Mengapa, sih, seorang pelaku usaha harus memahami pentingnya fungsi riset kompetitor? Padahal, untuk fokus mengelola bisnis saja mungkin tenaga yang terpakai sudah habis-habisan. Masa iya masih harus mengurus riset pula?
Eits, jangan salah! Seperti kebanyakan riset atau penelitian–kecuali riset yang dilakukan untuk tujuan evaluasi, ya!–pelaksanaan riset kompetitor umumnya dilakukan di awal atau pada tahap persiapan bisnis. Jika dilakukan di tengah, atau ketika operasional bisnis sudah berjalan, umumnya riset ini dilakukan untuk mempersiapkan perubahan besar dalam skema bisnis.
Oleh karena itu, bukan tidak mungkin dengan melakukan riset-riset tertentu, proses pengelolaan bisnis yang tadinya mungkin terasa rumit dan merepotkan justru akan jadi lebih mudah dan bebas hambatan. Pasalnya, ketika kita melakukan suatu riset, hasil yang diperoleh dapat menjadi fondasi untuk memastikan penyelenggaraan bisnis ke depannya lebih terarah.
Selain itu, riset kompetitor juga dapat difungsikan sebagai salah satu bentuk inovasi bisnis untuk mendorong angka penjualan. Lho, kok bisa? Bisa, dong! Yuk, Mari kita bahas bersama-sama agar tak salah tangkap!
Baca juga: Tanda-Tanda Perlu Mengevaluasi Bisnis Agar Tetap Sehat
Riset Kompetitor Itu Sendiri Bukanlah Inovasi Bisnis
Jangan sampai salah, lho! Riset kompetitor sendiri sebenarnya bukanlah bentuk dari inovasi, karena kegiatan yang satu ini merupakan praktik yang sudah lama dilakukan. Selain itu, tidak sedikit pula pelaku usaha yang sebenarnya juga menjalankan riset yang satu ini dalam operasional bisnisnya, sehingga riset kompetitor sendiri tak bisa disebut sebagai barang baru dalam dunia bisnis.
Namun, tidak perlu cemas dan merasa bahwa riset kompetitor merupakan hal yang sepele, karena hasil dari riset yang dilakukan tersebut yang mungkin bisa memunculkan inovasi-inovasi baru dalam menjalankan bisnis. Apa saja, sih, inovasi yang bisa dihasilkan dengan melakukan riset kompetitor?
1. Nilai Tambah yang Tidak Dimiliki oleh Pesaing
Pada dasarnya, riset kompetitor dilakukan dengan mencari tahu cara pesaing kita menjalankan bisnisnya, tidak hanya proses produksi atau semacamnya, tetapi juga mencakup cara mereka menjalankan kegiatan pemasaran dan keunggulan produk yang diluncurkannya ke pasaran.
Tentunya, dengan melakukan riset kompetitor, kita dapat memunculkan inovasi bisnis terhadap produk yang ingin kita luncurkan di pasaran agar memiliki nilai tambah yang dapat membuatnya mencolok sekalipun mungkin pihak kompetitor sebenarnya menjual produk yang persis sama. Selain membuat produk kita lebih stand out, inovasi ini juga dapat meningkatkan potensi pelanggan membeli produk yang kita tawarkan, alih-alih produk milik kompetitor.
Coba lakukan follow up hasil riset kompetitor yang ditemukan, apa saja nilai-nilai yang diunggulkan atau dijual oleh kompetitor? Apakah produk yang akan dipasarkan juga memiliki nilai-nilai tersebut? Apakah kita bisa melakukan inovasi untuk memunculkan keunggulan lain yang tidak dimiliki oleh pihak kompetitor?
Baca juga: Menyusun Riset Kompetitor dan Mengenali Kompetitor Bisnis
2. Praktik Terbaik dalam Menghadapi Tantangan Bisnis
Saat melakukan riset kompetitor, mau tidak mau kita akan mencatat pola yang ditunjukkan oleh pesaing bisnis kita dalam menghadapi suatu tantangan atau masalah. Sebagai contoh, apa yang biasanya dilakukan oleh kompetitor saat angka penjualannya anjlok? Apakah mereka memilih untuk mengubah strategi pemasarannya atau justru sepenuhnya menghentikan proses produksi?
Pola-pola tersebut sesungguhnya dapat dipelajari lebih lanjut untuk mengetahui pertimbangan dari setiap keputusan bisnis yang diambil, kemudian dianalisis untuk menentukan praktik terbaik yang bisa dilakukan di setiap situasi. Praktik ini menjadi penting karena ketika kita bergerak di bidang usaha yang sama, bukan tidak mungkin di kemudian hari kita akan menemui masalah serupa.
Melalui riset kompetitor, kita dapat merumuskan sendiri strategi terbaik untuk menghadapi tantangan atau masalah bahkan dengan hasil yang lebih baik dibandingkan kompetitor.
Baca juga: Product Research: Kunci Sukses Pengembangan Lini Produk
3. Menemukan Daya Tarik yang Diminati Pelanggan
Seringkali seorang pelaku usaha menjalankan bisnisnya berdasarkan apa yang dia suka, tetapi belum tentu yang diminati oleh pelanggan. Bagi pelaku usaha yang baru memulai atau mencoba mengembangkan lini bisnis tambahan, keberadaan riset kompetitor dapat difungsikan sebagai media untuk memetakan yang sebenarnya diminati oleh pelanggan dari produk atau jasa serupa.
Tentunya praktik ini dapat menghemat waktu dan tenaga karena kita tidak harus melakukan riset pasar serta produk sekaligus, tetapi dapat melihat gaya pemasaran maupun produk dan jasa yang ditawarkan oleh kompetitor dan diminati oleh pelanggan. Sisa waktu, tenaga, dan biaya yang ada pun dapat difokuskan untuk hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan, operasional bisnis, misalnya saja.
Ada banyak sekali inovasi bisnis yang bisa ditemukan dengan mengolah hasil riset kompetitor, dan inovasi-inovasi tersebut dapat dimaksimalkan untuk mendorong angka penjualan. Karenanya, jangan ragu untuk melakukan riset kompetitor hanya karena terasa repot dan terlalu kompleks, karena jika dilakukan dengan tepat, riset yang dilakukan dapat membuahkan hasil yang memuaskan pula.
Nah, setelah mengetahui fungsi riset kompetitor, kita dapat mencoba menyusun riset terbaik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan mengelola bisnis secara tepat. Jangan khawatir, pelaku usaha mana pun dapat memanfaatkan aplikasi majoo untuk mengelola bisnisnya dengan sangat mudah melalui berbagai fitur unggulan yang dimilikinya.
Tertarik mencoba? Tunggu apa lagi? Segera gunakan aplikasi majoo sekarang juga!
Baca juga: Bagaimana Melakukan Competitor Research yang Baik?