Kredit Investasi adalah: Fungsi, Ciri-Ciri, dan Contoh

Bisnis ingin berkembang, harus berani berutang. Cicilan utang ini biasa disebut dengan kredit. Eits, tapi untuk pengembangan usaha, kredit untuk usaha perlu dihitung dengan yang matang dan penyedia dana yang aman terpercaya, ya.

Salah satunya adalah bank. Ya, bank memang memiliki 3 fungsi, yaitu: menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan dana dalam bentuk kredit, dan memberikan pelayanan jasa perbankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Khusus untuk fungsi kedua dari bank adalah memberikan kredit untuk mendanai pembangunan proyek baru atau perluasan proyek yang sudah ada. Kredit ini biasa disebut dengan kredit investasi.

Misalnya saat kamu membutuhkan ‘suntikan dana’ untuk memperluas pengadaan tanah, gedung, infrastruktur, mesin, atau inventaris kantor serta kebutuhan usaha lainnya.

Nah, jika saat ini kamu memikirkan untuk mengembangkan bisnis, yuk pelajari mengenai kredit investasi ini. 

Baca juga: Pengertian dan Jenis Pendanaan 

Pengertian Kredit Investasi

Oke, kita mulai dari definisi kredit investasi, ya. Kredit investasi adalah pembiayaan dalam bentuk pinjaman modal dalam jangka waktu tertentu. Kredit ini diberikan kepada individu atau perusahaan untuk keperluan bisnis.

Kredit investasi disalurkan oleh kreditur melalui bank dan menawarkan beragam pilihan jangka waktu pinjaman atau tenor.

• Tenor Kredit Investasi

Tenor atau jangka waktu pinjaman kredit investasi yang ditawarkan oleh bank biasanya mulai dari 1 tahun hingga 10-15 tahun. Bergantung dari tujuan penggunaannya.

Jenis kredit investasi jangka menengah dengan tenor 5-10 tahun merupakan tenor yang paling diminati dan banyak digunakan oleh investor.

Tapi jangan khawatir, ada kalanya peminjam atau debitur ternyata belum bisa melunasinya hingga jatuh tempo atau masa berlaku tenor habis.

Nah, jika demikian, bank biasanya memberikan masa tenggang pelunasan maksimal sampai 4 tahun, lho.

• Kredit Investasi Kecil

Salah satu bentuk kredit investasi ada yang dinamakan dengan kredit investasi kecil.

Kredit investasi kecil adalah adalah pembiayaan yang diberikan untuk para pelaku usaha kecil, seperti UKM dan UMKM.

Bank bersama pemerintah memberlakukan kredit investasi kecil ditujukan untuk orang yang belum bisa membuka usaha skala besar.

• Perbedaan dengan Pinjaman Modal Kerja

Lalu, apa perbedaan kredit investasi dengan pinjaman modal kerja? Perbedaan utamanya terletak pada tujuan dan tenornya.

Pada umumnya, pinjaman modal kerja penggunaanya ditujukan untuk kebutuhan biaya jangka pendek. Misalnya, pelunasan utang usaha dan membayar gaji karyawan.

Fungsi Kredit Investasi 

Sasaran utama kredit investasi adalah membantu pendanaan sebuah usaha atau proyek. Oleh karena itu, kredit investasi sering disebut dengan project financing facility. 

Jika kamu tertarik memanfaatkan kredit investasi, berikut ini adalah fungsinya:

• Menjadi sarana yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk mendapatkan dana bagi pengembangan dan perluasan jangkauan bisnis yang sudah berjalan.
• Mendanai kebutuhan masyarakat dalam pengembangan usaha seperti pengadaan bahan baku, pengadaan mesin, sampai dengan membeli gudang/tanah baru.
• Meningkatkan pendapatan negara karena membiayai individu dan perusahaan dalam membangun bisnis yang pada akhirnya berpengaruh positif pada perekonomian negara.

Ciri-Ciri Kredit Investasi

Ya, agar kamu tidak tertukar kredit investasi dengan jenis kredit lainnya yang beraneka ragam, pelajari ciri-cirinya, ya.

Ada tiga ciri utama dari kredit investasi, yaitu:

1. Menjadi salah satu program dari pemerintah. Kredit ini merupakan bagian dari misi pemerintah dalam pengembangan bisnis berskala kecil hingga besar. Harapannya, kredit investasi dapat menjadi motor penggerak aktivitas bisnis dan penyerap tenaga kerja bagi masyarakat.

2. Bank sentral mengawasi regulasinya. Program pembiayaan yang dikeluarkan berjumlah besar dan melalui proses berjenjang. Oleh karenanya perlu diawasi bank sentral agar penerimaan dan penggunaanya tepat guna.
3. Ditujukan untuk peningkatan produktivitas usaha. Disandingkan dengan kata ‘investasi’ maka kredit ini bertujuan untuk menaikkan efektivitas dan proses produksi dari sebuah bisnis. Apapun bentuk dari penggunaannya.

Suku Bunga Kredit Investasi

Namanya pinjaman tentu ada bunga yang menyertainya, kan?

Nah, suku bunga kredit investasi berbeda-beda. Berdasarkan situs resmi Badan Pusat Statistik per November 2022, suku bunga untuk kredit investasi menurut kelompok bank yakni sebesar:

• bank persero sebesar 8,59%,
• bank pemerintah daerah 9,05%,
• bank swasta nasional 8,09%,
• bank umum 8,34%, serta
• bank asing dan campuran sebesar 7,32%.

Sebelum kamu memutuskan untuk mengambil kredit investasi, cek secara berkala mengenai besaran suku bunga kredit investasi di laman resmi Badan Pusat Statistik.

Kelebihan dan Kekurangan Kredit Investasi

Yuk, pelajari kelebihan dan kekurangan kredit investasi sebelum kamu memutuskan untuk melakukan pengajuannya ke bank.

Kelebihan kredit investasi antara lain sebagai berikut:

• Suku bunga yang cenderung lebih rendah. Ya, jika dibandingkan dengan suku bunga perusahaan leasing, hire purchase, atau kredit ekspor barang modal maka suku bunga kredit investasi terhitung masih lebih rendah.
• Tingkat bunga kredit investasi ditentukan secara tetap atau mengambang. Walau begitu, bank tetap akan menjaga suku bunga agar tidak naik turun semaunya. Caranya? Ya, dengan menentukan batas atas dan bawah suku bunga (penentuan collar).
• Penggunaannya luwes. Begini bandingannya, leasing dan kredit ekspor barang modal hanya untuk mendanai pengadaan mesin, peralatan, atau kendaraan. Di luar itu tidak bisa. Nah, kredit investasi bisa digunakan untuk beragam tujuan selama itu meningkatkan produktivitas usaha.

Namun demikian, kredit investasi juga memiliki kekurangan, yaitu:

1. Syarat ketat. Sebenarnya masuk akal. Oleh karena pembiayaan ini cukup besar dan harus dilunasi dengan disiplin, maka bank memberlakukan pendaftaran yang selektif.
2. Proses aplikasi yang butuh waktu. Bank perlu menyeleksi kemampuan debitur dan bentuk usaha yang disokong oleh pembiayaan melalui kredit investasi. Hal ini mengakibatkan proses pencairan dana tak bisa instan, butuh proses yang panjang agar tepat guna.

Tips Menghitung Kebutuhan Kredit Investasi

Oke, jika saat ini kamu sudah bulat untuk mencoba mengembangkan bisnis dengan suntikan dana segar dari kredit investasi, ayo kita berhitung.

Perhitungan kebutuhan kredit investasi bisa dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhannya. Apa saja itu?

1. Tentukan tujuan pinjaman. Buat tujuan yang detail dan mudah dipahami oleh bank. Semakin jelas sebuah tujuan kredit, maka semakin yakin bank menggelontorkan dana untuk bisnismu.

2. Uji kemampuan membayar cicilan secara berkala sampai lunas. Analisis kebutuhan sekaligus kemampuan bisnismu dalam melunasi kredit.

3. Limit kredit. Pelajari limit kredit yang ditetapkan bank sasaran kamu. Cari yang mendekati dengan kebutuhan dan kemampuan bisnismu.

4. Membandingkan. Ada baiknya kamu membandingkan suku bunga, kerangka penawaran pelunasan, tenor, dan kelebihan antarbank. Jika sudah yakin baru tetapkan bank pilihanmu.

5. Timeline pembayaran. Jika sudah memilih bank yang sesuai dengan tujuan pinjamanmu maka minta kerangka pembayarannya lalu sepakati dengan pihak bank jika ada kesesuaian dengan rencana bisnismu.

6. Risiko. Namanya usaha pasti pasang surut, kan? Nah, jangan lupa pertimbangkan risiko-risiko yang mengancam gagalnya pembayaran dan pelunasan kredit investasimu. Tentu saja ini dilakukan agar kamu bisa mendapatkan solusi untuk mencegahnya.

Syarat dan Ketentuan Kredit Investasi

Oke, waktunya mendaftar! Pastikan semua syarat dan ketentuan pengajuan kredit investasimu lengkap, ya.

Saat mengajukan kredit investasi ada beberapa syarat yang wajib dipenuhi agar pengajuan kamu diterima. Berikut syarat-syaratnya:

1. Studi kelayakan. Bank akan mempelajari kelayakan usahamu menerima kredit. Studi ini bisa dibilang sebagai proyeksi bank akan potensi laba yang dihasilkan oleh bisnismu jika sudah menerima kredit investasi dari bank. Selain laba, bank juga menaksir kemampuanmu membayar cicilan.
2. Dokumen harus lengkap. Ada dua jenis kelengkapan dokumen yang harus kamu siapkan, yaitu:
3. Perorangan: mengisi formulir permohonan kredit, KTP/Passport, NPWP, dan Surat Referensi
4. Perusahaan: mengisi formulir permohonan kredit; KTP/Passport; NPWP; Surat Referensi; Akta pendiri dan perubahannya; SIUP, SITU, TDP; SK Menteri Kehakiman; SK Domisili; Laporan keuangan; Neraca, dan Laporan Laba Rugi
5. Pinjam sesuai kemampuan. Pastikan besaran pinjaman harus bisa diproyeksikan pelunasannya dengan kerangka cicilan yang sesuai dengan kemampuan. Tidak disarankan meminjam lebih dari yang bisa dilunasi. Pelajari limit pinjaman yang ditawarkan oleh pihak bank.

4. Tak ada pinjaman di bank lain. Jika kamu masih memiliki ‘sangkutkan’ di bank lain maka besar kemungkinan aplikasi pinjaman kredit investasimu tak dikabulkan.

Contoh Kredit Investasi

Ingat, kan, kalau kamu harus punya tujuan utama ketika mendaftarkan usahamu. Nah, contoh kredit investasi ini dibuat berdasarkan tujuan tadi.

Misalnya kredit investasi ini digunakan untuk:

1. Melengkapi atau mengganti peralatan/mesin. Dalam bisnis, penambahan jumlah alat atau menggantinya dengan yang lebih canggih bisa meningkatkan produktivitas. Maka kamu bisa mengajukan kredit investasi untuk tujuan ini ke bank.
2. Membeli gudang, mendirikan kantor baru, atau membangun pabrik. Kamu bisa mengajukan kredit investasi untuk pendirian tempat usaha.
3. Renovasi. Kantor sudah lusuh dan butuh diperluas, pabrik perlu diperbaiki, atau gudang butuh ditingkatkan keamanannya. Nah, kamu bisa mendapatkan dananya melalui kredit investasi dari pihak bank.

Simulasi Kredit Investasi

Sekarang mari kita berhitung mengenai besaran kredit investasi. Kami buatkan simulasinya, ya.

Misalnya usaha konveksi milikmu ingin menambah unit mesin jahit. Kamu mengajukan kredit investasi sebesar Rp200 juta dengan tenor 120 bulan (10 tahun) pada bank swasta nasional di mana bunga yang berlaku adalah 8,59%.

Maka, cicilan yang harus dibayarkan setiap bulannya adalah:

Besaran pinjaman dibagi jangka waktu: Rp200 juta/120 bulan = Rp1.600.000

Bunga yang harus dibayarkan tiap bulan: Rp200 juta x 8,59% = Rp17.180.000 : 12 bulan = Rp1.431.667

Angsuran setiap bulannya: Rp1.600.000 + Rp1.431.667 = Rp3.031.667

Artinya, selama 10 tahun kamu harus menyiapkan dana sebesar Rp.3.031.067 setiap bulannya. Paham, kan?

Baca juga: Inden adalah: Prosedur Pembelian dan Kelebihan 

Kesimpulan

Sebagai penutup, kamu tentu saja harus mengingatkan bahwa besarnya cicilan untuk mendapatkan dana dari kredit investasi tentu saja harus lebih kecil dari pendapatan yang dihasilkan setiap bulan.

Logikanya, jika penambahan modal dalam bentuk alat diberikan maka jumlah produk yang dihasilkan bisa lebih berlipat ganda. Untung makin banyak!

Namun demikian, kamu perlu memperhatikan kenaikan upah dan biaya lainnya juga, ya. Agar cicilan kredit investasi bisa lunas, laba terus meningkat, dan karyawan pun tetap sejahtera.

Selamat mengembangkan usaha, Majoopreneurs!

Referensi:

• https://www.bps.go.id/indicator/13/383/1/suku-bunga-kredit-rupiah-menurut-kelompok-bank.html
• https://www.dhp-lawfirm.com/manfaat-penggunaan-kredit-investasi/
• https://www.modalrakyat.id/blog/kredit-investasi
• https://bmoney.id/blog/apa-itu-kredit-investasi-118631

Sumber gambar:

• Freepik