Desentralisasi adalah: Pengertian, Contoh, Kelebihan

Ditulis oleh Ajar Pamungkas

article thumbnail

Desentralisasi adalah upaya untuk membagi wewenang pusat kepada daerah.

Bagi mereka yang masih bersekolah atau berkuliah, desentralisasi adalah istilah yang sudah sangat umum sekali didengar. Pasalnya, perkembangan ekonomi di Indonesia memang tak bisa lepas dari desentralisasi. Namun, bagaimana dengan mereka yang sudah lama meninggalkan bangku sekolah?

Penting tidak, sih, bagi seorang pelaku usaha untuk memahami manfaat serta tujuan desentralisasi? Jawabannya tentu saja penting, dong! Bagaimanapun juga, keberhasilan bisnis yang dijalankan toh memang dipengaruhi oleh kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, kan?

Nah, jika masih ragu, bagaimana jika kita bahas bersama-sama segala hal yang terkait dengan desentralisasi, mulai dari pengertian, ciri-ciri, contoh, tujuan, kelebihan, dan juga apakah desentralisasi benar-benar bisa menjadi kunci keberhasilan pengembangan daerah? Siapa tahu, dengan memahami hal-hal ini, jadi mudah memahami pula pentingnya desentralisasi bagi pengelolaan bisnis.

Yuk, let’s go!

Baca juga: Memahami SOP Melalui Berbagai Contoh SOP Perusahaan

Pengertian Desentralisasi adalah …

Secara singkat, pengertian desentralisasi adalah upaya untuk memecah kekuasaan yang tadinya terpusat menjadi berada di tangan setiap bagian atau daerah yang ada di dalamnya.

Dalam konteks negara, desentralisasi dilakukan dengan memberikan wewenang kepada kepala-kepala daerah untuk menjalankan sendiri pengelolaan di daerahnya, dan tidak lagi menunggu wewenang dari pemerintah pusat. Namun, bukan berarti wewenang dari pemerintah pusat sepenuhnya dihilangkan, lho. Untuk beberapa kejadian, pemerintah pusat masih memiliki wewenang untuk mengambil keputusan, kok.

Tak hanya dalam konteks negara saja, desentralisasi sebenarnya juga bisa dilakukan dalam konteks bisnis. Misalnya saja dengan memberikan wewenang penuh kepada Head of Marketing untuk menentukan kegiatan pemasaran yang akan dilakukan, ketika biasanya kegiatan-kegiatan ini diputuskan oleh pemilik usaha atau C-Level terkait.

Pengertian desentralisasi ini sesungguhnya dapat kita terapkan pada setiap bidang maupun usaha, meski mungkin akan sulit dilakukan di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah yang bentuk usahanya masih belum terlalu besar, sehingga wewenang tidak bisa dengan mudah dipecah dari pemilik usaha selaku pusatnya.

Menilik Ciri Ciri Desentralisasi

Bagaimana, sih, cara kita mengetahui apakah desentralisasi sudah dijalankan atau belum? Mudah saja, sebenarnya, karena kita bisa memperhatikan sejumlah ciri ciri desentralisasi. Apabila ciri-ciri tersebut tidak ditemukan, bisa jadi desentralisasi belum dilakukan secara maksimal.

Ciri yang paling utama dari desentralisasi adalah adanya pelimpahan wewenang dari pusat ke pihak-pihak yang ada di bawahnya, misalnya saja dari pemilik usaha kepada kepala bagian atau kepala departemen. Dengan kata lain, pemilik usaha sudah tidak lagi mengurus tugas di suatu departemen dan hanya sekadar melakukan monitoring atau evaluasi saja.

Ciri yang lain dari adanya desentralisasi adalah wewenang yang dimiliki oleh kepala dari setiap bagian untuk membuat peraturan khusus untuk diterapkan di departemennya masing-masing, di luar dari peraturan perusahaan yang diterapkan secara umum. Keberadaan SOP yang dibuat oleh kepala departemen, misalnya saja, bisa menjadi ciri ciri desentralisasi di sebuah perusahaan.

Baca juga: Kepemimpinan adalah Hal Esensial, Apa Itu Kepemimpinan?

Memahami Contoh Desentralisasi

Perda atau peraturan daerah dapat menjadi contoh desentralisasi yang dilakukan di tingkat negara. Pasalnya, perda merupakan peraturan yang dibuat dan ditetapkan oleh kepala daerah secara langsung. Dengan kata lain, kepala daerah tersebut telah diberi wewenang untuk mengelola daerahnya tanpa bergantung pada peraturan yang dibuat oleh pemerintah pusat.

Dalam pengelolaan bisnis, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, desentralisasi dapat dilakukan dengan memberikan wewenang kepada setiap kepala bagian atau kepala departemen untuk mengelola secara mandiri bagiannya. Keberadaan SOP untuk setiap departemen yang ditentukan oleh setiap kepala departemen dapat menjadi contoh bahwa bisnis tersebut menerapkan desentralisasi.

Dengan memahami contoh desentralisasi, kita bisa melihat bahwa ada perbedaan antara penugasan dengan pelimpahan kewenangan. Penugasan tidak memberikan ruang gerak bagi yang ditugaskan untuk berkreasi dan menentukan sendiri bagaimana tugas tersebut akan dilakukan, sementara pelimpahan kewenangan yang menjadi bagian dari desentralisasi memberikan ruang gerak tersebut.

