Kamu tentunya menyadari bahwa setiap barang dan/atau jasa yang kamu pakai selalu membutuhkan proses panjang sebelum akhirnya sampai ke tangan konsumennya.
Ada banyak faktor produksi yang terlibat dalam menciptakan sebuah barang atau jasa. Dari material, perencanaan, pelaksanaan sampai pemasaran, sebuah barang atau jasa tercipta dari paduan berbagai faktor tersebut.
Nah, di dalam faktor produksi terdapat dua jenis yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.
Di dalam artikel ini, majoo akan mengajak kamu mengenal tentang faktor produksi turunan. Yuk, baca sampai habis!
Faktor Produksi Turunan Adalah
Faktor produksi turunan adalah faktor produksi yang tidak berhubungan langsung dengan alam dan merupakan faktor hasil pemikiran dan perkembangan budaya manusia.
Faktor produksi turunan dapat digolongkan menjadi faktor produksi modal dan pengusaha.
Menurut Andriasan Sudarso, dkk., dalam buku Etika Bisnis: Prinsip dan Relevansinya, faktor produksi turunan adalah faktor penciptaan atau pembuatan suatu barang yang prosesnya menggunakan modal dan keahlian.
Umumnya, faktor produksi turunan digunakan dalam produksi untuk menghasilkan produk lebih lanjut.
Baca Juga: Benarkah Produksi adalah Faktor Utama dalam Bisnis?
Apa yang Dimaksud dengan Teori Produksi?
Di sini majoo jabarkan secara singkat yang dimaksud dengan teori produksi, yaitu teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.
Di dalam menganalisis teori produksi, kamu pasti sudah mengenal 2 hal:
- Produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga kerja berubah).
- Produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah sesuai kebutuhan.
Jenis Faktor Produksi Turunan dan Contohnya
Ada beberapa jenis faktor produksi turunan yang bisa kamu ketahui dan mungkin saja kamu sudah memilikinya.
Modal
Sebuah usaha kecil bisa saja berproduksi hanya dengan SDA dan SDM. Namun, bila ingin mengembangkan bisnis, maka diperlukan faktor produksi lainnya sebagai pendukung, salah satunya adalah modal.
Sumber modal
Kamu dapat memulai usaha dengan modal sendiri atau berdasarkan modal asing yang bersifat pinjaman.
– Modal perseorangan/individu/privat, adalah modal yang berasal dari perseorangan. Misalnya modal awal berupa uang dan simpanan bank lainnya.
– Modal masyarakat/sosial/kolektif, adalah modal yang dirasakan oleh masyarakat atau bersama. Misalnya jalan, jembatan, dan pasar.
Sifat modal
Siapkan perangkat penunjang seperti mesin, kendaraan sebagai modal nyata. Sementara modal abstrak adalah modal yang tidak berbentuk seperti pemilihan nama, merek, hak paten dan hal lainnya.
– Modal jasmaniah/nyata, adalah modal yang dapat dirasakan dan dilihat, seperti komputer dan uang.
– Modal rohaniah/abstrak, adalah modal yang tidak tampak namun dapat dirasakan manfaatnya. Misalnya keterampilan, hak cipta, nama baik, dan pikiran.
Bentuk modal
Bedakan antara modal tetap yang hanya dibeli sekali dan digunakan untuk jangka panjang seperti gedung, mesin, dan tanah dengan modal lancar yang sekali pakai seperti material, bensin, dan lain sebagainya.
– Modal tetap, adalah modal yang dapat dipakai dalam proses produksi berkali-kali, seperti mesin, gedung, dan hak cipta.
– Modal lancar, adalah modal yang langsung habis untuk sekali proses produksi. Misalnya uang, bahan baku, dan bahan pembantu.
Risiko Modal
Risiko akan selalu ada di dalam setiap operasional sebuah bisnis. Ada yang ditanggung individu dan yang harus dikembalikan.
– Modal sendiri, adalah modal yang risikonya ditanggung sendiri. Misalnya modal pribadi, nama baik, dan hak cipta.
– Modal pinjaman, adalah modal yang berasal dari orang lain dan harus dikembalikan pada waktu yang telah disepakati. Misalnya pinjaman bank dan pinjaman pihak ketiga.
Baca Juga: Cara Menghitung Modal Awal dan Rumusnya
Pengusaha atau Manajerial
Segala jenis faktor produksi tidak bisa berjalan optimal tanpa diiringi oleh faktor produksi yang satu ini, Majoopreneurs.
Faktor produksi pengusaha adalah salah satu faktor yang berperan penting terhadap keberhasilan kegiatan produksi.
Faktor produksi pengusaha merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengatur dan mengombinasikan faktor produksi lainnya.
Keahlian manajerial berperan penting untuk mengelola berbagai faktor produksi sehingga menjadi sebuah produk atau jasa yang dapat diterima target pasar.
Apakah kamu sudah menguasai bidang manajerial ini, Majoopreneurs?
Untuk dapat mengembangkan usaha diperlukan beberapa keahlian, seperti :
Kemampuan pengelolaan
Diperlukan cara tepat dan efisien untuk mengatur perangkat produksi sehingga diperoleh hasil optimal.
Kemampuan teknis
Bukan hanya penguasaan secara teoritis, kamu pun harus mengerti keadaan di lapangan dan keahlian teknis yang menjadi aspek penting sehingga proses produksi berjalan sesuai rencana.
Kemampuan organisasi
Memimpin sebuah usaha dengan membina hubungan baik di dalam dan di luar perusahaan memastikan kesuksesan perusahaan.
Sumber Daya Informasi
Menghadapi era global sekarang ini, informasi menjadi hal yang sangat dibutuhkan. Bahkan, kamu juga sudah paham jika kehadiran internet pun membuat arus pertukaran informasi menjadi semakin cepat.
Inilah alasannya perusahaan perlu mengelola aspek ini sebaik mungkin. Setidaknya, perusahaan mengetahui informasi tentang kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Definisi Produsen dan Seluk-Beluknya dalam Kegiatan Ekonomi
Tujuan Faktor Produksi
Penyediaan faktor produksi asli dan faktor produksi turunan yang baik bukannya tanpa tujuan sama sekali. Setiap faktor produksi atau gabungannya memiliki fungsi dan manfaat masing-masing.
Berikut ini adalah beberapa tujuan faktor produksi.
1. Menciptakan Produk Tepat Pasar
Pada awal langkah, sebuah perusahaan akan menyediakan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen mayoritasnya. Perusahaan akan membangun kepercayaan konsumen sehingga nantinya dapat melakukan inovasi.
Pada puncaknya, konsumen akan selalu percaya pada produk yang diberikan oleh perusahaan.
Dengan tujuan ini, perusahaan harus memanfaatkan sebaik mungkin sumber daya informasinya. Sumber daya informasi tersebut digunakan untuk melihat pasar dan kebutuhan konsumen serta kesesuaian faktor produksi yang lain di dalam perusahaan.
2. Memberikan Keuntungan Bagi Perusahaan
Tujuan utama dari produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan atau wirausahawan adalah keuntungan.
Itu sebabnya, penghitungan faktor produksi yang baik bermanfaat untuk menambah keuntungan perusahaan.
Termasuk di dalamnya faktor produksi turunan harus diperhatikan seperti modal dan kemampuan manajerial yang baik agar tidak mengalami kerugian saat operasional berlangsung.
3. Melangsungkan Produksi
Adanya manfaat faktor produksi turunan adalah untuk melangsungkan produksi itu sendiri. Sia-sia apabila sebuah perusahaan memiliki faktor-faktor produksi turunan yang tidak bermanfaat dalam produksi itu sendiri.
Misalnya, sebuah perusahaan memiliki orang yang ditempatkan di bagian manajerial tetapi tidak memahami caranya mengatur organisasi.
Oleh karena itu, tujuan utama adanya faktor produksi turunan di dalam sebuah perusahaan adalah membantu melancarkan proses produksi.
Semakin lengkap faktor produksi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan maka akan semakin lancar pula proses produksi yang dilakukan.
Baca juga: Tujuan serta Fungsi Produksi Umum yang Perlu Diketahui
Kesimpulan
Memulai sebuah bisnis diawali dengan mengetahui tentang faktor produksi asli dan faktor produksi turunan, kemudian mengelolanya dengan tepat.
Pengaturan semua faktor tersebut akan menjamin kelancaran dan kesuksesan proses produksi. Ada proses yang membutuhkan waktu cepat dan lama.
Pada akhirnya hasil produk atau jasa yang dilakukan oleh Majoopreneurs tersebut dapat dinikmati konsumen melalui proses produksi yang lancar.
Nah, sekarang waktunya kamu membaca artikel lain yang sudah majoo siapkan agar pengetahuanmu tentang bisnis khususnya di sektor UMKM semakin banyak.