Pasar Modal adalah …? Wah, Kenapa Kita Harus Tahu, ya?

Ditulis oleh Ajar Pamungkas

article thumbnail

Pasar modal adalah salah satu pilihan yang dapat dimanfaatkan pemilik usaha untuk mengumpulkan modal

Pasar modal adalah istilah yang mungkin sudah sangat familier sekali di dunia bisnis. Bagaimana tidak, dalam menjalankan proses bisnis apa pun, seorang pemilik usaha sudah pasti membutuhkan modal, dan terkadang modal yang dibutuhkan tersebut tak bisa dipenuhinya sendiri, kan?

Dalam situasi yang demikian, pasar modal bisa menjadi jawaban yang tepat. Namun, bukan berarti karena istilah ini sudah sangat familier, lantas banyak pemilik usaha yang paham dengan benar makna yang dimilikinya. Bahkan, rasanya tidak sedikit pula pemilik usaha yang mengira, mungkin dari namanya saja, bahwa pasar modal merupakan sebuah tempat. Padahal sebenarnya tidak demikian, lho!

Penasaran tidak dengan pengertian yang sebenarnya dimiliki oleh istilah yang satu ini? Tidak perlu berlama-lama merasa penasaran dan pusing sendiri, langsung saja kita telaah bersama-sama serba-serbi terkait pasar modal. Mulai dari pengertian yang dimilikinya, jenis-jenis instrumen yang ada di dalamnya, fungsi dan manfaatnya, serta perbedaannya dengan pasar uang.

Pasar Modal adalah …

Dibentuk dari gabungan pasar dan juga modal, banyak yang mungkin mengira bahwa pasar modal adalah nama sebuah tempat yang bisa dikunjungi oleh pemilik usaha untuk memperoleh modal, kan? Anggapan tersebut mungkin ada benarnya, karena jika kita melihat dari sejarahnya, pasar modal merupakan tempat yang dipergunakan oleh sekumpulan orang untuk melakukan transaksi efek atau bursa efek.

Pun demikian, jika kita kaji lebih dalam, pasar modal merupakan istilah untuk menjelaskan kegiatan yang berkaitan dengan perdagangan efek yang diterbitkan oleh perusahaan yang sudah mengubah statusnya menjadi perusahaan publik. Selain itu, istilah ini juga digunakan untuk menjelaskan penghubung antara investor dengan perusahaan serta instansi pemerintah terkait perdagangan instrumen modal.

Di dalamnya, perusahaan atau instansi pemerintah yang sudah berstatus publik dapat memperjualbelikan efek yang dimilikinya dan uang yang diterimanya dapat digunakan menjadi modal untuk mengembangkan usaha maupun kebutuhan bisnisnya yang lain. Di sisi lain, investor juga lebih mudah menemukan perusahaan maupun lembaga yang membutuhkan dana segar.

Baca juga: Investasi adalah: Pengertian, Biaya, dan Manfaat

Jenis-Jenis Instrumen Pasar Modal

Seperti yang sudah sedikit disinggung, pasar modal sendiri terdiri dari berbagai instrumen efek yang dapat diperjualbelikan. Setiap instrumen yang ada ini memiliki sifat serta karakternya masing-masing dan tidak bisa diperlakukan secara sama.

Tentu, instrumen apa pun yang diperdagangkan, tujuan akhirnya tetaplah memperoleh keuntungan dari pengembangan instrumen tersebut bagi kedua belah pihak: investor yang membeli instrumen serta perusahaan yang menjual instrumen.

Jadi, apa saja, sih, jenis-jenis instrumen pasar modal yang umum diperjualbelikan? 

1. Saham

Menjadi salah satu instrumen pasar modal yang paling banyak diperjualbelikan, tentu semua pemilik usaha sudah tahu cara kerja saham dan mengapa instrumen yang satu ini banyak digemari.

Kepopuleran saham dilatari oleh beragam tingkat keuntungan yang ditawarkannya. Masuk ke dalam golongan surat berharga, seorang investor yang memegang saham di suatu perusahaan akan menerima banyak sekali manfaat; salah satunya adalah berhak untuk menerima dividen atau pembagian laba yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

Besarnya dividen yang berhak diterima oleh investor ditentukan dari banyaknya saham yang dimiliki. Investor yang memegang persentase saham yang lebih besar akan menerima dividen yang lebih besar pula. Hanya saja, harga lembar saham yang dikeluarkan oleh setiap perusahaan mungkin berbeda sesuai dengan efek yang dimilikinya, dan karena keuntungannya dipengaruhi oleh dividen, nilai saham pun bisa berubah terus seiring waktu.

Uniknya, sekalipun di akhir periode keuangan pemilik usaha harus membagi keuntungan bisnisnya dengan pemilik saham, uang yang diterimanya di awal saat saham perusahaannya dibeli oleh perusahaan dapat dimanfaatkan untuk modal pengembangan usaha.

2. Reksadana

Setelah saham, reksadana yang menjadi instruksi pasar modal yang berikutnya memiliki karakter yang lebih unik lagi karena pengelolaannya yang mungkin sekali dilakukan dengan membeli saham.

Mengapa bisa demikian? Mudah saja. Reksadana sebenarnya merupakan instrumen investasi yang dilakukan dengan mengumpulkan dana dari beberapa investor sekaligus. Dana yang sudah dikumpulkan tersebut kemudian akan dikelola menjadi berbagai instrumen investasi lainnya; termasuk saham dan obligasi.

Dengan kata lain, seorang investor yang memutuskan untuk melakukan investasi dalam bentuk reksadana, bisa jadi juga membeli saham maupun surat berharga lainnya. Tidak terbatas pada surat berharga saja, pengelolaan reksadana juga dapat dilakukan dengan melakukan transaksi pasar uang. Menarik sekali, kan?

Pertanyaan berikutnya adalah: Jika investor yang ingin membeli reksadana sebenarnya sedang mengumpulkan uang bersama investor-investor lainnya dalam suatu wadah yang akan dikelola lebih lanjut, lalu siapa yang akan mengelola kumpulan dana tersebut? Jawabannya adalah manajer investasi.

Berbeda dengan saat membeli saham yang membuat investor terlibat langsung dengan perusahaan yang dipilihnya, dalam reksadana bisa jadi investor tidak terlibat harus langsung dan cukup menyerahkan seluruh upaya pengelolaan pada manajer investasi reksadana tersebut.

Baca juga: Mari Belajar Cara Investasi Reksadana untuk Pemula! 

3. Derivatif

Sama seperti saham, derivatif yang menjadi instrumen pasar modal ketiga juga merupakan surat berharga. Hanya saja derivatif memiliki sifat yang lebih spesifik lagi jika dibandingkan dengan saham. Bahkan, tak jarang derivatif yang dibeli oleh seorang investor merupakan turunan dari saham.

Secara umum, derivatif berbentuk kontrak atau perjanjian kerja sama yang nilai atau proyeksi keuntungannya dipengaruhi oleh aset lain yang mendasari. Oleh karena itu, derivatif yang dibuat oleh seorang investor dengan satu perusahaan bisa jadi berbeda dengan perusahaan lain karena poin yang diatur dalam setiap kontrak juga dapat berbeda.

Salah satu instrumen pasar modal adalah derivatif yang menjadi turunan saham

4. Obligasi

Instrumen pasar modal yang berikutnya juga termasuk pilihan yang populer di kalangan investor, yaitu obligasi. Secara singkat, obligasi juga dapat disebut surat utang karena uang yang digunakan untuk membeli obligasi perlu dikembalikan beserta dengan bunganya oleh pemilik usaha ketika sudah jatuh tempo.

Sama seperti utang kebanyakan, obligasi dapat dipindahtangankan atau dijual kepada pihak lain. Hanya saja, nantinya pelunasan utang serta bunga yang tercatat pun tidak lagi dibayarkan pemilik usaha kepada orang yang pertama kali membeli obligasi tersebut, melainkan kepada pemegang terakhir dari obligasi terkait.

Obligasi banyak digemari karena sifatnya yang dapat dipindahtangankan tersebut, praktik tersebut memungkinkan investor untuk tetap dapat menjualnya dengan cepat apabila suatu saat membutuhkan dana segar. Dengan praktik ini, investor tidak perlu menunggu masa jatuh tempo utang yang tercatat untuk memperoleh kembali dananya, tetapi cukup menjualnya kepada investor lain.

Baca juga: Obligasi adalah Surat Utang. Apa Jenis dan Keuntungannya?

5. Exchange Traded Fund

Jika obligasi memiliki sifat dan manfaat yang kurang lebih sama seperti saham, instrumen pasar modal yang terakhir atau exchange traded fund justru memiliki sifat dan manfaat yang menyerupai reksadana. Namun, tetap ada perbedaan mendasar antara exchange traded fund dengan reksadana.

Perbedaan yang dimaksud terletak pada sifatnya yang bisa diperjualbelikan dalam bursa efek. Dengan kata lain, apabila reksadana umumnya dimiliki oleh satu investor dari awal hingga sampai pada masa pengembalian investasi, pemegang exchange traded fund dapat berganti-ganti dari satu investor kepada investor lainnya.

Secara umum, cara kerja yang dimiliki oleh kedua instrumen ini tetap sama, yaitu adanya pengumpulan dana dari beberapa investor sekaligus yang kemudian akan dikelola oleh manajer investasi. Hanya saja, untuk exchange traded fund, bentuknya adalah kontrak kolektif yang unit penyertaannya diperjualbelikan di bursa efek.

Fungsi Pasar Modal

Dengan tersedianya berbagai instrumen yang sudah dijelaskan di atas, fungsi pasar modal yang paling utama adalah menjadi sarana bagi pemilik usaha untuk mendapatkan dana dari masyarakat umum yang menjadi investor.

Tanpa adanya pasar modal, bisa jadi pemilik usaha akan kesulitan dalam mempertahankan bisnisnya, terlebih di masa-masa awal pendirian bisnis karena banyaknya pengeluaran yang harus dibayarkan. Belum lagi saat ingin melakukan pengembangan usaha yang tentu akan memunculkan pos-pos pengeluaran tambahan.

Mencari dan mengumpulkan modal usaha memang bukanlah perkara yang mudah. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pemilik usaha memanfaatkan fungsi pasar modal dengan sebaik-baiknya, dengan demikian urusan pengumpulan modal pun dapat diselesaikan dengan cepat dan pemilik usaha dapat fokus pada aspek-aspek bisnis lain yang mungkin lebih membutuhkan perhatian.

Manfaat Pasar Modal

Ada banyak sekali manfaat pasar modal yang dapat membantu pemilik usaha dalam mengelola bisnisnya. Manfaat yang paling utama tentu saja tersedianya modal yang lebih cepat dibanding jika harus mengumpulkan sendiri. Namun, apakah ada manfaat lain yang dapat dinikmati oleh pemilik usaha?

Tentu ada, yaitu tingkat ketergantungan pemilik usaha kepada bank yang menjadi lebih kecil dengan adanya pasar modal. Seperti yang sudah diketahui bersama, pinjaman usaha yang dilakukan dengan bank atau lembaga keuangan lainnya merupakan salah satu pilihan yang tak kalah populer ketika ingin mencari modal usaha.

Hanya saja perlu diketahui bahwa mengurus pinjaman usaha di bank juga bukanlah perkara mudah. Selain harus memenuhi berbagai syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan, pinjaman yang dilakukan di bank membutuhkan jaminan yang nilainya sesuai dengan dana yang ingin diperoleh.

Dengan manfaat pasar modal, pemilik usaha mungkin saja tidak perlu repot dalam menjaminkan sesuatu karena investor cenderung mencari keuntungan dari kinerja perusahaan yang baik. Dengan kata lain, pemilik usaha mungkin tidak harus menjaminkan apa pun selain proyeksi keuntungan yang nantinya akan diperoleh investor. 

Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

Setelah mengetahui instrumen serta fungsi dan manfaat pasar modal, mungkin ada beberapa pemilik usaha yang kemudian bertanya-tanya bedanya pasar modal dengan pasar uang. Meski sama-sama bisa digunakan untuk mengumpulkan modal usaha, perbedaan pasar uang dan pasar modal sangat mudah dikenali karena tergantung pada instrumen yang diperjualbelikan.

Instrumen yang dapat diperjualbelikan dalam pasar uang adalah surat-surat berharga berjangka pendek seperti sertifikat deposito atau sertifikat Bank Indonesia, atau instrumen-instrumen yang mudah untuk dicairkan secara cepat. Sebaliknya, instrumen-instrumen yang diperjualbelikan dalam pasar modal memiliki jangka waktu yang lebih panjang dan menjadi lebih sulit pula untuk dicairkan secara cepat.

Selain itu, tingkat risiko pasar uang juga lebih kecil karena dalam tidak melibatkan saham yang sangat dipengaruhi oleh dividen yang fluktuatif, tergantung dari baik atau tidaknya performa yang ditunjukkan oleh perusahaan tersebut dalam mencatatkan keuntungan.

Kita tidak dapat menyangkal kenyataan bahwa keberhasilan suatu bisnis sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik secara internal maupun eksternal, dan pada akhirnya faktor-faktor tersebut pula yang menentukan nilai keuntungan di akhir periode. Apabila perusahaan tak bisa mencatatkan keuntungan yang baik, nilai sahamnya akan jatuh dan bisa saja lebih rendah dari nilai saat investor melakukan pembelian, kan?

Dari penjabaran di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa pasar modal adalah komponen yang penting dalam pengembangan bisnis karena memungkinkan pemilik usaha untuk memastikan operasional bisnisnya berjalan dengan lancar tanpa harus mengumpulkan sendiri setiap modal yang dibutuhkan. Untuk pengelolaan bisnisnya sendiri, pemilik usaha juga tidak perlu pusing karena kini tersedia layanan aplikasi majoo yang dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan yang dapat mempermudah pengelolaan bisnis secara ringkas!

Tunggu apa lagi? Yuk, segera saja berlangganan layanan aplikasi majoo!

Baca juga: Serba-Serbi Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo