Kenali Apa Itu IFRS dan Dampak Implementasinya di Indonesia

Ditulis oleh Faiqotul Himma

article thumbnail

IFRS adalah standar acuan pembuatan laporan keuangan.

Apabila kamu seorang akuntan, kamu pasti mengenal acuan standar dalam membuat laporan keuangan, bukan? Memang di dalam aktivitas akuntansi terdapat standar khusus yang berlaku baik secara nasional maupun internasional. Standar ini dibuat agar mempunyai keseragaman persepsi sehingga dapat dilakukan perbandingan dan pertukaran informasi. 

Salah satu standar dalam aktivitas akuntansi yang terkenal adalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Standar Akuntansi Keuangan merupakan acuan dalam membuat laporan keuangan agar konsep penyajiannya seragam. Adanya keseragaman laporan keuangan penting untuk memudahkan akuntan dalam memahami dan membuat laporan keuangan. Dalam peran lain, SAK juga penting sebagai indikator dalam menyusun dan menganalisis laporan keuangan. 

Dalam penerapan di Indonesia, terdapat beberapa jenis PSAK, salah satunya International Financial Reporting Standards (IFRS). Lantas, apa itu IFRS? Bagaimana penerapannya sebagai standar pelaporan akuntansi dan adakah perbedaan SAK dengan IFRS? Simak lebih lengkapnya di artikel ini!

Apa Itu International Financial Accounting Standard (IFRS)?

IFRS adalah standar pelaporan akuntansi yang diakui secara internasional. International Financial Accounting Standard (IFRS) ini diterbitkan oleh IASB (International Accounting Standards Board), yang merupakan organisasi akuntansi internasional. IFRS berguna untuk menciptakan bahasa akuntansi umum, agar terdapat keseragaman penyajian pelaporan bisnis dan keuangan pada seluruh perusahaan. 

Sebelumnya, Standar Akuntansi Internasional (SAK) sendiri umumnya mengacu kepada International Accounting Standard (IAS) yang dikeluarkan tahun 1973 dan dipakai hingga tahun 2001. Pada akhirnya tanggal 1 April 2001, International Accounting Standards Board (IASB) mengambil alih tanggung jawab untuk menyusun standar akuntansi internasional tersebut. 

Dengan menggunakan acuan IFRS, perusahaan mampu melihat laporan keuangan mereka dengan standar yang sama dengan kompetitornya di negara lain. 

Terdapat pengertian IFRS menurut para ahli, sebagai berikut: 

Wikipedia

Menurut Wikipedia, IFRS adalah sebuah standar dasar, pengertian dan kerangka kerja yang diadaptasi oleh Badan Standar Akuntansi Internasional atau sering disebut International Accounting Standards Board (IASB).  

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)

Menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) pengertian IFRS adalah “International Financial Reporting Standards (IFRS) are a set of accounting standards, developed by the International Accounting Standards Board (IASB), that are becoming the global standard for the preparation of public company financial statements” yang artinya  IFRS adalah seperangkat standar akuntansi, yang dikembangkan oleh IASB dan menjadi standar global dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan publik.

Baca Juga: Penjelasan 4 Standar Akuntansi Keuangan Umum di Indonesia

Karakteristik IFRS

IFRS memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. IFRS menggunakan principle base yang lebih menekankan pada interpretasi dan aplikasi atas standar sehingga berfokus pada spirit penerapan acuan tersebut.
  2. IFRS membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi atas presentasi akuntansi yang mencerminkan realitas ekonomi.
  3. Standar internasional ini membutuhkan professional judgement dalam penerapan standar akuntansi.
  4. IFRS banyak menggunakan fair value dalam setiap penilaiannya.
  5. IFRS memiliki disclosure yang lebih banyak.

IFRS menggunakan principle base.

Hal Pokok yang Diatur IFRS

Dalam pengaplikasian IFRS terdiri dari beberapa hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi. Hal-hal yang dimaksud, antara lain:

  • Definisi akan komponen laporan keuangan dan informasi lain. Definisi ini akan digunakan sebagai standar dalam menentukan transaksi yang harus dicatat ke dalam aktiva, modal, pendapatan, dan biaya.
  • Pengukuran dan penilaian mengacu pada komponen laporan keuangan, baik ketika terjadi transaksi atau saat penyajian laporan keuangan di tanggal neraca.
  • Pengakuan dilakukan menurut komponen laporan keuangan sehingga bisa disajikan di laporan keuangan.
  • Penyajian laporan keuangan terdapat beragam informasi, seperti laporan neraca, laporan laba rugi, atau penjelasan yang menyertai laporan keuangan sehingga laporan keuangan mudah untuk dibaca.

 

Baca Juga: Apa itu Laporan Keuangan? Yuk, Pahami Sama-sama!

Standar dalam IFRS

IFRS memiliki standar yang harus digunakan dalam penyajian laporan keuangan. Berikut Ini standar yang perlu kamu pahami, yaitu:

1. Pernyataan pada Neraca Keuangan

IFRS punya kontribusi besar dalam menyusun neraca keuangan (balance sheet). Dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat perputaran aset pada perusahaan dan berjalan dengan semestinya.

2. Pernyataan Atas Perubahan Ekuitas

Perusahaan yang memperoleh laba, tidak semuanya akan dibagikan pada pemegang saham (stockholder). Sebagian laba tersebut akan disimpan perusahaan untuk berbagai keperluan misalnya untuk ekspansi bisnis.

Laba tersebut disebut laba ditahan dan biaya yang masuk akan mengubah ekuitas perusahaan. IFRS adalah standar yang cocok digunakan untuk membuat catatan laba ditahan karena investor perlu tahu laba ditahan tersebut digunakan untuk kegiatan bisnis apa saja.

3. Pernyataan Penghasilan yang Meliputi Banyak Hal

Penghasilan suatu perusahaan tidak hanya berasal dari satu sumber saja. Untuk menyajikan laporan keuangan, perusahaan membutuhkan IFRS sebagai acuan dalam membuat laporan keuangan sehingga laporan keuangan tersebut menjadi lebih spesifik dan mudah dikenali.

4. Penyajian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan salah satu laporan yang mencatat semua transaksi dalam satu periode tertentu. Standar IFRS tentu akan membantu penyajian laporan arus kas ini yang diambil dari biaya operasional, pembiayaan lain, dan investasi.

Penerapan International Financial Reporting Standards di Indonesia

IFRS digunakan di Indonesia sejak tahun 2012. Penggunaan acuan ini karena Indonesia merupakan anggota dari International Federation of Accountants (IFAC). Organisasi ini mengharuskan setiap anggotanya mematuhi Statement Membership Obligation yang salah satunya menyarankan menggunakan IFRS sebagai standar dalam penyajian laporan keuangan. Walaupun begitu, pemerintah hanya mewajibkan beberapa lembaga saja yang menggunakan IFRS. Lembaga- yang dimaksud, yaitu:

  • Perbankan
  • BUMN
  • Asuransi
  • Perusahaan Publik

Lembaga yang diwajibkan menggunakan standar IFRS ini dipilih lantaran memiliki keterkaitan langsung dengan masyarakat. Hal ini dapat diartikan bahwa penggunaan standar IFRS berguna untuk memberi informasi relevan kepada semua pengguna atau pembaca laporan keuangan yang dimaksud.

Baca Juga: Neraca Keuangan: Pengertian, Contoh, dan Cara Membuat

Keuntungan Menerapkan IFRS

IFRS bertujuan menyediakan panduan secara global untuk mengatur suatu perusahaan dalam membuat laporan keuangan. Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan ketika perusahaan menerapkan IFRS ini, antara lain:

1. Menyajikan Laporan Keuangan yang Berkualitas

Suatu perusahaan yang menggunakan standar keuangan IFRS bisa membuat laporan keuangan yang berkualitas sesuai dengan standar internasional.

2. Hilangnya Hambatan Arus Modal

Ketika suatu perusahaan menggunakan acuan IFRS dalam membuat laporan keuangan membuat hilangnya hambatan arus modal. Hal ini terjadi karena berkurangnya perbedaan ketentuan pelaporan keuangan yang ditetapkan.

3. Menghemat Biaya

Untuk perusahaan multinasional, pengaplikasian standar IFRS mampu mengurangi biaya pelaporan keuangan perusahaan. Selain itu, IFRS mampu menekan biaya analisis keuangan sehingga menghemat anggaran perusahaan.

4. Lebih Dekat dengan Best Practice

Kendati membutuhkan effort lebih untuk menyesuaikan laporan keuangan dengan standar IFRS ini, pada kenyataannya penerapan standar keuangan ini dapat membantu mempercepat pelaporan keuangan perusahaan menuju best practice. Jadi IFRS merupakan suatu kunci menuju pelaporan keuangan yang lebih baik.

Baca Juga: Memahami Definisi dan Contoh Aktiva dalam Dunia Bisnis

Perbedaan PSAK dan IFRS

Tentunya PSAK dan IFRS memiliki perbedaan, berikut ini perbedaannya.

 

Perbedaan

PSAK

IFRS

Sumber

PSAK No.1 (Revisi 1998) tentang Penyajian Laporan keuangan.

IAS1, Presentation of Financial Statements.

Neraca

Memerlukan penyajian aset lancar maupun aset tidak lancar kecuali untuk industri tertentu seperti bank.

Penyajiannya bukan berupa aset lancar ataupun aset tidak lancar, hanya bila penyajian likuiditas lebih relevan dan dapat diandalkan untuk item tertentu.

Laporan Kinerja Keuangan

Laporan laba rugi

Laporan laba rugi komprehensif

Laporan Laba/Rugi

Sama seperti IFRS tapi ada perbedaan rincian pada item yang disajikan pada laporan pendapatan yang diterima di awal.

Tidak memiliki format standar meskipun pengeluaran harus disajikan dengan memilih salah satu dari dua format.

Laporan Arus Kas (Format dan Metode)

Sama dengan IFRS tapi dalam beberapa entitas harus menggunakan metode langsung.

Pos standar tetapi memiliki ketentuan terbatas pada isinya seperti menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung

Pos Luar Biasa

Item pos luar biasa masih harus dilaporkan.

Di dalam IFRS dilarang menggunakan pos luar biasa.

Penyajian Keuntungan dan Kerugian yang Diakui (Pendapatan dan Komprehensif Lainnya)

Diakui adanya keuntungan dan kerugian yang disajikan dalam laporan perubahan ekuitas pemegang saham.

Menyajikan laporan keuangan yang mengakui keuntungan dan kerugian dalam catatan terpisah ataupun tidak pada laporan perubahan ekuitas pemegang saham.

Hasil Presentasi Perusahaan Asosiasi

Secara khusus tidak perlu menunjukkan hasil saham sesudah pajak.

Menggunakan metode ekuitas yang menunjukkan hasil saham sesudah pajak.

Pengungkapan Signifikan Tentang Asosiasi

Pengungkapan yang kurang dibandingkan dengan IFRS. Informasi signifikan yang tidak diperlukan terkait aktiva, kewajiban, pendapatan, dan hasil.

Memberikan informasi yang rinci atau signifikan atas aktiva, kewajiban, pendapatan, dan hasil.

Tanggung Jawab laporan Keuangan

Manajemen

Tidak diatur

Komponen Laporan Keuangan

Neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas.

Laporan posisi keuangan dan laporan laba-rugi

 

Secara garis besar, perbedaan PSAK dan IFRS adalah sebagai berikut;

  • PSAK menggabungkan principle base dan rule base sedangkan IFRS berbasis principle base
  • IFRS menyajikan perbandingan nilai wajar dengan historisnya.
  • IFRS menggunakan profesional judgment.
  • Dalam laporan laba atau rugi tidak mempunyai format standar.
  • Dalam PSAK laporan arus kas memiliki persamaan dengan IFRS tetapi dalam beberapa entitas harus menggunakan metode langsung.
  • Dalam PSAK hanya terdapat laporan keuangan, laporan posisi keuangan, dan laporan laba atau rugi.

Dampak Implementasi IFRS bagi Perusahaan

Dampak dari penerapan IFRS bagi perusahaan sangat beragam tergantung jenis industri perusahaan, jenis transaksi, elemen laporan keuangan, dan pilihan kebijakan akuntansi. Ada yang perubahannya besar hingga melakukan perubahan sistem operasi dan bisnis perusahaan. Namun ada perubahan yang hanya terkait dengan prosedur akuntansi. Yang memiliki dampak perubahan cukup banyak adalah perusahaan perbankan. Perubahan ini tidak hanya dilakukan pada tingkat perusahaan tetapi peraturan Bank Indonesia pun mengalami perubahan.

Sebagai perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik signifikan, BUMN diharuskan mengikuti regulasi IFRS untuk menyusun laporan keuangan. Supaya dapat mengimplementasikan IFRS, perusahaan menyiapkan sumber daya manusia dan dana yang cukup untuk melakukan pembaharuan sistem dan Standard Operating Procedure (SOP) yang sudah ada. Komitmen pimpinan perusahaan sangat diperlukan untuk mendukung proses penggunaan standar IFRS tersebut. Besarnya komitmen pimpinan ini dapat dipengaruhi oleh kepedulian stakeholder dalam menggunakan laporan keuangan.

Kesimpulan

IASB membuat IFRS karena adanya persaingan industri di era global yang sangat besar dan menghendaki adanya keseragaman laporan keuangan sehingga laporan tersebut dapat dibandingkan dengan negara lain.

Karakteristik IFRS adalah principle base, yaitu mempunyai aturan umum dan lebih pendek dibandingkan dengan penggunaan rule base. Dengan karakteristik dan pemikiran IASB inilah, hampir negara-negara di seluruh dunia mulai mengadopsi IFRS. Indonesia mengadopsi IFRS karena memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah menghemat biaya pembuatan standar akuntansi dan menambah kualitas standar akuntansi Indonesia sehingga laporan keuangan yang dibuat suatu perusahaan dapat digunakan di dunia internasional.

Apabila kamu memiliki bisnis dan kerepotan dalam membuat laporan keuangan, kamu bisa menggunakan aplikasi wirausaha online yang memiliki banyak fitur seperti aplikasi majoo.  Aplikasi majoo memiliki fitur akuntansi dapat membuat lebih dari 30 jenis laporan penjualan dan keuangan.

So, gunakan aplikasi majoo, sekarang juga! Tinggalkan cara lama dan mulai #langkahmajoo mu!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo