Jika kamu sedang menjalani usaha atau berencana membuka bisnis sendiri, penting, nih, untuk memahami konsep modal sendiri. Modal sendiri adalah sejumlah dana atau aset yang kamu investasikan atau miliki secara langsung dalam bisnismu. Nah, mari kita kupas lebih dalam yang dimaksud dengan modal sendiri.
Apa Pengertian Modal Sendiri?
Modal sendiri adalah segala bentuk investasi atau kepemilikan dana yang berasal langsung dari pemilik bisnis atau perusahaan. Modal sendiri menjadi landasan keuangan yang penting, karena memberikan gambaran seberapa besar kontribusi pemilik terhadap keberlangsungan dan pengembangan bisnis.
Contohnya, jika kamu membuka kafe dan menggunakan tabungan pribadi untuk membeli peralatan dan mendanai operasional awal, itu dianggap sebagai modal sendiri. Pemahaman yang baik tentang modal sendiri membantu kamu merencanakan keuangan bisnis dengan lebih cermat dan membuat keputusan finansial yang lebih terinformasi.
Baca Juga: 9 Jenis Sumber Modal Usaha untuk Memulai Bisnis
Jenis-jenis Modal Pribadi
Modal sendiri, atau ekuitas pemilik, merujuk pada investasi yang diberikan oleh pemilik bisnis untuk mendukung operasional dan pertumbuhan perusahaan. Apa saja jenis-jenis modal pribadi ini? Berikut penjelasannya, ya.
Modal Saham
Modal saham adalah bentuk investasi yang diberikan oleh pemilik bisnis melalui saham yang mereka miliki. Pemilik dapat menyuntikkan modal baru atau mempertahankan keberlanjutan modal dengan mempertahankan saham yang dimilikinya.
Laba Ditahan
Laba ditahan merupakan bagian dari keuntungan perusahaan yang dapat dibagi sebagai dividen dan sebagian lagi disimpan oleh perusahaan. Jika perusahaan memiliki tujuan tertentu untuk menahan keuntungan, sehingga akan dibentuk cadangan, sebagaimana dijelaskan sebelumnya.
Namun, jika perusahaan belum memiliki tujuan khusus mengenai penggunaan keuntungan tersebut, keuntungan tersebut disebut sebagai "laba ditahan" atau sering disebut retained earning.
Cadangan
Pengertian cadangan di sini merujuk pada keuntungan yang disimpan oleh perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Namun, tidak semua cadangan masuk dalam kategori modal sendiri. Beberapa jenis cadangan yang termasuk dalam modal sendiri, antara lain cadangan ekspansi, cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs, dan cadangan umum yang mencakup kejadian-kejadian yang tidak terduga.
Sebaliknya, cadangan yang tidak termasuk dalam modal sendiri meliputi cadangan depresiasi, cadangan piutang ragu-ragu, dan cadangan yang bersifat utang, seperti cadangan untuk pensiun pegawai dan cadangan untuk pembayaran pajak. Penggunaan istilah "akumulasi depresiasi" lebih umum digunakan untuk merujuk pada cadangan depresiasi saat ini.
Kontribusi Pemilik
Pemilik bisnis dapat memberikan kontribusi modal tambahan atau menarik modal dari bisnis sesuai kebutuhan. Kontribusi ini dapat berupa investasi langsung atau penarikan dana sebagai penghasilan bagi pemilik.
Aset Pribadi Pemilik
Beberapa pemilik bisnis memilih untuk menggunakan aset pribadi mereka sebagai modal sendiri. Ini dapat mencakup penggunaan uang pribadi, properti, atau aset lainnya untuk mendukung kebutuhan bisnis.
Keuntungan Investasi Pemilik
Pemilik bisnis juga dapat memasukkan keuntungan dari investasi pribadi mereka ke dalam modal bisnis. Misalnya, keuntungan dari investasi di pasar saham atau properti dapat diperuntukkan sebagai modal tambahan.
Pendapatan yang Belum Ditarik
Pendapatan yang belum ditarik oleh pemilik, atau laba yang belum dibagikan, dapat dianggap sebagai bentuk modal sendiri. Pemilik dapat memutuskan untuk menyimpan pendapatan ini dalam bisnis sebagai dukungan keuangan.
Mengenali berbagai jenis modal sendiri ini penting agar pemilik bisnis dapat membuat keputusan keuangan yang bijak dan strategis. Pahami peran masing-masing jenis modal sendiri dalam mendukung pertumbuhan dan stabilitas bisnismu.
Baca Juga: Butuh Modal Usaha? Inilah 9 Cara Mendapatkan Modal UMKM!
Apa Keuntungan Menggunakan Modal Sendiri?
Apakah kamu tahu bahwa menggunakan modal sendiri dalam menjalankan bisnis memiliki berbagai keuntungan? Yuk, kita bahas lebih dalam!
1. Kendali Penuh
Dengan menggunakan modal sendiri, kamu memiliki kendali penuh terhadap keputusan finansial dan operasional bisnismu. Kamu tidak perlu tergantung pada pihak lain dalam mengambil keputusan terkait penggunaan dana.
2. Tidak Ada Beban Bunga
Ketika kamu menggunakan modal sendiri, tidak ada beban bunga yang perlu dibayarkan kepada pihak lain, seperti lembaga keuangan atau kreditur. Ini artinya, semua laba yang dihasilkan oleh bisnismu dapat sepenuhnya dimanfaatkan untuk pengembangan dan keberlanjutan bisnis.
3. Fleksibilitas Keuangan
Modal sendiri memberikan fleksibilitas keuangan yang tinggi. Kamu dapat menyesuaikan penggunaan dana sesuai dengan kebutuhan bisnis, tanpa adanya tekanan dari pembayaran cicilan atau bunga.
4. Penguatan Citra Keuangan
Penggunaan modal sendiri dapat meningkatkan citra keuangan bisnismu di mata pihak eksternal, seperti investor atau mitra bisnis. Hal ini menunjukkan bahwa bisnismu mampu mengelola keuangan secara mandiri dan memiliki dukungan finansial yang kuat.
5. Tidak Ada Kewajiban Pembayaran Rutin
Tidak seperti penggunaan pinjaman yang memerlukan pembayaran rutin, modal sendiri tidak menghadirkan kewajiban pembayaran tetap. Ini memberikan kenyamanan finansial dan memungkinkan fokus lebih pada pertumbuhan dan strategi bisnis.
Menggunakan modal sendiri dalam bisnis memberikan banyak keleluasaan dan keuntungan yang dapat mendukung perjalanan bisnismu. Jadi, sebelum memutuskan sumber pendanaan, pertimbangkan dengan cermat manfaat yang dapat kamu peroleh dengan memanfaatkan modal sendiri!
Bagaimana Cara Menghitung Modal Sendiri?
Jika kamu ingin menghitung modal sendiri dalam bisnismu, berikut adalah langkah-langkahnya. Mari kita simak lebih lanjut!
1. Identifikasi Aset dan Kewajiban
Pertama-tama, kamu perlu mengidentifikasi semua aset yang dimiliki oleh bisnismu, seperti kas, inventaris, dan piutang. Selanjutnya, catat semua kewajiban, termasuk hutang dan kewajiban lainnya.
2. Hitung Total Aset
Jumlahkan semua aset yang kamu identifikasi pada langkah pertama. Ini mencakup aset lancar (current assets) dan aset tetap (fixed assets).
3. Hitung Total Kewajiban
Jumlahkan semua kewajiban yang kamu identifikasi, termasuk utang dan kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang.
4. Kurangkan Total Kewajiban dari Total Aset
Selanjutnya, kurangkan total kewajiban dari total aset. Hasilnya adalah modal sendiri atau ekuitas pemilik.
5. Perhatikan Modal Tambahan atau Penarikan Modal
Jika selama periode tertentu terdapat penambahan modal atau penarikan modal oleh pemilik, tambahkan atau kurangkan jumlah tersebut dari modal sendiri.
Contoh perhitungan modal sendiri adalah sebagai berikut,
Jika total aset bisnismu adalah Rp100 juta dan total kewajiban adalah Rp40 juta, maka modal sendiri atau ekuitas pemilik adalah Rp60 juta (Rp 100 juta - Rp40 juta).
Dengan memahami cara menghitung modal sendiri, kamu dapat memiliki gambaran yang lebih jelas tentang seberapa besar kontribusi pemilik terhadap keuangan bisnismu. Jangan lupa untuk secara berkala melakukan perhitungan ini guna memantau perubahan dan pertumbuhan modal sendiri bisnismu, ya.
Kesimpulan
Ingatlah, setiap pilihan yang kamu buat dalam mengelola modal sendiri akan membentuk jejak kesuksesan bisnismu. Oleh karena itu, terus berinovasi, berkembang, dan memanfaatkan modal sendiri dengan cerdas, ya.
Untuk membantu operasional bisnismu, kamu perlu menggunakan aplikasi berbasis cloud storage yang memiliki banyak fitur menarik, seperti aplikasi majoo. Aplikasi majoo adalah aplikasi wirausaha yang menawarkan banyak fitur unggulan, antara lain fitur POS, CRM, toko online, akuntansi, owner, karyawan, inventory, dan analisa bisnis.
Ingin coba gratis dulu? Bisa, banget, lho! Kamu bisa mencoba aplikasi majoo selama 14 hari secara gratis. Jadi, enggak perlu berlama-lama lagu untuk mencoba aplikasi POS yang sangat membantu operasional bisnismu, bukan?
Yuk, gunakan aplikasi majoo segera!
Sumber Data:
https://www.dictio.id/t/apa-saja-jenis-jenis-modal-sendiri/14156/2