Mengikuti perkembangan zaman, termasuk di dalamnya mengikuti tren topik yang viral di masyarakat adalah salah satu cara untuk meningkatkan performa bisnis kamu. Sebagai pebisnis, tentunya kamu sudah paham betul bahwa dunia bisnis saat ini sangat kompetitif dan terkadang begitu kompleks.
Mungkin Majoopreneurs sudah sering mendengar istilah trendsetter, ya? Seorang trendsetter adalah salah satu kunci penting dalam memulai sebuah tren baru yang nantinya diikuti oleh berbagai kalangan.
Agar dapat menjadi seorang trendsetter, kamu harus selalu aktif kreatif, orisinal, dan memiliki banyak ambisi untuk mendapatkan kesuksesan. Di dalam bisnis, karakter tersebut menjadi kriteria trendsetter yang dapat membantu menjadi pemenang di dalam industri.
Nah, apakah menjadi trendsetter artinya kamu dan bisnismu harus mempelajari dan melakukan salah satu teknik marketing ini?
Tentu saja! Trendsetter adalah kunci penting dalam memulai suatu momen populer dan akan diikuti oleh berbagai kalangan. Namun ternyata, banyak yang belum mengetahui caranya menjadi trendsetter dan akhirnya hanya mengikutinya.
Kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang trendsetter dan apa bedanya dengan influencer? Mari teruskan membaca artikel ini sampai tuntas, ya!
Pengertian Trendsetter
Kita awali artikel ini dengan pengertian trendsetter terlebih dahulu. Apa itu trendsetter?
Menurut bahasa, trendsetter adalah orang yang menciptakan atau menerapkan sebuah tren terbaru. Hal tersebut berlaku di dunia fashion, gaya hidup, gawai, hingga bisnis secara keseluruhan.
Bayangkan contohnya seperti ini. Seorang trendsetter akan selalu berusaha membeli produk keluaran terbaru yang memberinya kebanggaan tersendiri karena akan menjadi role model untuk orang lain. Sebaliknya, konsumen follower adalah mereka yang telah terpengaruh dan mengikuti konsumen trendsetter atau produk yang memang sedang viral.
Nah, ketika bisnis kamu menjadi pusat perubahan trend, konsumen akan cenderung memilih bisnismu karena ada nilai pembeda yang ditawarkan kepada mereka. Kebayang, kan?
Hingga akhirnya, kompetitor pun akan jadi lebih sulit bersaing karena harus selalu mengikuti apa pun tindakan atau inovasi yang dihadirkan oleh trendsetter.
Tren sifatnya sangat dinamis, Majoopreneurs. Hal yang populer sepuluh tahun lalu, sudah tidak terdengar gaungnya lagi saat ini. Hal yang mungkin populer tahun ini, kemungkinan tidak terlihat lagi di tahun depan atau lima tahun mendatang.
Di era digital saat ini, hal yang disebut masa depan sudah bukan hitungan tahun, loh. Masa depan sudah terlihat dalam hitungan hari.
Tren selalu berubah. Kuncinya adalah inovasi yang menjadi salah satu kebutuhan sangat penting bagi perusahaan. Tren bukan lagi sekadar pemanis atau pelengkap. Itu sebabnya, membuat sebuah tren atau menjadi trendsetter sangat bermanfaat bagi bisnis.
Mungkin ada pertanyaan di dalam benakmu, apa indikator bahwa sebuah bisnis sudah menjadi pencipta tren?
Salah satunya bisa kamu lihat dari banyaknya bisnis atau ide bisnis baru yang mirip dengan bisnismu setelah bisnis kamu berjalan dan bahkan sudah stabil bertahun-tahun.
Baca juga: 5 Strategi dan Cara Meningkatkan Penjualan Bisnis!
Cara Menjadi Trendsetter
Meskipun sulit, trendsetter adalah hal yang mungkin untuk diraih bisnis kamu. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencapainya.
Di bawah ini ada beberapa cara menjadi trendsetter:
1. Amati Tren yang Ada
Menjadi seorang trendsetter bukan berarti hanya menghasilkan inovasi dan tidak memperhatikan sekitar. Kamu juga perlu mengamati audiens dan hal-hal hangat yang sedang ramai dibicarakan.
Kamu perlu menjadi pemerhati trend yang baik untuk bisa menciptakannya. Cari tahu hal-hal yang biasanya viral di kalangan target audiens. Bagaimana proses peningkatan trennya dan faktor apa yang menyebabkan hal tersebut?
Tanpa memahami karakter audiens di dalam trend terkini, inovasi yang dihadirkan mungkin saja akan sulit diterima mereka karena tidak sesuai dengan kebutuhannya.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengamati trend yaitu dengan selalu membaca berita terkini, mengikuti update di media sosial, atau mengikuti webinar.
2. Posisikan Diri sebagai Konsumen
Majoopreneurs jangan sampai lupa bahwa Inovasi yang baik adalah ketika permasalahan atau kebutuhan banyak orang bisa diselesaikan dengan baik sehingga ia menjadi sebuah trend.
Dalam konteks bisnis, bagaimana caranya agar kita untuk memahami apa yang diinginkan konsumen?
Jawabannya adalah dengan memposisikan diri sebagai konsumen. Lakukan observasi terhadap mereka. Apa yang dirasakan oleh mereka? Kamu juga perlu mengetahui harapan mereka.
Dengan demikian, kamu bisa menghadirkan inovasi yang menjadi trend karena relevan dengan banyak orang.
3. Ciptakan Produk yang Mudah Digunakan
Kamu mungkin merasa kesal jika produk yang dibeli justru merepotkan ketika digunakan. Nah, sebuah inovasi tidak akan bisa menyelesaikan permasalahan konsumen apabila tidak ada yang memahami atau tidak bisa menggunakannya.
Di dalam inovasi sebuah produk, konsumen yang kesulitan menggunakannya tentu akan meninggalkan barang tersebut walaupun fungsinya sangatlah dibutuhkan.
Hal tersebut juga berlaku pada inovasi ide, konsep, atau campaign yang tidak akan bisa dimengerti oleh orang lain atau stakeholder sekalipun jika kamu tidak membuatnya lebih mudah dan jelas.
Jika ingin menjadi trendsetter lewat pengembangan inovasi, pastikan bahwa ide, produk, atau campaign yang dibuat bisa dengan mudah dipahami dan digunakan.
4. Bangun Komunitas
Sebuah trend tentunya tidak bisa terjadi dengan begitu saja. Ada proses yang harus dilakukan untuk bisa menciptakannya.
Salah satunya adalah penyebaran informasi terkait inovasi yang kamu buat. Hal ini penting karena kesadaran terhadap inovasi dapat terbentuk ketika banyak orang membicarakannya.
Di sinilah kamu bergerak untuk bisa memanfaatkan berbagai channel seperti media sosial atau key opinion leader (KOL) sehingga penyebaran informasi dan awareness ke target audiens lebih maksimal.
Manfaat Menjadi Trendsetter
Trendsetter adalah proses yang membutuhkan banyak waktu dan biaya. Namun kamu bisa mendapatkan manfaat dengan dampak yang akan selalu terasa secara jangka panjang.
Manfaat perusahaan ketika menjadi trendsetter adalah sebagai berikut:
1. Menjadi Pionir
Trendsetter adalah pionir yang menciptakan suatu hal baru dan banyak orang mengikutinya.
Bisnis yang menjadi trendsetter tentu akan berada di dalam top of mind konsumen sehingga mereka akan menjadikan produk atau layanan kamu sebagai pilihan pertama mereka.
Namun kamu tidak bisa sembarangan menciptakan trend tanpa melakukan riset dan uji coba terlebih dahulu. Alias jangan kebablasan gitu, loh, Majoopreneurs.
Sebab, seringkali hal ini yang membuat bisnis gagal menciptakan inovasi yang viral atau setidaknya hanya bertahan sebentar.
2. Diingat sebagai yang Orisinal
Seperti penjelasan sebelumnya, pionir yang pertama kali menciptakan inovasi akan selalu melekat di dalam ingatan masyarakat dan konsumen
Walaupun pada akhirnya akan ada banyak kompetitor lain yang turut mengikuti trend, tentu saja kamu akan tetap diingat sebagai pencipta pertama dan yang paling orisinal.
3. Bisa Mengatur Pasar
Keunggulan lainnya dari menjadi trendsetter adalah kamu dapat mengatur pasar. Sebagai top of mind, bisnis bisa dengan leluasa mengatur strategi baru.
Kamu tidak perlu ragu mengambil suatu langkah bisnis hanya karena takut tidak ramai atau diabaikan audiens. Sebab, semua mata mereka akan selalu tertuju ke brand kamu.
Namun demikian, kamu harus hati-hati karena hal ini bisa menjadi bumerang. Apabila langkah inovasi yang dibuat salah dan cenderung mengarah ke hal negatif atau kontroversial, konsumen akan kehilangan kepercayaan mereka terhadap bisnis kamu.
Contoh Trendsetter
"Ada tiga kaidah dalam mencuatkan suatu hal menjadi wabah (trendsetter)," kata Malcolm Gladwell dalam bukunya Tipping Point. Ketiga hal tersebut ialah tentang yang sedikit (the law of the few), faktor kelekatan (the stickiness factor), dan kekuatan konteks (the power of context).
Sebagai bahan acuan, berikut beberapa contoh menjadi trendsetter dengan cara membidik aktor pembuat tipping point:
1. Apple Computer
Apple Computer, menyadari betul adanya konsumen yang berkarakter unik tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap pola pembelian kebanyakan orang. Perusahaan ini membidik orang-orang yang berjiwa unik, berbeda, dan kreatif yang memiliki semangat menjadi lebih baik sebagai model iklannya.
2. Unit Pemasaran P&G (Procter & Gamble)
Procter & Gamble, sebuah perusahaan multinasional yang berpusat di Amerika, sangat memahami peran sebagian kecil remaja yang mempunyai kedudukan unik, tetapi pengaruhnya luar biasa. Karena itu P&G mengadakan strategi yang ekstensif menangani masalah tersebut, seperti laporan berikut:
Unit pemasaran ini mengumpulkan lebih dari 200 ribu remaja yang merupakan pelanggan terbaik dari pesaing P&G. Anak-anak ini dipilih berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh P&G untuk menentukan ciri-ciri remaja yang dapat menentukan opini (vocal minority, trendsetter). Para remaja ini diberikan contoh produk Cover Girl dan produk-produk Old Spice yang sedang dalam pengembangan.
3. Oprah Winfrey
Pengaruh Oprah Winfrey sangat besar terhadap gaya hidup dan pola pembelian barang-barang tertentu bagi kebanyakan wanita Amerika. Satu orang Oprah Winfrey dan tim kreatifnya mampu meningkatkan penjualan produk suatu perusahaan hingga mencapai 75 persen pelanggan baru.
Sebuah produk kosmetik yang bernama Origins dan Chico’s, pengecer khusus pakaian dan aksesori wanita menampilkan jam tangan seharga 38 dolar-nya dalam sebuah tayangan Oprah, memberi tahu bahwa pelanggan membanjiri toko dan pusat telepon setelah tayangan tersebut dan 75 persen telepon berasal dari pelanggan baru.
Baca juga: 8 Jenis Digital Skill yang Dibutuhkan dalam Bisnis
Kesimpulan
Dalam banyak hal, menjadi seorang pioneer atau trendsetter adalah hal yang tidak mudah, loh. Kamu membutuhkan proses yang panjang terlebih dahulu.
Satu hal yang perlu kamu ketahui, kamu perlu konsisten dalam menghadirkan inovasi dan menjadi berbeda, serta dipastikan telah mendapatkan reputasi yang baik dari konsumen.
Selamat mencoba menjadi trendsetter, Majoopreneurs!
Referensi:
- https://kumparan.com/kabarbisnis/menjadi-trendsetter-dalam-bisnis/full
- https://ginee.com/id/insights/trendsetter-artinya/
- https://www.ocbcnisp.com/id/article/2023/01/27/trendsetter-adalah
- https://www.lummoshop.co.id/blog/trendsetter-adalah/
Sumber foto:
- Freepik