Dalam dunia bisnis, kamu tentu tidak asing dengan istilah utang wesel, bukan? Utang wesel adalah suatu kewajiban, baik jangka pendek maupun jangka panjang yang tercatat dalam neraca perusahaan, dan dijanjikan untuk dilunasi pada waktu tertentu.
Utang wesel menjadi salah satu instrumen yang bisa dimanfaatkan oleh para pemilik bisnis, guna mengembangkan bisnisnya atau menjadikannya sebagai alternatif berinvestasi.
Nah, untuk membantu kamu memahami apa itu utang wesel dan pentingnya instrumen tersebut bagi bisnis, simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Pengertian Utang Wesel
Secara sederhana, pengertian utang wesel adalah suatu perjanjian tertulis atau disebut juga surat sanggup yang di dalamnya berisi perjanjian dari suatu pihak, untuk membayar sejumlah tertentu kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu pula.
Perjanjian yang ada pada utang wesel merupakan jenis kewajiban yang umumnya akan tercatat di dalam neraca perusahaan.
Utang wesel merupakan akun liabilitas yang di dalamnya mencatatkan perjanjian antara peminjam dan pemberi pinjaman.
Proses pencatatannya pun dapat meliputi beberapa hal, seperti persyaratan dan rincian dari perjanjian tersebut, tanggal jatuh tempo, jumlah pokok yang dipinjam, beserta bunga yang harus dibayarkan.
Jangka waktu yang diberikan pada utang wesel ini pun bervariasi, tergantung dengan bagaimana perjanjian tersebut dibuat, misalnya kurang dari satu tahun atau lima tahun.
Baca Juga: Cari Tahu Definisi, Komponen, dan Contoh Aset Lancar, di Sini!
Jenis-Jenis Utang Wesel
Dilansir dari Indeed.com, macam-macam utang wesel ini terbagi menjadi empat jenis, jika dilihat dari beberapa aspek seperti periode pengembalian, suku bunga, jumlah, serta ketentuan lainnya, yakni:
Utang Wesel Berbunga
Pada jenis utang wesel berbunga, para debitur akan membayarkan jumlah pinjaman pokok secara penuh di akhir masa pinjaman. Sementara itu, mereka hanya perlu membayar sejumlah bunga yang bertambah di setiap bulannya.
Utang Wesel Sekali Bayar
Jenis selanjutnya adalah utang wesel sekali bayar. Pada jenis ini debitur wajib membayar jumlah pokok yang dipinjam beserta bunga yang telah dibebankan, dalam satu kali pembayaran.
Umumnya, debitur akan langsung melunasi bunga dan pinjaman pokoknya kepada kreditur, di akhir periode pinjaman atau tanggal jatuh tempo.
Utang Wesel Diamortisasi
Kemudian, jenis utang wesel yang diamortisasi umumnya digunakan oleh debitur yang akan mengajukan pinjaman untuk rumah, bangunan dari bank, atau properti lainnya. Utang wesel macam ini mengharuskan para debitur untuk melakukan pembayaran pada bunga dan saldo pokoknya setiap bulan.
Utang Wesel Amortisasi Negatif
Terakhir adalah utang wesel dengan amortisasi negatif. Pada jenis utang ini, besaran angsuran yang dibayarkan setiap bulannya bisa lebih rendah dari biaya bunga. Nantinya, pihak pemberi pinjaman akan menambahkan sisa bunga yang belum dibayar, ke dalam saldo pokok dari pinjaman tersebut.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghitung Aset? Ketahui di Sini, Yuk!
Karakteristik Utang Wesel
Sebagai salah satu instrumen keuangan, ada beberapa karakteristik dari utang wesel yang membedakannya dengan jenis pinjaman lain, di antaranya:
Debitur sebagai penerbit
Umumnya, pihak yang menerbitkan perjanjian pinjaman adalah pihak pemberi dana atau kreditur, lain halnya dengan instrumen yang satu ini. Pada instrumen utang wesel, pihak yang menerbitkan dokumen perjanjian adalah debitur.
Dokumen perjanjian yang diterbitkan ini pula yang nantinya menjadi alat bukti bagi pihak kreditur, untuk menagihkannya kepada pihak debitur. Selain itu, kreditur juga perlu membuat dokumen penagihan atau wesel tagih, untuk mengingatkan peminjam dana atas utang yang belum dibayarkannya.
Dicatatkan pada sisi kredit
Jika ingin melakukan pencatatan utang wesel di dalam jurnal akuntansi, kamu bisa menuliskannya pada bagian kredit dengan catatan utang tersebut belum dibayarkan. Namun, apabila pihak peminjam atau debitur sudah melunasi utang weselnya, maka pencatatannya diubah di sisi debit.
Jangka waktu pinjaman
Jangka waktu pelunasan utang wesel dapat berbeda, tergantung dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Utang wesel termasuk utang jangka pendek apabila jangka waktu pelunasannya kurang dari satu tahun.
Utang wesel bisa termasuk ke dalam utang jangka panjang apabila, jangka waktu yang diberikan kreditur kepada debitur untuk melakukan pelunasan antara satu sampai dengan lima tahun.
Termasuk Pasiva
Tak hanya itu, di dalam pencatatan keuangan perusahaan, utang wesel termasuk dalam kategori pasiva. Sebab, jenis kewajiban pihak penerbit atau debiturnya diwajibkan untuk melakukan pelunasan kepada pihak kreditur.
Baca Juga: Utang adalah: Pengertian dan Jenis-Jenis Utang!
Contoh Utang Wesel
Untuk mempermudah kamu memahami utang wesel, coba simak contoh utang wesel berikut ini:
Utang Wesel Jangka Panjang
PT ABC melakukan peminjaman uang kepada Bank DEF sebesar Rp450 juta pada 1 Januari 2022, dengan perjanjian jatuh tempo selama 3 tahun dengan termin pembayaran dilakukan setiap 6 bulan sekali dan bunga yang dibebankan sebesar 12%.
Dana akan diterima oleh PT ABC pada 1 Januari 2022. Pada termin pembayaran pertama yang jatuh pada bulan Agustus 2022, PT ABC akan membayar sebesar:
Pokok pinjaman (setengah dari total pinjaman)
Rp450.000.000/ 6 = Rp75.000.000
Bunga pinjaman
Suku Bunga Tahunan x Jumlah Pinjaman x Waktu Sejak Terakhir Bayar
Rp420.000.000 x 12% x (8/12) = Rp36.000.000
Dengan begitu, jumlah yang harus dibayarkan di termin pertama pada akhir Agustus 2022 adalah sebesar Rp75.000.000 + Rp36.000.000 = Rp111.000.000
Saat pihak debitur melunasi utang wesel tersebut, maka pencatatan utang weselnya akan menjadi seperti berikut ini.
Utang Wesel Jangka Pendek
Pada tanggal 20 Juni 2023, perusahaan B membutuhkan suntikan dana untuk mengoptimalkan ekspansi bisnisnya sebesar Rp 200 juta. Perusahaan tersebut pun mendapatkan pinjaman dari Bank Y dengan suku bunga sebesar 6 % per tahun.
Adapun tanggal jatuh tempo dari pinjaman ini adalah pada tanggal 20 Desember 2023. Berikut adalah perhitungannya.
Pokok pinjaman Rp200.000.000
Bunga pinjaman 6% per tahun
Jumlah utang wesel yang harus dilunasi oleh perusahaan B pada 20 Desember 2023 adalah sebagai berikut:
Rp200.000.000 + (6% / 2 x Rp200.000.000) = Rp206.000.000
Penutup
Bagaimana? Apakah kami sudah memahami apa itu utang wesel?
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa utang wesel merupakan salah satu instrumen keuangan yang dapat membantu untuk mengembangkan sebuah bisnis.
Di dalamnya, terdapat kesepakatan antara pihak debitur dengan kreditur yang menyatakan bahwa pihak debitur akan menyelesaikan seluruh pinjamannya pada waktu yang telah ditentukan, dengan besaran pembayaran sesuai dengan jumlah yang telah disepakati sebelumnya.
Biasanya, jangka waktu yang ditentukan juga merupakan kesepakatan antara debitur dengan kreditur. Jangka waktunya bisa berbeda pada setiap kesepakatan, sehingga detail kesepakatan tersebut perlu dicatat di dalam utang wesel yang dibuat.
Namun, bagaimanapun kesepakatan yang dibuat, perusahaan tetap perlu mencatatnya di dalam jurnal transaksi. Hal ini sangat penting bagi para pelaku bisnis agar dapat memantau alur kas keluar dan masuk dari usaha yang dijalankan.
Meski penting, ternyata belum semua pelaku usaha melakukan pencatatan arus kas dengan baik. Padahal, saat ini sudah ada aplikasi POS majoo yang dapat membantu proses pencatatan keuangan, transaksi, dan lain sebagainya.
Penasaran dengan beragam fitur yang dimiliki oleh aplikasi ini? Cari tahu informasi lengkapnya di sini!
Sumber:
https://www.ocbc.id/id/article/2021/11/25/utang-wesel-adalah
https://ajaib.co.id/utang-wesel-adalah-utang-yang-tak-perlu-ditagih/#Bedanya_Utang_Wesel_dan_Utang_Dagang
https://kumparan.com/berita-bisnis/mengenal-utang-wesel-jenis-dan-manfaat-menggunakannya-20urjQ5G9za/full
https://pintu.co.id/blog/karakteristik-utang-wesel-jangka-panjang-dan-pendek#jenis-jenis-utang-wesel
https://www.analyticssteps.com/blogs/notes-payable-definition-examples-and-types
https://www.indeed.com/career-advice/career-development/what-is-notes-payable