Bagaimana Cara Membuat Laporan Penjualan Harian untuk UKM

Ditulis oleh Ajar Pamungkas

article thumbnail

Cobalah untuk mempelajari cara membuat laporan penjualan harian agar bisnis berkembang.

Siapa, sih, di sini yang tidak pernah membuat laporan penjualan harian? Setiap pelaku usaha tentunya mengetahui pentingnya laporan yang satu ini. Pasalnya, laporan penjualan tak hanya dapat membantu kita melacak performa bisnis, tetapi juga kerap dijadikan dasar pertimbangan dalam menentukan strategi bisnis di periode berikutnya.

Saking pentingnya membuat laporan penjualan, terkadang pelaku usaha pun membuat catatan sederhana untuk setiap transaksi atau kegiatan jual beli yang berkaitan dengan bisnisnya, tanpa menyadari bahwa catatan tersebut sebenarnya bisa difungsikan sebagai laporan penjualan, lho!

Nah, agar catatan ini bisa dimanfaatkan secara maksimal sebagai sebuah laporan penjualan, yuk, langsung saja kita bahas bersama-sama serba-serbi terkait laporan yang sangat penting bagi keberlanjutan bisnis ini, yuk! Sekalian kita bahas pula bagaimana cara membuatnya agar tak lagi bingung dalam mengukur performa bisnis yang dijalankan. Let’s go!

Mengapa Pelaku Usaha Mikro Perlu Laporan Penjualan?

Eits, tunggu dulu, sebenarnya penting tidak, sih, membuat laporan penjualan ini, terutama bagi usaha mikro, kecil, dan menengah yang skala usahanya memang tidak terlalu besar? Tentu penting, dong.

Bagaimanapun juga, setiap pelaku usaha tentu ingin mengetahui seberapa baik performa dari bisnis yang dijalankannya, kan? Sekadar datang ke tempat usaha dan melihat bahwa operasional bisnis berjalan dengan lancar tentu belum cukup untuk mengetahui performa bisnis secara pasti. Kalau sudah demikian, jelas laporan penjualan yang bisa menjadi rujukan utama untuk mengetahui kesehatan bisnis, kan?

Selain itu, apa saja, sih, fungsi membuat laporan penjualan? Kita ulas satu per satu, yuk!

  1. Sebagai Alat Bantu dalam Mengukur Keberhasilan Bisnis

Dengan membuat laporan penjualan, pelaku usaha dapat menentukan apakah bisnis yang dijalankannya menguntungkan atau tidak. Bagaimana bisa?! Mudah saja, karena kita tentu sudah memahami bahwa bisnis yang berhasil adalah bisnis yang mampu menjual dengan cepat produk atau jasa yang ditawarkannya, kan?

Nah, dengan laporan penjualan, kita dapat mengetahui produk atau jasa apa yang terjual hari itu. Dengan demikian, tak hanya mengukur keberhasilan bisnis secara keseluruhan saja, laporan penjualan sebenarnya bisa digunakan untuk mengukur performa setiap produk yang kita miliki, lho!

Ketika dilakukan dengan tepat dan rutin setiap hari, dalam sebulan saja kita sudah bisa menemukan pola penjualan setiap produk, lho! Dengan demikian, kita pun bisa mengetahui produk apa yang penjualannya sudah bagus dan mana yang masih kurang. Oleh karena itu, pelaku usaha pun bisa lebih mudah dalam mengukur keberhasilan bisnisnya, baik secara keseluruhan maupun per item yang dipasarkan.

  1. Menjadi Dasar Penentuan Strategi Bisnis

Salah satu contoh laporan penjualan harian yang dijalankan dengan tepat adalah laporan penjualan yang dapat menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan strategi bisnis. Kok, bisa?! Ya bisa, dong. Seperti yang sempat dijelaskan di atas, laporan penjualan dapat membantu pelaku usaha untuk mengetahui bagaimana performa penjualan setiap produk serta jasa yang dimilikinya, kan?

Dengan mengetahui informasi tersebut, pelaku usaha pun bisa dengan cepat mengidentifikasi masalah yang memungkinkan penjualan suatu produk kurang baik jika dibandingkan dengan penjualan produk yang lainnya, atau bahkan ketika penjualan seluruh produk mengalami penurunan.

Setelah berhasil mengidentifikasi kemungkinan masalah tersebut, pelaku usaha pun bisa dengan mudah menentukan strategi bisnis yang paling sesuai dengan kondisi penjualan hariannya. Misalnya saja dengan mengurangi pasokan produk tertentu sementara persediaan produk yang performa penjualannya lebih baik ditambah. Melalui langkah ini, pelaku usaha pun bisa memastikan operasional bisnisnya dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam mendatangkan keuntungan.

Selain strategi pengelolaan persediaan barang, strategi pemasaran pun bisa didasarkan pada laporan penjualan ini, misalnya saja dengan menambah kegiatan pemasaran untuk produk-produk yang catatan penjualannya masih kecil; mungkin dengan meluncurkan program promo atau kegiatan pemasaran lainnya. Pengembangan bisnis pun bisa dilakukan dengan lebih terarah apabila pelaku usaha mampu menerapkan pencatatan penjualan yang baik.

Baca Juga: Strategi Usaha yang Harus Diterapkan dalam Bisnismu

  1. Permudah Audit dan Pencarian Dana untuk Modal Bisnis

Pelaku usaha mana pun tentu ingin usahanya makin maju dan berkembang besar pada akhirnya. Untuk itu, audit dan fundraising menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan. Masalahnya, tanpa adanya laporan penjualan yang baik, investor pun tentu akan merasa enggan untuk menanamkan modalnya dalam upaya pengembangan bisnis yang dilakukan.

Tak hanya itu, tidak adanya catatan pengeluaran yang rapi juga akan membuat petugas audit kelabakan ketika memeriksa keuangan bisnis. Padahal, hasil dari laporan audit yang memuaskan tanpa pengecualian kerap menjadi penentu utama ketika investor tertarik untuk menanam modal.

Oleh karena itu, keberadaan laporan penjualan harian yang rapi jelas akan mempermudah pelaku usaha yang memiliki niatan untuk mengembangkan bisnisnya sebesar mungkin, karena dengan adanya pencatatan penjualan harian yang mudah diperiksa dan diaudit, mereka yang tadinya enggan pun bisa jadi justru tertarik dan berlomba-lomba untuk mengucurkan dana segar yang bisa dijadikan modal pengembangan bisnis.

Mulai tertarik untuk membuat laporan penjualan semacam ini, tetapi bingung bagaimana cara membuat laporan penjualan dengan baik? Jangan takut, bagaimana jika langsung saja kita bahas bersama-sama!

Aplikasi wirausaha online

Cara Membuat Laporan Penjualan Harian dengan Tepat

Membuat laporan penjualan sebenarnya bukan perkara yang rumit. Namun, agar hasilnya dapat dimaksimalkan untuk mendorong performa bisnis secara tepat, ada beberapa langkah yang sebaiknya diikuti. Langkah-langkah tersebut antara lain adalah:

  1. Mengumpulkan Semua Bukti Transaksi

Sebelum mulai membuat laporan penjualan, pastikan seluruh bukti transaksi sudah dikumpulkan terlebih dahulu. Bukti-bukti transaksi inilah yang nantinya akan menjadi dasar pembuatan laporan penjualan. Oleh karena itu, memastikan seluruh penjualan tercatat dan memiliki bukti merupakan sesuatu yang penting.

Jika belum mulai menyediakan bukti transaksi untuk disimpan maupun diberikan kepada pelanggan, jangan ragu lagi, segera saja siapkan. Ada banyak bukti transaksi yang bisa digunakan, mulai dari nota, kuitansi, atau kertas receipt yang biasa didapatkan ketika ada mesin kasir di tempat usaha. Selain memberikan bukti transaksi ini kepada pelanggan, pastikan untuk menyimpan salinannya, sehingga laporan penjualan pun bisa dibuat.

Karena kita akan membuat laporan harian, pastikan untuk menyimpan seluruh bukti transaksi yang terjadi dan mengelompokkannya sesuai dengan harinya. Umumnya, dalam bukti transaksi ini kita akan menemukan informasi seputar produk yang dijual, harga dari produk tersebut, dan waktu penjualannya.

Dengan informasi-informasi ini, laporan penjualan pun bisa dibuat dengan rapi, dan apabila dikemudian hari dibutuhkan, kita dapat melacak transaksi yang terjadi. Oleh karena itu, pastikan untuk memiliki bukti untuk setiap transaksi yang terjadi, dan pastikan pula untuk menyimpannya; baik untuk keperluan penyusunan laporan penjualan maupun kebutuhan lain yang mungkin muncul di kemudian hari.

Baca Juga: Cara Membuat Laporan Penjualan yang Akurat untuk Bisnismu

  1. Mengelompokkan Setiap Transaksi Sesuai dengan Posnya

Salah satu tujuan dalam menyusun laporan penjualan adalah untuk mengukur performa penjualan dari setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, kita perlu membuat pos-pos transaksi yang sesuai untuk mempermudah pencatatan hasil penjualan.

Nah, mengingat namanya adalah laporan harian, tentu laporan ini perlu disusun setiap hari. Oleh karena itu, tidak perlu membuat pembagian pos transaksi yang terlalu rumit atau mendetail karena kita akan kesulitan saat harus mencatatkan setiap transaksi sesuai dengan posnya masing-masing, dan tantangan ini kerap kali membuat pelaku usaha enggan untuk mencatatkan penjualannya secara rutin.

Coba lihat kembali jenis produk atau jasa yang dijual. Apabila terdiri dari beberapa jenis yang berbeda, kita bisa menjadikan jenis tersebut sebagai pos. Misalnya saja, pos olahan susu yang mencakup penjualan untuk produk-produk olahan susu seperti susu full cream, keju, atau yogurt.

Namun, jika bisnis yang kita jalankan hanya menawarkan satu jenis produk atau jasa saja, nama dari produk atau jasa itulah yang bisa dijadikan sebagai pos. Misalnya saja pos penjualan daging sapi, pos penjualan telur, atau pos penjualan susu.

Setelah pos dibuat, cukup catatkan penjualan yang terjadi ke setiap pos yang sudah dibuat. Penjualan daging tenderloin dan sirloin, contohnya saja, ke pos penjualan daging sementara penjualan telur ke pos penjualan telur. Pastikan seluruh transaksi atau penjualan yang terjadi hari itu sudah tercatat ke setiap pos yang sesuai, tak ada salahnya untuk memeriksa kembali bukti transaksi untuk memastikan tidak ada kesalahan pencatatan


  1. Tuliskan Total Penjualan dan Sisa Persediaan

Langkah selanjutnya sekaligus yang terakhir dalam cara membuat laporan penjualan harian adalah menentukan total penjualan untuk setiap pos sekaligus sisa persediaan dari produk yang terjual.

Misalnya saja dari lima lusin telur yang disediakan, kita berhasil menjual tiga lusin dengan harga Rp20.000 setiap lusinnya, artinya untuk hari itu telur yang berhasil terjual bernilai Rp60.000 dan kita masih memiliki dua lusin lagi yang siap untuk dijual di hari berikutnya.

Dengan melakukan ini, tak hanya kita bisa mengukur performa penjualan setiap produk yang disediakan di tempat usaha, jumlah sisa produk yang bisa dijual di kemudian hari pun juga bisa dengan mudah dihitung. Cara ini membantu pelaku usaha untuk memutuskan waktu yang tepat untuk menambah kembali produk yang persediaannya mulai tipis, sehingga risiko pelanggan yang kecewa karena kehabisan produk yang diinginkannya pun bisa dihindari.

Memaksimalkan Laporan Penjualan untuk Bisnis

Dari contoh laporan penjualan harian yang telah dibuat dengan baik, ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh oleh pelaku usaha. Namun, agar hasilnya dapat maksimal, jangan lupa untuk memaksimalkan laporan penjualan ini, ya!

Mudah saja, pastikan laporan dibuat secara rutin setiap harinya; bisa saat menutup tempat usaha di malam hari atau dilakukan pertama kali keesokan paginya sebelum membuka tempat usaha.

Memastikan laporan penjualan dibuat secara rutin setiap harinya tak hanya membantu pelaku usaha mengetahui situasi bisnis bisnis yang dijalankannya saja, tetapi juga membantu terwujudnya pengelolaan bisnis yang efektif dan efisien. Tidak perlu takut ribet, gunakan saja aplikasi majoo yang sudah dilengkapi dengan beragam fitur unggulan, termasuk fitur keuangan yang dapat mencatat setiap transaksi yang terjadi secara tepat, akurat, dan otomatis.

Dengan aplikasi majoo, laporan penjualan harian bisa dibuat dengan mudah tanpa menimbulkan kerepotan apa pun, dan pelaku usaha pun bisa melakukan analisis penjualan yang tepat untuk mendorong performa bisnisnya. Menarik sekali, kan? Yuk, gunakan aplikasi majoo sekarang juga!


Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo