Revolusi informasi sudah menyentuh sektor ekonomi. Tidak ada perusahaan atau bisnis yang dapat lepas dari pengaruhnya. Berkat adanya teknologi informasi, ada pengurangan dramatis dalam biaya untuk memperoleh, mengolah, dan mengirim informasi.
Situasi tersebut tentu memengaruhi cara kita menjalankan bisnis. Semakin hari para pemilik usaha semakin menyadari bahwa teknologi informasi bukan lagi teritorial eksklusif, melainkan bagian tidak terpisahkan dari setiap bisnis. Lebih dari itu, perubahan ini justru memberikan competitive advantage bagi bisnis.
Di perusahaan mana pun, teknologi informasi memiliki pengaruh yang kuat pada lahirnya competitive advantage baik pada aspek biaya maupun diferensiasi. Mari kita lihat keunggulan yang bisa dimiliki sebuah bisnis berkat adanya perubahan dalam teknologi dan informasi!
Pengurangan Biaya Operasional
Perkembangan teknologi informasi dapat memengaruhi biaya di berbagai aspek dalam bisnis. Perlu diingat, teknologi informasi lebih dari sekadar hal-hal yang berkaitan dengan komputer.
Teknologi informasi mencakup pengolahan data atau informasi yang digunakan oleh bisnis, peralatan pengenalan data, teknologi komunikasi, hingga otomatisasi berbagai proses dalam bisnis.
Sehubungan dengan perubahan proses karena adanya perkembangan teknologi, biaya atau cost yang perlu dikeluarkan oleh bisnis pun turut berubah. Tepatnya, bisnis dapat menekan biaya.
Salah satu contohnya pernah dilakukan oleh AirAsia pada tahun 2014. Maskapai ini menerapkan proses check-in otomatis sehingga jumlah staf untuk proses check-in manual jauh berkurang.
Dengan melibatkan teknologi melalui otomatisasi, AirAsia berhasil mengurangi biaya operasional sebesar 2,5% kala itu. Sementara efisiensi operasional meningkat, AirAsia pun menjadi memiliki competitive advantage sebab bisa memberikan harga tiket yang relatif terjangkau.
Diferensiasi
Agar unggul dalam persaingan, bisnis juga bisa menerapkan diferensiasi. Biasanya, bisnis melakukan diferensiasi dengan memproduksi produk atau layanan tertentu yang bisa membedakannya dari kompetitor.
Baca juga: USP adalah : Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Contoh
Perkembangan teknologi informasi memungkinkan bisnis melakukan kustomisasi produk sehingga layanan atau produk yang dihasilkan sangat unik dan khas. Salah satu contohnya dapat kita lihat pada start-up kesehatan.
Sebelum banyak bisnis menyentuh sektor kesehatan dan memadukannya dengan teknologi informasi serta transformasi digital, kita hanya bisa berkonsultasi dengan dokter di rumah sakit atau klinik.
Kita juga hanya bisa membeli obat-obatan di toko obat atau apotek. Begitu teknologi berkembang, muncul perusahaan yang melakukan diferensiasi dengan memberikan layanan telemedisin. Ada banyak peluang diferensiasi lain yang bisa dilakukan oleh bisnis dengan adanya teknologi informasi.
Melahirkan Inovasi
Revolusi informasi dan teknologi mendorong berbagai ide sehingga terasa tak terbatas. Maka dari itu, teknologi informasi juga bisa membuat suatu bisnis unggul melalui terciptanya inovasi.
Seperti yang sudah diketahui, inovasi adalah strategi yang dilakukan perusahaan melalui investasi pada riset dan pengembangan untuk menghasilkan produk baru yang akan menarik minat atau menyelesaikan masalah konsumen.
Kalau kamu menyebut merek ojek online hari ini, mungkin hampir setiap masyarakat Indonesia mengetahuinya. Layanan ojek online merupakan salah satu contoh inovasi yang mengubah banyak aspek dalam perilaku konsumen. Inovasi tersebut didorong oleh adanya persoalan yang bisa dijawab oleh teknologi.
Walaupun hari ini sudah mulai bermunculan perusahaan jasa transportasi online, pada awalnya teknologi informasi benar-benar membuat perusahaan pionir mempunyai keunggulan kompetitif yang tak bisa disaingi oleh opsi transportasi lain pada masanya.
Baca juga: Kreatif Adalah Kemampuan Penting Dalam Bisnis, Apa Artinya?
Mempertahankan Pelanggan
Apakah pernah terlintas di benakmu bahwa teknologi informasi juga bisa menjadi strategi untuk mempertahankan pelanggan? Strategi ini dikenal juga dengan istilah customer lock.
Customer lock memungkinkan perusahaan-perusahaan mapan seperti Amazon, Apple, Microsoft, dan Rolls Royce menjaga basis pelanggan mereka dan mengungguli pesaingnya berkat teknologi informasi.
Sebagai contoh, perusahaan teknologi seluler seperti Apple dan Android menggunakan konsep 'Data Trap’ untuk menjaga pelanggan. Kedua perusahaan meng-hosting konten dan aplikasi di pasar mereka seperti App Store dan Google Play Store yang tidak dapat ditransfer ke tempat lain.
Oleh karena itu, untuk beralih dari satu teknologi seluler ke teknologi seluler lainnya, seseorang harus melepaskan aplikasi, film, dan trek musik yang mereka beli. Karena alasan ini, banyak pelanggan lebih suka menggunakan hanya satu di antara ponsel Apple dan Android karena tidak nyaman untuk beralih dari satu ke yang lain.
Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
Perkembangan teknologi informasi juga memungkinkan bisnis untuk meningkatkan customer experience. Salah satunya melalui penggunaan aplikasi point of sale (POS) yang lengkap.
Aplikasi POS lengkap tentu menawarkan ragam fitur, mulai dari kasir online sampai analisis bisnis dan akuntansi. Sebagai contoh, fitur analisis bisnis menyajikan laporan lengkap, misalnya laporan total penjualan, produk yang banyak terjual, waktu transaksi terbanyak, dan lain-lain.
Informasi-informasi tersebut bisa membantu pemilik usaha membuat keputusan tepat seperti menjadwalkan lebih banyak staf pada waktu transaksi paling ramai. Dengan begitu, konsumen tak perlu menunggu lama dan keseluruhan pengalaman mereka berbelanja terasa menyenangkan.
Kini kamu sudah melihat peran teknologi informasi dalam membuat bisnis lebih unggul di tengah persaingan. Sudahkah kamu memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan pengelolaan bisnismu?