Menjadi seorang pemilik usaha bukan hanya harus mengerti cara mengelola bisnis semata, tetapi juga harus memiliki pengetahuan terkait lembaga pembiayaan. Memang, tak semua bisnis membutuhkan bantuan dana dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Namun, bukan berarti peran lembaga semacam ini menjadi sepenuhnya nihil juga, lho!
Ingat, tidak semua pendanaan akan habis sepenuhnya untuk operasional bisnis saja. Situasi ini disebabkan oleh karakter dunia bisnis itu sendiri yang tak melulu tentang kegiatan operasional saja, tetapi secara luas memutar uang dengan berbagai cara untuk meraup keuntungan secara maksimal.
Mungkin penjelasan di atas terasa sedikit membingungkan, khususnya bagi pemilik usaha yang memang sama sekali tidak memiliki pengetahuan terkait keberadaan lembaga-lembaga tersebut. Oleh karena itu, mari kita bahas terlebih dahulu dari pengertian yang dimilikinya, agar ketika menerima penjelasan terkait peran penting yang dimiliki oleh lembaga pembiayaan terhadap bisnis, kita dapat lebih mudah mencerna maksud yang ingin disampaikan.
Jadi, sebenarnya apa, sih, pengertian serta peran yang dimiliki oleh lembaga yang satu ini? Yuk, kita telaah bersama-sama secara lengkap!
Pengertian Lembaga Pembiayaan
Lembaga pembiayaan adalah sebuah badan usaha yang umumnya ditunjuk untuk menyalurkan biaya atau pendanaan dalam suatu investasi terhadap proyek pengembangan ekonomi. Meski mungkin jika dilihat dari pengertiannya lembaga ini mungkin serupa dengan lembaga keuangan pada umumnya, tetapi ada karakter utama yang membedakan lembaga ini dengan lembaga keuangan.
Untuk masalah pendanaan, pembiayaan, maupun investasi, lembaga keuangan seperti bank mungkin memiliki kapabilitas yang sama. Namun, hanya lembaga keuangan saja yang diizinkan untuk melakukan penghimpunan dana yang kemudian dapat diteruskan menjadi kegiatan penyaluran dana.
Dengan kata lain, lembaga pembiayaan adalah lembaga yang memiliki keterbatasan dalam masalah pendanaan karena mereka tidak diizinkan untuk menghimpun dana publik seperti lembaga keuangan. Bagaimanapun juga, penghimpunan serta pengelolaan dana publik membutuhkan tanggung jawab yang sangat besar, oleh karena itu izinnya hanya diberikan kepada lembaga keuangan saja.
Namun, alasan di atas pula yang membuat lembaga pembiayaan tepat dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis. Karena tidak bertanggung jawab terhadap kegiatan penghimpunan dana, lembaga yang ditunjuk ini dapat secara fokus menyalurkan dana yang dikelolanya untuk mendukung kegiatan ekonomi.
Jadi, meskipun wewenangnya mungkin berbeda dengan lembaga keuangan serta lembaga perbankan, keberadaan lembaga yang satu ini juga tidak boleh diabaikan karena justru lembaga-lembaga yang ditunjuk inilah yang lebih sering secara langsung dimanfaatkan pemilik usaha untuk pengembangan bisnisnya.
Baca juga: Pengertian, Manfaat, dan Resiko Investasi
Apa Saja Jenis Lembaga Pembiayaan?
Karena sifat serta jenis dana yang dapat dikelola sesungguhnya ada bermacam-macam, tidak aneh jika ada berbagai jenis lembaga pembiayaan yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan pengelolaan dana serta penyalurannya. Jika dilihat dari jenis dana yang akan disalurkan, lembaga ini dapat digolongkan menjadi tiga jenis berbeda:
1. Perusahaan Pembiayaan
Jenis lembaga pembiayaan yang berbentuk perusahaan pembiayaan umumnya bergerak dan bersinggungan langsung dengan kegiatan ekonomi masyarakat serta operasional bisnis.
Melalui perusahaan pembiayaan, apabila ada pemilik usaha yang ingin mendirikan cabang bisnis di kawasan lain, tetapi tidak memiliki modal yang cukup untuk membeli perlengkapan atau alat produksi yang dibutuhkan di cabang yang baru tersebut, pemilik usaha dapat memanfaatkan perusahaan pembiayaan untuk mengurus leasing atau sewa guna usaha terlebih dahulu.
Dengan cara tersebut, pengadaan perlengkapan bisnis serta alat produksi tetap dapat dilakukan tanpa memberatkan pemilik usaha dengan biaya yang terlalu tinggi. Di samping itu, perusahaan pembiayaan juga dapat dimanfaatkan untuk mengurus finance leasing yang mungkin diperlukan untuk kegiatan pengadaan barang apa pun yang dirasa dapat meningkatkan produktivitas bisnis.
Perusahaan pembiayaan juga dapat dimanfaatkan untuk mengurus factoring, atau dalam dunia bisnis kerap disebut dengan istilah anjak piutang, untuk mengelola piutang jangka pendek yang dimiliki oleh pemilik usaha berdasarkan transaksi yang dilakukan pada bisnis sebelumnya.
Tidak berhenti sampai di sana, perusahaan pembiayaan juga memiliki kapabilitas untuk secara langsung memberikan pembiayaan bagi konsumen akhir yang ingin memiliki suatu barang. Nantinya, konsumen yang memanfaatkan jasa lembaga pembiayaan ini dapat melakukan pembayaran dengan cicilan yang bisa dianggap lebih ringan; terlebih untuk barang-barang konsumen yang dapat menjadi alat produksi seperti kendaraan bermotor, peralatan ekonomi, serta kebutuhan lainnya.
Dengan kata lain, perusahaan pembiayaan adalah jenis lembaga pembiayaan yang tidak hanya berurusan dengan pemilik usaha atau sisi produsen, tetapi juga dapat membantu pelanggan yang berada di sisi konsumen.
2. Venture Capital
Jenis lembaga pembiayaan yang berikutnya bisa jadi merupakan jenis usaha yang paling banyak dimanfaatkan oleh pemilik usaha karena jenis lembaga yang satu ini merupakan badan usaha yang berurusan dengan modal ventura atau venture capital.
Berbeda dengan perusahaan pembiayaan, perusahaan modal ventura tidak secara langsung berhubungan dengan operasional bisnis, tetapi lebih berfokus pada pendanaan awal melalui investasi. Perusahaan ini umumnya dimanfaatkan untuk memastikan adanya modal yang ditanamkan kepada suatu bisnis terkait upaya pengembangannya.
Seperti layaknya investasi, bantuan pembiayaan yang dilakukan melalui perusahaan modal ventura juga memiliki masa waktu berlaku. Apabila setelah waktu yang disepakati tersebut berlalu dan perusahaan modal ventura tidak merasakan manfaat dari bantuan pembiayaan yang diberikannya, perusahaan tersebut dapat memilih untuk memutus penanaman modal yang dilakukan; terlebih jika pemilik usaha juga tak dapat menyajikan proyeksi keuntungan yang jelas dari penanaman modal tersebut.
Bantuan pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan modal ventura dapat mengambil bentuk yang bermacam-macam, mulai dari penyertaan saham yang diinvestasikan, pembelian surat-surat berharga seperti obligasi konversi yang dikeluarkan oleh perusahaan penerima investasi, atau melakukan pendanaan dengan model bagi hasil di akhir periode pendanaan.
Meski disebutkan bahwa perusahaan modal ventura bisa saja berhenti melakukan penanaman modal jika tak menemukan manfaat dari investasinya, jangan keburu takut terlebih dahulu dan beranggapan bahwa perusahaan penerima investasi harus selalu menorehkan keuntungan selama masa berlaku investasi. Tak jarang juga, kok, perusahaan penerima investasi mencatatkan kerugian di tahun-tahun pertama, tetapi perusahaan modal ventura yang mendanai pembiayaannya tidak langsung hengkang.
Selama pemilik usaha dapat menjelaskan dengan baik penyebab adanya kerugian tersebut, kemudian mampu mengajukan langkah solusi terbaik yang dapat menjanjikan keuntungan di periode investasi berikutnya, lembaga pembiayaan bisa jadi tetap bertahan sebagai investor untuk membantu pendanaan bisnis tersebut. Jadi, jangan terlalu cepat merasa cemas, ya!
3. Lembaga Pembiayaan Infrastruktur
Di antara jenis lembaga pembiayaan lainnya, jenis yang terakhir ini merupakan jenis yang paling unik karena ruang lingkupnya dibatasi pada pendanaan proyek-proyek yang berkaitan dengan infrastruktur saja.
Meski ruang lingkupnya cukup terbatas, bukan berarti bentuk pembiayaan yang bisa dilakukan juga jadi terbatas, lho! Perusahaan pembiayaan infrastruktur memiliki beberapa skema yang bisa ditawarkan tergantung dari tujuan yang ingin dicapai dalam proyek infrastruktur tersebut.
Sekadar contoh saja, perusahaan pembiayaan infrastruktur bisa memberikan direct lending atau pinjaman langsung yang bisa segera dicairkan oleh penerima bantuan pembiayaan karena tidak dimasukkan ke dalam skema investasi terlebih dahulu. Oleh karena itu, tak jarang pula bentuk pembiayaan yang satu ini kerap disebut sebagai jenis pendanaan yang paling sederhana.
Selain pinjaman langsung, perusahaan pembiayaan infrastruktur juga dapat melakukan refinancing atau praktik pelunasan pinjaman melalui pengajuan pinjaman baru dengan bunga yang lebih rendah. Mengingat proyek infrastruktur umumnya berjalan dalam kurun waktu yang panjang, metode ini memungkinkan adanya pembangunan yang lebih sedikit risiko kerugiannya.
Baca juga: 9 Contoh Investasi Jangka Pendek yang Wajib Diketahui
Pentingnya Peran Lembaga Pembiayaan dalam Bisnis
Jika dilihat dari jenis-jenis yang dimilikinya, ada peran lembaga pembiayaan hampir di setiap pemangku kepentingan dalam menjalankan kegiatan ekonominya.
Dari sisi pemilik usaha, lembaga ini memegang peranan yang sangat signifikan dalam memastikan proses produksi dapat terus dilakukan dengan menyediakan bantuan pembiayaan yang dibutuhkan; baik melalui investasi modal ventura maupun sewa guna usaha.
Tanpa adanya lembaga yang satu ini, pemilik usaha akan kesulitan untuk memastikan operasional bisnisnya dapat terus berjalan, terlebih ketika modal yang disiapkan juga terbatas atau sudah terpakai untuk berbagai keperluan yang dianggarkan. Sekalipun pendanaan usaha merupakan tanggung jawab dari pemilik usaha, bukan berarti tidak ada aspek bisnis lain yang perlu mendapatkan perhatian, oleh karena itu keberadaan perusahaan pembiayaan akan sangat membantu sekali.
Contoh lembaga keuangan yang berperan dalam hal ini adalah perusahaan-perusahaan modal ventura yang memastikan pemilik usaha untuk dapat mengembangkan bisnisnya dalam jangka panjang dengan berbagai skema investasi yang meringankan beban biaya.
Dari sisi konsumen pun lembaga ini memegang peranan yang tak kalah penting. Sama seperti pemilik usaha, tidak semua konsumen memiliki daya beli yang tinggi untuk menikmati produk-produk atau jasa yang tersedia di pasaran. Namun, dengan keberadaan perusahaan pembiayaan, konsumen tetap dapat menikmati setiap produk yang ada dengan kemudahan pelunasan pinjaman.
Perusahaan leasing yang memungkinkan konsumen untuk memiliki kendaraan bermotor maupun peralatan elektronik yang mungkin dapat digunakannya untuk meningkatkan pendapatan merupakan contoh lembaga keuangan yang paling banyak ditemukan.
Peran lembaga keuangan yang mendorong kelancaran pelaksanaan kegiatan ekonomi dari kedua sisi ini yang secara signifikan dapat memastikan roda perekonomian dapat terus berputar. Jika sudah demikian, pemerintah pun akan semakin mudah dalam menjaga stabilitas ekonomi negara, kan?
Baca juga: Serba-Serbi Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan
Fungsi Lembaga Pembiayaan
Sesuai dengan peran dan jenis yang dimilikinya, fungsi lembaga pembiayaan pun dapat dapat digolongkan menjadi tiga:
- Meningkatkan kesejahteraan publik
- Mempermudah pengembangan bisnis
- Memperlancar pembangunan infrastruktur
Ketiga fungsi lembaga pembiayaan tersebut tentu tidak dapat digantikan oleh badan-badan usaha lain yang sudah memiliki fokusnya masing-masing. Ketiga fungsi tersebut juga saling berkaitan dan tak dapat dipisahkan.
Ketika pemilik usaha memperoleh kemudahan dalam mengembangkan bisnisnya, kemudian infrastruktur yang mendukung dapat dibangun dengan lancar, kesejahteraan masyarakat pun dapat ditingkatkan. Sebaliknya, ketika kesejahteraan masyarakat sudah tinggi, pembangunan infrastruktur serta pengembangan bisnis yang dilakukan pun dapat dinikmati manfaatnya secara optimal.
Keterkaitan fungsi inilah yang membuat perusahaan pembiayaan menjadi sesuatu yang sangat krusial, tidak hanya untuk perkara bisnis semata, tetapi juga bagi pelaksanaan kegiatan ekonomi negara secara luas. Oleh karena itu, penjalanan lembaga pembiayaan pun tak dapat dilakukan secara asal dan sepenuhnya berorientasi pada profit saja.
Nah, agar dana yang sudah didapatkan dari lembaga pembiayaan tidak terbuang dengan percuma, langsung saja manfaatkan aplikasi majoo dengan beragam fitur unggulannya yang mampu mempermudah pengelolaan bisnis. Bersama aplikasi majoo, pemilik usaha dapat secara fokus menentukan arah pengembangan bisnis tanpa perlu lagi direpotkan dengan pengelolaan operasional hariannya!
Ayo, gunakan aplikasi majoo sekarang juga!