Dahulu sebagian besar orang mengenal bekerja sebagai cara utama untuk memperoleh penghasilan dan memiliki aset. Investasi yang diketahui bisa menumbuhkan aset pun masih sangat terbatas, misalnya orang hanya memilih investasi properti.
Kini wawasan tentang pengelolaan keuangan dan aset sudah makin mudah diakses. Akhirnya, makin banyak orang yang melek finansial serta investasi, salah satunya obligasi.
Apakah kamu sudah familier dengan opsi investasi yang satu ini? Atau kamu ingin mencoba investasi obligasi, tetapi belum benar-benar memahaminya? Tidak perlu khawatir sebab dalam artikel ini kita akan mengupas tuntas, mulai dari pengertian hingga keuntungan obligasi.
Obligasi adalah…
Bond atau obligasi adalah surat utang, baik jangka menengah maupun jangka panjang yang bisa diperjualbelikan.
Dengan kata lain, obligasi adalah janji dari pihak yang menerbitkan efek (surat berharga) kepada pihak yang pembeli untuk membayar imbalan atau bunga selama periode tertentu serta melunasi pokok pinjaman di akhir waktu yang telah ditentukan.
Surat utang ini dapat diterbitkan oleh instansi pemerintah atau perusahaan. Penerbit surat utang tersebut menjadi pihak yang berutang. Sementara itu, pemegang bond, dalam hal ini masyarakat, menjadi pihak yang memberikan pinjaman.
Sistem ini memang ditujukan untuk mencari sumber pendanaan dengan mengumpulkan dana dari masyarakat. Sebagai contoh, pemerintah mengeluarkan atau membuka pembelian bond untuk menambah kekurangan dana APBN.
Nah, saat pemerintah merilis obligasi, masyarakat yang ingin berinvestasi melalui surat ini dapat membelinya. Kadang surat ini dijual melalui sistem lelang, penerbitan khusus, atau penjaminan emisi.
Transaksi jual beli surat utang ini memang sedikit berbeda dengan saham yang mungkin bisa kamu beli kapan saja.
Baca juga: Serba-serbi Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan
Surat utang tersebut memuat waktu jatuh tempo serta pengembalian bunga atau dikenal dengan sebutan kupon. Penerbit surat utang wajib memberikan kupon kepada pemegang atau pembeli surat tersebut.
Mengenal jenis-jenis obligasi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pemerintah bisa merilis bond. Namun, pemerintah bukanlah satu-satunya pihak yang dapat mengeluarkan surat utang, korporasi pun mungkin menerbitkan bond.
Jadi, sebelum memutuskan berinvestasi, kenali terlebih dahulu jenis-jenis obligasi yang bisa kamu pilih.
Obligasi pemerintah
Jenis obligasi yang pertama ialah obligasi pemerintah, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia dalam bentuk Surat Utang Negara (SUN).
Terdapat beberapa jenis kupon dari surat utang ini, antara lain kupon tetap dengan seri FR atau Fixed Rate, kupon variabel yang memiliki seri VR atau Variable Rate, serta kupon dengan prinsip syariat atau sukuk.
Obligasi korporasi
Seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi pun terbagi ke dalam obligasi kupon tetap, kupon variabel, dan sukuk atau obligasi berbasis syariah. Bedanya, jenis surat utang yang satu ini dikeluarkan oleh korporasi Indonesia seperti BUMN atau korporasi lain.
Jika kamu tertarik membeli obligasi korporasi, jangan lupa untuk memperhatikan peringkatnya. Terdapat obligasi korporasi yang sudah memiliki peringkat, ada juga yang belum berperingkat.
Apa sih yang dimaksud dengan peringkat obligasi? Peringkat obligasi adalah ukuran kemampuan perusahaan penerbit obligasi dalam memenuhi kewajiban atau utangnya.
Semakin rendah peringkat sebuah surat utang, semakin tinggi tingkat pengembalian yang bisa diharapkan investor.
Baca juga: Investasi adalah: Pengertian, Biaya, dan Manfaat
Biasanya, peringkat obligasi memengaruhi suku bunga serta harga dari surat utang itu sendiri. Peringkat yang tinggi disebut peringkat investasi. Surat utang dengan peringkat investasi dianggap lebih stabil dan aman.
Obligasi Negara Ritel
Obligasi Negara Ritel yang lazim disebut ORI adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia dan ditawarkan kepada masyarakat atau perseorangan.
Jadi, masyarakat bertindak sebagai investor. Pemerintah akan membayar utang obligasi kepada investor pada waktu jatuh tempo dengan imbal hasil atau kupon.
Nilai besarnya kupon ORI tetap sama (fixed rate) dan dibayarkan setiap bulan. Dengan demikian, imbal hasil ORI tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar efek. Investor ORI juga bisa menjual kembali surat utang di pasar sekunder kepada investor lain.
Contoh obligasi
Masih berkaitan dengan jenis-jenis obligasi di atas, terdapat beberapa contoh obligasi yang terbit serta diperdagangkan di pasar modal, antara lain:
- Surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan (obligasi korporasi), baik perusahaan swasta nasional, BUMN, ataupun BUMD.
- Instrumen pendapatan tetap yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariat atau sukuk korporasi sesuai dengan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, yaitu Bapepam-LK No. IX.A.13 tentang “Efek Syariah”.
- Surat berharga atau Surat Utang Negara (SUN) yang diterbitkan oleh pemerintah sesuai dengan Undang-Undang No. 24 Tahun 2002.
- Surat berharga berbasis syariat Islam yang diterbitkan oleh pemerintah RI sesuai dengan Undang-Undang No.19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
- Efek Beragun Aset (EBA), yaitu efek bersifat utang yang diterbitkan dengan underlying asset. Adapun underlying asset adalah aset yang menjadi dasar dalam penerbitan sukuk.
Melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), instrumen-instrumen di atas sudah bisa diperdagangkan dan dilaporkan. Di antara berbagai contoh obligasi tersebut, surat utang yang dikeluarkan pemerintah dinilai lebih aman.
Baca juga: 9 Contoh Investasi Jangka Pendek yang Wajib Diketahui
Bagaimana cara investasi obligasi?
Mungkin sebenarnya cukup banyak di antara kamu yang ingin investasi obligasi, tetapi belum mengetahui caranya, terutama cara investasi ORi yang dijual kepada perseorangan.
Di bawah ini, langkah-langkah yang perlu kamu lakukan bila ingin investasi obligasi, khususnya ORI.
Melakukan registrasi
Seperti yang sudah diketahui, bond hanya dapat dibeli saat pemerintah membuka penawaran. Meskipun begitu, kamu bisa melakukan registrasi kapan saja, bahkan sebelum masa penawaran Surat Berharga Negara (SBN) dibuka.
Apabila kamu tertarik menjadi investor, kamu perlu mendaftarkan diri pada sistem elektronik yang disediakan oleh mitra distribusi (Midis).
Dalam proses registrasi ini, kamu akan diminta memasukkan data-data tertentu, seperti data diri, data rekening dana, nomor rekening surat berharga, dan Single Investor Identification (SID).
SID atau Nomor Tunggal Identitas Pemodal adalah kode khusus yang dikeluarkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Bagaimana bila kamu belum memiliki SID, rekening dana, atau rekening surat berharga? Tenang saja karena kamu bisa mengurusnya dengan menghubungi Midis.
Melakukan pemesanan
Setelah proses registrasi berhasil, kamu sudah bisa melakukan pemesanan obligasi atau lebih tepatnya ORI. Akan tetapi, sebelum melakukan pemesanan, kamu perlu membaca ketentuan di dalam Memorandum Informasi.
Menyelesaikan pembayaran
Nantinya, pesanan kamu akan melalui proses verifikasi terlebih dahulu. Sesudah pesanan diverifikasi atau statusnya menjadi verified order, kamu akan menerima kode pembayaran atau billing code.
Kode pembayaran tersebut biasanya dikirimkan melalui email atau SMS tergantung kebijakan setiap Mitra Distribusi (Midis).
Selanjutnya, kode pembayaran tersebut digunakan untuk penyetoran dana investasi melalui Bank Persepsi, misalnya teller, ATM, internet banking, atau mobile banking.
Selain itu, penyetoran dana investasi juga dapat kamu lakukan melalui Pos atau Lembaga Persepsi lainnya selama batas waktu yang ditentukan.
