Namanya laporan keuangan, pasti akan selalu dipakai di dalam kehidupan kita. Contoh akuntansi paling sederhana mungkin bisa kamu lihat dari catatan belanja ibu setelah dari pasar.
Nah, di dalam sebuah bisnis atau perusahaan, menjalankannya tentu selalu berkaitan dengan keuntungan, modal, kerugian atau biaya operasional yang mesti dihitung jumlah kongkritnya.
Perhitungan inilah yang kemudian mengharuskan seorang pebisnis untuk memahami ilmu akuntansi dalam menunjang jalannya perhitungan bisnis yang dibutuhkan.
Akuntansi menjadi salah satu modal dasar sangat penting untuk dipahami oleh seorang pebisnis agar perhitungan keuangan pada bisnis lebih tertata.
Dua pilar akuntansi yang paling banyak ditemukan adalah akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Meskipun sama-sama akuntansi, ada perbedaan utama antara keduanya, loh. Baca tuntas artikel ini dan kamu akan mengetahui perbedaannya.
Di dalam uraian dan artikel ini, majoo juga akan membahas mengenai contoh akuntansi bisnis sederhana dalam dunia usaha khususnya bisnis skala kecil.
Baca juga: Cara Menghitung Laba Rugi Bisnis dengan Laporan Laba Rugi
Pengertian Dasar Akuntansi
Kita mulai dulu dari pengertian akuntansi, ya. Akuntansi pada dasarnya memiliki arti sebagai sebuah proses pencatatan, klarifikasi, penyajian data dan transaksi dalam bidang keuangan. Jadi, akuntansi sederhana memiliki arti sebuah pencatatan keuangan baik data transaksi dan modal awal.
Berdasarkan pengertian di atas, akuntansi memang sangat cocok untuk diterapkan dalam dunia bisnis. Karena jalannya sebuah bisnis tidak akan mampu menjadi baik dan terarah tanpa penggunaan ilmu akuntansi di dalamnya. Berbagai perhitungan wajib dilakukan untuk menghitung keuntungan, kerugian, biaya operasional hingga lainnya.
Pengertian Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Sekarang langsung kita bahas pengertian akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan seperti di bawah ini, ya.
-
Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah praktik mengidentifikasi, mengukur, menganalisis, menafsirkan, dan mengkomunikasikan informasi keuangan kepada manajer untuk mengejar tujuan organisasi.
Akuntansi manajemen biasa digunakan oleh manajer dan direktur untuk membuat keputusan mengenai operasional harian perusahaan untuk menentukan aktivitas bisnis yang sedang berjalan.
Jadi, akuntansi manajemen tidak didasarkan pada kinerja masa lalu, tapi pada tren saat ini dan masa depan karena pemimpin bisnis perlu membuat keputusan operasional dalam waktu singkat.
Contoh penerapan akuntansi manajemen yaitu menentukan banyaknya biaya untuk produk baru dan menganalisis banyaknya jumlah pendapatan yang bisa dihasilkan oleh produk tersebut.
Selain itu, akuntansi manajemen bisa juga bisa untuk memutuskan waktu yang tepat ketika harus mengganti komputer di kantor.
-
Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan digunakan untuk menyajikan kondisi keuangan perusahaan kepada pemangku kepentingan eksternal, antara lain seperti pemegang saham, direksi, calon investor, kreditur, dan lembaga keuangan.
Laporan akuntansi keuangan digunakan untuk melihat kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu dan diajukan setiap tahun. Biasanya, ketika belajar tentang akuntansi keuangan akan dipelajari cara mempersiapkan, membaca dan menganalisis laporan keuangan.
Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Tentu saja ada bedanya antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Berikut adalah perbedaan manajemen dan akuntansi keuangan:
-
Isi Laporan
Laporan akuntansi keuangan berisi hasil keseluruhan bisnis. Sedangkan akuntansi manajemen hampir selalu melampirkan hasil bisnis yang lebih rinci, seperti laba menurut produk, lini produk, pelanggan, dan wilayah geografis.
-
Fungsi
Akuntansi keuangan melaporkan keuntungan bisnis, sedangkan akuntansi manajemen melaporkan secara spesifik penyebab masalah dan cara memperbaikinya.
Laporan akuntansi manajemen berfungsi untuk meningkatkan operasional, sementara laporan akuntansi keuangan digunakan oleh pihak luar untuk memutuskan untuk berinvestasi atau tidak.
-
Keakuratan Informasi
Akuntansi keuangan mengandalkan catatan transaksi yang pernah terjadi selama periode tertentu untuk dituangkan ke laporan keuangan perusahaan. Jadi, laporan dapat dibuktikan kebenarannya.
Sedangkan akuntansi manajemen berkutat pada nilai perkiraan yang memang belum terbukti.
-
Distribusi Pelaporan
Akuntansi keuangan ditujukan untuk pembuatan laporan keuangan yang didistribusikan ke pihak internal dalam maupun eksternal perusahaan.
Akuntansi manajemen lebih ditujukan untuk laporan operasional yang hanya didistribusikan di dalam perusahaan.
-
Standar
Akuntansi keuangan harus mematuhi berbagai standar akuntansi, sedangkan akuntansi manajemen tidak harus mematuhi standar apa pun ketika informasi dikumpulkan untuk konsumsi internal.
-
Penilaian
Akuntansi keuangan membahas nilai yang tepat dari aset dan kewajiban yang termasuk penurunan nilai, revaluasi, dan sebagainya.
Sementara itu, akuntansi manajemen tidak memperhatikan nilai barang, hanya produktivitasnya.
-
Waktu
Laporan akuntansi keuangan diterbitkan setelah akhir periode akuntansi. Sedangkan laporan akuntansi manajemen dapat dikeluarkan lebih sering agar informasi yang disampaikan paling relevan dan terbaru.
Perbedaan lainnya adalah sertifikasi akuntansi pada masing-masing bidang yang dipilih. Orang dengan sertifikat Akuntan Publik (Certified Public Accountant) dilatih untuk akuntansi keuangan. Sedangkan Akuntan Manajemen Bersertifikat (Certified Management Accountant) dilatih dalam akuntansi manajemen.
Contoh Akuntansi Keuangan
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, ada 5 (lima) jenis contoh akuntansi keuangan yang biasa digunakan oleh sebagian besar perusahaan, yaitu:
- Laporan laba rugi
- Laporan perubahan modal
- Neraca
- Laporan arus kas
- Catatan atas laporan keuangan (CALK)
Kelima contoh akuntansi keuangan di atas memiliki fungsi dan peranannya dalam agenda pelaporan keuangan perusahaan. Perlu diketahui bahwa, setiap perusahaan memiliki kebutuhannya masing-masing dalam membuat laporan keuangan.
Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa
(sumber: jurnal.id)
Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung
(sumber: jurnal.id)
Contoh Laporan Neraca Bentuk Staffle
(sumber: jurnal.id)
Contoh Laporan Perubahan Modal Perusahaan Jasa
(sumber: jurnal.id)
Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan
(sumber: mas-software.com)
Contoh Akuntansi Manajemen
Banyak sekali contoh penerapan akuntansi manajemen pada masing-masing divisi perusahaan. Kali ini akan dijelaskan salah satunya, yaitu analisis volume laba.
Analisis volume laba dalam akuntansi manajemen, mengutip Hariyani (2018), memudahkan menentukan target unit yang harus terjual untuk menutup biaya yang telah dikeluarkan (alias tidak rugi, tapi tidak untung juga. Keuntungan = 0).
Sekarang kita ambil contoh seorang pengusaha UMKM yang hendak berjualan kaus di pasar rakyat yang biasa digelar pada Minggu pagi.
Data yang kita ketahui adalah sebagai berikut: biaya bahan per unit Rp20 ribu; upah tukang jahit per satuan Rp6 ribu; biaya sewa tempat Rp105 ribu; upah penjaga stand Rp5 ribu; dan ia menetapkan harga jual per satuan sebesar Rp30 ribu.
Rumus akuntansi manajemen untuk analisis volume laba titik impas adalah sebagai berikut:
Biaya tetap dalam kasus tersebut adalah Rp110 ribu (sewa tempat ditambah upah penjaga atau karyawan), sementara biaya variabel Rp26 ribu (ongkos bahan dan tukang jahit per satuan). Maka persamaannya menjadi seperti ini:
Dengan perhitungan akuntansi manajemen di atas, dapat disimpulkan agar tak rugi si penjual itu harus mampu menjual baju sebanyak 27,5 (28) potong. Artinya, ia harus mendapat uang sebesar Rp825 ribu (hasil kali 27,5 unit dan Rp30 ribu). Keuntungan baru akan didapat ketika si penjual itu menjual lebih banyak dari 28 potong kaus.
Baca juga: Aplikasi Stok Barang: Solusi Manis Untuk Masalah Bisnis
Kesimpulan
Bisa dibayangkan ya, Majoopreneurs? Setelah mengetahui perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan, kamu bisa mulai belajar tentang akuntansi bisnis untuk usahamu.
Laporan keuangan bisa dianalogikan sebagai rapor untuk perjalanan bisnis kamu. Di dalamnya sudah tercantum seluruh data terkait keuangan bisnis secara menyeluruh sehingga kamu bisa mengetahui kesehatan keuangan bisnis kamu dengan baik.
Seluruh laporan ini pun bisa membuat perencanaan bisnis yang lebih matang, karena kamu bisa melakukan improvisasi berdasarkan data faktual pada laporan tersebut.
Kamu bisa menggunakan pembukuan manual, tetapi mungkin membuat seluruh laporan finansial tersebut akan sedikit merepotkan dan memakan waktu, loh. Apalagi jika kamu harus mengerjakan semua itu sendiri dan bisnis Anda memiliki banyak transaksi. Tentu akan menyita waktu dan akan memperbesar risiko kesalahan pencatatan.
Kamu bisa menggunakan perangkat lunak akuntansi yang sudah banyak tersedia saat ini oleh perusahaan jasa akuntan pilihanmu agar kamu dapat meminimalkan kesalahan dalam laporan keuangan bisnismu.
Selamat belajar membuat laporan keuangan, Majoopreneurs!
Referensi:
- https://spenmo.id/blog/akuntansi-manajemen
- https://www.asani.co.id/blog/perbedaan-akuntansi-manajemen-dan-akuntansi-keuangan
- https://accurate.id/akuntansi/contoh-dan-cara-melakukan-akuntansi-sederhana-untuk-bisnis-kecil/
- https://www.kitalulus.com/bisnis/akuntansi-keuangan-adalah
Sumber foto:
- Freepik