Jika diperhatikan dengan baik, saat ini sudah ada banyak sekali pelaku usaha yang mendaftarkan bisnisnya pada Maps Google. Tak hanya bisnis-bisnis dengan skala usaha yang besar saja, jika mau mencari, kita bahkan bisa menemukan tukang tambal ban di aplikasi peta yang cukup banyak digunakan tersebut, lho!
Beberapa tahun yang lalu, mungkin masih banyak pelaku usaha yang beranggapan bahwa mendaftarkan usaha ke aplikasi peta dan lokasi semacam ini bukanlah sesuatu yang mendesak, sehingga mereka pun tidak secara aktif melakukannya. Pertanyaannya, mengapa belakangan ini ada banyak sekali tempat usaha yang bisa kita temukan dalam platform Google Maps?
Sebuah tren baru atau memang sekarang banyak pelaku usaha yang sudah mulai menyadari pentingnya memasang lokasi bisnis di platform digital?
Baca juga: Tingkatkan Nilai Bisnis dengan Ekspansi Online? Caranya?
Bukan Sekadar Tren, Melainkan Keharusan
Jika dibilang sebagai tren, mungkin ada benarnya karena pada kenyataannya mengelola aktivitas bisnis di platform digital memang sedang ngetren. Akan tetapi, memasang alamat fisik tempat usaha di aplikasi perpetaan memiliki nilai yang jauh lebih besar dibanding sebatas tren semata, kok!
Disadari atau tidak, karakter pelanggan dalam berbelanja terus mengalami perubahan. Seiring perkembangan zaman, kemudahan untuk mencari suatu informasi pun terus meningkat, dan alasan inilah yang kemudian mendorong munculnya perubahan-perubahan tersebut.
Apabila dulu pelanggan tidak keberatan untuk datang langsung ke suatu tempat usaha sekadar untuk bertanya, sekarang pelanggan cenderung mencari informasi yang diinginkannya terlebih dahulu sebelum datang ke sebuah tempat usaha.
Oleh karena itu, pelaku usaha yang ingin meningkatkan angka penjualan dan memastikan bisnisnya dikenal oleh banyak orang pun mau tak mau harus menyediakan informasi-informasi tersebut agar bisa diakses secara digital.
Baca juga: 5 Perubahan Perilaku Konsumen yang Membentuk Tren Bisnis
Tidak Terbatas pada Informasi Lokasi Bisnis Saja
Bicara tentang aplikasi peta seperti yang disuguhkan oleh Google Maps, mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa informasi yang bisa didapatkan oleh pelanggan melalui platform-platform tersebut terbatas pada alamat tempat usaha saja.
Padahal, ada banyak sekali informasi lain yang bisa diperoleh pelanggan melalui aplikasi semacam ini, lho, baik informasi yang disediakan oleh pelaku usaha sendiri maupun informasi yang diberikan oleh pelanggan lain terkait tempat usaha yang dituju.
Apa saja, sih, informasi-informasi yang dimaksud tersebut?
1. Jam Operasional Bisnis
Selain alamat fisik lokasi bisnis, informasi lain yang biasanya dicari oleh pelanggan adalah jam operasional bisnisnya. Wajar saja, setiap pelanggan memiliki kesibukannya masing-masing sehingga perlu mencari waktu yang tepat untuk mengunjungi suatu tempat usaha. Sedih rasanya jika sudah repot meluangkan waktu, ternyata jam operasional bisnis belum dimulai atau sudah berakhir.
Untuk menghindari skenario yang mengecewakan di atas, pelaku usaha dapat memasang jam operasional bisnisnya di platform Maps, sehingga pelanggan pun bisa berkunjung dengan bebas dan tenang sesuai jadwal. Selain itu, pelanggan juga dapat mengetahui waktu-waktu ketika suatu tempat usaha paling banyak dikunjungi oleh pelanggan lain.
Fitur ini secara otomatis ditampilkan oleh Google Maps berdasarkan catatan lokasi kunjungan pelanggan ke setiap tempat usaha. Dengan demikian, setiap pelanggan pun dapat menentukan waktu terbaiknya masing-masing untuk berkunjung.
Baca juga: Trik Atur Jam Operasional Bisnis Kuliner saat Bulan Ramadan
2. Ulasan dari Pelanggan Lain
Tidak ada yang dapat meyakinkan pelanggan lebih baik dibanding penilaian dari pelanggan lainnya.
Ketika melihat suatu iklan, pelanggan mungkin akan merasa tertarik, tetapi tidak benar-benar yakin karena memahami bahwa iklan tersebut dibuat oleh penjual yang ingin agar produk atau jasa yang ditawarkannya laris terjual. Beda cerita ketika keunggulan yang disampaikan oleh iklan tersebut diamini oleh pelanggan lain yang sudah melakukan pembelian, niat untuk ikut membeli pun akan semakin bulat, kan?
Tak jarang seorang calon pembeli membaca terlebih dahulu ulasan yang ditinggalkan oleh pelanggan lain di Google Maps sebelum melakukan pembelian. Tergantung dari ulasan yang dibacanya, pelanggan tersebut bisa semakin yakin untuk melakukan pembelian atau justru mengurungkan niatnya.
3. Saluran Komunikasi Alternatif bagi Pelanggan
Tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan oleh suatu tempat usaha, tetapi masih belum yakin benar? Pelanggan dapat memanfaatkan Fitur Pertanyaan di Google Maps untuk memperoleh informasi yang dibutuhkannya.
Menariknya lagi, sekalipun bisa, pelaku usaha tidak perlu menjawab secara langsung setiap pertanyaan yang ditanyakan oleh pelanggan dalam platform ini. Tak jarang pelanggan lain akan membantu menjawab pertanyaan yang ada. Pelaku usaha cukup memeriksa alur tanya jawab yang terjadi dan memberikan koreksi jika perlu.
Dengan cara ini, pelanggan pun memiliki saluran komunikasi yang organik dengan pelanggan lain maupun pelaku usaha secara langsung. Jika memang dirasa perlu, pelaku usaha juga dapat secara aktif menjawab setiap pertanyaan atau ulasan yang masuk, dengan demikian pelanggan pun bisa merasa lebih diperhatikan.
Jika ingin lebih bebas lagi dalam mengelola bisnis secara mudah, selain mendaftarkan lokasi bisnis dalam Maps Google, pelaku usaha juga dapat menggunakan aplikasi majoo yang dilengkapi dengan beragam fitur unggulan untuk menyajikan pengalaman belanja yang lebih menyenangkan. Aplikasi majoo bukan hanya sekadar aplikasi POS semata, tetapi juga bisa digunakan untuk mengatur stok barang, membuat laporan keuangan, serta menyusun promo untuk pelanggan.
Menarik sekali, kan? Yuk, segera gunakan aplikasi majoo!
Baca juga: Mendulang Rupiah Berkat Google Maps