Apa Sebenarnya Tugas Credit Marketing Officer?

Penulis Dini N. Rizeki
09 March 2022

article thumbnail

Credit Marketing Officer dikenal juga dengan sebutan CMO

Jika kamu pernah berurusan dengan perusahaan finance atau leasing, pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah Credit Marketing Officer (CMO). Credit Marketing Officer adalah salah satu posisi pekerjaan yang menjadi bagian dari divisi marketing. 

Secara sederhana, job desk Credit Marketing Officer adalah untuk menilai kelayak seorang konsumen atau nasabah dalam pengajuan pinjaman atau kredit. Dulu, CMO mungkin lebih dikenal dengan nama surveyor. Namun, ada sebagian orang yang ternyata cukup underestimate pada posisi pekerjaan sebagai surveyor. Ini yang menyebabkan munculnya istilah Credit Marketing Officer. Selain itu, ada juga beberapa tugas dari CMO yang memang berbeda dengan surveyor.

Job Desk Credit Marketing Officer

Credit Marketing Officer adalah bagian dari divisi pemasaran dari perusahaan pembiayaan, finance, atau leasing yang mempunyai tugas untuk memasarkan produk pembiayaan, mencari nasabah, memproses aplikasi pembiayaan, melakukan survey kelayakan konsumen dan membina hubungan baik dengan pihak dealer atau showroom.  

Di samping sebagai seorang marketing, CMO juga berfungsi sebagai analis kredit tahap pertama yang memiliki wewenang untuk merekomendasikan layak atau tidaknya konsumen tersebut untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan. Untuk itu, kualitas dan kuantitas dari para konsumen yang dimiliki perusahaan bergantung pada kualitas skill dan mental CMO itu sendiri.

Lantaran tugasnya yang cukup banyak dan saling berhubungan, untuk menempati posisi CMO dibutuhkan beberapa kualifikasi khusus dan nantinya akan dilengkapi dengan berbagai training dan pelatihan dasar sebelum mulai bekerja. 

Tugas Credit Marketing Officer

Seperti sudah disebutkan tadi, tugas Credit Marketing Officer dalam perusahaan cukup kompleks dan saling berhubungan antara satu dan lainnya. 

Menjalankan Fungsi Marketing

Seorang surveyor biasanya hanya bertugas untuk menilai kelayakan seorang konsumen atau nasabah. Hal ini yang menjadikannya cukup berbeda dengan Credit Marketing Officer. 

Surveyor tidak dibebani penjualan karena hal itu sudah menjadi tanggung jawab bagian marketing, sedangkan seorang CMO memiliki beban untuk membantu proses pemasaran.  

Beban pemasaran inilah yang nantinya akan digunakan sebagai sumber insentif atau bonus bulanan seorang CMO. Semakin banyak konsumen yang menjadi nasabah dari CMO, semakin besar pula insentif yang didapatkan.

Melakukan Analisis Data Pengajuan Kredit Konsumen

Sebelum data diserahkan kepada divisi credit analyst, pihak pertama yang akan menyaring data tersebut adalah CMO. Data pengajuan kredit calon konsumen yang telah dibawa oleh CMO akan mendapat keputusan approve atau reject dari seorang credit analyst, namun jika seorang CMO sudah benar dalam menganalisis data calon konsumen maka kemungkinan akan mendapat approve lebih mudah.

Lantaran itulah, seorang CMO harus menguasai keahlian dalam menghitung Debt Service Ratio (DSR) calon konsumen atau nasabah yang akan diajukan olehnya agar keputusan dari seorang credit analyst bisa diperkirakan.

Baca Juga: Pinjaman: Pertimbangkan Dulu Hal-Hal Ini Sebelum Mengajukan

Melakukan Survei

Tugas Credit Marketing Officer berikutnya adalah melakukan survei ke rumah calon konsumen yang mengajukan permohonan kredit pada perusahaan tempatnya bekerja. Tujuan survei ini adalah untuk mengetahui kualitas konsumen dan menentukan keputusan approve atau reject pada pengajuan permohonan kredit konsumen. 

Ada beberapa aspek survei yang harus dicapai oleh seorang CMO sebelum memutuskan untuk menyetujui pengajuan kredit konsumen. Di antaranya adalah valid atau tidaknya data tempat tinggal konsumen, pekerjaan konsumen, beban yang menjadi tanggungan konsumen dan jumlah pendapatan bulanan konsumen. 

Hal tersebut ditujukan agar CMO bisa menghitung kualitas kredit calon konsumen melalui perhitungan debt service ratio dengan tepat dan akurat. 

Menjaga Kelancaran Pembayaran Kredit Konsumen 

Menjaga kelancaran pembayaran konsumen merupakan tugas Credit Marketing Officer yang cukup berat. Ini menandakan bahwa cara kerja CMO dirancang bukan hanya untuk mementingkan proses pemasaran atau marketing namun juga kualitas kredit konsumen. 

Tidak heran yang menjadi salah satu Key Performance Indicators (KPI) seorang CMO adalah FID atau First Installment Default. FID adalah jumlah pembayaran angsuran konsumen dalam hitungan bulan.

CMO harus mampu menjaga kualitas angsuran kredit konsumen selama beberapa bulan pertama, konsumen tidak boleh telat melakukan pembayaran sama sekali sesuai dengan peraturan dan ketentuan dari masing-masing perusahaan. Intinya, semakin panjang beban FID, akan semakin sulit bagi CMO untuk menjalankan tugas marketing.

Menjaga Hubungan Baik dengan Konsumen

Saat akhirnya pengajuan kredit seorang konsumen sudah mendapat persetujuan dari credit analyst perusahaan, bukan berarti CMO lantas lepas tangan terhadap urusan tersebut. 

Selain untuk menjaga FID, konsumen dengan kualitas kredit yang dinilai bagus oleh perusahaan biasanya akan ditawari produk kredit lain oleh perusahaan menjelang berakhirnya pengajuan kredit yang masih berjalan. Ini juga merupakan salah satu tugas Credit Marketing Officer.

Salah satu tips dan trik menjadi CMO yang sukses adalah mampu menjaga kualitas kredit konsumen sampai lunas dan mampu memberikan penawaran produk kredit lainnya kepada konsumen tersebut. 

Bila akhirnya konsumen bersedia menggunakan jasa pembiayaan lagi pada perusahaan tersebut, CMO yang bersangkutan akan mendapatkan uang bonus dari kinerjanya mendapatkan kepercayaan dari konsumen yang menggunakan jasa pembiayaan yang ditawarkannya.

Baca Juga: Peran Penting Strategi Customer Relationship dalam Bisnis

Tugas Credit Marketing Officer cukuplah kompleks dan saling berkaitan

Kualifikasi Credit Marketing Officer

Untuk menjadi seorang Credit Marketing Officer yang baik dan sukses menjalankan semua tugasnya, ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi. Persyaratan untuk menjadi Credit Marketing Officer adalah

  • Memiliki kemampuan komunikasi dan negosiasi yang baik
  • Berorientasi kepada target
  • Berorientasi pada kepuasan pelanggan
  • Siap bekerja dibawah tekanan
  • Memiliki jiwa kepemimpinan
  • Selalu bekerja keras dan bertanggung jawab
  • Manajemen waktu yang baik
  • Memiliki berat badan ideal.
  • Berpenampilan menarik

Tips Menjadi Credit Marketing Officer 

Seorang CMO perlu melakukan berbagai tips dan trik dalam menjalankan pekerjaannya agar semua tugas bisa dilaksanakan dengan baik dan tepat sasaran. Salah satunya adalah dengan membuat strategi marketing. 

Melalui strategi marketing inilah seorang CMO bisa mencapai target konsumen. Bisa saja kamu membuat sebuah kegiatan promosi yang dapat menarik konsumen sehingga para konsumen menjadi tertarik dan berminat untuk menjadi nasabah di perusahaan tempatmu bekerja.

Kamu juga perlu menguasai pengetahuan mengenai produk yang ditawarkan. Dengan begitu, keunggulan dan kelebihan dari produk yang ditawarkan bisa kamu sampaikan dengan baik kepada para konsumen. 

Selain itu, kamu juga perlu menguasai pasar. Maksudnya, kamu perlu tahu dan mengerti seperti apa perilaku konsumen agar dapat bertindak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen tersebut. 

Tips untuk menjadi seorang CMO yang sukses berikutnya adalah dengan memperluas jaringan bisnis dan menjalin hubungan pertemanan dengan siapa saja. Relasi dan koneksi yang luas serta hubungan pertemanan yang baik akan memungkinkan kamu untuk bisa mendapatkan banyak nasabah. 

Kualitas kamu sudah seharusnya diketahui banyak orang sehingga para konsumen akan mempercayai reputasimu sebagai seorang CMO. Dengan begitu, kamu bisa memberikan kontribusi yang berarti untuk perusahaan. 