Konfirmasi bukti kepemilikan
Jika kamu sudah melakukan pembayaran atau penyetoran dana investasi, kamu akan menerima Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) serta notifikasi completed order.
Hal ini berarti kamu akan mendapatkan alokasi ORi pada tanggal penerbitan. Kemudian, setelah proses penerbitan, kamu berhak meminta bukti konfirmasi kepemilikan bond atau ORI kepada Midis.
Inilah keuntungan obligasi!
Ketika proses di atas selesai, kamu resmi menjadi investor atau pemegang obligasi. Sebagian dari kamu mungkin masih ada yang bertanya, memangnya apa keuntungan obligasi? Mengapa memilih investasi obligasi dibandingkan instrumen lain?
Para pemegang Surat Berharga Negara tentu memilih instrumen investasi yang satu ini bukan tanpa pertimbangan. Faktanya, investasi yang satu ini memang menjanjikan sejumlah keuntungan sebagai berikut ini.
- Menerima imbal bunga atau kupon dari efek utang yang dibeli secara periodik, tepatnya setiap bulan. Menariknya, nilai kupon atau imbal ini biasanya lebih tinggi dari bunga Bank Indonesia atau BI rate.
- Berpotensi mendapatkan capital gain bila kamu menjual efek di pasar sekunder.
- Dibandingkan dengan saham, tingkat risiko instrumen investasi ini terbilang lebih rendah. Sementara itu, bila efek bersifat utang diterbitkan oleh pemerintah dapat dianggap sebagai instrumen bebas risiko karena pengembaliannya dijamin oleh pemerintah dan dilindungi oleh ketentuan undang-undang.
- Tersedia banyak pilihan surat berharga bersifat utang yang bisa dipilih oleh investor di pasar sekunder.
- Tingkat bunga atau imbal hasil tidak dipengaruhi oleh harga pasar obligasi dan nilainya sudah dihitung sejak awal investasi.
- Efek atau surat berharga bersifat utang bisa dijadikan jaminan atau agunan. Dengan begitu, kamu dapat mengambil pinjaman ke bank atau membeli saham dengan efek.
- Kupon mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito.
Baca juga: Suku Bungan adalah: Pengertian, Fungsi, dan Contoh Rumusnya
Kesimpulan
Di antara berbagai pilihan instrumen investasi, salah satu yang bisa kamu pertimbangkan ialah obligasi. Pada prinsipnya, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah RI atau korporasi dan bisa diperjualbelikan.
Pemerintah atau korporasi sebagai pihak penerbit surat utang akan menjadi peminjam dana, sedangkan masyarakat yang membeli surat berharga tersebut menjadi pihak yang meminjamkan dana sebagai bentuk investasi.
Berdasarkan jenis-jenis obligasi, investor dapat berinvestasi melalui obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan Obligasi Negara Ritel.
Setiap jenis instrumen tersebut memiliki beberapa macam imbal hasil atau kupon, mulai dari kupon tetap atau fixed rate, kupon variabel, dan kupon berbasis syariat yang disebut sukuk.
Investasi obligasi layak menjadi pilihan sebab instrumen ini menawarkan keuntungan tersendiri. Salah satu keuntungan obligasi yang utama ialah risiko yang terbilang cukup rendah jika dibandingkan dengan instrumen investasi lain.
Jadi, jika kamu ingin menumbuhkan aset secara aman, sebagian dari pendapatan bisnis bisa kamu investasikan di obligasi.
Berkaitan dengan instrumen ini, kamu hanya bisa berperan sebagai investor. Kamu tidak bisa menjadi pihak penerima dana, misalnya untuk panambahan modal usaha, sebab penerbit surat berharga hanyalah pemerintah dan korporasi.
Meskipun begitu, surat berharga ini dapat dijadikan agunan atau jaminan saat kamu mengajukan pinjaman modal usaha. Bagaimana bila kamu belum bisa berinvestasi obligasi dan membutuhkan tambahan modal?
Tidak perlu khawatir, kamu bisa mencari pinjaman modal tanpa agunan, misalnya P2P lending. Menariknya akses pendanaan modal usaha kini sudah jauh lebih mudah. Bahkan, kamu dapat mengaksesnya melalui aplikasi POS yang kamu gunakan. Mudah, bukan?