Dalam pencatatan akuntansi, laporan piutang adalah salah satu bentuk laporan yang sangat penting karena berhubungan dengan pemasukan keuangan bisnis atau perusahaan.
Piutang atau yang juga dalam bahasa Inggris disebut sebagai Account Receivables (AR) merupakan salah satu jenis transaksi akuntansi yang memiliki pengertian penagihan kepada konsumen atau pelanggan yang telah berutang.
Pihak yang memberikan utang kepada konsumen atau pelanggan tersebut pun bermacam-macam, individu atau perorangan, perusahaan, atau juga organisasi. Umumnya, piutang ada karena orang tersebut telah mendapatkan barang dengan sistem kredit.
Perusahaan dagang punya langkah tersendiri dalam menangani piutang ini yaitu dengan membuat tagihan yang nantinya akan dikirimkan kepada orang tertagih, dalam tagihan tersebut akan dicantumkan tenggat waktu pembayaran atau yang disebut juga termin kredit.
Piutang ini pun telah diatur dalam UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, disebutkan bahwa laporan piutang adalah informasi atau data yang harus disajikan dalam bentuk sistem akuntansi akrual. Dengan adanya UU tersebut, maka menjadikan penerapan sistem akuntansi menjadi aktual.
Baca Juga: Piutang: Pengertian, Ciri-ciri, dan Jenis-jenis Piutang
Pengertian Laporan Piutang
Laporan piutang adalah laporan yang berisi informasi mengenai kewajiban konsumen yang harus diterima oleh perusahaan pada periode tertentu. Laporan piutang memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan karena bisa digunakan untuk mengetahui jumlah atau nominal tagihan yang belum terbayarkan dari konsumen.
Pada umumnya, yang disajikan dalam laporan piutang adalah data-data lengkap mengenai transaksi yang dilakukan oleh konsumen, seperti:
- Kode konsumen
- Nama konsumen
- Saldo awal piutang
- Transaksi penjualan
- Uang muka (down payment)
- Potongan penjualan
- PPN
- Pembayaran piutang
- Saldo akhir piutang.
Contoh Laporan Piutang
Untuk lebih bisa memahami seperti apa sebenarnya bentuk dari laporan piutang tersebut, berikut ini bisa kamu lihat beberapa contoh laporan piutang yang diterbitkan oleh berbagai perusahaan.
Contoh Laporan Piutang Usaha
Piutang usaha atau biasa juga disebut piutang dagang, biasanya terjadi karena adanya penjualan kredit (dalam perusahaan dagang). Hal ini timbul sebagai akibat dari pembelian barang atau jasa secara kredit oleh pelanggan. Umumnya, masa pelunasannya berkisar pada satu hingga dua bulan.
Contoh laporan piutang usaha sederhana adalah sebagai berikut:
- Bahagia Sentosa adalah sebuah perusahan yang menjual produknya kepada Pabrik Kopi Liong senilai Rp250 juta. Pihak Pabrik Kopi Liong baru membayarkan sebagian, yaitu senilai Rp100 juta, dan sisanya akan dilunasi pada bulan berikutnya.
Maka, pencatatannya adalah seperti berikut.
Contoh laporan piutang usaha lainnya adalah seperti yang ada dalam pencatatan berikut ini.
(accurateonline.id)
Baca Juga: Memahami Pengertian dan Contoh Biaya Bayar di Muka
Contoh Laporan Piutang Kartu Piutang Mata Uang Sebenarnya
Contoh laporan piutang kartu piutang mata uang sebenarnya umumnya berisikan informasi mengenai laporan piutang berdasarkan mata uang yang digunakan pada saat transaksi.
Contoh laporan piutang mata uang sebenarnya atau mata uang dasar dapat kamu lihat di bawah ini.
(bookofaccounting.com)
Contoh Laporan Piutang – Kartu Piutang Per Salesman
Contoh laporan piutang ini termasuk jenis laporan piutang yang paling sering dipakai oleh pihak perusahaan. Isi dari jenis laporan piutang adalah informasi mengenai daftar konsumen yang masih memiliki piutang dari masing-masing salesman (penjual) pada periode tertentu.
Cara Membuat Laporan Piutang
Setelah kamu memahami bahwa yang dimaksud dengan laporan piutang adalah informasi mengenai kewajiban atau utang konsumen yang belum terbayar, dan melihat beberapa contoh laporan piutang tadi, bisa dilihat dengan jelas ada beberapa komponen tertentu yang selalu terdapat dalam laporan piutang.
Dengan begitu, kamu juga bisa mulai mengerti cara membuat laporan piutang yang sebenarnya cukup sederhana. Langkah pertama yang perlu kamu lakukan dalam cara membuat laporan piutang adalah dengan menyiapkan beberapa dokumen sebagai syaratnya.
Persyaratan Dokumen dalam Pembuatan Laporan Piutang
Faktur Penjualan
Faktur penjualan digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit. Dokumen ini juga dilampiri dengan surat muat atau bill of lading dan surat order pengiriman sebagai dokumen pendukung untuk mencatat transaksi penjualan kredit.
Bukti Kas Masuk
Bukti Kas Masuk digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh debitur/terhutang. Dasar pencatatan ke dalam piutang menggunakan surat pemberitahuan (remittance advice) sebagai dokumen sumber pencatatan yang dilakukan.
Memo Kredit
Dokumen berikutnya yang dibutuhkan dalam cara membuat laporan piutang ialah memo kredit. Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan untuk retur penjualan.
Pada umumnya, memo kredit dikeluarkan oleh bagian order penjualan dan jika dilampiri dengan laporan penerimaan barang yang dibuat oleh bagian penerimaan, maka memo kredit merupakan dokumen sumber untuk mencatat transaksi retur penjualan pada laporan piutang pelanggan.
Bukti Memorial (Journal Voucher)
Dokumen terakhir yang dibutuhkan untuk pencatatan laporan piutang adalah Bukti Memorial atau yang sering disebut juga dengan Journal Voucher. Dokumen ini merupakan sumber untuk dasar pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum, yang dikeluarkan oleh fungsi kredit yang memberikan kewenangan penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih lagi. Dalam pencatatan laporan piutang pelanggan, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan penghapusan piutang.
Langkah Pembuatan Laporan Piutang
Setelah melengkapi persyaratan dokumen, kamu langsung bisa memulai cara membuat laporan piutang tersebut.
Memilih Tools untuk Membuat Laporan Piutang
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan laporan piutang adalah tools yang digunakan. Meskipun terlihat sederhana, pencatatan piutang ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan demi menghindari adanya kesalahan input.
Ada banyak pilihan tools yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan bisnismu.
Membuat Format Laporan Piutang
Seperti pencatatan akuntansi lainnya, format laporan piutang pun dibuat dalam bentuk tabel. Setidaknya, kamu membutuhkan 10 indikator yang akan dimasukkan dalam tabel seperti:
- Nomor urut invoice/nota
- Tanggal invoice
- Nomor invoice/nota
- Nama pelanggan
- Nilai uang dari invoice
- Umur piutang
- Umur piutang 0 – 30 hari
- Umur piutang 31 – 60 hari
- Umur piutang 61 – 90 hari
- Umur piutang lebih dari 90 hari
Membuat Formula
Setelah semua indikator diinput dalam format yang telah tersedia, maka langkah selanjutnya adalah membuat formula atau rumus agar nilai pada kolom tiap kelompok bisa muncul secara otomatis.
Formula yang dibuat harus disesuaikan pada cell yang digunakan. Untuk lebih mudahnya, kamu bisa mengunduh template excel yang telah dibuat dan diunggah di internet.
Baca Juga: Aplikasi Wirausaha Lengkap Yang Bukan Sekadar POS
Menggunakan Aplikasi Keuangan
Salah satu solusi yang bisa memudahkan kamu dalam proses pembuatan laporan piutang adalah dengan menggunakan aplikasi keuangan yang saat ini tersedia banyak sekali di internet.
Pilihlah aplikasi keuangan yang user friendly, mudah untuk diakses, efektif, dan real time dalam pencatatan transaksi sehingga mengurangi risiko terjadinya kesalahan catat.
Aplikasi keuangan majoo bisa membantu kamu secara maksimal dalam hal ini. Saking mudahnya penggunaan dashboard aplikasi ini, bahkan bila kamu bukan seorang yang ahli dalam bidang teknologi pun bisa dengan cepat memahami cara penggunaannya. Bagaimana? Tertarik untuk berlangganan majoo?