Kompetisi di dunia bisnis kian ketat. Para pemilik usaha tidak hanya bersaing dengan bisnis dari sektor lain, tetapi juga perlu bersaing dengan kompetitor di dalam industri itu sendiri. Maka dari itu, kamu perlu memikirkan cara menarik konsumen agar beralih menjadi pelangganmu.
Calon pembeli mungkin memerlukan alasan kuat untuk mempertimbangkan bisnismu dibandingkan dengan pesaing dan hanya akan beralih jika mereka melihat nilai yang lebih besar.
Namun, pandemi telah mendorong terjadinya perubahan perilaku konsumen, yaitu konsumen menjadi lebih mau bereksperimen dengan merek.
Baca juga: 5 Perubahan Perilaku Konsumen yang Membentuk Tren Bisnis
Jika kamu ingin meningkatkan penjualan dengan memenangkan pelanggan baru dari kompetitor, ikuti tujuh cara menarik konsumen dan menjadi unggul dalam persaingan di bawah ini!
Lakukan Analisis Kompetitor
Langkah pertama untuk menyalip saingan bisnis adalah mengenali mereka dan mengetahui penawaran yang mereka berikan kepada target pasar. Dengan demikian, kamu dapat mengidentifikasi competitive advantage-mu dan memaksimalkan kekuatan ini untuk menarik pelanggan baru.
Baca juga: Melakukan Analisis Persaingan Bisnis Dalam 5 Langkah Mudah
Pemilik bisnis sering kali fokus pada merek yang menyediakan produk atau layanan serupa untuk segmen pasar bersama. Padahal, meneliti bisnis dengan penawaran yang sangat berbeda dan berkompetisi untuk mendapatkan pendapatan dari demografi yang sama juga perlu kamu lakukan.
Beradaptasi dengan Audiens atau Target Pasar
Perilaku konsumen telah dipengaruhi secara permanen oleh pandemi. Untuk memenangkan calon pelanggan baru, kamu perlu memahami perubahan perilaku mereka terlebih dahulu.
Sebagai contoh, harga menjadi pertimbangan utama keputusan membeli bagi konsumen yang kehilangan pekerjaan sewaktu pandemi. Sementara itu, audiens yang lebih muda makin peduli dengan nilai serta etika bisnis yang diterapkan sebuah brand, terutama soal transparansi rantai pasokan.
Jika cerita, penawaran, dan harga yang kamu tawarkan tidak sinkron dengan audiens atau target pasar, kecil kemungkinan kamu bisa menarik konsumen dari pesaing. Sebaliknya, bila kamu bisa merespons perubahan tersebut lebih cepat daripada merek kompetitor, kamu bisa menjadi yang terdepan.
Baca juga: Pentingnya Fungsi Riset Kompetitor sebagai Inovasi Bisnis
Promosikan Unique Selling Point-mu
Setelah kamu memahami hal yang membedakan bisnismu dari pesaing serta kebiasaan belanja konsumen pasca pandemi, kamu bisa mulai mempromosikan keunikan nilai jual atau unique selling point (USP) bisnismu supaya makin menonjol di tengah persaingan.
USP setiap bisnis pasti berbeda-beda, seperti harga, kecepatan waktu pengiriman, ketersediaan produk, kenyamanan, kualitas, atau layanan pelanggan yang prima.
USP harus dipromosikan secara konsisten di seluruh kanal pemasaran. Dengan menunjukkan USP di seluruh kanal pemasaran dan terlihat di sepanjang customer journey, kamu bisa memastikan pembeli potensial melihat alasan mereka harus beralih ke merek milikmu.
Baca juga: Benarkah Competitive Advantage adalah Faktor Sukses Bisnis?
Investasi dalam Pemasaran Digital
Seiring makin banyaknya konsumen yang memilih untuk berbelanja online, digital marketing menjadi sangat penting untuk memperluas brand awareness dan membangun basis pelanggan. Namun, perlu diingat bahwa kamu bukan satu-satunya merek yang memanfaatkan pemasaran digital.
Jadi, audiensmu akan terus-menerus dibombardir oleh iklan dari berbagai merek. Padahal, mendengarkan di tengah kebisingan informasi adalah tantangan luar biasa.
Karena itu, kamu perlu membangun koneksi langsung dengan konsumen, misalnya melalui media sosial.
Berbicara tentang strategi media sosial, ingatlah bahwa sebagian besar konsumen mencari dukungan, hiburan, inspirasi, dan interaksi dengan brand daripada promosi penjualan secara terbuka.
Dengan mengunggah konten yang berguna, relevan, dan dapat dibagikan, kamu bisa membangun citra merek yang kredibel dan bisa menjadi salah satu cara menarik konsumen dari pesaing.
Bentuk Brand Advocate
Salah satu cara paling sukses untuk menarik pelanggan dari pesaing adalah pemasaran dari mulut ke mulut. Rekomendasi pribadi dari teman, anggota keluarga, atau kolega dapat memiliki dampak besar pada konsumen.
Ulasan dan testimoni online juga bisa menjadi alat yang ampuh saat mengubah calon pembeli menjadi pelanggan khusus. Selain itu, bisnis dapat meminta pelanggan yang sudah ada untuk mengadvokasi merek mereka melalui strategi pemasaran rujukan seperti skema referensi teman.
Baca juga: Mengenal Advocacy Marketing, Strategi Pemasaran yang Efektif
Identifikasi Gap di Pasar
Jika kamu ingin mengalahkan pesaing, kamu harus terus mencari cara inovatif untuk mengisi gap di pasar.
Memang pendekatan ini membutuhkan investasi yang signifikan dalam pengembangan produk, tetapi cara ini membuatmu bisa menarik pelanggan menjauh dari pesaing sebab kamu dapat menawarkan produk atau layanan unik yang merespons kebutuhan konsumen.
Untuk menemukan celah di pasar saat ini, cobalah meminta konsumen menceritakan pain point mereka melalui survei atau wawancara.
Ciptakan Brand Loyalty
Investasi untuk mendapatkan pelanggan baru jauh lebih mahal daripada mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Karena itu, setelah konsumen melakukan pembelian pertama mereka, penting untuk mendorong terjadinya repeat order.
Kamu bisa memanfaatkan loyalty program dalam upaya membangun loyalitas pelanggan. Pastikan kamu sudah menggunakan aplikasi POS yang menyediakan fitur pengelolaan loyalty program agar proses membangun brand loyalty makin mudah!