Bagaimana Cara Menghitung Laba Bersih dalam Bisnis?

Penulis Ajar Pamungkas
14 June 2024

article thumbnail

Setiap pelaku usaha tentu tahu, kan, bagaimana cara menghitung laba bersih saat mengelola bisnisnya? Pasalnya, selain memang diajarkan di bangku sekolah, laba atau keuntungan bersih ini memang penting diketahui dalam setiap pengelolaan bisnis.

Wajar saja, dong, karena kalau tidak tahu bagaimana cara menghitung keuntungan bersih dari bisnis yang dijalankan, tentu ke depannya akan sulit untuk mengambil keputusan bisnis maupun merancang strategi yang bisa meningkatkan performa bisnis, kan?

Nah, bagi kamu yang belum tahu, atau sudah pernah tahu, tetapi lupa apa yang dimaksud dengan laba bersih, bagaimana menerapkannya dalam laporan keuangan, atau bagaimana cara menghitungnya, tidak perlu panik dulu, ya. Sederhana saja, karena dengan menyimak artikel berikut, kamu akan memiliki kesempatan untuk menyegarkan kembali pengetahuanmu.

Yuk, daripada berlama-lama, langsung saja kita mulai pembahasannya, ya! Mulai dari penerapannya dalam laporan keuangan, cara menghitungnya, rumus yang bisa digunakan, hingga menghitung laba sebelum dikenakan pajak penghasilan dan juga pentingnya memahami penghitungan ini dalam mengelola bisnis. Langsung kita mulai, yuk, simak artikel berikut!

Menerapkan Laba Bersih dalam Laporan Keuangan

Salah satu fungsi penerapan laba bersih dalam laporan keuangan adalah untuk mengukur seberapa baik performa bisnis yang dijalankan. Secara umum, mungkin kamu merasa perhitungan ini kurang berguna karena toh setiap harinya kamu bisa memantau sendiri kondisi kesehatan keuangan bisnis yang dikelola, kan?

Eits, jangan salah. Sekalipun kamu mungkin bisa mengukur sendiri performa bisnismu dengan memantau bagaimana operasionalnya dijalankan setiap harinya, laporan laba rugi yang mencantumkan besarnya laba bersih dalam laporan keuangan tetap dibutuhkan, lho, terlebih bagi kamu yang memiliki rencana untuk mengembangkan bisnis agar bisa lebih besar lagi.

Sederhana saja, dengan memantau besarnya pendapatan bersih yang dihasilkan dan memasukkannya dalam laporan keuangan, kamu dapat lebih mudah meyakinkan orang lain untuk berinvestasi di dalam bisnismu. Besarnya pendapatan bersih ini tak hanya menunjukkan performa bisnismu, tetapi juga bisa menjadi jaminan dari proyeksi keuntungan yang ada.

Investor mana pun, tentu tak akan salah menanamkan modal pada setiap bisnis yang ditemui, kan? Tak jarang mereka akan memeriksa terlebih dahulu laporan keuangan dari bisnis yang menarik perhatian mereka. Dengan memasukkan laba bersih dalam laporan keuangan, kamu dapat lebih mudah meyakinkan mereka bahwa bisnis yang kamu jalankan memang memiliki potensi keuntungan yang baik.

Nah, apabila sudah berhasil meyakinkan para calon investor, tentu akan mudah pula bagimu mengumpulkan modal untuk pengembangan bisnis, kan?

Baca Juga: EAT adalah Laba Bersih, Begini Cara Menghitungnya!

Bagaimana Cara Menghitung Laba Bersih?

Tertarik untuk memasukkan nilai keuntungan bersih bisnismu dalam laporan keuangan? Pertama-tama, kamu perlu memahami terlebih dahulu bagaimana cara menghitung laba bersih, dong!

Tenang saja, tak seperti banyak soal-soal matematika yang mungkin kamu hindari karena takut kebingungan, penghitungan laba bersih bisa dibilang sebagai penghitungan yang jauh lebih sederhana.

Pun demikian, agar dapat menghitung dengan baik keuntungan bersih bisnismu dan mengukur performanya, kamu perlu paham dulu dari mana, sih, keuntungan ini berasal?

Pada dasarnya, cara menghitung laba bersih menggunakan konsep selisih antara pengeluaran dan pendapatan bersih. Apabila pengeluaran lebih besar daripada pendapatan yang diperoleh, artinya bisnis tersebut tidak menghasilkan keuntungan, tetapi justru merugi.

Sebaliknya, apabila pendapatan yang diterima jauh lebih besar jika dibandingkan dengan seluruh biaya yang dikeluarkan, performa bisnis tersebut bisa dibilang baik dan menguntungkan. Semakin besar selisih antara pendapatan dengan pengeluaran, semakin banyak pula keuntungan yang akan diperoleh.

Jika sudah memahami konsep tersebut, selanjutnya, kita cukup menentukan komponen-komponen biaya yang ada dan bisa dihitung untuk mencari besarnya nilai laba bersih. Komponen apa saja, sih, yang perlu dihitung? Untuk mengetahuinya, kita dapat menggunakan rumus laba bersih berikut:

Baca Juga: Rumus Laba dan Cara Menghitung Laba yang Benar dalam Bisnis

  • Rumus Laba Bersih

Untuk menghitung laba bersih, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Laba Bersih = Total pendapatan dikurangi total pengeluaran

Secara singkat, rumus laba bersih di atas mungkin terlihat sederhana. Namun, perhatikan bahwa sebenarnya rumus ini merupakan gabungan dari beberapa penghitungan berbeda. Sebelum dapat menemukan besarnya keuntungan bisnis yang dihasilkan, pertama-tama kita perlu mencari tahu dulu total pendapatan yang diterima dan juga total pengeluaran yang ada.

Untuk total pendapatan, umumnya didapatkan dari nilai penjualan yang berhasil dicatatkan. Namun, untuk beberapa perusahaan, komponen pendapatan ini akan lebih rumit karena tidak semua penjualan diselesaikan secara tunai, tetapi juga bisa diselesaikan secara kredit atau mengangsur.

Beberapa pelaku usaha memilih untuk menghitung pendapatan berdasarkan bukti penjualan, artinya sekalipun pendapatan itu belum diterima karena akan diselesaikan secara kredit, tetap bisa dimasukkan dalam penghitungan pendapatan total. Namun, ada juga pelaku usaha yang memilih untuk menghitung pendapatan berdasarkan penerimaan kas, sehingga hasil penjualan yang diselesaikan secara kredit atau mengangsur tidak dihitung dulu dalam periode pencatatan keuangan berjalan.

Untuk total pengeluaran, komponen yang ada akan disesuaikan dengan sifat bisnis masing-masing. Jumlahnya bisa jadi berbeda antara satu bisnis dengan yang lain, dan penghitungan pajaknya pun juga akan berbeda pula. Misalnya saja, untuk perusahaan dengan karyawan yang lebih banyak, tentu pengeluaran untuk gaji karyawan pun akan lebih besar, kan?

Baca Juga: Apa Itu Laba dan Mengapa Penting Memahami Jenis-Jenisnya?

Cara Menghitung Laba Bersih Sebelum Pajak

Terkadang, pelaku usaha juga perlu mengetahui cara menghitung laba bersih sebelum pajak, sekalipun perhitungan pajak biasanya dibebankan pada total pendapatan, sehingga nilainya akan tetap sama sekalipun keuntungan bersih dicari sebelum atau sesudah dikenakan pajak.

Untuk penghitungan ini, sebenarnya caranya tidak terlalu sulit, tetapi cukup mengurangi satu langkah saja dalam penghitungan laba bersih yang dilakukan. Masih menggunakan rumus yang sama, kita dapat menjumlahkan terlebih dahulu pendapatan yang diterima, misalnya saja hasil penjualan, piutang, dan pendapatan lain di luar operasional.

Setelahnya, kita dapat menguranginya dengan total pengeluaran dengan mengecualikan pajak, mulai dari total biaya produksi, biaya operasional seperti gaji karyawan dan lain-lain, serta biaya nonoperasional seperti overhead atau petty cash.

Nah, hasil penghitungan ini akan menjadi laba bersih di luar pajak atau biasa juga disebut dengan laba kotor. Bagaimana? Tidak sulit, kan, memahami dan menerapkan cara menghitung laba bersih sebelum pajak? Selama setiap transaksi dicatat dengan rapi, baik yang masuk maupun keluar dari kas, sebenarnya tidak sulit untuk mengetahui besarnya laba sebelum dikurangi dengan pajak, kok.

Baca Juga: Begini Cara Menghitung Keuntungan Jualan yang Benar!

Pentingnya Mengetahui Nilai Laba Bersih

Seperti yang sudah sempat dijelaskan sebelumnya, mengetahui besarnya keuntungan bersih dari bisnis yang dijalankan dapat membantu kita untuk mengukur performa bisnis. Apakah bisnis yang dijalankan ini menunjukkan performa yang sehat atau justru merugi, dan berapa besar keuntungan serta kerugiannya, semuanya bisa diketahui apabila kita memahami bagaimana cara menghitung laba bersih.

Dari hasil penghitungan ini, kita tak hanya dapat meyakinkan calon investor agar mau menanamkan modalnya, tetapi juga bisa menyusun strategi bisnis terbaik yang bisa diterapkan sesuai dengan situasi bisnis yang dihadapi.

Dengan mengetahui penghitungan laba rugi bisnis, kita bisa mengetahui aspek-aspek bisnis yang banyak menghasilkan keuntungan atau justru menimbulkan kerugian bagi bisnis. Dengan identifikasi tersebut, kita pun bisa merancang strategi bisnis yang sesuai untuk membahasnya, misalnya saja dengan mengurangi biaya operasional non esensial yang kurang penting apabila biaya operasional dirasa terlalu besar.

Namun, ingat kembali bahwa strategi yang didasarkan pada cara menghitung laba bersih ini akan sangat bergantung pada keakuratan laporan keuangan yang dibuat. Apabila laporan keuangan tersebut tidak tepat atau kurang akurat, sudah barang tentu strategi yang dihasilkan pun tak akan maksimal.

Untuk memastikan laporan keuangan disusun dengan tepat dan akurat, gunakan fitur keuangan dari aplikasi majoo yang dapat mencatat setiap transaksi dengan benar, segera setelah transaksi tersebut diselesaikan. Dengan demikian, penyusunan laporan keuangan pun bisa dibuat secara tepat, akurat, dan otomatis.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera berlangganan layanan aplikasi majoo dan manfaatkan setiap kemudahan pengelolaan operasional bisnis yang ditawarkan! Jangan menunggu terlalu lama, gunakan Aplikasi POS majoo sekarang juga!

Sumber: https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/pasti-akurat-begini-rumus-menghitung-laba-bersih/

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo