14+ Tips Mengelola Keuangan untuk UMKM dan Bisnis Rumahan

Penulis Kikit Azeharie
10 October 2022

article thumbnail

Tips Mengelola Keuangan untuk Usaha Kecil

Memulai membuka bisnis atau usaha adalah keputusan yang besar bagi setiap orang yang menjalaninya. Apalagi memulai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tengah dunia bisnis yang kian kompetitif. Berbagai tantangan penuh dengan risiko harus dilewati.

Dalam menjalankan bisnis, kamu tidak hanya harus mendapatkan modal awal, lalu kemudian memproduksi barang atau jasa. Bahkan, menjalankan bisnis UMKM tidak sekadar memastikan transaksi jual-beli berjalan dengan lancar.

Lebih jauh lagi, kamu sebagai pemilik bisnis juga perlu menangani dan memperhatikan berbagai masalah bisnis yang kompleks, seperti stok barang, keluhan pelanggan, hingga tugas administrasi yang nyaris tak ada habisnya.

Mengatur atau mengelola keuangan bisnis adalah salah satunya. Kamu harus secara rutin melakukan pencatatan keuangan. Untuk melihat perkembangan bisnis, kamu membutuhkan laporan keuangan yang rapi, detail, dan terstruktur. Dari laporan tersebut, kamu bisa mengetahui besaran laba atau rugi yang dihasilkan.

Oleh karena itu, kamu sebagai pengusaha UMKM wajib untuk mempelajari dan memahami, serta memiliki kemampuan mengelola keuangan yang baik agar usahamu semakin optimal. Tapi, tidak dapat disangkal, tidak semua pemilik bisnis mahir dalam menangani keuangannya. Tapi, itu bukan alasan untuk menyerah dalam menjalankan bisnis.

Untuk itu kamu harus meluangkan waktu untuk belajar mengatur dan mengelola keuangan bisnis. Setelah yakin bahwa kamu sudah memiliki kemampuan tersebut, kamu dapat memaksimalkan peluang bisnismu untuk maju dan berkembang menuju kesuksesan. Kamu juga dapat memastikan bahwa setiap keputusan bisnis yang dilakukan telah realistis dan sesuai dengan fakta atau kondisi di lapangan.

Baca juga: Daftar UMKM Online: Syarat dan Manfaatnya

Kenapa sih perlu belajar dan mencari tahu berbagai tips mengelola keuangan? Alasannya adalah agar usaha yang dijalankan bisa berkembang dengan pesat. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, usaha yang dimiliki bisa berjalan dengan lancar dan bisa berkembang dengan baik.

Salah satu kesalahan dasar yang sering dilakukan oleh pelaku usaha dalam mengelola keuangan usahanya, yaitu menyatukan keuangan usaha dan keuangan pribadi. Kesalahan ini akan membuat kamu kesulitan dalam membedakan keuangan pribadi dan keuangan perusahaan pada saat melakukan audit.

Kondisi seperti ini juga akan mengganggu kesehatan arus kas usaha secara perlahan karena ada kemungkinan keuangan perusahaan tanpa sadar telah digunakan untuk kebutuhan pribadi.

Karena itu, pemilik bisnis diharuskan untuk memiliki dua rekening yang berbeda. Selain itu, pemilik bisnis juga harus belajar menghemat berbagai pengeluaran agar menghasilkan laba untuk menghidupi ekosistem bisnis.

Tips Mengelola Keuangan Usaha UMKM

Tahukah kamu, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia? Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, 99% bentuk usaha di Indonesia adalah UMKM.

UMKM bahkan telah menjadi lokomotif dalam menggerakkan perekonomian Indonesia. Terbukti sepanjang tahun 2022, UMKM berkontribusi hingga 61.97% dari total PDB nasional, atau setara dengan Rp8.500 Triliun. 

Lebih jauh lagi, UMKM masuk dalam prioritas utama forum multilateral G20. Hal ini sesuai dengan mandat Presiden RI Joko Widodo, yang mencanangkan program Economic Empowerment sebagai Gerakan Nasional Indonesia.

Senin (3/10/2022) lalu, Presiden Joko Widodo meresmikan “Gerakan Nasional Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas”. Bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, pemerintah berharap dapat menggenjot pertumbuhan UMKM agar naik kelas dan berdaya saing global.

Baca juga: Pajak UMKM: Pengertian dan Cara Menghitungnya

Meskipun UMKM berperan penting dalam perekonomian Indonesia, pengelolaan bisnis UMKM tidak mudah. Berdasarkan hasil studi yang dikemukakan oleh Forbes.com, terdapat 8 dari 10 pelaku UMKM yang mengalami kegagalan di tahun kedua.

Pelaku UMKM sempat sangat tertekan saat pandemi Covid-19. Kementerian Keuangan menyebutkan bahwa UMKM menjadi 1 dari 4 sektor yang paling tertekan akibat pandemi. Sektor ini mengalami tekanan akibat terganggunya arus kas (cashflow) perusahaan dan turunnya penjualan, sehingga berdampak pada kemampuan pemilik usaha untuk memenuhi kewajiban kreditnya.

Oleh karena itu, memastikan bahwa UMKM memiliki kualitas finansial yang kuat dan independen merupakan sebuah keharusan. Namun, dalam mewujudkannya, niat saja tidaklah cukup. Kamu harus mulai memperhatikan serta menemukan cara mengelola keuangan yang tepat.

Perlu disadari bahwa cara mengelola keuangan setiap usaha itu akan berbeda. Namun dengan tujuan yang sama, kamu bisa mengambil esensi dari tips mengelola keuangan dari UMKM, perusahaan, maupun toko yang sudah sukses. Tips mengelola keuangan tersebut bisa disesuaikan dengan kepribadian, kebutuhan, dan gaya hidupmu.

Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mengelola keuangan perusahaan. Dalam artikel ini, kami akan memberikan beberapa tips mengelola keuangan UMKM agar dapat menghadapi berbagai tantangan bisnis:

1. Menghindari Meminjam Modal Usaha dengan Bunga Tinggi

Sebagai pemilik bisnis atau usaha kecil menengah di pasar yang kompetitif, penggunaan dana yang optimal adalah kunci kesuksesan. Oleh karena itu, hindari meminjam modal usaha terlalu tinggi.

Disarankan, hindari pinjaman modal usaha dengan nilai pokok mahal dan berbunga tinggi. Hal ini untuk menghindari kemungkinan gagal bayar. Jangan sampai pengeluaran bisnis malah membengkak hanya karena kamu harus melunasi pokok dan bunga utang dari pinjaman modal.

2. Menetapkan Tujuan Penggunaan Keuangan

Sejak awal mendirikan usaha, tetapkan tujuan pemakaian keuangan perusahaan dengan menekan pengeluaran dan meraih profitabilitas lebih awal. Kamu harus semaksimal mungkin mengubah kebiasaan menghabiskan uang untuk berbagai biaya atau pengeluaran yang tidak relevan bagi tujuan bisnis.

Alih-alih menghamburkan uang, kamu harus merencanakan anggaran selama periode satu tahun untuk pengeluaran besar seperti sewa toko, payroll penggajian, pajak, bunga, Harga Pokok Penjualan (HPP), utang, utilitas, dan biaya operasional lainnya. Hal tersebut akan membantu mengurangi beban keuangan, sekaligus memastikan posisi arus kas bisnis tetap kuat, bahkan saat bisnis sedang tidak sehat.

3. Memisahkan Keuangan Pribadi dan Keuangan Bisnis

Saat memulai sebuah usaha, kamu wajib untuk membuka rekening bank khusus bagi bisnismu. Rekening pribadi dan bisnis harus terpisah. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil perhitungan yang lebih mudah dan tepat pada akhir tahun keuangan.

Selain itu, memisahkan rekening pribadi dan rekening bisnis juga akan menghindarkan kamu dari situasi krisis uang kas dalam bisnis yang disebabkan oleh penggunaan dana perusahaan untuk kebutuhan pribadi.

Arus kas yang tercampur antara keuangan pribadi dan keuangan bisnis dapat menyulitkan para pelaku UMKM dalam menentukan biaya operasional usaha. Salah satu tips memisahkan pencatatan keuangan pribadi dengan usaha adalah pemilik melakukan penggajian untuk dirinya sendiri agar segala kebutuhan pribadi dicatat sebagai pos gaji.

4. Mengevaluasi secara Rutin Kondisi Keuangan Perusahaan

Apa pun jenis dan ukuran bisnis yang kamu jalankan, mengetahui aliran uang secara detail dan efisien merupakan sebuah keharusan. Tujuannya untuk keperluan manajemen keuangan.

Mengevaluasi keuangan secara rutin akan menjadi kegiatan yang sulit dan membosankan, tapi ini harus dilakukan secara konsisten. Mengetahui arus uang mengalir akan memudahkan dalam melacak semua pergerakan modal.

Nantinya, kamu sebagai pemilik bisnis dapat mengevaluasi dan menentukan area-area yang berkinerja paling efisien dan sektor-sektor yang perlu dikendalikan pengeluarannya. Kamu juga perlu mempelajari data arus keuangan untuk mengembangkan anggaran agar lebih realistis. 

5. Mencatat Pengeluaran dan Pemasukan

Pencatatan keuangan sangat penting bagi usaha apapun, terutama bagi pelaku UMKM. Sebab pemilik UMKM seringkali masih mengabaikan hal ini.

Padahal, mencatat segala pemasukan dan pengeluaran bisnis setiap harinya merupakan hal esensial agar dapat terkontrol dengan baik. Pemilik usaha wajib mengetahui biaya operasional usahanya, besaran keuntungan yang diperoleh, dan besaran modal yang digunakan untuk usaha.

Dengan demikian, para pemilik UMKM dapat mengevaluasi kemampuan dan kapasitas usahanya, sehingga dapat merencanakan pengembangan usaha.

6. Menyiapkan Asuransi dan Dana Darurat

Setelah urusan laba rugi sudah beres, kini saatnya untuk menyisihkan penghasilan untuk melindungi usahamu dalam bentuk dana darurat dan asuransi. Dana darurat merupakan cadangan dana yang dapat digunakan apabila usaha yang dijalani mengalami musibah yang dapat mengganggu kinerja dan operasional usaha. Sedangkan, asuransi akan menjadi pengalihan risiko agar usaha kamu tidak menanggung biaya besar apabila terjadi hal-hal tak terduga.

7. Mengelola Utang

Dalam menjalankan bisnis, utang usaha dapat membantu meningkatkan performa perusahaan. Namun, utang yang tidak terkendali dapat menyebabkan masalah finansial.

Apabila kamu sudah memiliki utang sebelumnya, pastikan rasio utang terhadap aset tidak lebih dari 50% dan rasio utang terhadap pendapatan tidak lebih dari 30%. Karena itu, sebelum memutuskan untuk mengajukan utang, kamu wajib merencanakannya dengan sangat matang. Jika kemudian utang tersebut akan mengganggu arus finansial usaha, sehingga menghambatmu dalam melunasi utang tersebut, maka sebaiknya ditunda terlebih dahulu.

Jika memang terpaksa harus mengambil utang, lakukan perhitungan serealistis mungkin. Buatlah rencana dan target pribadi dalam melunasi utang. Semakin cepat utang terlunasi, semakin cepat pula bisnismu akan terbebas dari beban finansial.

8. Menetapkan Target Bisnis

Sebagai pelaku UMKM, kamu harus menetapkan target omset yang harus dicapai di masa depan. Untuk itu, kamu perlu mengevaluasi bisnis secara berkala. Lakukan analisis mendalam terkait kegiatan operasional usaha. Jika perlu diperbaiki, carilah hal-hal yang dibutuhkan untuk peningkatan efisiensi usaha.

Baca juga: 6 Contoh Strategi Bisnis untuk Meningkatkan Sales

9. Menggunakan Laba untuk Mengembangkan Usaha

Tips mengelola keuangan bisnis adalah dengan memanfaatkan laba yang sudah didapatkan. Tujuannya tentu saja untuk mengembangkan usaha menjadi lebih besar.

Suatu bisnis pasti berharap untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Namun, untuk meraih laba tentu tidak mudah. Semua tergantung dari cara mengelola bisnis tersebut.

Jika sudah memperoleh laba, alih-alih untuk keperluan pribadi, kamu bisa melakukan rencana pengembangan usaha. Misalnya untuk menambah jumlah outlet, menambah jumlah karyawan, atau diversifikasi produk dan layanan.

10. Menjaga Hubungan dengan Pihak Ketiga

Menjalin kerja sama dengan pihak ketiga merupakan hal yang lumrah dan dapat menguntungkan proses bisnis. Saat menjalin hubungan dengan pihak ketiga, pastikan sudah diatur dalam perjanjian yang jelas dan diatur secara hukum yang berlaku. Tujuannya adalah tidak lain untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam isi perjanjian tersebut adalah pembagian keuntungan antara kedua pihak, periode pembayaran, dan lain-lain.

11. Memperluas Jaringan dan Melakukan Konsultasi

Berkonsultasi dengan mentor atau pakar bisnis merupakan salah satu cara untuk terus belajar dan menambah wawasan. Oleh karena itu, investasikan laba perusahaan untuk berkonsultasi dengan pakar tentang cara mengelola keuangan usaha.

Tanyakan hal-hal mendalam kepada mentor tersebut, mulai dari cara menghemat biaya operasional, cara menentukan harga produk, hingga cara meraih penjualan yang lebih baik.

Sosok mentor yang tepat akan membimbing kamu dalam berbisnis. Ikuti berbagai komunitas atau seminar tentang kewirausahaan. Di sana kamu akan berjumpa dengan banyak praktisi berpengalaman. Gunakan juga wadah tersebut sebagai sarana memperluas jaringan (networking).

12. Menyusun SOP Keuangan

Jika kamu ingin usahamu terus berkembang, sejak awal menjalankan usaha, kamu harus Menyusun blueprint SOP keuangan yang ketat. SOP keuangan akan berisi prosedur dan mekanisme pembayaran supplier, syarat sah bukti transaksi, dan lain-lain.

Kehadiran SOP keuangan dapat membantumu untuk melakukan pengawasan. Jika nantinya kamu telah memiliki staf bagian keuangan, SOP akan membantu pencegahan terjadinya tindakan pemalsuan (fraud).

13. Menyiapkan Petty Cash

Petty cash adalah uang tunai yang besarannya telah ditetapkan. Fungsinya untuk membiayai operasional bisnis dalam periode tertentu.

Biasanya petty cash tidak memerlukan nominal yang besar karena tujuannya adalah untuk membayar pengeluaran usaha yang sifatnya kecil. Sifat pengeluaran tersebut bisa berupa transaksi mendadak atau rutin dalam bentuk uang tunai.

Meskipun jumlahnya kecil, mencatat pengeluaran petty cash menjadi bagian penting dalam mengelola keuangan usaha.

14. Investasi pada Software Akuntansi

Pentingnya Software Akuntansi Dalam Mengelola Keuangan Bisnis
Bisnis atau usaha berskala besar biasanya memiliki akuntan yang menggunakan perangkat lunak (software) akuntansi profesional. Tujuannya adalah untuk memastikan catatan keuangan perusahaan dilakukan dengan rapi, terperinci, dan teratur.

Aplikasi keuangan berkualitas tinggi dari majoo bisa membantu kamu dalam mengelola keuangan bisnis lebih mudah. Aplikasi majoo dapat memaksimalkan pengelolaan manajemen keuangan, transaksi bisnis, pembukuan toko, dan pelaporan keuangan. Tidak hanya itu, aplikasi keuangan majoo dapat mengelola stok barang, menginventarisasi aset perusahaan, mencatat penjualan dan pembelian, menghitung pajak, dan masih banyak lagi.

Kesimpulan

12 tips mengelola keuangan UMKM di atas diharapkan dapat membantu kamu dalam mengelola dan membangun manajemen keuangan UMKM secara baik dan bijak. Pasalnya, manajemen keuangan adalah hal yang sangat penting bagi sebuah usaha. Semakin berkembang usaha yang dijalankan, maka semakin rumit pula tips mengelola keuangan usaha tersebut.

Dengan demikian, pengelolaan keuangan dapat membantu merapikan masalah keuangan usaha sedini mungkin sebelum bertambah besar. Dengan mengelola keuangan secara tepat, kamu juga bisa membuat anggaran bisnis lebih cepat dan membuat keputusan bisnis lebih akurat.

Ingat, bisnis yang sukses adalah bisnis yang dirawat secara konsisten. Meskipun usaha yang kamu jalankan mampu dengan mudah meraup keuntungan, namun jika kamu “kebobolan” dalam hal pengeluaran keuangan, artinya kegagalan sudah di depan mata.

Dengan mengelola keuangan secara tepat, kamu bisa memanfaatkan setiap data keuangan untuk bisa mengevaluasi aktivitas dan kinerja bisnis.

Untuk informasi lain seputar wirausaha dan hal-hal penting lainnya yang dapat digunakan bagi pelaku UMKM, ikuti terus artikel-artikel terbaru dari majoo.

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Frequently Asked Question

Cara mengelola keuangan bisnis yang sehat dimulai dari kedisiplinan mencatat semua pengeluaran dan pemasukan dengan sedetail mungkin. Jika hal ini sulit untuk dilakukan, maka apapun setiap jenis usaha yang kamu lakukan akan sulit untuk dikembangkan.
Dalam mengatur uang hasil jualan, kamu harus melakukan budgeting. Budgeting akan membatasi pengeluaranmu sesuai koridor yang sudah ditentukan sebelumnya. Lakukan budgeting secara berkesinambungan untuk mendapatkan pola keuangan dari usaha yang sedang kamu jalankan.
Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo