Niche Market adalah Peluang Bisnis dan Pemasaran, Maksudnya?

Penulis Ajar Pamungkas
18 April 2022

article thumbnail

Niche market adalah ceruk pelanggan dalam bahasa Indonesia

Dengan berkembangnya strategi pemasaran, istilah niche market adalah salah satu istilah yang mulai banyak didengar dalam dunia bisnis. Namun, sebenarnya istilah ini bukanlah sesuatu yang baru, karena sebenarnya sejak awal munculnya kebutuhan untuk melakukan pemasaran, segmen pasar jelas menjadi sesuatu yang sangat diperhatikan.

Meski demikian, tak sedikit pula pelaku usaha yang hanya memandang niche market sebagai istilah atau sebuah segmen saja, padahal sebenarnya bisa dimaksimalkan sebagai peluang untuk mengoptimalkan kegiatan pemasaran yang nantinya dapat mendorong angka penjualan.

Tidak aneh, sebenarnya, jika masih ada banyak orang yang perlu tertarik untuk mengulik hal yang satu ini lebih jauh, karena sesungguhnya tak banyak pula yang benar-benar memahami pengertian atau makna dari istilah tersebut. Karenanya, agar pendapatan bisnis dapat ditingkatkan secara optimal, mari kita bahas bersama-sama serba-serbi terkait niche market, dan mengapa ia bisa difungsikan sebagai sebuah peluang bisnis.

Yuk, langsung saja kita mulai dari pengertiannya terlebih dahulu!

Niche adalah …

Secara umum, niche adalah sebuah tema atau konsep yang secara khusus sesuai dengan suatu objek. Berasal dari bahasa Prancis, kata ini kemudian diadopsi ke dalam bahasa Inggris, hingga akhirnya digunakan secara umum di berbagai belahan dunia.

Pada dasarnya, penggunaan kata yang satu ini sangat beragam sesuai bidangnya. Dalam dunia arsitektur, misalnya saja kata ini digunakan untuk merujuk pada ceruk atau lekukan yang dapat diisi dengan pas oleh suatu objek. Dalam makna yang lebih luas, kata ini kerap digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang sangat sesuai.

Kata kunci yang dijadikan pedoman adalah sesuai. Baik dalam dunia arsitektur, konten pemasaran, maupun bidang lain yang membutuhkan penggunaan istilah ini, kesesuaian menjadi kuncinya. Di bidang arsitektur, misalnya saja, niche atau ceruk ini dapat diisi dengan pas oleh objek lain.

Hal yang sama juga berlaku dalam bidang pemasaran. Konten pemasaran yang menjadi niche adalah konten yang benar-benar sesuai dengan audiens. Misalnya saja, jika audiens yang dimiliki atau ingin ditarget merupakan penggemar sepak bola, konten berita terkait transfer pemain bola dapat menjadi konten yang niche karena dapat secara tepat diikuti oleh segmen audiens yang spesifik.

Dengan contoh yang sama, misalnya saja, jika audiens yang disasar merupakan penggemar sepak bola, konten yang membahas terkait olimpiade mungkin saja bisa menjadi konten yang sesuai, tetapi bukan konten yang niche karena sekalipun sama-sama membahas tentang olahraga, konten tentang olimpiade yang merupakan sebuah kompetisi olahraga tidak secara tepat diikuti oleh penggemar sepak bola.

Ketika ingin membuat konten dengan tema kompetisi olahraga, konten yang menjadi niche bagi penggemar sepak bola adalah konten yang secara khusus membahas piala dunia.

Nah, beberapa ilustrasi di atas mungkin bisa membantu memahami apa itu yang dimaksud dengan niche pada dunia bisnis, khususnya dalam kegiatan pemasaran. Oleh karena itu, mari kita melanjutkan pembahasan yang lebih khusus, yaitu niche market.

Baca juga: Definisi, Metode, serta Indikator Kepuasan Pelanggan

Niche Market adalah …

Secara umum, makna niche market adalah gabungan dari makna niche yang sudah dijabarkan di atas ditambah dengan market atau pasar. Menariknya, jika sebelumnya kita membahas penggunaan istilah niche dalam dunia arsitektur yang merujuk pada curuk, ahli ekonomi di Indonesia sesungguhnya telah mengambil kesepakatan bahwa ketika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, niche market dapat disebut dengan istilah ‘ceruk pasar’.

Pun demikian, istilah ceruk pasar mungkin tidak begitu membantu kita yang awam dengan istilah profesional ini untuk membayangkan bentuk dan penerapannya dalam bisnis, kan? Oleh karena itu, tak sedikit pula praktisi ekonomi Indonesia yang memutuskan untuk tidak menerjemahkan istilah ini, dan memaknainya sesuai dengan makna sebenarnya dari kedua kata yang menyusunnya, niche dan market.

Jika kita lihat kembali penjelasan yang sudah diberikan sebelumnya, kata kunci untuk memaknai istilah ini adalah kesesuaian yang benar-benar tepat atau ketepatan yang benar-benar sesuai. Dengan kata lain, apabila dimaknai secara bebas, niche market adalah keberadaan sebuah pasar yang benar-benar sesuai dengan bisnis yang tengah dijalankan.

Karena setiap bisnis yang digeluti oleh pemilik usaha memiliki karakter, tujuan, serta sistem yang berbeda, niche yang dimiliki pun akan berbeda pula. Namun, bukan berarti dalam antara bisnis yang satu dengan bisnis yang lain tidak mungkin memiliki niche market yang sama; khususnya jika kedua bisnis tersebut merupakan kompetitor di bidang usaha yang sama atau serupa.

Sederhana saja, semakin mirip atau serupa bisnis yang bersaing, semakin kecil pula ceruk pasar yang diperebutkan. Situasi inilah yang menyebabkan munculnya persaingan bisnis dan menyebabkan beberapa pemilik usaha cenderung untuk memfokuskan bisnisnya pada ceruk pasar yang lebih spesifik.

Menyesuaikan Niche Market

Jika seorang pemilik usaha ingin menghindari persaingan dengan memilih ceruk pasar yang lebih spesifik, mana yang harus dilakukan? Menyesuaikan bisnis agar selaras dengan niche market yang ingin disasar, atau menyesuaikan niche market yang dimiliki agar tepat sasaran dengan bisnis yang dikelola?

Secara teknis, kedua pilihan tersebut tidak bisa dibilang pilihan yang tepat. Menyesuaikan ceruk pasar agar tepat disasar dengan bisnis yang dikelola merupakan sesuatu yang mustahil dilakukan karena niche market pasti akan selalu mengikuti niche dari bisnis itu sendiri.

Akan tetapi, mengubah arah bisnis yang tengah dijalankan untuk mengincar ceruk pasar yang lebih spesifik jelas membutuhkan biaya yang sangat besar. Bukan tidak mungkin pemilik usaha harus membangun usahanya dari awal kembali apabila arah bisnis yang diubah terlalu besar komposisinya.

Meski membutuhkan biaya yang besar, sebenarnya menyesuaikan bisnis akan lebih mungkin untuk dilakukan, tetapi jika langkah ini yang diambil, pemilik usaha harus memastikan perubahan yang dilakukan tidak terlalu besar agar bisnis dapat tetap bertahan. Umumnya, cara yang dilakukan adalah dengan menyesuaikan produk-produk atau jasa yang dimiliki serta strategi pemasarannya agar tetap fit dengan pasar yang ingin ditargetkan.

Dengan cara tersebut, niche market pun akan bergeser mengikuti penyesuaian pada produk dan jasa yang dipasarkan, meski mungkin tanpa harus mengubah keseluruhan model bisnis yang telah dijalankan. Risiko bisnis pun dapat diatur seminimal mungkin, dan nilainya sepadan dengan proyeksi keuntungan dari ceruk pasar yang baru.

Baca juga: Catat! Ini Pentingnya Menentukan Target Pasar bagi Bisnis

Pentingnya Niche Market dalam Bisnis

Mengapa keberadaan niche market menjadi penting dalam upaya pengelolaan bisnis? Untuk menjawab pertanyaan yang satu ini, kita perlu melihat kembali fungsi yang dimiliki oleh ceruk pasar, sehingga mudah untuk melihat kaitannya dalam dunia bisnis.

1. Memastikan Arah Kegiatan Pemasaran

Karena niche market adalah segmen pasar yang paling sesuai dengan karakter bisnis yang dijalankan, tentu sudah bukan rahasia umum jika niche ini yang kerap dijadikan target sasaran oleh para pemilik usaha.

Sebagai hasilnya, kegiatan pemasaran yang dirancang pun akan berorientasi pada segmen pasar tersebut untuk memastikan target pasar mau melakukan pembelian sehingga angka penjualan pun dapat ditingkatkan. Dengan demikian, salah satu alasan penting keberadaan ceruk pasar yang bisa dioptimalkan oleh pemilik usaha adalah pedoman terkait target yang harus dicapai oleh kegiatan pemasaran.

Dengan adanya niche market, kegiatan pemasaran yang akan dilakukan pun dapat lebih terfokus, sehingga arah pengembangannya pun dapat ditentukan sejak awal dengan penghitungan target yang tepat. Upaya evaluasi yang mengikuti kegiatan pemasaran tersebut pun akan lebih terarah, sehingga perbaikan-perbaikan yang akan diterapkan pada kegiatan pemasaran berikutnya pun dapat lebih spesifik.

Tanpa adanya niche market, kegiatan pemasaran yang dilakukan pun akan lebih acak dan menyasar siapa saja tanpa memperkirakan terlebih dahulu apakah pasar yang disasar tersebut memiliki potensi pembelian yang lebih besar jika dibandingkan dengan segmen pasar lain atau tidak. Sebagai akibatnya, kegiatan pemasaran pun tidak lagi efektif dan efisien, dan mungkin akan memakan biaya pemasaran yang juga lebih besar.

Meski demikian, karena kegiatan pemasaran dilakukan secara terarah, di sisi lain pemilik usaha harus berhati-hati karena arah yang telah ditetapkan tersebut tak ubahnya batasan pasar. Jika kegiatan pemasaran dirancang sedemikian mungkin hingga sangat relevan bagi pasar yang menjadi niche, pasar yang lebih luas bisa jadi justru tidak akan tertarik untuk melakukan pembelian.

Niche market adalah peluang bisnis yang dapat dimaksimalkan oleh pemilik usaha untuk meningkatkan penjualan

2. Membantu Meningkatkan Retensi Pelanggan

Retensi pelanggan merupakan salah satu elemen yang penting dalam memastikan bisnis dapat bertahan lama, karena tingkat retensi pelanggan yang tinggi dapat menjadi gambaran bahwa pelanggan yang dimiliki oleh suatu bisnis akan tetap memilih produk atau jasa dari bisnis tersebut ketika dihadapkan pada pilihan komoditas bisnis serupa dari pihak kompetitor. Artinya, bisnis memiliki pelanggan setia yang bersedia untuk melakukan pembelian berulang.

Lebih lanjut, adanya pembelian berulang dapat memastikan bisnis tetap memiliki pasar dan relevan dalam peta persaingan bisnis. Pada akhirnya, bisnis akan memiliki proyeksi masa hidup yang lebih panjang karena akan selalu ada pembelian yang dilakukan oleh pelanggan; pengembangan bisnis pun dapat terus dilakukan.

Sebaliknya, apabila suatu bisnis memiliki tingkat retensi pelanggan yang rendah, artinya bisnis tersebut gagal mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian berulang dan pelanggan yang dimiliki cenderung lebih mudah beralih pada produk atau jasa serupa yang ditawarkan oleh kompetitor.

Dari penjabaran di atas, jelas bukan bahwa menjaga tingkat retensi pelanggan juga menjadi tugas yang tak boleh diabaikan oleh pemilik usaha? Nah, di sinilah peran niche market dibutuhkan, karena dengan adanya ceruk pasar ini, pemilik usaha pun akan lebih mudah dalam mengontrol tingkat retensi yang dimiliki oleh pelanggannya.

Dalam situasi di atas, pemilik usaha tidak perlu terlalu repot memikirkan strategi pemasaran yang bisa memuaskan pelanggan dari setiap segmen. Alih-alih demikian, pemilik usaha dapat memfokuskan porsi kegiatan pemasaran yang lebih besar kepada ceruk pasar yang ditargetkan.

Secara teknis, praktik ini cukup ideal untuk dilakukan karena sudah ada modal ketertarikan pelanggan terhadap bisnis yang ditawarkan–dan karenanya pelanggan tersebut digolongkan sebagai niche market. Dengan demikian, pemilik usaha tidak perlu mengeluarkan terlalu banyak upaya dalam kegiatan pemasaran, karena toh kemungkinan pelanggan untuk melakukan pembelian jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pelanggan yang bukan termasuk niche.

Tak hanya proses kontrol, upaya pengembangan yang dilakukan pun bisa lebih berorientasi pada kepuasan pelanggan yang menjadi kontributor utama dalam menjaga tingkat retensi pelanggan tetap tinggi. Tanpa adanya niche market, pemilik usaha mungkin harus mengeluarkan banyak biaya serta tenaga untuk merancang kegiatan pemasaran yang dapat memuaskan seluruh segmen pelanggan–sesuatu yang sebenarnya sangat sulit sekali untuk dicapai.

3. Meningkatkan Peluang Keberhasilan Transaksi

Dalam kegiatan pemasaran, calon pelanggan kerap disebut dengan istilah prospek atau lead karena calon pelanggan tersebut masih belum melakukan pembelian sehingga belum menghasilkan keuntungan bagi bisnis yang dijalankan.

Masalahnya, dalam mengelola lead atau prospek ini, tak jarang pemilik usaha harus mengeluarkan biaya yang cukup besar, terlebih jika proses konversi prospek yang dimiliki juga tergolong lama. Semakin lama lead dikonversi, artinya semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan.

Namun, beda cerita apabila pemilik usaha memanfaatkan niche market sebagai sebuah peluang bisnis dan memaksimalkan pengelolaannya. Prospek yang didapatkan dari ceruk pasar memiliki kecenderungan waktu konversi yang cukup singkat; artinya, biaya yang harus disiapkan oleh pemilik usaha untuk mengelola prospek hingga akhirnya menghasilkan keuntungan bisnis pun akan lebih kecil.

Ingat kembali konsep bahwa niche market adalah target pasar dengan tingkat kesesuaian yang tinggi terhadap suatu bisnis. Dalam konsep ini, pemilik usaha sudah memegang modal awal untuk membuat bisnisnya tampak relevan di mata pelanggan, sehingga peluang konversi prospek terhadap keberhasilan transaksi pun terhitung besar.

Sementara itu, prospek yang tidak berasal dari ceruk pasar dapat diasumsikan memiliki ketertarikan yang lebih kecil terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Agar konversi prospek dapat dilakukan, pemilik usaha harus terlebih dahulu menumbuhkan ketertarikan calon pelanggan, sehingga waktu konversi yang dibutuhkan pun akan lebih besar.

Dari sini saja tentu sudah terbayang bagaimana penjualan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien melalui ceruk pasar, kan? Melalui praktik ini, kegiatan pemasaran dan strategi bisnis yang lebih tepat guna pun bisa diterapkan dengan lebih mudah untuk mendorong angka penjualan.

Baca juga: Riset Pasar adalah Persiapan Bisnis Terbaik! Apakah Benar?

Contoh Niche Market

Setelah memahami dengan baik pengertian dan fungsi ceruk pasar dalam pengelolaan bisnis, mungkin muncul pertanyaan terkait penerapan contoh niche market dalam menjalankan suatu usaha?

Tidak perlu mencari terlalu jauh. Sadar atau tidak, banyak sekali bisnis yang sebenarnya dijalankan dengan berorientasi pada ceruk pasar. Contohnya saja pemilik usaha yang bergerak di bidang busana muslim.

Secara karakter, kebutuhan terhadap busana muslim lebih banyak muncul pada segmen pelanggan perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini dikarenakan untuk perempuan muslim, ada lebih banyak pernak-pernik busana muslim yang perlu dikenakan agar sesuai dengan syariat agama; misalnya saja jilbab.

Dari hipotesis tersebut, pemilik usaha dapat menetapkan bahwa niche market yang dimilikinya merupakan perempuan muslim yang tak hanya peduli terhadap penampilan saja, tetapi juga peduli pada ajaran agama. Pertanyaan berikutnya pun muncul, “Kegiatan pemasaran seperti apa yang relevan dengan ceruk pasar tersebut?”

Pemilik usaha yang pandai memaksimalkan ceruk pasar sebagai sebuah peluang bisnis tidak akan memasarkan produk busana muslim yang dimilikinya secara apa adanya, tetapi juga harus menunjukkan nilai serta kepeduliannya terhadap ajaran agama. Oleh karena itu, kebanyakan iklan untuk produk-produk busana muslim lebih banyak menampilkan perempuan yang tampak cantik dengan busana muslim yang dikenakannya, dan digambarkan melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti menolong orang sesuai dengan ajaran agama.

Iklan busana muslim tersebut dapat menjadi contoh niche market yang kegiatan pemasarannya dilakukan secara optimal. Ketika melihat iklan tersebut, prospek dalam ceruk pasar akan secara otomatis tertarik untuk melakukan pembelian, tidak hanya karena melihat model yang digunakan dalam iklan tersebut tampak cantik dengan busana muslim yang dipasarkan, tetapi juga sesuai dengan ajaran agamanya.

Sebaliknya, iklan atau tayangan pembuka untuk jenis acara investigasi di televisi tidak akan menampilkan perbuatan baik sesuai ajaran agama, tetapi justru diisi dengan citra yang seram serta musik latar yang terasa tegang. Perbedaan ini terjadi karena kedua jenis produk tersebut, busana muslim dan acara investigasi, memiliki niche yang berbeda.

Untuk acara investigasi, pasar yang coba disasar adalah penonton yang terpacu dengan suasana tegang seolah-olah terlibat langsung dalam proses investigasi yang ditayangkan. Latar belakang yang dominan merah sebagai simbol kekerasan dan adrenalin atau biru gelap sesuai seragam polisi di luar negeri menjadi andalan untuk membuat produk tayangan investigasi terasa relevan bagi audiens.

Lain acara investigasi, acara-acara yang berbau mistis pun akan dikemas secara berbeda sesuai dengan niche market yang dimilikinya. Hal ini berlaku pula untuk berbagai bisnis lainnya yang mungkin berada di luar media. Setiap bisnis memiliki niche masing-masing, dan pemilik usaha dapat memanfaatkannya sebaik mungkin untuk mendorong angka penjualan.

Karena kesesuaian antara produk dengan pasar yang ditarget ini sangat akurat, tak jarang ceruk pasar akan diasosiasikan dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Sebutan Apple Fanboy, misalnya saja, membantu kita untuk mengenali dengan mudah seperti apa, sih, karakter orang yang menjadi niche market dari salah satu penyedia produk teknologi seluler tersebut.

Jadi, apakah anggapan bahwa niche market adalah sebuah peluang bisnis dan pemasaran yang dapat dimaksimalkan dapat disebut benar? Tentu saja! Pelaku usaha yang cerdas akan dapat dengan mudah mengenali karakter dari bisnis yang dikelolanya untuk mengidentifikasi segmen pelanggan mana yang menjadi niche market bisnisnya, kemudian memaksimalkannya dalam setiap aspek pengelolaan bisnis, termasuk kegiatan pemasaran, untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya.

Agar lebih mudah merancang strategi bisnis dan pemasaran yang sesuai dengan niche market, manfaatkan pula aplikasi majoo yang menyediakan berbagai fitur unggulan untuk mengelola bisnis dengan lebih mudah, sekaligus menyajikan data penjualan sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan bisnis! Gunakan segera layanan aplikasi majoo!

Baca juga: Pangsa Pasar adalah: Definisi, Fungsi, dan Contoh Rumusnya

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo