Menjalankan sebuah bisnis membutuhkan banyak aspek pendukung agar bisnis bisa berjalan dengan baik, salah satunya adalah dengan menerapkan strategi pemasaran.
STP menjadi teknik pemasaran yang bisa kamu gunakan untuk mencapai target penjualan. Teknik ini dinilai cukup efektif untuk meningkatkan penjualan suatu produk karena sifatnya yang terpusat.
Namun, apa itu STP? Bagaimana penerapannya di dalam sebuah bisnis? Nah, agar kamu lebih mudah memahaminya, baca artikel ini hingga tuntas, ya!
Definisi STP
Pada dasarnya, STP atau Segmentasi Targeting Position merupakan suatu strategi marketing yang digunakan untuk mengembangkan sebuah bisnis melalui tiga tahapan, di antaranya:
Segmenting
Istilah segmenting atau dikenal dengan segmentasi pasar merupakan suatu kegiatan pengelompokan pasar berdasarkan kebutuhan, karakteristik, maupun perilakunya yang bertujuan agar perusahaan dapat memahami kelompok pasar tersebut dengan lebih baik.
Dengan adanya pengelompokan ini, perusahaan dapat lebih mudah menentukan produk seperti apa yang dibutuhkan oleh setiap kelompok dan memasarkannya dengan lebih efisien.
Untuk dapat menentukan pasar, kamu perlu memperhatikan beberapa variabel berikut ini.
-
Segmentasi Perilaku
Pada segmentasi perilaku, proses pengelompokan dilakukan berdasarkan tingkah laku, respon, perasaan, serta cara konsumen tersebut dalam menggunakan suatu produk.
Biasanya, segmentasi jenis ini cenderung memperhatikan tentang proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen tersebut.
-
Segmentasi Demografis
Selanjutnya ada segmentasi demografis yang merupakan proses pengelompokan yang dilakukan berdasarkan demografinya, seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan lain sebagainya.
Nantinya, kamu bisa menentukan kebutuhan konsumen yang mengacu pada data demografis yang sudah kamu dapatkan.
-
Segmentasi Psikografis
Variabel yang ketiga adalah psikografis. Segmentasi psikografis lebih mengacu kepada aspek psikologis dari para konsumen. Untuk dapat menjalankan segmentasi ini kamu perlu memahami gaya hidup, hobi, hingga ketertarikan-ketertarikan apa yang diinginkan oleh konsumen tersebut.
Salah satu media yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui preferensi tersebut adalah melalui kuesioner yang dibagikan kepada target konsumennya.
-
Segmentasi Geografis
Jenis terakhir adalah segmentasi geografis. Variabel ini mengelompokkan konsumen berdasarkan aspek lokasi tempat tinggal. Dengan begitu, kamu dapat menentukan teknik pemasaran yang paling efektif agar sesuai dengan pangsa pasar yang dituju.
Baca juga: 5 Strategi Pemasaran: Tujuan, Contoh, Jenis Strategi
Targeting
Komponen selanjutnya adalah targeting, yaitu menetapkan target pasar yang ingin dicapai oleh perusahaan. Pada tahap ini, kamu perlu menentukan siapa yang akan menjadi calon konsumen bisnis kamu.
Untuk dapat menentukan target pasar, ada tiga kriteria yang perlu kamu perhatikan, yakni:
- Perusahaan perlu menentukan segmen pasar yang ingin dicapai dan tentunya memberikan keuntungan bagi perusahaan itu sendiri. Langkah yang bisa kamu lakukan untuk menjangkau potensi pasar tersebut adalah dengan melakukan riset yang mendalam tentang pasar tersebut.
- Selanjutnya, kamu perlu memahami keunggulan dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan di pasar itu. Hal ini dilakukan agar target yang ingin dicapai ideal dengan kemampuan perusahaan tersebut.
- Kemudian, kamu perlu mempertimbangkan persaingan yang ada di dalam pasar. Dengan begitu, perusahaan bisa lebih mempersiapkan diri untuk bersaing dengan para kompetitornya.
- Penting bagi perusahaan mempertimbangkan segala macam hambatan yang mungkin muncul saat kamu akan menyampaikan pesan melalui produk kepada pasar yang menjadi target.
Ada empat strategi yang bisa kamu gunakan untuk menjalankan komponen targeting ini.
-
Undifferentiated Targeting Strategy
Strategi ini mendorong perusahaan untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok pasar tertentu. Kamu bisa mengoptimalkannya dengan membuat produk-produk berbeda yang disesuaikan dengan segmentasi pasarnya.
Dengan begitu, perusahaan bisa mendapatkan citra positif di mata konsumen karena produk dan jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan konsumen tersebut.
-
Differentiated Targeting Strategy
Selanjutnya adalah differentiated targeting strategy. Upaya ini dilakukan dengan cara mengamati pasar agar produk yang ditawarkan dapat mengikuti permintaan pasar.
-
Concentrated Targeting Strategy
Strategi yang ini lebih memfokuskan proses pemasarannya kepada produk-produk tertentu yang potensial. Hal ini bertujuan agar penasaran yang dilakukan dapat terfokus dan berjalan sesuai dengan segmen pasarnya.
-
Custom Targeting Strategy
Yang terakhir adalah custom targeting strategy. Strategi ini lebih menggantungkan kepada proses pendekatan konsumen yang bersifat individual.
Baca juga: Apa itu Analisis SWOT? Pahami Melalui Contohnya!
Positioning
Ketiga ada positioning yang merupakan proses pengembangan pada strategi pemasaran yang dilakukan guna memberi pengaruh pada segmen pasar tertentu. Maksudnya adalah bagaimana proses penilaian pada segmen pasar tersebut akan memengaruhi produk atau jasa yang dipasarkan.
Ada beberapa tips yang bisa kamu gunakan untuk melakukan langkah positioning ini, di antaranya adalah:
-
Menawarkan solusi
Pastikan kembali kebutuhan perusahaan dan potensi masalah yang ditemui pada masing-masing target pasar.
Dengan mengetahui potensi masalah yang dihadapi, perusahaan bisa mempersiapkan pesan yang tepat untuk disampaikan kepada konsumen, bahwa produk yang mereka tawarkan dapat menyelesaikan masalah dengan lebih efektif.
-
Mengidentifikasi Unique Selling Proposition (USP)
Unique selling proposition adalah suatu hal yang membuat sebuah bisnis lebih unggul dibandingkan dengan para pesaingnya. Maksudnya, kamu perlu benar-benar mengetahui alasan konsumen perlu membeli produk yang kamu jual.
Hal inilah nantinya yang akan menentukan posisi brand perusahaanmu di antara para kompetitornya.
-
Mengembangkan aktivitas pemasaran yang spesifik pada segmen pasar
Pastikan kamu bisa memberikan penawaran-penawaran yang menarik perhatian agar konsumen sulit menolak penawaran tersebut.
Contoh Penerapan STP dalam Bisnis
Contoh analisis STP ini mungkin tidak mudah dipahami jika hanya membaca teorinya tanpa mengetahui contoh penerapannya di dalam sebuah bisnis. Nah, di bawah ini merupakan contoh stp yang bisa diterapkan dalam sebuah bisnis.
1. Bisnis di bidang jasa
Ketika kamu melakukan segmenting pada bidang jasa, pastikan pasar yang kamu identifikasi benar-benar membutuhkan produk di bidang tersebut. Contohnya, saat kamu menyediakan layanan konsultasi kesehatan, maka target pasarnya adalah orang-orang yang memang membutuhkan di bidang tersebut.
Kemudian saat kamu melakukan targeting, kamu perlu menentukan kelompok mana yang sesuai dengan layanan yang kamu pasarkan. Apabila kamu memilih bidang konsultasi kesehatan reproduksi, maka target pasarnya haruslah mereka yang bergerak di bidang kesehatan reproduksi.
Yang terakhir adalah suguhkan solusi yang bisa didapatkan oleh mereka yang membutuhkan layanan terkait kesehatan reproduksi. Misalnya, ada seseorang yang memiliki gangguan pada alat reproduksi mereka. Di sini kamu bisa menyediakan layanan untuk mengobati gangguan tersebut.
2. Bisnis di bidang makanan dan minuman
Agar potensi penjualan produk makanan dan minuman bisa ditingkatkan, kamu bisa melakukan segmenting dengan mengategorikan pasar berdasarkan pendapatan, pekerjaan, tempat tinggal, umur, dan juga ketertarikan seseorang terhadap suatu produk.
Setelah memahami jenis produk makanan dan minuman yang paling banyak dicari dan harga rata-rata yang bisa mereka bayarkan, kamu bisa beralih kepada proses selanjutnya, yakni targeting untuk menentukan siapa saja yang akan membeli produk yang kamu jual.
Pastikan kelompok konsumen yang menjadi target pasar tidak hanya mampu membelinya namun juga mempunyai ketertarikan terhadap produk tersebut.
Kemudian, lakukanlah positioning dengan menjelaskan keunggulan-keunggulan dari produk yang kamu jual.
Salah satu contohnya adalah ketika kamu menjual produk kopi instan seperti yang sudah ada di pasaran. Pastikan produk yang kamu jual mempunyai keunggulan yang berbeda dari kopi yang sudah banyak beredar. Misalnya varian rasa atau jenis kopi yang kamu gunakan.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Pemasaran Beserta Contohnya
Sebagai pelaku usaha, tentu kamu perlu memikirkan bagaimana produk yang kamu jual bisa diterima oleh konsumen, kan! Sebagai salah satu strategi pemasaran yang dapat kamu lakukan pada perusahaan, STP akan sangat membantu apabila bisa kamu aplikasikan dengan baik.
Untuk mendukung strategi pemasaran yang telah dilakukan, kamu dapat memaksimalkannya dengan mengelola interaksi dengan konsumen melalui aplikasi CRM dari majoo.
Dengan penerapan sistem CRM, kamu dapat meningkatkan profitabilitas sebuah bisnis dengan mudah. Selain itu, fitur pendukung yang terdapat di dalamnya, akan memudahkan kamu mengelola bisnis bahkan dari jarak jauh. Menarik bukan? Yuk daftar majoo sekarang!