Pahami Manajemen Piutang Agar Bisnismu Tidak Rugi!

Manajemen piutang mengacu pada pengelolaan dan pemantauan utang pelanggan kepada perusahaan. 

Pemilik usaha atau staf yang bekerja di departemen keuangan dan akuntansi seperti manajer keuangan dapat menggunakan konsep ini untuk meningkatkan penjualan dan meningkatkan keuntungan. 

Memahami dasar-dasar manajemen piutang dapat membantumu mempelajari cara efektif mengelola arus kas bisnis. 

Dalam artikel ini, kamu bisa mempelajari pentingnya pengelolaan piutang serta perannya dalam perumusan kebijakan kredit.

Apa yang Dimaksud Manajemen Piutang?

Sebagai pemilik usaha, kamu mungkin menjual barang atau jasa secara kredit kepada pelanggan. Jumlah uang yang dapat diterima perusahaan dari pelanggan disebut piutang.

Umumnya, piutang diberikan oleh perusahaan agar tidak kehilangan potensi keuntungan. Piutang usaha juga memungkinkan kekayaan perusahaan tetap stabil. Lebih dari itu, ‘fasilitas’ piutang juga dapat menjadi competitive advantage bagi bisnis.

Akan tetapi, tidak semua pelanggan memenuhi kewajiban pembayaran piutan sesuai dengan kesepakatan. Tak jarang ada piutang macet. Ketika ada kemacetan, tak sedikit piutang yang akhirnya tidak tertagih sehingga berdampak buruk bagi perusahaan. Karena itu, perlu pengelolaan piutang yang baik.

Nah, account receivable management atau manajemen piutang adalah istilah keuangan yang mengacu pada pengelolaan utang pelanggan kepada bisnis atau perusahaan. 

Sebut saja, perusahaanmu menjual barang senilai Rp50.000.000 kepada pelanggan dengan jangka waktu kredit 30 hari. Jika penjualan terjadi pada tanggal 1 April 2024, maka mulai tanggal tersebut sampai hari pembayaran tagihan, Rp5.000.000 merupakan piutang.

Apabila pelanggan membayar Rp20.000.000 pada tanggal 20 April, keseluruhan piutang usaha setelah penyesuaian menjadi Rp30.000.000. 

Artinya, jika perusahaan menjual lagi secara kredit kepada pelanggan, jumlah tersebut akan ditambahkan ke keseluruhan piutang. Demikian pula, bila perusahaan menerima cicilan dari pelanggan, jumlah uang yang disetorkan oleh pelanggan akan mengurangi keseluruhan piutang. 

Pemilik usaha atau staf keuangan bisa mendapatkan keuntungan dari pengelolaan piutang karena memungkinkan peningkatan arus kas masuk, minimalisasi risiko kredit macet, dan pengembangan hubungan baik dengan pelanggan.

Pengelolaan tersebut terdiri dari serangkaian aktivitas meliputi perencanaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap dana yang akan ditagihkan.

Baca Juga: 3 Contoh Laporan Piutang dan Cara Membuatnya

Tujuan Manajemen Piutang

Seperti berbagai tools dan instrumen lain dalam pengelolaan bisnis, pengelolaan piutang juga tentu memiliki tujuan yang menguntungkan bisnis. Adapun tujuan manajemen piutang, di antaranya:

Evaluasi credit score pelanggan

Manajemen piutang memungkinkan kamu memiliki pemahaman mendalam tentang credit score pelanggan. Dengan begitu, kamu dapat mengevaluasi batas pinjaman pelanggan dan kemampuan mereka dalam membayar kembali jumlah kredit. 

Evaluasi peringkat kredit atau credit score pelanggan juga dapat membantu meminimalkan risiko kredit. 

Idealnya, pemilik bisnis atau staf keuangan menyetujui permohonan kredit pelanggan setelah menganalisis credit score pelanggan dan mengetahui bahwa score-nya memuaskan. Tandanya, risiko pelanggan gagal bayar lebih kecil.

Terkait penilaian ini, ada istilah 5C dalam manajemen piutang. Apa saja 5C tersebut? Berikut ini detailnya.

• Character: Sikap pelanggan perlu menjadi catatan utama, termasuk riwayat kredit buruk hingga ada atau tidaknya catatan kriminal.

• Capacity: Kemampuan pelanggan membayar atau melunasi barang atau jasa yang dibeli secara kredit. Pendapatan atau kondisi usaha pelanggan menentukan kapasitas pelunasan kredit.

• Collateral: Adanya jaminan sebagai pelindung bila terjadi gagal bayar.

• Capital: Dana yang dimiliki pelanggan sebelum dilakukan pengajuan kredit.

• Condition: Kondisi ekonomi juga menjadi parameter penting. Kondisi ekonomi yang kurang baik, misalnya usaha kurang stabil, dapat menjadi catatan tertentu yang perlu dipertimbangkan terkait risiko gagal bayar di kemudian hari.

Mencegah dana perusahaan pada piutang

Saat pelanggan bertransaksi secara kredit, artinya ada dana perusahaan yang tertahan atau 'beku' sampai pelanggan terkait melakukan pembayaran. Padahal, jika tidak tertahan pada piutang, dana tersebut mungkin dapat kamu manfaatkan untuk investasi lain.

Manajemen piutang memungkinkan kamu menemukan strategi serta metode terbaik dalam penagihan piutang yang telah jatuh tempo. Kamu pun dapat mengevaluasi batas dan jangka waktu kredit yang tepat untuk menghindari kebangkrutan. 

Adanya pengelolaan piutang yang baik juga memungkinkan kamu mempertahankan jumlah uang tunai yang efisien agar bisnis tetap kompetitif di pasar. Pasalnya, kamu jadi bisa melacak arus masuk dan arus keluar sehingga kamu paham tentang kekuatan finansial bisnismu saat ini dan mengambil keputusan yang sesuai. 

Sebelum kamu memberikan kredit apa pun kepada pelanggan, kamu perlu menganalisis kemampuan bisnis dan menjaga efisiensi uang tunai. Pengelolaan piutang dapat membantumu mempertahankan cash flow bisnis yang stabil.

Baca Juga: Macam-Macam Jurnal Piutang dalam Akuntansi

Rumus Manajemen Piutang dan Cara Menghitungnya 

Dalam manajemen piutang, terdapat rasio perputaran piutang sebagai indikator keuangan yang bisa digunakan untuk  mengukur posisi keuangan bisnismu. Rasio ini mengukur jumlah rata-rata kamu menagih piutang kepada konsumen  selama periode penagihan.

Rasio perputaran piutang menjadi bagian penting dalam pengelolaan piutang sebab menunjukkan seberapa baik bisnismu mengelola kredit yang diberikan kepada pelanggan dan seberapa cepat bisnismu mengumpulkan kembali pembayaran dari pelanggan.

Jika bisnismu bisa mengumpulkan pembayaran dari pelanggan secara efektif dan efisien, maka perputaran piutang tinggi. Nah, angka rasio bisa diperoleh dari pembagian membagi penjualan kredit dengan rata-rata nilai perputaran piutang.

Jika diterjemahkan sebagai rumus manajemen piutang, perhitungan rasio perputaran piutang ialah seperti di bawah ini:

Di neraca, piutang usaha termasuk harta lancar. Adapun saldo rata-rata piutang usaha dapat kamu hitung dengan menjumlahkan saldo piutang dan saldo piutang awal. Lalu, bagi dua hasil penjumlahan tersebut untuk memperoleh nilai rata-ratanya.

Sementara itu, data penjualan pada laporan rugi laba dapat kamu jadikan rujukan dalam mengisi nilai penjualan secara kredit. 

Cara menghitung manajemen piutang

Beberapa dari kamu mungkin bertanya: Lalu, bagaimana cara menghitung manajemen piutang? Nah, perhitungan pengelolaan piutang sebetulnya merupakan perhitungan rasio piutang usaha. 

Agar kamu memperoleh gambaran yang lebih jelas, mari lihat contoh perhitungannya berikut ini!

PT Bahagia Sejahtera mencatatkan penjualan sebesar Rp80.000.000. Kemudian, rata-rata piutang usahanya ialah Rp40.000.000. Untuk menghitung rasio perputaran piutang usaha PT Bahagia Sejahtera, kamu tinggal memasukkan angka-angka tersebut pada rumus di atas.

Perputaran piutang usaha = Nilai penjualan secara kredit/Rata-rata piutang usaha

Perputaran piutang usaha = Rp80.000.000/Rp40.000.000

Perputaran piutang usaha = 2

Berdasarkan perhitungan  tersebut, diketahui bahwa nilai rasio perputaran piutang usaha ialah 2. Angka rasio yang rendah ini tidak diinginkan. Makin tinggi tingkat perputaran piutang makin baik sebab tandanya bisnis bisa mengumpulkan dana lebih cepat. 

Berkat strategi dan metode penagian yang efektif, pelanggan membayar faktur kredit dengan cepat.

Untuk menurunkan rasio perputaran piutang, bisnis memerlukan waktu untuk menagih pembayaran kepada pelanggan. Proses ini berisiko mengganggu likuiditas cash flow perusahaan. 

Penyebab lambatnya pembayaran mungkin karena manajemen piutang dan sistem penagihan yang kurang optimal.

Cara Pencatatan Jurnal Manajemen Piutang

Ketika kamu menjual barang atau jasa, kamu perlu membuat faktur yang mendokumentasikan total harga barang atau jasa tersebut. 

Lalu, jika penjualannya dilakukan secara kredit, faktur tersebut juga perlu memuat jangka waktu pembayaran yang telah disepakati, misalnya jangka waktu pembayaran 30 hari.

Memang tidak ada pencatatan khusus jurnal manajemen piutang, tetapi piutang tersebut dicatatkan pada neraca. Secara umum, pencatatan piutang dilakukan sebagai berikut:

• Penjual mengirim faktur penjualan secara kredit: Piutang dagang dicatat di sisi debit

• Pelanggan membayar kembali: Piutang dagang dicatat di sisi kredit

Adapun kaitannya dengan persediaan barang, pencatatan yang kamu lakukan saat mengirimkan faktur kepada pelanggan ialah:

• Piutang dagang dicatat di sisi debit

• Persediaan dicatat di sisi kredit

Sementara itu, pencatatan ketika pelanggan melakukan pembayaran dapat dilakukan seperti di bawah ini. 

• Kas dicatat di sisi debit

• Piutang dagang dicatat di sisi kredit

Dengan pencatatan jurnal manajemen piutan seperti ini, kamu dapat melihat piutang setiap pelanggan secara jelas. 

Apabila kamu masih kesulitan dalam membuat pencatatan atau laporan keuangan, pertimbangkan penggunaan aplikasi POS yang dilengkapi dengan fitur aplikasi akuntansi dan laporan keuangan.

Dengan demikian, kelola bisnis jadi lebih mudah dan kondisi keuangan perusahaan pun bisa diawasi dengan baik. Jadi, yuk pakai aplikasi POS dengan fitur akuntansi sekarang!

Sumber: 

• https://in.indeed.com/career-advice/career-development/management-of-receivables

• https://blog.peakflo.co/id/learning-center-id/manajemen-piutang-adalah

• https://www.dbs.id/digibank/id/id/articles/apa-itu-5c-dan-7p-dalam-pemberian-kredit

• https://pintu.co.id/blog/perputaran-piutang-usaha

• https://klikpajak.id/blog/piutang-dagang/