Setelah melewati masa pandemi selama lebih dari dua tahun, tidak heran bila perilaku konsumen mengalami perubahan. Tren bisnis yang ada mengalami percepatan dan membentuk preferensi konsumen yang baru.
Di tengah lanskap yang kompetitif serta terus berubah ini, bisnis perlu terus beradaptasi dengan tren. Pasalnya, jika kamu tidak bisa memenuhi keinginan dan ekspektasi konsumen, mereka bisa serta akan menemukan bisnis alternatif yang mampu memenuhi hal tersebut.
Dalam artikel ini, kami telah membuat daftar perubahan perilaku konsumen yang membentuk tren bisnis. Karena itu, para majoopreneurs perlu mengetahuinya.
Pendekatan customer centric
Kini, interaksi dengan konsumen memiliki dampak lebih besar dari sebelumnya dalam menentukan loyalitas dan kepercayaan konsumen. Banyak konsumen yang mengevaluasi kembali kehidupan sosial, pekerjaan, bahkan keputusannya dalam membeli. Hal ini tentu berdampak pada retensi konsumen.
Pada 2021, terdapat riset yang menunjukkan bahwa 74% konsumen membeli dari brand yang peduli pada konsumen selama masa pandemi. Berdasarkan riset tersebut, pendekatan customer centric menjadi faktor vital untuk pertumbuhan bisnis pada 2022.
Untuk menjalankan operasional bisnis yang mengedepankan konsumen dalam setiap aspeknya, kamu perlu cerdas memanfaatkan data agar memperoleh insight terkait preferensi konsumen.
Baca juga: Cara Membangun Budaya Perusahaan yang Customer Centric
Pengalaman omnichannel yang mulus
Salah tren bisnis beberapa waktu belakangan ini ialah munculnya omnichannel shopping. Konsumen berinteraksi dengan bisnis melalui berbagai platform di sepanjang consumer atau buyer journey.
Terlepas dari jenis platform yang digunakan, konsumen menginginkan pengalaman yang memuaskan.
Kebiasaan konsumen melakukan riset produk melalui suatu platform dan membelinya dari platform lain kian meningkat. Belum lagi, brand yang dinilai memimpin dalam hal customer experience seperti Amazon menetapkan standar baru dalam hal omnichannel dan komunikasi.
Akhirnya, konsumen pun membandingkan pengalaman bertransaksi dari bisnismu dengan standar tinggi yang diterapkan oleh perusahaan mapan yang telah lebih dahulu menyadari perubahan perilaku konsumen ini.
Baca juga: Omnichannel Marketing: Definisi, Tips, dan Contohnya
Sustainability
Perhatian konsumen tentang kelestarian lingkungan dan sustainability juga meningkat. Tren ini terus meningkat, kini sekitar 85% konsumen mengubah pilihannya menjadi produk yang lebih ramah lingkungan dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Pada sebuah survei, 77% konsumen menyatakan bahwa brand yang peduli dan bertanggung jawab dengan kelestarian lingkungan merupakan pertimbangan yang cukup penting.
Tren ini menyoroti pentingnya inisiatif brand mengadopsi perilaku ramah lingkungan dalam proses bisnis. Sebut saja, upaya pengurangan jejak karbon, proses produksi yang lebih efisien, dan penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan.
Perlu diingat, konsumen cenderung ingin membeli dari brand dengan nilai yang selaras dengan nilai personal yang dipegangnya.
Membeli langsung dari brand
Selanjutnya, salah satu perubahan perilaku konsumen yang kentara ialah konsumen mengendalikan cara, waktu, dan platform untuk berinteraksi dengan brand.
Di era konsumen bisa memanfaatkan ponsel untuk menemukan ribuan bisnis yang menjual produk serupa seperti saat ini, customer experience menjadi kunci pembeda satu bisnis dengan bisnis lainnya.
Baca juga: Apa Itu Customer Experience? Simak Pengertian dan Contohnya!
Itulah alasan konsumen lebih memilih membeli langsung dari brand. Sebagai contoh, ketika konsumen mengunjungi situs bisnis, 82% memiliki ekspektasi dapat membeli langsung dari situs tersebut.
Selain indikasi bahwa brand perlu mengoptimalkan pengalaman konsumen. Hal ini juga menandakan bahwa bisnis harus membangun kanal penjualan digital yang kuat.
Kamu perlu mengadopsi model bisnis direct-to-consumer serta menciptakan kepuasan pelanggan yang tidak dapat diberikan oleh kanal penjualan lain.
Serba digital
Digitalisasi juga merupakan tren yang mengalami akselerasi belakangan ini. Akibat pandemi, masyarakat yang paling sulit beralih pun kini telah mengadopsi digitalisasi.
Di berbagai belahan dunia, transaksi online meningkat signifikan, termasuk angka konsumen yang baru pertama kali melakukan transaksi online.
Hasilnya, konsumen akan melihat dunia yang serba digital sehingga ekspektasi atas pengalaman interaksi digital dengan bisnis pun meningkat.
Dalam sebuah survei, 60% konsumen percaya bahwa bisnis perlu menyediakan pengalaman interaksi digital yang memuaskan bila ingin membangun loyalitas pelanggan di era saat ini.
Maka dari itu, bisnis perlu memfokuskan upayanya pada peningkatkan digital experience serta memanfaat teknologi untuk menyediakan solusi yang lebih baik atas persoalan konsumen.
Sebut saja, kamu ingin membedakan bisnismu dari kompetitor dengan pengalaman transaksi yang cepat dan mudah. Kamu bisa memanfaatkan aplikasi POS dengan fitur penjualan mumpuni untuk memenuhi tujuan ini.
Begitu juga saat kamu ingin menyajikan pengalaman konsisten di berbagai kanal, kamu dapat mempertimbangkan POS system yang dilengkapi fitur omnichannel seperti majoo.
Manfaatkanlah teknologi dan digitalisasi untuk membuat brand-mu makin stand out!