Kali ini kita akan membahas tentang market follower atau pengikut pasar, yang merupakan sebuah posisi di dalam industri yang merupakan lapis kedua pasar. Mereka terlibat di dalam persaingan bisnis, tetapi bukan sebagai pemimpin.
Market follower atau pengikut pasar adalah perusahaan dalam industri yang ingin mempertahankan bagiannya tanpa menantang atau mengganggu status quo pemimpin pasar.
Nah, biasanya masyarakat mengira bahwa sebagai pemain lapis kedua, market follower hanya ikut-ikutan dalam bisnis dan hal tersebut dinilai buruk. Padahal, strategi market follower atau pengikut pasar tak selamanya begitu, majoopreneurs.
Ada pengikut pasar yang tetap sejalan dengan etika bisnis, kok. Di dalam artikel ini, kamu akan mengetahui tentang contoh dan strategi yang dijalankan oleh para market follower agar tetap aman di dalam persaingan bisnis.
Baca artikel ini sampai tuntas, ya!
Baca juga: Menyusun Pertanyaan Survey Kepuasan Pelanggan? Sulit, nggak?
Definisi Market Follower
Dikutip dari Market Business News, market follower adalah sebuah perusahaan dengan ciri khas yang paling jelas terlihat adalah mengikuti apa yang market leader tawarkan.
Contoh kasus seperti ini: sebuah perusahaan market leader menjual tas laptop dengan bahan kulit kerbau jenis B. Selain itu, kemasan yang mereka gunakan berkualitas nomor satu.
Jika kamu perhatikan, pengikut pasar akan menjual tas laptop dengan bahan kulit kerbau jenis A yang lebih baik. Namun, kualitas kemasan yang mereka pakai hanyalah nomor sekian.
Pengikut pasar memang “ikut-ikutan” apa pun yang dijual pemimpin pasar. Namun, mereka melakukan sedikit modifikasi.
Karakter dari pengikut pasar adalah sebagai berikut:
- Following closely → cara pemasaran dan kombinasi segmentasi pasar yang semirip mungkin dengan pemimpin pasar.
- Following at distance → meskipun ada kemiripan yang jelas, ada juga area pembeda antara keduanya
- Following selectively → mengikuti dengan selektif, baik dari segi produk dan pasar, sehingga kemungkinan persaingan langsung diminimalkan
Dilansir dari Monash University, langkah ini memang sengaja dilakukan oleh para market follower. Market share mereka pun akan selalu ada di bawah seorang market leader.
Alasan Menjadi Market Follower
Bukan tanpa sebab, loh, jika sebuah perusahaan memilih menjadi pengikut. Mereka melakukannya karena beberapa alasan.
Pertama, market follower menganggap bahwa menantang market leader lebih mahal dan dapat menimbulkan kerugian tidak sedikit. Oleh karena itu, mereka lebih memilih untuk mengikuti hal yang dilakukan oleh pemimpin.
Alasan kedua, sama seperti penantang pasar, perusahaan market follower tidak harus menanggung biaya pengembangan dan penelitian mahal ketika meluncurkan produk baru. Mereka cukup menggunakan produk market leader sebagai benchmark untuk penawaran mereka.
Ketiga, dengan memilih jalan aman menjadi pengikut, mereka dapat menghindari kemungkinan serangan pembalasan dari pemimpin, karena dapat berakibat fatal. Hal tersebut masuk akal karena pemimpin pasar memiliki sumber daya yang lebih besar untuk berkompetisi.
Konsep Strategi Market Follower
Strategi ini sering disebut dengan strategi play it safe atau bermain aman. Bisnis market follower juga seringkali menawarkan produk yang serupa dengan market leader, dan menonjolkan pembeda sebagai ciri khasnya pada target penjualan.
Keuntungan Strategi Market Follower
Bagi perusahaan atau sebuah bisnis yang menerapkan strategi ini, ada baiknya mengetahui beberapa keuntungan sebagai market follower, di antara lain sebagai berikut:
- Memperoleh keuntungan tinggi karena tidak ada beban untuk melakukan inovasi. Perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya anggaran yang besar untuk keperluan riset dan penelitian untuk pengembangan produknya. Pihak perusahaan hanya mengikuti apa yang dilakukan oleh market leader dan yang sedang tren di pasaran.
- Dapat memanfaatkan kegiatan promosi yang dilakukan oleh seorang market leader. Di saat market leader sedang melakukan promosi produk baru, maka saat itu juga follower akan mengamati respon dari pasar terhadap produk tersebut. Apakah mendapatkan tanggapan positif, atau malah justru sebaliknya tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar yang ada?
- Risiko persaingan yang rendah, follower melakukan penjualan pada pasar yang berbeda sehingga bisa terhindar dari konfrontasi, atau persaingan secara langsung dengan seseorang yang bertindak sebagai market leader.
Kerugian Market Follower
1. Tidak Memiliki Identitas Produk yang Jelas
Karena follower hanya mengikuti langkah dari market leader dalam menciptakan sebuah produk, maka sejatinya follower tidak memiliki ciri atau keunikan produk tersendiri. Pihak konsumen hanya bisa mengenali berdasarkan nama produk dan fungsinya, tapi tidak bisa memperhatikan keunikan atau ciri khas yang dimiliki produk tersebut.
2. Dianggap sebagai Parasit
Follower tidak jarang mengikuti kesuksesan sebuah produk. Apabila market leader melakukan promosi produk baru dan mendapatkan sambutan bagus dari pasar, maka di saat yang bersamaan pula perusahaan follower akan menghadirkan produk yang sama atau mirip dalam jumlah besar tapi dengan harga yang lebih murah.
3. Menjiplak atau Membajak Produk Kompetitor
Market follower seringkali dianggap sebagai plagiat produk yang dimiliki oleh market leader. Hal ini karena sering ditemui di pasaran berbagai produk milik market follower yang memiliki nama dan kemasan yang sangat mirip dengan market leader. Sehingga pihak konsumen yang tidak menyadarinya dari awal tak jarang bisa terkecoh oleh produk tersebut.
4 Strategi Market Follower
Kalau bisnismu memang mau menjadi pengikut pasar, pastikan kamu tidak langsung ikut-ikutan. Kamu harus punya sederet strategi agar bisnismu tetap beretika.
Ada strategi yang patut kamu lakukan dan ada strategi yang ilegal dan alangkah baiknya jika tidak kamu ikuti. Jangan sampai strategi ilegal itu membuat bisnismu merugi dan tidak bisa meraup untung.
Kira-kira, apa saja strategi itu? Dirangkum dari Marketing91 dan Marketing 360, di bawah ini empat strategi market follower.
1. Adapter
Yakin, deh, kamu pasti sering mendengar istilah amati, tiru, dan modifikasi. Tiga hal inilah yang dilakukan oleh para adapter.
Mereka mengamati segala hal yang dijual oleh market leader. Setelah itu, mereka menawarkan produk yang sama, tetapi berusaha membuat produk dengan kualitas lebih baik.
Misalnya, market leader menjual sepatu tahan air. Pengikut pasar akan menjual barang yang sama dengan modifikasi.
Sentuhan kreasi ini dibuat dari sol sepatu lebih tebal tetapi lebih ringan dan nyaman dipakai serta memiliki kualitas lebih baik. Mereka pun mampu bersaing meski ikut-ikutan.
2. Imitation
Strategi pengikut pasar berikutnya bernama imitation. Dalam strategi ini, market follower menawarkan produk dengan harga lebih murah dari yang ditawarkan market leader.
Pada kasus ini, pengikut pasar memanfaatkan brand equity dari pemimpin pasar. Mereka yang tak mampu membayar mahal akhirnya beralih ke pengikut pasar.
Contoh market follower yang memilih strategi ini adalah Ngopi Doeloe versus Starbuck. Secara produk, mereka sama-sama menjual kopi dan suasana yang ditawarkan pun tidak jauh berbeda. Namun, Ngopi Doeloe menjual dengan harga lebih murah daripada market leader yaitu Starbuck.
Itu sebabnya, kualitas produk pengikut pasar dengan strategi sebagai imitator tak selalu jelek. Mungkin mereka hanya tak menawarkan kemewahan dan kelas yang ditawarkan market leader.
3. Cloner
Contoh market follower di dalam strategi ketiga terlihat seperti di bawah ini.
Pernahkah kamu melihat air minum dalam kemasan bermerek Agua, bukannya Aqua? Jika belum, pernahkah kamu membeli kukis sandwich bermerek Rodeo, bukannya Oreo? Nah, ini merupakan strategi yang dilakukan oleh para cloner.
Mereka membuat produk yang sama persis dengan para market leader. Setelah itu, mereka melakukan sedikit perubahan identitas.
4. Counterfeiter
Terakhir, ada counterfeiter. Strategi yang satu ini bersifat ilegal karena melibatkan pembajakan.
Para pelaku counterfeiter kerap terlihat melakukan perbuatannya di industri hiburan. Banyak musik dan film yang dibajak oleh pihak tak bertanggung jawab.
Selain itu, tidak sedikit barang-barang bermerek ternama yang dijual di pasar gelap. Ini juga dilakukan oleh para counterfeiter.
Baca juga: Strategi Customer Retention dalam Menjaga Loyalitas Konsumen
Kesimpulan
Di era digitalisasi dalam dunia bisnis saat ini, kamu tidak bisa mengelak dari persaingan antar perusahaan dan strategi pemasaran yang diterapkan oleh sebuah perusahaan dalam memasarkan produknya.
Persaingan pasar yang sangat ketat tersebut, mendorong beberapa pelaku usaha untuk bisa segera menerapkan strategi menjadi market follower. Mereka hanya mengikuti langkah dari market leader dalam berbagai aspek seperti halnya penciptaan produk, promosi dan segmen pasar.
Apakah kamu ingin menjadi market follower? Pastikan kamu tidak memilih strategi counterfeiter dan jadilah adapter yang baik. Selamat berbisnis dengan strategi terbaik, Majoopreneurs!
Referensi:
- https://glints.com/id/lowongan/market-follower/#.Y9kgE3ZBzIU
- https://cerdasco.com/pengikut-pasar/
- https://www.maxmanroe.com/mengenal-keuntungan-dan-kerugian-strategi-market-follower.html
Sumber foto:
- Freepik