Pengertian Guerilla Marketing, Tingkatkan Angka Penjualan!

Ditulis oleh Ajar Pamungkas

article thumbnail

Guerilla marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang menarik untuk dicoba.

Pernah dengan istilah guerilla marketing? Jika ada yang membayangkan perang gerilya, tidak sepenuhnya salah, kok, karena istilah yang dapat diterjemahkan sebagai pemasaran gerilya ini memang mengambil inspirasi dari salah satu taktik dalam perang tersebut.

Nah, kira-kira pemasaran sepe​​rti apa, sih, yang bisa disebut sebagai pemasaran gerilya? Memangnya, taktik perang bisa, ya, digunakan untuk kegiatan pemasaran? Apakah para pemilik usaha harus tahu cara untuk melakukan jenis pemasaran yang satu ini?

Eits, penasaran, ya? Menarik sekali, sih, memang, karena jenis pemasaran ini seolah-olah menjadikan dunia bisnis sebagai medan perang. Nah, daripada terlalu lama merasa penasaran, langsung saja kita bahas bersama-sama, yuk, serba-serbi seputar pemasaran gerilya ini! Let’s go!

Baca juga: 5 Strategi Pemasaran: Tujuan, Contoh, Jenis Strategi

Guerilla Marketing adalah …

Secara sederhana, guerilla marketing adalah sebuah strategi pemasaran yang menggunakan pendekatan nonkonvensional dalam mengiklan produk atau jasa yang ditawarkannya. Bahkan, saking tidak konvensionalnya metode yang digunakan dalam pemasaran gerilya, promosi produk dan jasa pun bisa dilakukan dalam bentuk kejutan kepada pasar yang ditargetkan.

Lebih lanjut lagi, kejutan nampaknya menjadi kunci utama dalam menjalankan jenis pemasaran yang satu ini. Seperti tengah berperang dengan taktik gerilya, pemasaran ini dilakukan untuk memberikan kejutan-kejutan kepada audiens di setiap rangkaian kampanyenya.

Tujuan yang ingin dicapai dengan kejutan ini adalah terbentuknya interaksi antara brand atau pemilik usaha yang memberi kejutan dengan calon pelanggan yang menerima kejutan. Mungkin terasa kekanakan, tetapi jangan salah, lho, karena kejutan-kejutan ini rupanya dinilai mampu meningkatkan angka konversi secara signifikan. Artinya, audiens yang tadinya belum menjadi pelanggan, akhirnya mau melakukan pembelian.

Dengan potensi konversi yang cukup tinggi, sudah barang tentu strategi ini pun banyak digemari oleh pelaku usaha, khususnya mereka yang cakupan bisnisnya sudah berskala besar sehingga mampu melakukan rangkaian kegiatan pemasaran. Yap, guerilla marketing adalah model pemasaran yang membutuhkan banyak modal.

Apa Saja Jenis Guerilla Marketing?

Tertarik untuk melakukan pemasaran gerilya guna mendorong angka penjualan dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar? Jangan buru-buru, coba pelajari terlebih dahulu keempat jenis guerilla marketing agar bisa menyesuaikan strategi pemasaran yang akan dilakukan dengan kondisi yang ada.

Keempat jenis pemasaran gerilya ini memiliki tujuan yang berbeda-beda, sehingga implementasinya pun akan berbeda antara satu dengan yang lain. Pemilik usaha sebaiknya memperhatikan terlebih dahulu sifat serta tujuan dari setiap jenis pemasaran agar dapat mempertimbangkan mana yang lebih tepat untuk memasarkan produk dan jasanya.

Ingin tahu apa saja keempat jenis pemasaran gerilya yang dimaksud? Kita ulas satu per satu, yuk!

Baca juga: Memahami Pengertian, Jenis, dan Contoh Saluran Pemasaran

  • Ambush Marketing

Jika dilihat dari namanya saja, ambush marketing mungkin terasa seperti sebuah kegiatan pemasaran yang menyeramkan. Bagaimana tidak, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, ambush marketing berarti pemasaran penyergapan. Namun, jangan keburu takut terlebih dahulu. Jenis pemasaran ini disebut demikian karena praktiknya yang memang seolah-olah menyergap audiens.

Pemasaran penyergapan dapat dilakukan dengan mengikuti acara-acara besar atau bazar untuk memasarkan produk dan jasa. Disebut penyergapan karena audiens yang datang ke acara-acara tersebut tidak menduga akan menghadapi kegiatan pemasaran yang dilakukan.

Dalam acara-acara semacam ini, tentu audiens akan datang untuk menikmati acara yang diadakan, baik itu konser musik, perlombaan besar, atau kegiatan olahraga dan semacamnya. Nah, tugas pemilik usaha adalah menyergap pengunjung yang datang tersebut agar mereka mau membeli produk atau jasa yang ditawarkan, di samping menikmati acara yang dilangsungkan.

Bagaimana? Meski namanya menyeramkan, sebenarnya yang dilakukan tidak seseram itu, kan? Namun berhati-hati saat ingin menyergap audiens di sebuah acara. Pastikan acara tersebut memang sesuai dengan jenis bisnis yang ingin dipasarkan.

Lucu sekali, kan, jika kita menjual peralatan masak profesional, misalnya saja, di acara lomba atletik nasional. Bukannya mampu meraup keuntungan, bisa jadi malah malu yang akan didapat.

 Salah satu contoh guerilla marketing yang kerap digunakan adalah ambush marketing.