Perda, misalnya saja, sekalipun tetap membutuhkan evaluasi dari pemerintah pusat, dapat ditentukan secara luwes sesuai dengan kondisi dan keadaan dari daerah yang dikelola. Situasi yang sama juga berlaku dalam pembuatan SOP di setiap departemen. Dalam hal ini, kepala departemen tidak sekadar ditugaskan untuk menerapkan SOP sesuai dengan peraturan perusahaan, tetapi diberi kebebasan dalam menurunkan peraturan tersebut menjadi standar operasional untuk diterapkan di departemennya.

 

 Desentralisasi adalah salah satu upaya untuk memastikan pemerataan terjadi.

Apa Tujuan Desentralisasi Dilakukan?

Sebenarnya apa, sih, yang menjadi tujuan desentralisasi? Ada beberapa alasan yang melatarinya, salah satunya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sosial di daerah.

Ketika desentralisasi dilakukan, kepala daerah dapat mengelola daerahnya masing-masing sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Situasi ini akan sulit untuk dicapai apabila desentralisasi tidak dilakukan karena mereka yang ada di pusat akan sulit untuk menentukan kebijakan tertentu yang bisa optimal diterapkan di semua daerah.

Selain itu, desentralisasi juga kerap dilakukan untuk membangun demokrasi yang ada di setiap daerah. Karena wewenang sudah tidak lagi dipegang oleh pusat, setiap daerah dapat dengan bebas menerapkan wewenangnya sesuai dengan aturan yang berlaku. Akibatnya, demokrasi pun lebih mudah dibangun dari tingkat terbawah.

Salah satu tujuan desentralisasi yang lain adalah mencegah terpusatnya keuangan. Dengan adanya desentralisasi, setiap daerah akan menyusun dan mengelola anggarannya masing-masing, sehingga uang yang ada pun tidak terpusat di satu tempat, melainkan bisa dengan mudah diakses oleh mereka yang ada di daerah.

Baca juga: Apa Itu Leadership? Jenis-Jenis dan Contoh Leadership

Apa Kelebihan Desentralisasi?

Ada beberapa kelebihan desentralisasi yang membuatnya menjadi pilihan untuk mengembangkan daerah. Dalam tingkat pemerintahan, misalnya saja, desentralisasi dapat mendorong kegiatan ekonomi di tingkat paling bawah agar terus bergerak. Wajar saja, kan? Dengan desentralisasi, kebijakan yang dibuat di suatu daerah akan lebih sesuai dengan kondisi yang ada, sehingga masalah ekonomi pun lebih cepat diidentifikasi dan diatasi.

Hal yang sama juga berlaku dalam pengelolaan bisnis. Adanya desentralisasi memungkinkan masalah di tingkat terbawah lebih cepat untuk diidentifikasi karena perusahaan tidak perlu mengandalkan pemilik usaha maupun C-Level yang ada untuk memeriksa semuanya secara langsung.

Delegasi wewenang yang diberikan dapat membuat setiap departemen untuk fokus bekerja sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya. Dengan demikian, kelebihan desentralisasi ini pun bisa lebih dinikmati manfaatnya.

Baik diterapkan di tingkat negara maupun perusahaan, desentralisasi membantu setiap orang untuk memiliki rasa memiliki terhadap tugasnya masing-masing, dan tidak melulu menunggu perintah dari atas tanpa ada ruang untuk berinovasi.

Bisakah Desentralisasi Jadi Kunci Pengembangan Daerah?

Setelah memahami serba-serbi terkait desentralisasi, apakah kiranya upaya yang satu ini bisa dijadikan kunci keberhasilan pengembangan daerah? Jika penerapannya dilakukan dengan baik, tentu desentralisasi bisa menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan mutu pengembangan daerah.

Wajar saja, kan? Pasalnya dengan adanya desentralisasi, setiap daerah dapat mengelola sendiri keuangan serta belanjanya sesuai dengan kebutuhan. Apabila desentralisasi tidak dilakukan, seluruh kegiatan ini harus menunggu keputusan dari pusat, dan bisa jadi kebijakan yang dikeluarkan pun tidak sesuai dengan karakter daerah tersebut.

Sama halnya dengan pengelolaan bisnis. Desentralisasi akan membuat setiap departemen berkembang sesuai dengan kapasitasnya. Pun demikian, apabila tidak diperhatikan dengan baik, misalnya tanpa ada upaya monitor dan evaluasi, desentralisasi dapat membuat daerah bergerak ke arah yang berbeda dari arah pengembangan perusahaan.

Oleh karena itu, sekalipun desentralisasi adalah faktor yang penting dalam pengembangan di tingkat terbawah, pengelolaannya harus dilakukan dengan baik dan hati-hati, misalnya saja dengan menggunakan aplikasi majoo yang dapat digunakan untuk memonitor performa bisnis dari mana pun, kapan pun dibutuhkan.

Ingin menikmati beragam kemudahan pengelolaan bisnis yang ditawarkan oleh beragam fitur unggulan dari aplikasi majoo? Jangan tunggu terlalu lama, langsung saja berlangganan layanan aplikasi majoo!

Baca juga: BUMD adalah Badan Usaha Milik Daerah. Apa Saja Contoh BUMD?

Referensi:

  • https://www.jurnalponsel.com/desentralisasi/
  • https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-desentralisasi.html

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo