Saat mendengar istilah “industri rumah tangga”, beberapa orang mungkin akan bertanya, “Apakah industri rumah tangga adalah industri yang diperuntukkan bagi mereka yang sudah berumah tangga?" Bukan begitu pengertiannya, ya.
Melansir dari laman Badan Pusat Statistik (BPS), industri rumah tangga adalah usaha kerajinan rumah tangga yang mempunyai pekerja antara 1-4 orang. Industri ini memiliki modal yang sangat terbatas. Oleh karena itu, umumnya industri rumah tangga (home industry) mengkaryakan anggota keluarga sebagai tenaga kerja. Pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga atau sang ibu.
Apa contoh industri rumah tangga? Bentuknya bisa berupa industri kerajinan tangan, anyaman, konveksi, atau makanan ringan. Apapun yang dihasilkan, selama skalanya kecil dan dilakukan sendiri atau oleh anggota keluarganya dapat dikategorikan sebagai industri rumah tangga.
Baca juga: 17 Jenis Izin Usaha dan Cara Mendapatkannya
Mari kenali industri rumah tangga dalam artikel berikut ini.
Mengenal Apa Itu Industri Rumah Tangga
Industri rumah tangga atau biasa disebut industri rumahan adalah jenis kegiatan usaha berskala kecil yang pada umumnya sering ditemukan pada daerah perkampungan dan sekitar rumah di dalam wilayah kota maupun pedesaan. Industri ini skalanya kecil karena memiliki tenaga kerja 1-4 orang saja.
Meskipun kecil, industri rumah tangga adalah penggerak utama dalam pembangunan ekonomi dengan nilai pendapatan bersih mencapai Rp200 juta - Rp1 miliar per tahun. Tidak berlebihan jika industri rumahan memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam perekonomian suatu negara.
Selain itu, kehadiran industri rumah tangga dapat memberikan corak dan warna terhadap sektor-sektor industri lainnya, seperti pertanian dan pariwisata. Industri rumah tangga juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan.
Biasanya, kegiatan penjualan barang yang dilakukan oleh pelaku usaha industri rumah tangga adalah dengan cara menitipkan produk dagangannya pada warung dan minimarket terdekat di sekitar tempat usaha.
Saat pandemi Covid-19 menimpa seluruh dunia pada 2020 silam, jutaan orang kehilangan pekerjaan akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kebangkrutan usaha. Di tengah kondisi ekonomi yang sulit, industri rumah tangga hadir menjadi solusi brilian.
Kaum muda berbondong-bondong memulai bisnis dengan industri rumahan. Tidak ada ketentuan besaran modal untuk memulai dan tidak perlu memikirkan batasan usia.
Cukup dengan suntikan dana seadanya, kemauan, dan kegigihan, industri rumah tangga membantu anak-anak muda lepas dari kesulitan. Mereka mulai tercerahkan bahwa bekerja tidak harus menjadi karyawan di sebuah perusahaan atau institusi.
Ternyata mereka menyadari bahwa membangun industri rumah tangga juga bisa memberikan penghasilan yang layak dan menawarkan keleluasaan waktu. Selain itu, industri rumah tangga banyak diminati karena bisa menciptakan lapangan kerja baru.
Ciri-Ciri Industri Rumah Tangga
Setiap jenis usaha memiliki ciri-ciri tertentu yang menjadi karakteristik dari usaha tersebut. Ciri-ciri industri rumah tangga adalah berikut ini:
1. Produknya tidak mudah berubah
Ciri khas utama dari sebuah industri rumahan adalah memiliki produk yang tidak mudah berubah. Artinya, sebuah industri rumahan cenderung akan mempertahankan produk yang dijualnya sejak awal berdiri.
2. Lokasi usahanya tetap
Umumnya, lokasi usaha dari industri rumah tangga adalah menetap. Alasannya, dengan menetap di lokasi yang sama, pemilik industri rumahan beranggapan akan lebih mudah memantau aktivitas atau kegiatan usahanya.
3. Manajemen keuangan sederhana
Mayoritas pelaku bisnis industri rumahan belum memiliki sistem manajemen keuangan yang modern. Mereka cenderung melakukan pencatatan keuangan secara manual. Mereka beranggapan bahwa belum terlalu penting untuk mencatat keuangan secara terperinci atau menggunakan aplikasi keuangan karena usaha mereka masih kecil.
4. Modal yang dibutuhkan relatif kecil
Bisnis industri rumahan bisa dibangun tanpa suntikan dana yang besar. Namun, beberapa pelaku industri ini umumnya akan tetap berusaha meminjam dari bank sebagai tambahan modal usaha.
Baca juga: Mengenal Pengertian, Syarat, Pengajuan Kredit Modal Kerja
5. Menggunakan peralatan sederhana
Pelaku bisnis rumahan akan menggunakan peralatan yang sederhana. Pasalnya, mereka tidak memiliki modal besar untuk membeli mesin produksi. Selain itu, mereka membangun industri rumah tangga hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bukan produksi massal.
Cara Membuat Izin Industri Rumah Tangga
Ada beberapa persyaratan yang harus dimiliki jika seseorang hendak menjalankan industri rumahan. Izin mendirikan industri rumah tangga disebut sebagai Perizinan Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), terutama untuk produk jenis makanan atau minuman.
Jika pelaku industri rumah telah memiliki izin PIRT, mereka bisa menjual produknya secara luas dengan resmi. Selain itu, 15 digit nomor PIRT yang tercantum pada sebuah produk akan membuat konsumen merasa lebih aman dalam mengonsumsinya karena makanan atau minuman yang diproduksi telah memenuhi standar produk pangan yang berlaku.
Memperoleh PIRT merupakan prioritas yang harus dilakukan oleh pemilik usaha atau industri rumah tangga. PIRT akan membuka peluang bagi pengembangan bisnis di masa depan.
Berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dalam situs BPOM menjelaskan cara mengurus atau membuat izin industri rumah tangga. Berikut langkah-langkahnya:
1. Pemohon mengajukan permohonan
Berikut dokumen yang harus dipersiapkan:
- Data pelaku usaha, terdiri atas nama pelaku usaha, nama usaha, alamat lokasi lengkap, nomor KTP, dan NIB atau Nomor Induk Berusaha.
- Data Pangan Olahan IRT yang didaftarkan.
- Rancangan Label Pangan, mengacu pada Peraturan BPOM mengenai Keamanan, Mutu, Manfaat, dan Gizi Pangan Olahan IRT.
2. Pendaftaran
Pemohon dapat mendaftar secara daring di website Online Single Submission (OSS) atau datang ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di wilayah setempat.
3. Mengunggah data di aplikasi SPP-IRT
Setelah melengkapi data di OSS, pemohon dapat masuk ke aplikasi SPP-IRT di https://sppirt.pom.go.id dengan mengunggah data produk. Data produk meliputi jenis produk pangan, nama produk pangan, jenis kemasan, komposisi, proses produksi, cara penyimpanan, serta masa simpan.
4. Unggah rancangan label produk
Kemudian, isi check list label produk dan unggah rancangan label.
5. Penerbitan SPP-IRT
Secara umum, SPP-IRT akan diterbitkan dalam waktu satu hari saja setelah melakukan pendaftaran. Namun, pemohon harus mengikuti proses pengawasan terhadap pemenuhan komitmen selama 3-6 bulan, mencakup Penyuluhan Keamanan Pangan, Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT) atau higiene, sanitasi, dan dokumentasi, serta memenuhi ketentuan label dan iklan pangan olahan. Jika ditolak, maka pemohon direkomendasikan mengurus izin edar ke BPOM.
Sebagai informasi, sertifikasi PIRT dibagi menjadi dua bagian. Pertama, yaitu untuk pangan dengan masa kedaluwarsa di atas 7 hari, sertifikasi PIRT memiliki masa berlaku 5 tahun. Kedua, yaitu pangan dengan masa kedaluwarsa di bawah 7 hari, sertifikasi PIRT memiliki masa berlaku 3 tahun. Kedua jenis PIRT tersebut bisa diperpanjang kembali setelahnya.
Baca juga: PIRT: Definisi, Syarat, dan Cara Mendapatkannya
Contoh Industri Rumah Tangga
Contoh hasil industri rumah tangga adalah produk-produk barang maupun jasa yang dihasilkan dari kegiatan usaha rumahan. Berikut beberapa contoh industri rumah tangga:
1. Usaha Konveksi
Salah satu contoh industri rumahan adalah usaha konveksi. Karena memproduksi pakaian sehari-hari, bisnis rumahan yang satu ini tidak lekang oleh zaman alias nggak ada matinya.
2. Bisnis Laundry
Mulai booming di akhir 1990-an, bisnis laundry sempat diremehkan karena dinilai tidak terlalu menguntungkan. Kini, laundry sebagai bisnis rumahan semakin menjamur di berbagai wilayah di Indonesia.
Bisnis laundry termasuk ke dalam industri rumahan karena tidak membutuhkan banyak karyawan. Selain itu, besaran modal yang diperlukan tidak terlalu besar sehingga dapat dilakukan oleh pebisnis pemula.
3. Usaha Kerajinan Tangan
Pelaku industri rumahan yang bergerak di bidang kerajinan tangan biasanya memanfaatkan bahan baku yang berasal dari alam seperti bambu atau rotan, maupun berasal dari makhluk hidup seperti kulit hewan.
Ada juga industri rumah tangga di bidang kerajinan tangan yang mengolah limbah menjadi sesuatu yang bernilai jual tinggi. Seperti yang dilakukan oleh Pak Suherman, penggiat kreativitas limbah kayu bekas yang tergabung dalam kelompok CHIP (Cipta Handycraft Inovation Product) asal Serang, Banten. Pak Suherman mengolah limbah kayu bekas dari PT Indah Kiat Pulp & Paper menjadi cinderamata berkualitas tinggi.
4. Pembuatan Makanan Ringan
Contoh industri rumahan selanjutnya adalah bisnis pembuatan makanan ringan. Beberapa pelaku bisnis rumahan di bidang ini menggunakan kedelai sebagai bahan baku. Mereka mengolahnya menjadi keripik.
Umumnya, kegiatan usaha ini dilakukan di wilayah pedesaan. Dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitar rumah, kamu dapat mengubahnya menjadi cemilan yang enak.
5. Peternakan
Siapa yang tidak tahu dengan lele? Jenis ikan air tawar ini menjadi primadona contoh industri rumah tangga yang banyak diminati oleh pebisnis pemula. Hal ini disebabkan karena peternakan dapat dilakukan di mana saja dan perawatannya pun cukup mudah. Selain peternakan lele, contoh hewan ternak lainnya adalah ayam, sapi, udang, kepiting, dan lainnya.
Baca juga: 11+ Ide Bisnis Anak Muda Dengan Modal Minim
Manfaat Industri Rumah Tangga
Ada beberapa manfaat yang akan dirasakan bagi pemilik usaha maupun negara dari tumbuhnya industri rumah tangga, di antaranya adalah:
1. Menjadi solusi bagi masyarakat
Industri rumah tangga adalah solusi rumah tangga yang mengalami kesulitan ekonomi. Pasalnya, semua orang bisa memulai bisnis rumahan karena tidak ada ketentuan besaran modal minimal untuk memulai, bahkan tidak ada batasan usia.
Industri rumah tangga berkontribusi besar pada perkembangan perekonomian di suatu daerah. Terbatasnya jumlah unit usaha yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan, membangun industri rumahan dapat menyerap tenaga kerja sehingga berpotensi untuk mengurangi pengangguran di daerah tersebut.
Selain itu, industri rumah tangga yang menawarkan usaha pelayanan akan memberikan bermanfaat bagi sebagian orang. Misalnya, bisnis laundry dapat memudahkan kehidupan konsumen dalam mencuci pakaian.
2. Meningkatkan peredaran uang
Industri rumahan juga dapat membantu menaikkan peredaran uang. Semakin menjamurnya bisnis di tengah masyarakat, peredaran uang pun akan terjadi secara terus-menerus yang akan meningkatkan pendapatan negara.
Kesimpulan
Itu dia pembahasan mengenai pengertian industri rumah tangga, cara mengurus perizinannya, serta beberapa contohnya. Industri rumah tangga adalah jenis usaha berskala kecil yang dikerjakan oleh 1-4 orang tenaga kerja saja. Tenaga kerja atau karyawan dalam industri rumah tangga biasanya merupakan anggota keluarga sendiri.
Meskipun skalanya yang kecil dan hanya dikerjakan di rumah, industri rumah tangga menjadi salah satu tonggak roda perekonomian masyarakat. Usaha ini bisa menjadi solusi bagi kamu yang sedang kesulitan dalam ekonomi atau menambah keuntungan di rumah.
Agar industri rumahan bisa berkembang lebih maju, harus mulai melakukan pencatatan keuangan yang rapi dan terperinci. Hindari mencatat keuangan secara manual karena memperbesar terjadinya kesalahan pencatatan.
Tidak peduli usahamu masih berskala kecil, tapi aplikasi keuangan majoo siap membantu pencatatan keuanganmu agar bisa berkembang di masa depan. Yuk, gunakan majoo sekarang juga!
Referensi
- https://finance.detik.com/solusiukm/d-6330895/cara-mengurus-pirt-beserta-jenis-pangan-dan-biayanya
- https://koinworks.com/blog/cara-lengkap-mengurus-pirt/
- https://www.sinarmas.com/pantangmenyerah/?p=1387
Gambar
- Freepik.com