat dalam nilai nominal, bunganya ditulis sebagai bunga dibayar di muka, dan dapat diamortisasi (dihapus atau dinyatakan tak berlaku).
3. Deposit on Call
Jenis deposito yang terakhir adalah deposit on call. Dana investasi yang disimpan dalam rekening ini umumnya memiliki jangka waktu antara 7 hingga 30 hari. Deposit on call tidak dapat dijualbelikan. Hal ini dapat diartikan bahwa deposito jenis ini hanya bisa diklaim oleh nama yang tertera dalam deposito tersebut.
Baca Juga: Investasi adalah: Pengertian, Biaya, dan Manfaat
Bunga Deposito Tertinggi Tahun 2022
Berikut ini adalah daftar bunga deposito tertinggi tahun 2022 yang dihimpun melalui Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) Bank Indonesia dan berbagai sumber.
Deposito 1 Bulan
- Bank DBS sebesar 6%
- Bank Mayora sebesar 5,5%
- Bank Bukopin sebesar 5,25%
- Bank Victoria sebesar 5,25%
- BNI sebesar 4,25% - 5,5%
Deposito 3 bulan
- Bank Victoria sebesar 3,35% - 7%
- Bank DBS sebesar 6%
- Bank Mayora sebesar 5,5%
- Bank Bukopin sebesar 5,25%
- BNI sebesar 4,25% - 5,5%
Deposito 6 bulan
- Bank DBS sebesar 6%
- Bank Mayora sebesar 5,5%
- Bank Bukopin sebesar 5,25%
- Bank MNC Internasional sebesar 4, 25%
- BNI sebesar 4,25% - 5,5%
- Bank Danamon sebesar 3,33% - 3,75%
Deposito 12 bulan
- Bank MNC sebesar 4,25% - 8%
- Bank DBS sebesar 6%
- Bank Mayora sebesar 5,5%
- Bank Bukopin sebesar 5,25%
- BNI sebesar 4,25% - 5,5%
- BCA sebesar 3,5%
Baca Juga: 9 Contoh Investasi Jangka Pendek yang Wajib Diketahui
Cara Menghitung Bunga Deposito
Besaran bunga deposito yang diberikan kepada nasabah tergantung dari kebijakan masing-masing bank. Walaupun begitu, instrumen investasi satu ini cukup menjanjikan. Oleh karena itu, penting untukmu mengetahui cara menghitung bunga deposito agar dapat menemukan strategi investasi yang tepat.
Perhitungan bunga deposito dibedakan menjadi dua berdasarkan situasi, yaitu pendapatan per jatuh tempo dan pendapatan per bulan. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
1. Berdasarkan Jumlah Pendapatan Per Jatuh Tempo
Metode satu ini dilakukan dengan cara menghitung total pendapatan yang kamu dapatkan setiap jatuh tempo. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:
Lalu untuk menghitung profit dari bunga deposito dan jumlah pajak, kamu dapat menggunakan rumus di bawah ini, ya.
Rumus menghitung jumlah pajak adalah sebagai berikut:
Contoh:
Pram berinvestasi menggunakan instrumen deposito dan dana awal investasi sebesar Rp10.000.000 untuk jangka waktu 6 bulan. Suku bunga deposito yang ditetapkan sebesar 6% dengan potongan pajak yang harus ditanggung Pram sebesar 20%. Berapa total pendapatan Pram setelah 6 bulan?
Besaran profit dari bunga deposito = (Setoran Pokok x Suku Bunga Deposito x Tenor) / 365 hari
= (Rp10.000.000 x 6% x 180 hari) / 365 hari
= Rp108.000.000 / 365 hari
= Rp295.890
Potongan pajak yang harus ditanggung = Tarif Pajak x Profit dari Bunga Deposito
= 20% x Rp295.890
= Rp59.178
Total pendapatan Pram setelah 6 bulan = Setoran Pokok + (Profit dari Bunga Deposito – Jumlah Pajak Deposito)
= Rp10.000.000 + (Rp295.890 – Rp59.178)
= Rp10.000.000 + Rp236.712
= Rp10.236.712
2. Berdasarkan Keuntungan Bunga Setiap Bulan
Metode menghitung bunga deposito selanjutnya dengan menggunakan keuntungan bunga per bulan. Berikut ini rumus hitungnya.
Angka 80% dalam rumus di atas didapat dari persentase pendapatan dikurangi persentase pajak yang harus ditanggung, yaitu 100% dikurangi 20%.
Contoh:
Pram berinvestasi menggunakan instrumen deposito dan dana awal investasi sebesar Rp10.000.000 untuk jangka waktu 6 bulan. Suku bunga deposito yang ditetapkan sebesar 6% dengan potongan pajak yang harus ditanggung Pram sebesar 20%. Berapa profit bersih per bulan yang didapatkan Pram?
Profit bersih per bulan = (Suku Bunga Deposito x Setoran Pokok Deposito x 30 hari x 80%) / 365 hari
= (6% x Rp10.000.000 x 30 hari x 80%) / 365 hari
= Rp14.400.000 / 365 hari
= Rp39.452
Baca Juga: Mari Belajar Cara Investasi Reksadana untuk Pemula!
Tips Investasi Deposito di Bank
Walaupun investasi dengan menggunakan deposito tergolong minim risiko, kamu harus tetap berhati-hati ketika memilih tempat berinvestasi. Berikut ini beberapa tips investasi deposito di bank yang perlu kamu ketahui.
1. Pastikan Bank Sudah Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Bank memiliki legalitas pastinya telah dijamin oleh Undang-Undang. Kamu pun tak perlu khawatir akan adanya penipuan karena kinerja bank diawasi oleh OJK.
2. Perhatikan Reputasi Bank
Maksimal suku bunga deposito yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hanya 8%. Oleh karena itu, kamu perlu berhati-hati dengan tawaran suku bunga yang tinggi. Kamu dapat mengantisipasi dengan memilih bank yang reputasinya baik dan sudah memiliki banyak nasabah.
3. Carilah Bank yang Memberikan Pilihan Jangka Waktu Beragam
Kamu juga perlu menyesuaikan jangka waktu sesuai kebutuhan dan kondisi finansial sebelum melakukan investasi. Oleh karena itu, pilihlah bank yang menyediakan jangka waktu beragam.
4. Hitunglah Bunga Deposito secara Rutin
Kamu dapat mempraktikkan menghitung bunga deposito setidaknya satu bulan sekali. Dengan memperkirakan jumlah bunga yang kamu dapatkan, kamu pun dapat membuat strategi investasi untuk meminimalisasi kerugian.
5. Bandingkan Suku Bunga Tiap Bank
Selain kamu perlu mengetahui cara menghitung bunga deposito, kamu juga perlu mencari tahu suku bunga deposito pada masing-masing bank. Setelah itu, masukkan suku bunga tersebut ke dalam perhitungan sehingga kamu dapat memilih bank yang paling menguntungkan.
Kesimpulan
Bunga deposito adalah sejumlah keuntungan yang diberikan bank kepada nasabahnya sebagai hasil dari investasi deposito. Deposito menawarkan bunga yang kompetitif dibandingkan dengan suku bunga pada tabungan biasa. Bunga deposito ini akan langsung ditransfer ke rekening khusus deposito setiap bulannya.
Apabila kamu berniat untuk berinvestasi menggunakan instrumen investasi deposito, pastikanlah memilih bank yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK agar lebih aman dan terjamin. Sebaiknya kamu mendiversifikasi dana investasi ke berbagai instrumen investasi. Hal ini untuk mencegah kerugian yang besar di kemudian hari.
Apabila kamu memiliki bisnis, kamu bisa membuat laporan keuangan bisnismu agar kamu dapat mengetahui besaran uang yang akan kamu investasikan dengan menggunakan instrumen deposito.
Aplikasi wirausaha all in one yang saat ini bisa kamu gunakan adalah aplikasi majoo. Aplikasi majoo memiliki banyak fitur yang akan memudahkanmu dalam mengelola operasional bisnis. Salah satunya dengan menggunakan fitur akuntansi. Fitur ini dilengkapi dengan 30 jenis laporan penjualan dan keuangan secara detail dan otomatis.
Yuk, gunakan aplikasi majoo! Bisnis maju dan berkembang, kamu pun bisa berinvestasi secara optimal.