Meskipun penyebaran COVID-19 sudah mereda, dampak dari pandemi yang memaksa orang di rumah saja dan jarang berbelanja di gerai fisik tampaknya masih akan menetap. Karena itu, strategi digital marketing menjadi tak terpisahkan dari bisnis.
Strategi pemasaran digital melibatkan berbagai kanal pemasaran berbeda untuk mencapai target bisnis, misalnya melalui media sosial, website, dan email pemasaran.
Baca juga: Marketing Funnel: Tujuan, Manfaat, dan Tahapannya
Berikut ini, kami akan membagikan inspirasi marketing campaign dari beberapa brand dan menunjukkan cara merek tersebut menarik perhatian konsumen.
Netflix, pemasaran yang dipersonalisasi
Meskipun para pelanggannya kerap menuliskan status ‘Netflix and chill’ di media sosial, strategi digital marketing Netflix tidak mengenal istilihat chill. Brand ini selalu berusaha menjadi yang terdepan terkait show, tren, dan meme terbaru.
Saat ini, Netflix memang sedang menghadapi persaingan cukup ketat. Namun, merek video streaming service ini pernah sangat unggul dalam hal customer retention.
Baca juga: Strategi Customer Retention dalan Menjaga Loyalitas Konsumen
Bagaimana Netflix membuat konsumen tertarik? Jawabannya ialah strategi pemasaran yang dipersonalisasi atau personalization marketing.
Personalization marketing adalah cara efektif untuk menarik perhatian di tengah dunia digital yang ‘berisik’. 91% konsumen lebih tertarik berinteraksi dengan brand yang memberikan penawaran yang dipersonalisasi.
Netflix mengirimkan email yang sudah dipersonalisasi dengan notifikasi yang mudah dibaca dan call to action (CTA) yang jelas, misalnya ‘Play’. Sebagai contoh, pelanggan Netflix akan menerima email rekomendasi film berdasarkan preferensi sebelumnya memberi penawaran dengan menyebut nama pelanggan.
Nike, artificial intelligence bot
Tagline ‘just do it’ sangat melekat dengan Nike. Namun, merek sportswear yang satu ini tentu tidak hanya ‘just do it’ begitu menyangkut strategi pemasaran digital. Nike sangat serius mengelola marketing campaign-nya.
Salah satu inisiatif yang dilakukan merek ini ialah memanfaatkan platform Facebook Messenger untuk mempromosikan produknya seperti seri Jordan. Chatbot mengirimkan konten terbaru dari blog Jordan, newsletter, dan website kepada followers Facebook Nike melalui messenger.
Konsumen bisa berinteraksi dengan bot, bahkan mengatur waktu untuk menerima notifikasi. Strategi ini sangat sukses dengan persentase pesan atau email yang dibuka mencapai 87%. Angka tersebut jauh melebihi angka rata-rata pesan dibuka, yaitu 21,33%.
Seperti yang sudah diketahui, layanan 24 jam merupakan salah satu keunggulan chatbot. Jadi, ketika konsumen menginginkan respons segera, chatbot dapat memenuhinya.
Airbnb, social influencer marketing
Berhasil membangun komunitas penyewa dan tuan rumah, Airbnb kini memiliki kurang lebih 150 juta pengguna. Salah satu kunci kemajuannya ialah membangun kepercayaan pelanggan melalui social influencer marketing.
Baca juga: Influencer: Jenis, Tugas, dan Pengaruhnya terhadap Bisnis
Instagram menjadi salah satu platform media sosial andalan. Dengan lebih dari satu juta pengguna aktif di Instagram, platform ini merupakan pilihan ideal untuk menjalankan strategi influencer marketing.
Airbnb berkolaborasi dengan banyak selebritas dalam rangka menciptakan kebisingan serta membangun brand awareness.
Pada 2015, Mariah Carey mengunggah konten Instagram yang menunjukkan dirinya sedang berada di properti Airbnb. Unggahan tersebut memperoleh 45.000 likes dan merupakan salah satu unggahan influencer pertama untuk travel brand.
Innocent, optimalisasi konten digital
Menerapkan strategi digital marketing tak selalu berbuah manis, tetapi Innocent berhasil mengulik konten menarik yang memberikan hasil optimal. Setelah diakuisisi Coca Cola pada 2013, merek smoothies ini terkenal dengan kontennya yang interaktif, unik, dan terkini.
Innocent memanfaatkan media interaktif, termasuk kuis, pertanyaan, dan kompetisi untuk membangun brand awareness dan meningkatkan engagement. Bahkan, hal ini tercermin dari bio Instagramnya yang menggelitik, yaitu “We make healthy drinks. Please buy them so we don’t get fired.”
Lebih dari itu, cara pembuatan konten tersebut menyasar emosi konsumen sehingga konsumen tergerak untuk membeli.
Dengan memanfaatkan cara berkomunikasi yang tidak bernada korporasi, Innocent berhasil menciptakan konten relevan secara konsisten.
Starbucks, penawaran dalam waktu terbatas
Di tengah arus informasi yang demikian cepat, sebagian besar orang mengalami FOMO (Fear of Missing Out). Maka dari itu, jika kamu bisa menyelipkan perasaan mendesak dalam marketing campaign-mu, kamu bisa membuat konsumen segera bertindak atau bertransaksi.
Elemen berbasis waktu merupakan bagian penting dari suatu penawaran. Biasanya, bisnis akan menyasar konsumen potensial, baik dengan promosi, stok terbatas, ataupun penawaran khusus.
Starbucks merupakan salah satu brand yang mengoptimalkan strategi ini, misalnya menawarkan seasonal drink dalam waktu terbatas. Hal ini berhasil mendorong konsumen Starbucks segera bertransaksi.
Di samping strategi pemasaran, pastikan kamu juga mengoptimalkan pengelolaan operasional bisnis dengan memanfaatkan aplikasi POS yang memiliki fitur lengkap!