Secara singkat, yang dimaksud dengan produksi adalah proses untuk meningkatkan nilai guna sebuah barang. Misalnya, pakaian yang kamu sehari-hari, saat masih dalam bentuk kain, tentunya nilai gunanya tidak sebesar saat sudah menjadi pakaian.
Pada contoh tersebut, proses mengubah kain menjadi pakaian, mulai dari memilih jenis kain, mengukur, sampai dengan menjahitnya itulah yang dinamakan dengan proses produksi.
Bukan hanya pada pakaian, berbagai jenis kosmetik atau skin care pun perlu melewati proses produksi. Tanpa proses produksi, nasi yang kamu makan setiap hari akan tetap menjadi padi di sawah. Tidak akan ada juga mobil dan sepeda motor yang lalu lalang di sekitar kita tanpa pengolahan besi dan logam lainnya.
Lantaran itulah, tidak berlebihan rasanya bila disebutkan bahwa produksi adalah sebuah faktor utama dalam bisnis. Tanpa adanya produksi, tidak akan ada barang-barang yang bisa dijadikan komoditas bisnis.
Baca Juga: Belajar Menghitung Harga Pokok Produksi dengan Benar
Pengertian Produksi
Pengertian produksi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan atau menambah nilai guna dari barang atau jasa. Jika pertambahan nilai guna dilakukan tanpa mengubah bentuk produk, disebut produksi jasa seperti jasa konseling, jasa les pelajaran, jasa konsultan keuangan, dan sebagainya.
Sementara pertambahan nilai guna yang diikuti dengan perubahan bentuk produk disebut produksi barang. Contoh produksi barang adalah membuat sepatu, memasak nasi, memasak makanan, membuat minuman, dan lain-lainnya.
Dengan demikian, produksi mempunyai dua nilai pokok. Pertama, untuk menciptakan nilai guna barang atau jasa. Kedua, untuk menambah nilai guna barang atau jasa.
Berbagai jenis barang atau jasa hasil produksi ada yang bisa digunakan secara langsung maupun tidak langsung. Biasanya hasil produksi yang tidak bisa langsung digunakan diolah lagi untuk menjadi produk lain yang memiliki nilai lebih tinggi.
Jadi, bisa juga dimengerti bahwa produksi adalah proses penciptaan dan penambahan nilai guna dari barang atau jasa bentuk yang diikuti oleh penambahan manfaat, bentuk, waktu, tempat, sampai akhirnya dari proses produksi tersebut mampu memenuhi kebutuhan pemakainya.
Dari segi pandang bisnis, tujuan produksi adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, sebelum produksi dilakukan, perlu dilakukan persiapan dan manajemen yang cermat.
Baca Juga: Tujuan serta Fungsi Produksi Umum yang Perlu Diketahui
Fungsi Produksi
Dari pengertian produksi tadi, bisa kamu ketahui bahwa produksi memiliki fungsi yang sangat penting. Beberapa fungsi produksi adalah:
Perencanaan
Pertama, fungsi produksi adalah fungsi perencanaan. Fungsi perencanaan pada produksi dapat diartikan sebagai melaksanakan kegiatan produksi barang atau jasa pada waktu tertentu yang disesuaikan dengan forecast yang telah disusun. Penyusunan forecast tersebut dilakukan dengan sistem yang terorganisir mulai dari sumber daya manusia, bahan baku, ketersediaan ruang pada gudang, alat, dan lain-lain.
Perencanaan produksi ini secara langsung berpengaruh pada besarnya keuntungan yang dicapai oleh sebuah perusahaan. Karena perencanaan yang baik dapat memperkirakan produksi yang kualitas dan kuantitasnya tepat dan menjamin keberadaan stok. Stok yang kurang bisa mengakibatkan konsumen beralih ke produk lain yang sejenis karena kehabisan. Sementara kelebihan stok berisiko kadaluarsa sementara barang belum terjual habis.
Perencanaan produksi perlu dilakukan agar perusahaan dapat bekerja secara efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya. Karena forecast tersebut disesuaikan dengan permintaan pasar, maka diharapkan perencanaan dapat menjadikan kinerja perusahaan lebih baik.
Perencanaan produksi berpengaruh pada beberapa faktor di bawah ini, yaitu:
a. Kualitas Produk
Kualitas produk perlu untuk direncanakan dengan baik, mulai dari target pasar yang dituju, nilai eksklusifnya (premium, medium, atau ekonomis), sampai harganya.
b. Biaya Produksi
Biaya produksi meliputi bahan, alat, tenaga kerja, dan semua yang terlibat dalam produksi pasti memerlukan biaya. Hal ini harus dimasukkan ke dalam perencanaan produksi agar pihak produsen tidak mengalami kerugian (biaya produksi lebih besar dari harga jual).
c. Waktu Pengembangan Produk
Saat pertama kali meluncurkan produk, pihak produsen tidak secara langsung mendapatkan untung. Terkadang diperlukan beberapa waktu untuk mencapai balik modal atau yang kita kenal dengan istilah break even point. Poin ini juga mengisyaratkan ketanggapan perusahaan dalam mengikuti perkembangan teknologi.
d. Biaya Pengembangan Produk
Pihak produsen yang tidak melakukan inovasi produk berpeluang untuk mengalami kebangkrutan. Perusahaan besar yang tidak melakukan inovasi, akhirnya akan dikalahkan oleh bisnis kecil atau UMKM yang terus melakukan inovasi. Pengembangan produk perlu dilakukan, di antaranya melakukan survei pasar, riset, dan pengujian. Semua hal ini tentunya membutuhkan biaya.
Baca Juga: 5 Tips Melakukan Inovasi Bisnis agar Usahamu Lebih Sukses
Pengolahan
Berikutnya, fungsi produksi adalah dalam hal pengolahan. Pengolahan dalam kegiatan produksi merupakan sebuah fase atau tahapan mengubah bahan baku menjadi barang mentah, barang setengah jadi, atau barang jadi.
Pengendalian dan Perawatan
Pengendalian dan perawatan fungsinya adalah untuk mengevaluasi dan mengawasi jalannya produksi agar sesuai dengan perencanaan. Di dalam perusahaan, penting sekali untuk melakukan pembagian tugas antara perencana, pelaksana, dan pengawas agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar perusahaan.
Tujuan Produksi
Untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumen
Masyarakat sebagai konsumen, tentunya memiliki beragam kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan yang tidak terpenuhi, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier, dapat menjadikan kehidupan manusia tidak seimbang.
Lantaran itulah, para produsen memproduksi produk-produk yang dibutuhkan oleh konsumen dengan cara menciptakan nilai guna atau menambahkan nilai guna.
Untuk Memperoleh keuntungan
Bagi pihak produsen, tujuan produksi adalah untuk mendapatkan keuntungan. Dengan menciptakan atau memberikan nilai guna pada sebuah produk, produsen dapat mengambil selisih dari harga jual dan biaya produksi. Semakin baik perencanaan produksinya, semakin besar keuntungan yang didapatkan.
Sebagai Stimulan Tumbuhnya Usaha Produksi Lain
Adanya produksi suatu produk dapat memicu muncul usaha produk lain yang berkaitan. Misalnya institusi pendidikan yang bisa disebut sebagai produsen jasa pendidikan. Umumnya, di area dekat kampus tersebut akan muncul usaha kos-kosan, usaha warung makan dan jajanan, pelayanan kesehatan, minimarket, pasar tradisional, angkutan, jasa terjemah, dan sebagainya.
Untuk Mengurangi Angka Pengangguran
Proses produksi, baik dalam skala kecil maupun besar, tidak mungkin dilakukan seorang diri oleh owner-nya. Oleh karena itu, dibutuhkan karyawan dengan cara melakukan perekrutan. Dari rekrutmen ini menambah angka pekerja di Indonesia dan mengurangi angka pengangguran.
Untuk Meningkatkan Penghasilan Masyarakat dan Negara
Berkurangnya angka pengangguran tentu berdampak pada meningkatnya angka kesejahteraan masyarakat. Semakin banyak masyarakat yang sejahtera, semakin banyak masyarakat membelanjakan keuangannya untuk membeli makanan dan minuman, berwisata, dan membayar pajak. Dengan demikian, semakin lancar pergerakan ekonomi negara dan pendapatan negara pun naik.
Baca Juga: Produksi Massal: Pengertian, Keuntungan, dan Tahapannya
Jenis-jenis Produksi
Berdasarkan produk yang dihasilkan
Berdasarkan produk yang dihasilkan, jenis-jenis produksi dapat digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu:
Produksi Ekstraktif
Produksi ini melakukan eksplorasi sumber daya alam tanpa mengubah sifat dan bentuk apapun. Hasil ekstraksi kemudian diserahkan kepada perusahaan lain untuk diolah lebih lanjut menjadi barang baru yang memiliki nilai guna lebih tinggi.
Produksi Agraris
Jenis-jenis produksi ini mengolah alam dan memanfaatkan tanah agar dapat menghasilkan sumber daya alam yang berupa barang setengah jadi atau barang jadi. Bukan hanya mencakup pertanian saja, namun juga peternakan.
Produksi Industri
Produksi jenis ini mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Produksi ini menambah nilai guna agar dapat dimanfaatkan oleh manusia dengan pemanfaatan yang lebih baik lagi.
Produksi Perdagangan
Produksi jenis ini dijalankan dengan menghubungkan antara produsen dengan konsumen agar barang yang diproduksi dapat beredar luas di pasaran. Penyaluran barang dari produsen ke konsumen terbagi menjadi beberapa jenis, yakni:
- Secara langsung dari produsen ke konsumen
- Semi langsung melalui perantara
- Tidak langsung
Produksi Jasa
Dalam hal ini, produksi adalah proses menghasilkan produk yang bukan berupa barang, melainkan berupa jasa. Dalam melakukan produksi ini dibutuhkan keahlian tertentu. Hasil dari produksi jasa berwujud tidak konkret, tidak kasat mata, dan tidak bisa dipegang, namun keberadaannya dapat dirasakan manfaatnya.
Berdasarkan Jangka Waktu dan Prosesnya
Produksi Jangka Pendek
Produksi yang prosesnya berlangsung cepat dan bisa segera dinikmati oleh konsumen. Jenis produksi ini merupakan jenis produksi yang pertama kali muncul di Indonesia. Hasil dari produksi berjangka pendek mudah ditemukan dan sifatnya sangat mendasar. Sebut saja jajanan pasar, nasi pecel, dan sate adalah contoh-contoh dari produksi berjangka pendek.
Produksi Jangka Panjang
Produksi jangka panjang umumnya membutuhkan waktu yang panjang agar produk dapat dinikmati atau dimanfaatkan oleh konsumen. Proses produksinya pun tidak sesederhana produksi jangka pendek. Budidaya ikan lele, pembangunan rumah, budidaya lobster merupakan beberapa contoh produksi jangka panjang.
Produksi Terus Menerus atau Berkelanjutan
Produksi berkelanjutan memerlukan kelanjutan dalam prosesnya menghasilkan barang. Dalam proses, produksi jenis ini menggabungkan bahan lain atau alat lainnya agar hasil produksi dapat terselesaikan. Pembuatan gula, karet, mie kering, merupakan beberapa contoh produksi jenis ini.
Faktor-faktor Produksi
Produksi adalah sebuah proses yang tidak berdiri sendiri, dengan kata lain ada pengaruh dari beberapa faktor sepanjang proses tersebut. Faktor produksi adalah hal yang berperan penting dan berpengaruh pada kualitas dan kuantitas hasil produksi. Faktor-faktor ini penting untuk dijadikan pertimbangan dalam mengambil kebijakan perusahaan.
Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang terdapat di alam dan manusia data memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam menjadi faktor penting dalam produksi karena ketersediaannya mempengaruhi jalannya produksi.
Sumber daya alam yang tidak mendukung kebutuhan perusahaan akan membuat biaya produksi naik dan hal tersebut mengakibatkan harga jual tinggi dan tidak kompetitif.
Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM memegang peranan penting dalam sebuah unit usaha. Produksi tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh SDM yang memiliki kemampuan yang mumpuni. Meskipun SDA melimpah tetapi SDM yang ada tidak mempunyai kemampuan untuk mengolahnya, maka SDA tersebut tidak akan bisa dimanfaatkan secara optimal.
Sebelum melakukan produksi, sebaiknya para produsen memastikan kemampuan SDM. SDM yang ditempatkan pada bidang keahliannya akan membantu kinerja perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Baca Juga: Mengenal Tujuan dan Metode Pengembangan SDM bagi Perusahaan
Sumber Daya Modal
Salah satu faktor yang penting dalam faktor produksi adalah modal. Untuk menjalankan bisnis, modal adalah hal yang mutlak harus dimiliki oleh produsen. Modal tidak harus selalu berupa uang, namun juga bisa berupa gedung, surat berharga hak paten, keterampilan, kendaraan, mesin, dan bangunan.
Keahlian
Agar produksi berjalan lancar seseorang diharuskan memiliki keahlian. Setidaknya perusahaan yang akan melakukan proses produksi perlu memiliki keahlian dalam perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pergerakan (actuating), dan pengawasan (controlling).
Contoh Produksi
Ada banyak contoh produksi yang bisa kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh produksi antara lain adalah aktivitas produksi di pabrik, nelayan menangkap ikan dan hingga petani yang tengah menanam padi.
Ada juga contoh produksi dalam bidang jasa, yaitu praktek dokter, pangkas rambut, jasa servis kendaraan, rumah sakit, dan sebagainya. Berikut contoh produksi berdasarkan kategorinya:
Contoh Produksi Industri
Beberapa contoh produksi bidang ini adalah:
- Produksi baju pada industri garmen
- Produksi sepeda motor pada perusahaan otomotif
- Produksi pupuk
- Produksi bahan kimia, dan sebagainya.
Contoh Produksi Agraris
Beberapa contoh kegiatan produksi agraris adalah
- Perikanan
- Perkebunan
- Peternakan
- Pertanian
Contoh Produksi Pertambangan
Contoh kegiatan produksi pertambangan atau ekstraktif adalah
Penambangan emas
- Nikel
- Tembaga
- Batubara
- Perak
- Pasir, dan sebagainya.
Contoh Produksi Jasa
Produksi di bidang jasa adalah produksi yang menghasilkan sebuah jasa untuk konsumen. Contoh kegiatan produksi atau contoh kegiatan produksi adalah
- Rumah sakit
- Sekolah
- Jasa arsitektur
- Jasa seni rupa
- Perbankan
- Asuransi
- Jasa tukang cukur, dan sebagainya.
Dalam bisnis, bisa disimpulkan bahwa peran produksi adalah sangat penting. Tanpa adanya proses produksi, tidak akan ada produk barang atau jasa yang bisa dijadikan sebagai komoditas.
Sudah sempat dibahas tadi bahwa proses produksi memerlukan sejumlah modal agar bisa berjalan dengan lancar dan menghasilkan produk yang memiliki nilai guna dan nilai jual yang tinggi.
Modal bisa kamu dapatkan dari tabungan pribadi, tabungan bersama dengan rekan atau keluarga, atau bisa juga dari pinjaman modal. Jika opsi terakhir adalah yang kamu pilih, pastikan untuk memilih sumbernya yang baik dan terpercaya.
Aplikasi keuangan majoo bisa memberikan bantuan dalam hal pinjaman modal usaha dengan menyediakan bantuan berupa fitur layanan funding yang akan untuk bisnismu jika memenuhi persyaratan dan memang dinilai layak. Tertarik untuk mencoba?