Alur Pekerjaan Credit Marketing Officer

Seperti yang tadi sudah dijelaskan, tanggung jawab dan tugas Credit Marketing Officer merupakan hal yang penting dalam suatu perusahaan. Seorang CMO harus mampu mempertahankan hubungan baik dengan para konsumen. 

Lantas bagaimanakah alur pekerjaan seorang CMO? 

Alur pekerjaan dari CMO kurang lebih seperti berikut ini.

Misalnya, Pak Wahid adalah seorang konsumen yang mengajukan permohonan pembiayaan sebuah kendaraan mobil. Langkah awal tugas seorang CMO adalah membuat perhitungan kredit berdasarkan besarnya uang muka dari Pak Wahid.

Setelah itu, CMO akan mencatat harga, merek dan tahun mobil yang akan dibeli oleh Pak Wahid. CMO juga menghitung bunga yang berlaku serta jangka waktu pengembalian kredit yang dikehendaki konsumen.

Jika perhitungan kredit sudah disetujui oleh Pak Wahid sebagai calon konsumen, selanjutnya CMO akan melakukan survei untuk mengetahui kelayakan calon konsumen. Proses survei yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data dan informasi dari Pak Wahid dan juga mengecek kondisi kelayakan fisik kendaraan.

Data informasi calon konsumen tersebut, antara lain seperti fotocopy KTP Pak Wahid sebagai calon konsumen beserta penjamin, surat kerja, buku tabungan, nomor HP, slip gaji dan berbagai data transaksi lainnya yang berkaitan dengan permohonan pengajuan kredit. 

Kemudian, CMO juga perlu meminta foto Pak Wahid dan pasangannya saat tanda tangan kontrak beserta foto sisi kiri, kanan, depan dan belakang untuk membuktikan bahwa itu merupakan foto asli. 

Survei selanjutnya adalah survei lingkungan untuk mengecek kepada tetangga atau orang terdekat calon konsumen tersebut sebagai penguatan rekam jejak yang bersangkutan.

Dari seluruh data dan informasi yang didapat CMO, selanjutnya akan dilakukan analisis data untuk memutuskan apakah konsumen tersebut layak atau tidak. Proses survei berakhir dengan penandatanganan aplikasi pembiayaan konsumen. Setelah itu CMO akan merekomendasikan hasil survei ke komite kredit.

Pihak komite kredit akan mengevaluasi kembali hasil survei yang dilakukan berdasarkan data pendukungnya. Setelah pengajuan selesai dan disetujui maka komite kredit dapat merekomendasikan ke bagian pencairan kredit untuk mencairkan dana sesuai dengan yang tertera di laporan survei. 

Tugas Credit Marketing Officer selanjutnya adalah untuk membuat kelengkapan administrasi untuk proses pencairan kredit dan memandu proses berjalannya dana pencairan kredit tersebut.

Apakah selesai sampai di situ? Tentu saja tidak. CMO masih harus memastikan Pak Wahid melakukan pembayaran secara lancar, tidak sampai telat, apalagi sampai berganti bulan. Hal ini nantinya akan berpengaruh pada performa CMO tersebut. 

Baca Juga: Surat Keterangan Penghasilan dan Contohnya

Kenakalan Credit Marketing Officer

Jika dikatakan bahwa profesi Credit Marketing Officer adalah sebuah profesi yang bersih dari kenakalan dan kecurangan, hal ini tidak sepenuhnya benar. Di mana pun, pada profesi apa pun, peluang untuk melakukan kenakalan itu pastilah ada. 

Banyaknya jumlah perusahaan pembiayaan atau finance menjadikan tingkat persaingan untuk menjaring konsumen antar perusahaan menjadi sangat ketat. Di tengah kondisi yang seperti ini, CMO dituntut untuk bekerja extra untuk mendapatkan konsumen sebagai upaya mencapai target yang harus diraih oleh perusahaan.

Akhirnya, berbagai macam strategi dilakukan oleh para CMO untuk bersaing mendapatkan konsumen. Hal inilah yang membuat minimnya batasan aman dalam proses penyaringan konsumen. Akan bertambah parah lagi jika ternyata CMO menjalankan tugasnya disertai dengan kepentingan pribadi yang berseberangan dengan tujuan perusahaan.

Inilah yang menyebabkan munculnya perbuatan nakal dan curang yang dilakukan oleh para CMO. Bukan hanya perbuatan yang bertentangan dengan Standar Operasional Kerja yang sudah ditetapkan perusahaan, beberapa kenakalan CMO ini terkadang bertentangan dengan ranah hukum. 

Berbagai kenakalan yang sering dilakukan oleh Credit Marketing Officer, antara lain:

Memanipulasi Data

Memanipulasi data merupakan hal umum yang sering dilakukan oleh CMO nakal. Manipulasi data maksudnya adalah data pada laporan hasil survei tidak sesuai dengan kenyataan pada saat dilakukannya survei. Manipulasi data artinya mengubah data yang tidak sesuai dengan ketentuan atau persyaratan kelayakan konsumen kemudian diubah seakan-akan menjadi data yang valid dan layak.

Memanipulasi data berpeluang menjadikan risiko terjadinya bad debt apabila kondisi konsumen dan kendaraan sebenarnya tidak layak disetujui namun diubah sedemikian rupa agar terlihat layak dan dapat disetujui. 

Mark Up Nilai Utang

Melakukan mark up nilai utang maksudnya adalah pokok utang yang terdapat dalam laporan survei diubah menjadi lebih tinggi dari pokok utang konsumen yang sebenarnya. Hal ini biasanya dilakukan tanpa sepengetahuan konsumen.

Perubahan yang dilakukan dalam perhitungan kredit dengan menaikkan pokok utang konsumen secara otomatis akan dibarengi dengan penurunan bunga. Tujuannya adalah agar besarnya angsuran per bulan sama dengan yang telah disepakati oleh konsumen sebelumnya.

Dengan melakukan mark up utang, maka otomatis pencairan dari perusahaan juga lebih tinggi dibandingkan dengan pencairan yang dikehendaki oleh konsumen. Kelebihan dari pencairan ini nantinya akan masuk ke kantong pribadi CMO. 

Mengambil Sebagian dari Pencairan Dana

Prosedur pencairan perusahaan pembiayaan atau finance biasanya memang melibatkan pihak ketiga, yaitu pihak dealer atau showroom. Di dunia leasing, showroom adalah tempat yang sudah bekerjasama dengan pihak finance. 

Dalam hal inilah seringnya terjadi kerentanan penyelewengan dana pencairan oleh seorang CMO. Jadi, showroom hanya digunakan sebagai tempat singgah transaksi pencairan dari perusahaan finance sehingga transaksi kredit yang sebenarnya tidak diketahui konsumen.

Kerentanan penyelewengan dana pencairan ini terjadi jika dana pencairan dari showroom dikirim langsung ke rekening CMO. Biasanya hal ini beralasan pemilik unit tidak mempunyai rekening sehingga penyerahan dana diserahkan sendiri oleh CMO. 

Peran Penting Credit Marketing Officer bagi Perusahaan 

Meskipun ada oknum atau pihak-pihak tertentu dari Credit Marketing Officer yang masih melakukan kenakalan dan kecurangan, namun CMO tetap memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah perusahaan pembiayaan atau finance. 

Peran CMO adalah sebagai poin di perusahaan bahkan mungkin saja menjadi bagian yang terpenting pada suatu perusahaan. Seorang CMO memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat pada sebuah perusahaan. 

CMO setidaknya harus memiliki keahlian dalam hal pemasaran sehingga bisa mendapatkan beberapa nasabah dengan jumlah yang tepat dan sesuai target.  Dengan kinerja yang optimal maka CMO bisa mendapatkan banyak nasabah yang tentunya akan semakin menguntungkan bagi suatu perusahaan.

Dari penjelasan lengkap mengenai Credit Marketing Officer tadi, mulai dari job desk Credit Marketing Officer sampai dengan kualifikasi untuk menjadi seorang CMO, bisa kamu simpulkan bahwa peranan CMO sangatlah penting pada keberlangsungan sebuah perusahaan. 

Sama pentingnya dengan peranan pengolahan data keuangan perusahaan yang tepat. Karena itulah, sebaiknya pastikan penggunaan aplikasi keuangan yang sesuai untuk meyakinkan bahwa semua transaksi dan aktivitas keuangan perusahaan tercatat dengan rapi serta mudah untuk diakses. 

Aplikasi seperti majoo memberikan berbagai macam layanan dalam hal pengolahan data bagi pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan bisa memanfaatkan aplikasi kasir online yang dilengkapi dengan berbagai fitur keuangan untuk mempermudah pengelolaan bisnis mereka. 

Dengan pengolahan data yang tepat dan akurat, laporan keuangan yang rapi pun bisa didapatkan dan tentunya secara langsung akan berpengaruh pada analisis keuangan perusahaan. Sudah tidak ada alasan untuk tidak menggunakan majoo, kan? 

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo