Dalam menyampaikan setiap informasi yang kredibel, kamu harus mencantumkan referensi. Penggunaan referensi ini tidak hanya penting dalam penyusunan karya ilmiah saja, tapi kamu juga perlu menunjukkan referensi ketika ingin menyampaikan sebuah opini atau pendapat di depan banyak orang.
Lalu, apakah kamu sudah mengerti dengan jelas tentang referensi ini? Untuk memperoleh pemahaman secara menyeluruh tentang referensi, yuk, simak pembahasannya di artikel ini!
Apa Itu Referensi?
Secara etimologi, istilah “referensi” berasal dari bahasa Inggris, yaitu “refer to” yang berarti “mengacu pada” atau “merujuk pada” sesuatu atau pernyataan seseorang. Oleh karena itu, referensi dapat diartikan sebagai sebuah rujukan yang menggambarkan informasi dari sumber terkait.
Referensi sering disebut juga rujukan atau acuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), referensi adalah sumber acuan. Referensi dipakai dalam suatu kegiatan menulis atau mempelajari sesuatu.
Selain itu, menurut Merriam Webster Dictionary, arti dari referensi adalah tindakan merujuk atau berkonsultasi yang mengacu pada sumber informasi lain seperti buku atau orang lain. Referensi juga disebut sebagai sebuah karya atau sumber informasi yang bermanfaat.
Secara umum definisi referensi adalah rujukan terhadap suatu objek, konsep, atau gagasan yang diucapkan atau disebutkan dalam konteks lain untuk mendukung hipotesis terkini. Hal ini juga berlaku pada referensi yang bersifat teknis dan spesifik.
Referensi juga dapat diartikan sebagai kutipan dan sumber informasi yang tercantum pada setiap karya tulis baik jurnal, buku, artikel, dan esai.
Fungsi referensi yang paling utama yaitu sebagai penguat pernyataan atau kebenaran yang disampaikan kepada khalayak, melalui lisan maupun tulisan.
Tujuan Referensi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa referensi merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah karya tulis. Oleh karena itu, pembuatan referensi tentunya memiliki tujuan tersendiri. Berikut ini tujuan dari referensi, yakni:
1. Menghindari Plagiarisme
Saat kamu menggunakan informasi dari hasil karya orang lain, kamu harus mencantumkan sumber rujukan tersebut agar tidak dianggap sebagai plagiat.
2. Memperkuat Pernyataan
Referensi merupakan sumber acuan untuk memperkuat suatu pernyataan atau argumen yang disampaikan. Pernyataan yang dilakukan secara lisan maupun tulisan, tentu membutuhkan rujukan tertentu agar pernyataan tersebut lebih kuat dan membuat orang lain percaya. Dengan adanya referensi, suatu pernyataan atau argumentasi akan memiliki landasan dan dasar yang kuat sehingga dapat dianggap sebagai pernyataan yang bisa dipertanggungjawabkan.
3. Bentuk Penghargaan pada Karya Orang Lain
Dengan mencantumkan referensi dari karya orang lain ke dalam karya yang kamu tulis, pencantuman referensi ini juga merupakan bentuk penghargaan pada karya orang lain, lho!
Hal ini karena orang lain atau peneliti sebelumnya telah menghabiskan banyak waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membuat sebuah tulisan berdasarkan informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
4. Menambah Wawasan Bagi Pembaca
Dengan adanya referensi, pembaca dapat menggali informasi lebih jauh mengenai topik yang dibahas dan sesuai dengan topik pembahasannya.
Baca Juga: Referensi Kerja Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya
Jenis Referensi
Berikut adalah beberapa jenis referensi yang perlu kalian ketahui, yaitu:
1. Catatan Kaki (Footnote)
Footnote merupakan keterangan yang dicantumkan di margin bawah halaman buku yang berfungsi untuk memudahkan pembaca dalam menemukan keterangan penjelas sebuah paragraf atau kata.
Fungsi catatan kaki adalah sebagai berikut:
- Menunjukkan kualitas karya ilmiah,
- Menunjukan penilaian penggunaan sumber data,
- Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
Cara menulis referensi jenis catatan kaki, yaitu:
- Catatan kaki (footnote) dipisahkan dari naskah halaman yang sama dengan jarak tiga spasi dan ditulis dengan ukuran font lebih kecil.
- Isinya tentang keterangan dari kutipan utama di badan tulisan.
- Format penulisannya yakni nama pengarang: tahun: judul artikel/buku: penerbit dan tempat terbit: halaman buku yang dikutip.
Contoh penulisan referensi footnote adalah sebagai berikut,
- Soemarwoto, Otto. 1992. Ekologi, Lingkungan Hidup, dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan, hlm. 231
- Hatta, Mohammad. 2002. Pengantar ke Jalan Ekonomi Sosiologi. Jakarta: Gunung Agung, hlm. 121-124.
Istilah dalam catatan kaki, yaitu:
Ibid adalah singkatan dari kata ibidem berarti di tempat yang sama dengan di atasnya dan ditulis di bawah catatan kaki yang mendahuluinya.
2. Kutipan
Kutipan merupakan jenis referensi yang ditulis dengan cara menyalin kalimat dari pendapat penulis lain atau ucapan lisan seseorang ahli dalam jurnal, buku, artikel maupun karya tulis lainnya. Kutipan digunakan untuk memperkuat argumen yang sedang dibangun dalam karya tulismu.
Kutipan terbagi menjadi dua, yaitu:
Kutipan Langsung
Kutipan langsung ialah salinan yang sama persis dengan sumbernya. Penulisan kutipan langsung ini disertai dengan data pustaka sumber yang dikutip.
Kutipan tidak langsung disalin sama persis dengan yang tertulis di sumber referensi dan ditulis dengan tanda kutip, font Italic, dan menjorok ke dalam alinea utama paragraf.
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri. Penulisan kutipan tidak langsung ini disertai dengan data pustaka yang dikutip.
Kutipan tidak langsung ditulis dengan menggunakan bahasa sendiri meskipun ide utamanya berasal dari sumber referensi dan ditulis menyatu dengan paragraf tulisan.
3. Bibliografi
Bibliografi merupakan daftar buku yang menjadi sumber rujukan dari sebuah tulisan tentang suatu subjek ilmu. Fungsi dari bibliografi ini untuk mendeskripsikan keterangan umum dari sumber referensi yang digunakan dalam penulisan sebuah karya ilmiah.
Bibliografi memiliki beberapa fungsi, yakni:
- Bibliografi memberikan deskripsi yang penting tentang buku,
- Bibliografi berfungsi sebagai pelengkap dari footnote,
- Untuk mengetahui keterangan yang lengkap dari footnote.
Cara menulis referensi jenis bibliografi menggunakan gaya APA (American Psychological Association), yakni:
Nama belakang penulis, nama depan pengarang (tahun terbit). judul buku. kota terbit: penerbit.
Contoh penulisan referensi bibliografi menggunakan gaya APA adalah sebagai berikut:
Salim, Emil and Olla Ullstein (1999). Our Forest, Our Future. Cambridge: Cambridge University Press.
Cara menulis referensi jenis bibliografi menggunakan gaya CMOS (Chicago Manual of Style), yakni:
Nama belakang penulis, nama depan pengarang. judul buku. kota terbit: penerbit, tahun terbit.
Contoh penulisan referensi bibliografi menggunakan gaya CMOS adalah sebagai berikut:
Salim, Emil and Olla Ullstein. Our Forest, Our Future. Cambridge: Cambridge University Press, 1999.
Macam-macam bibliografi, yakni sebagai berikut:
- Buku-buku dasar, buku yang digunakan sebagai bahan orientasi umum mengenai pokok yang sedang dikerjakan.
- Buku-buku khusus, buku untuk mencari bahan-bahan dan berkaitan langsung dengan pokok persoalan yang sedang dikerjakan.
- Buku-buku pelengkap, buku-buku yang topiknya berbeda dari topik yang kamu tulis.
Baca Juga: Memorandum of Understanding: Apa itu MoU Tujuan dan Contoh MoU
Sumber Referensi
Dalam praktiknya, kamu bisa menggunakan berbagai sumber referensi sebagai bahan acuan, lho! Sumber referensi tersebut, antara lain sebagai berikut:
1. Jurnal
Jurnal merupakan sebuah artikel yang memuat tema khusus pada bidang keilmuan tertentu bisa dengan bentuk online ataupun cetak dan dapat digunakan sebagai referensi yang baik. Umumnya, jurnal bersifat sangat spesifik. Pihak penyusun jurnal juga merupakan orang-orang yang berkompeten tinggi dalam bidangnya.
Jurnal mempunyai tingkat kredibilitas yang sangat tinggi, terlebih lagi jika jurnal tersebut telah dipublikasikan secara internasional. Oleh karena itu, pemanfaatan jurnal sebagai sumber referensi akan membantu kamu dalam memperkuat opini serta membuat para pembaca lebih mempercayainya.
2. Surat Kabar dan Majalah
Surat kabar dan majalah merupakan sumber informasi yang memuat berbagai fakta yang bersifat aktual. Informasi tersebut ditulis berdasarkan hasil laporan dan wawancara dari para jurnalis. Namun, tidak semua jenis informasi dalam surat kabar atau majalah bisa kamu gunakan sebagai acuan karena sangat sulit menemukan argumen yang relevan.
3. Buku
Buku merupakan jenis referensi yang banyak digunakan dan sangat disarankan dalam pembuatan karya tulis. Terdapat berbagai jenis informasi yang bisa kamu dapatkan dari sebuah buku, baik dalam bentuk tulisan maupun gambar. Informasi dari dalam buku dapat dijadikan sumber referensi untuk membuat sebuah karya tulis atau karya ilmiah.
Buku nonfiksi lebih sering dijadikan referensi karena berisi fakta dan analisis tertentu. Sedangkan buku fiksi umumnya digunakan sebagai referensi dalam tulisan bersifat kritik sastra, artikel bebas, atau sastra.
4. Internet
Pencarian referensi di era digital seperti saat ini sangat dipermudah oleh keberadaan internet. Adanya internet sangat mendukung tersebarnya informasi secara cepat. Kamu bisa menemukan dan mengunduh dengan mudah berita umum, artikel ilmiah, hingga buku dengan menggunakan internet.
Ada banyak sekali website di internet yang memuat berbagai informasi, baik untuk keperluan penelitian maupun untuk keperluan lain. Namun, tentu saja yang dapat dijadikan sumber referensi adalah website berintegritas.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mendapatkan Sertifikat Keahlian?
Contoh Referensi Diambil dari Internet
Berikut ini ada beberapa contoh referensi diambil dari internet, yakni:
- Arief, Irfan. ”Memulihkan Depresi, Mencegah Bunuh Diri”. http://www.pjnhk.go.id, diakses 22 Desember 2008.
- Wikipedia Indonesia. “Bunuh Diri”. http://id.wikipedia.org/wiki/Bunuh_diri, diakses 22 Desember 2008.
Baca Juga: Urutan Proses dan Tahapan Seleksi Karyawan yang Efektif
Contoh Referensi dari Buku
Berikut ini ada beberapa contoh referensi diambil dari buku, yakni:
- Budiyanto, Agus Krisno. 2004. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang/UMM Pres Malang.
- Dorland, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Terj. Huriawati Hartato, dkk; ed Huriawati Hartanto, dkk. Jakarta: ECG.
Kesimpulan
Itulah tadi beberapa jenis referensi beserta contohnya yang perlu kamu ketahui dan umum dipakai dalam dunia akademis. Penulisan referensi dapat mengurangi terjadinya plagiarisme ketika kamu menulis artikel ilmiah.
Selain itu, manfaat referensi yang paling utama yaitu sebagai penguat pernyataan atau kebenaran yang disampaikan kepada khalayak, melalui lisan maupun tulisan.
Kini, kamu bisa baca di sini, terkait informasi dunia kerja dan bisnis. Perkaya wawasan dan referensi kamu melalui majoo. Dalam aplikasi majoo, terdapat berbagai fitur praktis dan menarik yang dapat disesuaikan dengan segala kebutuhanmu. Belum berlangganan? Yuk, sekarang!