Kurs Adalah: Definisi dan Jenis-jenisnya

Ditulis oleh Dini N. Rizeki

article thumbnail

Kurs mata uang berperan penting pada aktivitas impor dan ekspor.

Istilah kurs memang bukanlah istilah yang teramat asing, ya. Paling tidak, saat membaca atau mendengar berita tentang dunia ekonomi, kurs adalah hal yang sering dibahas. 

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kurs? Apa saja jenis, faktor yang mempengaruhi, dan bagaimana cara menghitungnya? 

Kurs Adalah … 

Pada dasarnya, pengertian kurs adalah harga atau nilai tukar valuta atau mata uang sebuah negara dengan valuta atau mata uang dari negara lain. 

Berdasarkan pengertian tersebut, bisa dipahami bahwasanya setiap valuta atau mata uang yang dimiliki sebuah negara memiliki harga atau nilai yang tidak sama. Artinya, bila seseorang ingin menukarkan suatu mata uang dengan mata uang negara lainnya, harganya akan mengalami perbedaan.

Kurs mata uang berperan penting pada aktivitas impor dan ekspor sebagai indikator yang menunjukkan nilai atau harga mata uang berbagai negara. Dengan begitu, proses transaksi kegiatan impor dan ekspor bisa berjalan dengan lancar, dan tidak akan mengakibatkan kerugian terhadap semua pihak yang terlibat. 

Baca Juga: Mengenal Apa yang Dimaksud Ekspor dan Eksportir

Kurs Valuta Asing

Fungsi lain dari kurs adalah saat berada di pasar valas atau valuta asing. Beberapa orang menyebut pasar ini sebagai forex atau foreign exchange. Pada dunia pasar valas, proses penukaran mata uang memiliki harga atau nilai yang telah ditentukan serta disetujui oleh seluruh pihak terkait. 

Secara pengertian, kurs valuta asing adalah perbandingan antara nilai mata uang dalam negeri dengan mata uang luar negeri.

Kursi mata uang bisa mengalami 2 hal, yaitu, apresiasi atau peningkatan, maupun depresiasi atau penurunan. Jika mengalami apresiasi, artinya nilai dari mata uang mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai tukar valuta lainnya. Sementara, saat mengalami depresiasi, nilai dari mata uang sebuah negara terhadap valuta negara lain melemah atau menurun. 

Kurs valuta asing dapat dikategorikan menjadi 3 sistem, yaitu:

1. Sistem Kurs Tetap

Sistem kurs tetap pada kurs valuta asing sering disebut dengan nama fixed exchange rate. Pada sistem ini, nilai tukar mata uang akan bersifat tetap dan mengikuti aturan yang dibuat oleh bank sentral.

Pemerintah melalui bank sentral bisa membeli atau menjual valuta asing, jika nilai tukar tidak sesuai dengan standar atau aturan yang mereka terapkan.

2. Sistem Kurs Mengambang

Sistem kurs mengambang atau floating exchange rate dikenal juga dengan sistem kurs bebas. Pada sistem ini, nilai tukar mata uang akan sangat dipengaruhi oleh kekuatan pasar valuta asing. 

3. Sistem Kurs Mengambang Terkendali

Sistem lainnya dari kurs valuta asing yaitu sistem kurs mengambang terkendali yang menggabungkan antara sistem kurs tetap dan sistem kurs bebas.

Pada jenis ini, pemerintah melalui bank sentral dan juga pasar valuta asing sama-sama memiliki hak dan kemampuan untuk menentukan nilai tukar valuta asing.

Mekanisme dari penentuan nilai tukar valuta asing akan diserahkan ke pasar. Namun, setiap pergerakan masih akan dikontrol oleh pemerintah dengan tujuan untuk menghindari kenaikan ataupun penurunan yang terlalu ekstrem.

Baca Juga: Bea Cukai: Pengertian, Sejarah, dan Perhitungannya

Jenis-Jenis Kurs 

Sebagian orang mungkin mengetahui ada 2 jenis kurs yang paling sering digunakan dalam bidang ekonomi global, padahal kenyataannya ada 3 jenis kurs yang perlu diketahui dan dipahami, yaitu kurs beli, kurs jual, dan kurs tengah. 

Kurs Beli

Pada kurs beli, nilai tukar biasanya digunakan oleh pihak bank, pedagang valas, atau money changer saat membeli mata uang asing. Sesuai namanya, kurs beli adalah harga pembelian mata uang dan nilainya telah ditentukan pihak-pihak tersebut

Dengan kata lain, kurs beli digunakan untuk membeli mata uang dari negara lain menggunakan valuta lokal. Misalnya, terjadi aktivitas pembelian mata uang asing di Indonesia, maka otomatis pembayarannya harus menggunakan Rupiah.

Contoh perhitungan kurs beli adalah

Seorang wisatawan Amerika sedang berlibur di Bali. Dia memiliki mata uang USD sejumlah USD5.000 dan berencana untuk menukarkannya menjadi Rupiah agar bisa digunakan untuk bertransaksi selama berada di Bali.

Saat berada di money changer, nilai tukar pembelian mata uang yang berlaku adalah Rp13.000 per USD. Perhitungannya adalah:

5.000 X 13.000 = 65.000.000

Jadi, nominal Rupiah yang didapatkan oleh wisatawan asing tersebut adalah Rp65.000.000.

Kurs Jual

Kebalikan dari kurs beli, yang dimaksud dengan kurs jual adalah nilai yang digunakan oleh bank, pedagang valas, atau money changer untuk menjual mata uang asing yang dimilikinya. 

Misalnya, saat kamu menukarkan Rupiah dengan mata uang negara lain, seperti Dolar atau Ringgit.

Penggunaan kurs jual adalah saat seseorang ingin berlibur ke negara lain dan tentunya ingin bisa melakukan transaksi di negara tersebut. Hal yang perlu dilakukan adalah menukarkan mata uang aslinya menjadi mata uang yang berlaku di sana. 

Contoh perhitungan kurs jual adalah:

Kamu ingin menukarkan uang sebanyak Rp7.000.000 menjadi USD. Saat itu, nilai tukar USD1 setara dengan Rp14.000. Maka, penghitungan pertukaran mata uang tersebut adalah:

7.000.000 : 14.000.000 = 500 

Jadi, uang hasil penukaran kurs adalah USD500.

Kurs Tengah

Kurs tengah adalah jenis kurs yang mungkin masih jarang dipahami oleh masyarakat. Padahal, kurs tengah juga berperan cukup penting pada proses penukaran mata uang. 

Sesuai namanya, kurs tengah adalah nilai tukar valuta yang berada di tengah atau di antara kurs beli dan jual. Nilai kurs tengah umumnya didapatkan melalui penjumlahan kurs beli dan kurs jual, lalu hasilnya dibagi 2. 

Jadi, bisa dikatakan bahwa kurs tengah merupakan nilai rerata dari kedua jenis kurs sebelumnya. 

Kurs tengah biasanya hanya digunakan pedagang valas untuk mendapatkan keuntungan dari selisih pertukaran mata uang antar kurs beli dan jualnya, jadi memang cukup jarang digunakan secara umum. Penyebabnya adalah nilai kurs jual yang sering kali lebih tinggi dibandingkan kurs beli. 

Contoh perhitungan kurs tengah adalah:
Kurs tengah = (kurs beli + kurs jual) / 2
Kurs tengah = (13.000 + 14.000) / 2
Kurs tengah = 13.500

Salah satu faktor yang memengaruhi kurs adalah inflasi.

Faktor yang Memiliki Pengaruh pada Kurs?

Pada dasarnya, nilai kurs adalah nilai yang tidak statis alias akan terus mengalami perubahan setiap waktu, baik meningkat atau menurun. Terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi pergerakan kurs, antara lain:

Inflasi

Saat tingkat inflasi sebuah negara berada di posisi tinggi, harga produk di negara tersebut secara otomatis akan meningkat. Akibatnya, permintaan akan berkurang dan menurunkan aktivitas ekspor yang secara tidak langsung menurunkan pula nilai tukar valuta lokal. 

Perbedaan Suku Bunga

Saat terjadi suatu perubahan pada suku bunga di sebuah negara, arus modal internasionalnya juga akan turut terpengaruh. Peningkatan suku bunga negara nyatanya memang mampu mendorong masuknya modal asing sehingga mampu menguatkan nilai tukar valuta lokal.

Aktivitas Neraca Pembayaran

Jika neraca pembayaran sifatnya aktif, pastinya akan bisa mendorong meningkatnya permintaan dari debitur asing dan juga meningkatkan nilai tukar valuta lokal. Sebaliknya, saat neraca pembayaran bersifat pasif, debitur di dalam negeri akan menjual semua aset menggunakan valuta asing yang akan menurunkan nilai valuta lokal.

Adanya Kontrol Pemerintah

Ternyata, adanya kebijakan dari pemerintah juga mampu memengaruhi pergerakan kurs. Misalnya, kebijakan mengenai pembatasan barang impor yang akhirnya mampu membuat permintaan valuta asing menurun. Saat hal tersebut terjadi, nilai tukar mata uang negara tersebut akan menguat. Lantaran itulah, pemerintah dirasa perlu mengambil kebijakan secara akurat guna menjaga kestabilan kurs valuta lokal.

Ekspektasi

Perkiraan (ekspektasi) kurs mata uang di waktu mendatang ternyata juga bisa menjadi faktor yang berpengaruh pada nilai tukarnya. Contohnya, tersiar kabar akan terjadi inflasi di sebuah negara, sehingga muncul prediksi atau perkiraan bahwa nilai tukar mata uangnya akan menurun. Dalam menanggapi hal tersebut, biasanya sebagian orang akan langsung menjual valuta negara terkait. Inilah yang akan menyebabkan penurunan kurs valutanya di masa depan. 

Aliran Modal Keluar

Terakhir, faktor yang memengaruhi pergerakan kurs adalah aliran modal keluar. Capital outflow atau modal yang keluar dari sebuah negara untuk melunasi utang maupun memenuhi keperluan negara akan berpengaruh pada perubahan nilai kurs. Semakin tinggi modal yang dikeluarkan, kurs valuta lokal akan semakin menurun, begitu pun sebaliknya.

Baca Juga: Advance Payment Adalah: Contoh, Kelebihan, dan Cara

Jenis-jenis Transaksi Kurs dalam Pasar Valuta Asing

Pada pasar valuta asing, terdapat berbagai jenis transaksi. Jenis-jenis transaksi kurs adalah

Transaksi Spot (Spot Transaction)

Transaksi spot merupakan proses transaksi jual beli terhadap mata uang asing yang kegiatannya dilakukan secara langsung di lokasi pertukaran. Biasanya, transaksi ini dilakukan untuk suatu keperluan yang mendesak dan kebutuhan yang praktis.

Transaksi Berjangka (Forward Transaction)

Transaksi berjangka adalah transaksi dengan menggunakan sejumlah mata uang lain dan biasanya dilakukan pada waktu yang akan datang atau di lain hari. Umumnya, setiap pihak yang terlibat sudah menyepakati perihal waktu dan nilai kurs mata uangnya.

Transaksi Swap (Swap Transaction)

Transaksi swap adalah suatu transaksi penjualan dan pembelian yang dilakukan secara bersamaan dengan jumlah tertentu dari mata uang, tapi biasanya dilakukan pada dua tanggal penyerahan mata uang yang berbeda.

Kesimpulan

Dari penjelasan singkat mengenai kurs tadi, bisa disimpulkan bahwa sebenarnya kurs adalah suatu komponen yang penting dalam aktivitas ekonomi suatu negara.

Lantaran, sering digunakan pada aktivitas penjualan maupun pembelian produk antar negara, menjaga stabilitas nilai kurs merupakan hal yang amat penting untuk dilakukan agar nilai tukar valuta lokal tidak kalah dengan valuta asing.

Jika saat ini kamu sedang menjalankan bisnis ekspor dan impor, penjelasan tadi mungkin akan sangat membantu karena akan sangat berpengaruh pada keuangan bisnismu. 

Jangan lupa, bila proses transaksi impor atau ekspor sudah berjalan lancar, pastikan untuk selalu mencatat semua transaksi, baik yang masuk maupun keluar. Kenapa? Karena pencatatan transaksi yang detail dan rapi akan sangat berpengaruh pada laporan keuangan bisnismu. 

Kamu juga bisa memaksimalkan pencatatan tersebut dengan berlangganan aplikasi keuangan seperti majoo yang memiliki berbagai fitur menarik. Demi mewujudkan bisnis yang lancar dan lebih maju, sebaiknya kamu berlangganan majoo mulai dari sekarang. So, tunggu apa lagi? Daftar, yuk

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Frequently Asked Question

Pada dasarnya, pengertian kurs adalah harga atau nilai tukar valuta atau mata uang sebuah negara dengan valuta atau mata uang dari negara lain.
Pada kurs beli, nilai tukar biasanya digunakan oleh pihak bank, pedagang valas, atau money changer saat membeli mata uang asing. Sesuai namanya, kurs beli adalah harga pembelian mata uang dan nilainya telah ditentukan pihak-pihak tersebut. Kebalikan dari kurs beli, yang dimaksud dengan kurs jual adalah nilai yang digunakan oleh bank, pedagang valas, atau money changer untuk menjual mata uang asing yang dimilikinya.
Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo