Ada kalanya, kamu sebagai pengusaha tidak punya pilihan lain dan mau tidak mau harus mengambil pinjaman. Pinjaman ini bisa berupa pinjaman untuk modal usaha, untuk pengembangan usaha, untuk menutup kerugian akibat kesulitan usaha, atau untuk hal-hal yang bersifat konsumtif maupun investasi.
Kamu tidak perlu malu atau ragu, karena hal ini sudah menjadi sesuatu yang wajar dalam dunia bisnis dan dalam kehidupan manusia. Tetapi, tentu saja, kamu tidak boleh gegabah dalam memutuskannya. Kamu harus mempelajari segala aspeknya, termasuk memahami apa itu tenor pinjaman.
Sudah pasti, majoo akan membantumu memahami apa itu tenor pinjaman, dan apa saja untung-ruginya pinjaman dengan tenor panjang.
Simak artikel ini baik-baik, ya!
Baca Juga: Ketahui Cara Menghitung Bunga Pinjaman Sebelum Ajukan Kredit
Tenor Pinjaman Adalah Jangka Waktu Pengembalian
Ketika kamu sedang mempertimbangkan untuk mengambil pinjaman, ada beberapa hal yang perlu kamu pastikan terlebih dahulu. Yang pertama adalah besarnya bunga pinjaman.
Beberapa pemberi pinjaman akan mengiming-imingi calon peminjam dengan bunga yang terkesan kecil. Ada pinjaman yang menawarkan bunga sebesar 0,4%, dan ada pinjaman lain dari bank yang besarnya 10%. Hati-hati dalam membaca besar bunga ini, ya.
Meskipun terkesan sangat kecil, hanya 0,4%, bunga ini adalah bunga per hari. Jadi, kalau kamu meminjam 10 juta rupiah, per harinya bunga yang harus kamu bayarkan adalah 40.000 rupiah, atau 1.200.000 rupiah per bulannya. Kalau sistemnya bunga berbunga, jumlahnya akan menjadi lebih besar, dan kalau kamu mengalami keterlambatan bayar, suatu hari bunganya akan menjadi lebih besar dari pokok utangmu.
Berbeda dengan bunga pinjaman bank yang terkesan besar, 10% atau 12%, yang merupakan bunga pertahun. Artinya, kalau kamu meminjam 10 juta rupiah selama satu tahun, kamu harus mengembalikan pokok pinjaman sebesar 10 juta rupiah ditambah dengan bunganya sebesar 1 juta rupiah.
Yang kedua, yang harus kamu pastikan adalah tenor pinjaman. Tenor pinjaman adalah jangka waktu pengembalian pinjaman tersebut.
Misalnya kamu meminjam 250.000.000 rupiah dengan tenor 10 tahun, artinya kamu harus mengembalikan pinjaman itu per bulan selama 10 tahun, atau selama 120 bulan.
Baca Juga: Tenor adalah: Pengertian, Jenis, dan Faktor Penentunya
Tenor Pinjaman Panjang dan Tenor Pinjaman Pendek
Secara umum, tenor pinjaman atau jangka waktu pengembalian pinjaman ini bisa dibedakan menjadi dua yaitu tenor pinjaman panjang dan tenor pinjaman pendek.
Tenor Pinjaman Panjang
Tenor pinjaman panjang biasanya berdurasi mulai dari 3 tahun sampai dengan 30 tahun. Seringnya, pinjaman dengan tenor pinjaman panjang adalah pinjaman beragunan, seperti kredit pemilikan rumah, kredit pemilikan kendaraan bermotor, atau pinjaman modal usaha dengan jaminan aset bergerak dan tak bergerak.
Tenor Pinjaman Pendek
Sebaliknya, tenor pinjaman pendek biasanya berdurasi mulai dari 1 bulan sampai dengan 3 tahun. Tenor pinjaman pendek ini seringnya diterapkan bagi pinjaman tanpa agunan, pinjaman konsumtif, atau pinjaman dengan pokok yang tidak terlalu besar.
Salah satu contohnya adalah pinjaman dengan menggunakan kartu kredit, paylater, atau kredit pemilikan kendaraan bermotor yang down payment-nya berjumlah besar hingga sisa kreditnya tidak lagi banyak.
Baca Juga: Pinjaman: Pertimbangkan Dulu Hal-Hal Ini Sebelum Mengajukan
Penentuan Tenor Pinjaman
Semua lembaga keuangan yang menawarkan pinjaman pastinya ingin uang yang dipinjamkan dikembalikan, dengan bunganya. Bunga ini merupakan keuntungan yang mereka peroleh dari kegiatan peminjaman tersebut, yang sebagian dialokasikan untuk menutup biaya operasional.
Oleh karena itu, dalam memberikan pinjaman, lembaga pemberi pinjaman akan menentukan besarnya pinjaman dan tenor pinjaman yang paling memungkinkan untuk debiturnya bisa mengembalikan pinjaman tersebut.
Kalau begitu, apa saja faktor-faktor yang memengaruhi penentuan tenor pinjaman?
1. Pendapatan Bulanan Debitur
Seandainya kamu mengajukan pinjaman sebesar 100 juta rupiah, dengan jangka waktu pengembalian 10 bulan, atau dengan kata lain dengan cicilan 10 juta per bulan plus bunga, tetapi gajimu hanya 3 juta per bulan, tentunya ini tidak masuk akal, kan?
Lembaga keuangan mana pun akan enggan karena potensi kamu mengalami gagal bayar akan sangat besar.
Mari kita lihat contoh kredit pemilikan kendaraan bermotor. Untuk sepeda motor Scoopy, misalnya, yang dibanderol 26 juta rupiah, lembaga pembiayaan akan menawarkan tenor-tenor yang cukup beragam, mulai dari 1 tahun sampai 5 tahun.
Semakin panjang tenornya, cicilannya semakin ringan – meski tentu saja kalau ditotal, pokok utang dan bunga yang kamu bayarkan bisa mencapai 40 jutaan. Namun demikian, karena besarnya cicilan masih kurang dari 30% pendapatan bulanan debitur, kemungkinan debitur mengembalikan pinjamannya akan semakin besar.
2. Usia Debitur
Usia memang tidak bisa diduga. Tetapi, kita bisa menghitung perkiraan usia produktif debitur.
Misalnya kamu ingin mengambil KPR dengan tenor 30 tahun. Usia ketika kamu mengambil KPR ini akan menjadi penentu apakah tenor pinjamanmu bisa 30 tahun atau kurang dari itu.
Seandainya kamu masih berusia 20an sampai 30 tahun, besar kemungkinannya kamu bisa mendapatkan tenor pinjaman KPR selama 30 tahun. Alasannya, kamu bisa saja masih produktif sampai dengan usia 60 tahun, dan baru pensiun setelahnya.
Lain halnya ketika kamu mengambil KPR pada usia 40 atau 50 tahun. Tenor pinjaman yang bisa kamu peroleh tidak akan sampai 30 tahun. Mungkin hanya 10 atau maksimal 15 tahun.
3. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan debitur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan tenor pinjaman. Pekerjaan yang memiliki jenjang karier di perusahaan yang sudah mapan bisa menjamin tenor pinjaman yang lebih panjang. Inilah alasannya banyak orang yang ingin menjadi pegawai negeri sipil atau bekerja di korporat.
Lain halnya bila kamu seorang pengusaha, atau pekerja lepas. Kepastian bahwa kamu akan selalu mendapat penghasilan yang cukup untuk membayar cicilan bisa dibilang tidak ada, yang membuat lembaga pembiayaan ragu memberi tenor yang panjang, atau bahkan ragu memberi pinjaman sama sekali.
4. Nilai Agunan
Nilai agunan atau jaminan juga menjadi pertimbangan untuk penentuan tenor pinjaman. Misalnya kamu mengajukan KPR untuk rumah dengan nilai 1 milyar. Namun, kamu sudah membayar down payment sebesar 400 juta rupiah.
Artinya, kamu meminjam dari bank 600 juta rupiah, dengan agunan berbentuk sertifikat rumah yang nilainya 1 miliar, lebih dari besar pinjamanmu. Bank tidak akan sungkan untuk memberikan tenor pinjaman yang panjang – apabila usiamu masih mencukupi – dengan pertimbangan bahwa nilai agunan lebih dari besar pinjaman, dan bahwa nilai agunan akan naik setiap tahunnya.
Nah, apabila kamu memang harus mengambil pinjaman untuk modal usaha atau untuk pengembangan usahamu, pastikan kamu sudah melakukan riset terlebih dahulu ya. Cari tahu dulu lembaga yang akan memberi pinjaman kepadamu apakah mereka sudah terdaftar di OJK atau belum. Bukan hanya lembaganya, tetapi juga produk pinjaman yang mereka tawarkan.
Selain itu, pastikan kamu sudah mengetahui besarnya bunga pinjaman, tenor pinjaman, dan biaya-biaya lain yang harus kamu bayarkan. Pertimbangkan untuk menjaminkan asetmu, yang bisa menaikkan jumlah pinjaman dan memperpanjang tenor serta menurunkan tingkat bunga.
Intinya, jangan gegabah dalam memutuskan mengambil pinjaman.
Apalagi kamu sebagai pengusaha, yang sudah semestinya selalu memperhatikan segala sesuatu dan mempertimbangkan segala sesuatu dengan cermat dan teliti. Pastinya kemampuanmu untuk melakukan analisis, perbandingan, dan untuk mengambil kesimpulan sudah terlatih dengan baik.
O ya, sudahkah kamu memanfaatkan aplikasi wirausaha majoo untuk bisnismu? Aplikasi wirausaha majoo ini didesain khusus untuk membantu para pebisnis mengelola usaha mereka, apa pun bentuk dan jenis usahanya. Yang seru, aplikasi wirausaha ini bisa menyajikan informasi berupa kinerja usahamu: produk atau layanan apa saja yang paling banyak dibeli, hari apa saja dan jam berapa saja volume transaksi tertinggi dan seterusnya dan seterusnya.
Dengan aplikasi wirausaha majoo ini, kamu bisa memantau penjualan dari semua outlet atau cabangmu, persediaan barang dari semua gudang, tanpa perlu mendatangi satu per satu: hanya dari dashboard aplikasi, kapan saja, dan di mana saja.
So, jangan tunda lagi. Pakai aplikasi wirausaha majoo agar bisnismu pun semakin maju!
Sumber Data:
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20649
https://bankmas.co.id/id/blog/mengenal-apa-itu-tenor-dan-jenis-jenisnya/
https://landx.id/blog/tenor-pinjaman-adalah-mengenal-arti-tenor-dalam-pinjaman-manfaatnya/