  • Stealth Marketing

Masih diambil dari istilah yang kerap digunakan dalam situasi perang, jenis guerilla marketing ini memiliki cara berjualan yang unik. Jika pada pemasaran penyergapan pemilik usaha disarankan untuk membuat tempat berjualan yang besar hingga membuat audiens kaget dan penasaran, seperti namanya stealth marketing atau pemasaran sembunyi-sembunyi justru dilakukan tanpa menarik perhatian banyak orang.

Melalui brosur edukasi, poster, atau media lainnya, pemilik usaha dapat secara diam-diam mendorong audiens untuk melakukan pembelian. Dalam jenis pemasaran ini, yang menjadi sasaran adalah audiens yang jeli dalam melihat peluang atau audiens yang memang membutuhkan produk atau jasa yang ditawarkan, sehingga ketika melihat media pemasaran yang sembunyi-sembunyi ini, mereka akan langsung paham dengan pesan yang disampaikan.

Namun, meski pemasaran ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau diam-diam, bukan berarti media yang digunakan harus media berukuran kecil seperti stiker, poster, atau brosur, lho! Pesan tersembunyi untuk mendorong audiens melakukan pembelian bahkan bisa diselipkan di papan reklame atau bahkan iklan di stasiun televisi nasional!

Baca juga: Niche Market adalah Peluang Bisnis dan Pemasaran, Maksudnya?

  • Viral Marketing

Dengan penetrasi serta literasi digital yang terus meningkat, agaknya viral marketing merupakan salah satu jenis pemasaran gerilya yang paling mudah untuk dilakukan. Dahulu, sebelum media digital mulai ramai digunakan, model pemasaran ini sulit sekali untuk diterapkan, lho!

Alasannya sederhana, dulu, agar sesuai bisa menjadi viral dan banyak dicari, pemilik usaha harus merancang produk atau jasa yang benar-benar unik dan tidak ada duanya. Dengan demikian, word of mouth dari pelanggan yang sudah mencoba akan membuat orang lain penasaran, produk atau jasa yang dimaksud pun otomatis viral diburu pelanggan.

Kini, agar suatu produk atau jasa menjadi viral, kita dapat menggunakan jasa influencer untuk merekomendasikan produk maupun jasa tersebut sehingga mereka yang mengikuti media sosialnya pun akan berbondong-bondong memborong. Pada dasarnya, jenis pemasaran ini memanfaatkan viral-nya produk atau jasa yang ingin dipasarkan.

Bagaimana jika produk dan jasa tersebut tidak kunjung viral? Hmm, mungkin ini waktunya mencoba model pemasaran yang lain?

  • Ambient Marketing

Di antara ketiga jenis pemasaran lainnya, ambient marketing atau pemasaran di lingkungan sekitar bisa menjadi contoh guerilla marketing yang menarik. Pasalnya, model pemasaran ini bekerja dalam diam, tetapi terang-terangan.

Tujuan pemasaran ini adalah menempelkan pesan-pesan pemasaran untuk mendorong audiens melakukan pembelian pada fasilitas-fasilitas umum. Misalnya saja pernah melihat ada sticker berjualan yang ditempelkan di pintu angkutan kota, nah, di sanalah ambient marketing bisa ditemukan.

Meski terdengar sepele, efek yang diberikan oleh jenis pemasaran yang satu ini bisa signifikan jika jenis bisnis yang dijalankan memang menyasar pelanggan yang memang menggunakan fasilitas-fasilitas umum tersebut. Apabila produk dan jasa yang ditawarkan tidak dibutuhkan oleh mereka yang menggunakan fasilitas umum, tentu tujuan pemasaran ini tidak bisa dicapai dengan mudah.

Apa Contoh Guerilla Marketing di Kehidupan Sehari-hari?

Sebenarnya ada banyak sekali contoh guerilla marketing yang bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari; apa pun jenis pemasaran yang dilakukan. Saat membuka gawai dan melihat-lihat media sosial, kita sudah bisa menemukan beberapa contoh produk atau jasa yang laku dibeli karena viral marketing dari para influencer.

Saat pergi ke luar rumah juga kita bisa menemukan pesan-pesan pemasaran dari ambient marketing hingga stealth marketing. Bahkan, saat kita mengunjungi mall atau pusat-pusat perbelanjaan, misalnya saja, mungkin saja kita menemukan hasil ambush marketing dalam bentuk booth-booth atau gerai yang menjajakan dagangannya.

Jadi, sekalipun cara-cara pemasaran ini bukanlah cara konvensional, tetapi saat ini sebenarnya sudah sangat banyak digunakan hampir setiap pemilik usaha, baik yang cakupan bisnisnya berskala kecil maupun besar. Jadi tidak ada salahnya untuk ikut mencoba melakukan guerilla marketing agar bisa memaksimalkan keuntungan bisnis.

Agar bisnis bisa lebih untuk lagi, jangan lupa untuk mengelola bisnis secara efektif dan efisien, misalnya dengan menggunakan aplikasi majoo yang sudah dilengkapi dengan beragam fitur unggulan untuk mempermudah pengelolaan bisnis. Fitur keuangannya, misalnya saja, mampu mencatat setiap transaksi yang terjadi secara tepat, akurat, dan otomatis.

Menarik sekali, kan? Ayo, segera berlangganan aplikasi majoo sekarang juga!

Baca juga: Riset Pemasaran: Definisi, Fungsi, serta Contohnya

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo