Kamu mungkin tidak asing lagi dengan brand yang dikenal melalui kanal online dan melakukan penjualan langsung. Bahkan, merek-merek ini membangun reputasi murni hanya melalui platform digital. Sebagian besar bisnis tersebut juga tanggap mengadaptasikan teknologi baru untuk melibatkan pembeli.
Bagi banyak pemilik bisnis, kisah ini mungkin terdengar familier. Tidak lain serupa mengulang pengalaman sekitar 20 tahun lalu ketika gelombang internet pertama kali muncul.
Kini seluruh aspek kehidupan bertransformasi ke platform digital dengan kecepatan luar biasa. Di sektor bisnis, bisa dikatakan digitalisasi telah menulis ulang aturan persaingan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada era digital berisiko membuat perusahaan yang tidak sanggup beradaptasi tertinggal.
Karena itu, para business owner perlu memikirkan strategi bisnis khusus untuk menjawab hal tersebut, terlebih bila usahamu termasuk bisnis kecil.
Baca Juga: 7 Strategi Bisnis Untuk Menjangkau Anak Muda
Meningkatkan daya saing di era digital? Bisa!
Teknologi digital memang bukanlah hal baru, tetapi perlu diakui bahwa pemanfaatannya menghasilkan dampak baru. Sebagai contoh, sekarang kamu dapat mendasarkan keputusan bisnis dengan menganalisis big data. Cara yang dahulu mungkin belum bisa ditempuh oleh bisnis.
Seiring dengan momentum yang diperoleh teknologi, konteks strategi bisnis pun perlahan-perlahan berubah. Persaingan, perilaku bisnis, serta kinerja lintas industri pun turut mengalami pergeseran. Berikut ini adalah hal yang perlu kami cermati bila ingin unggul dalam kompetisi di era digital.
1. Hanya tawarkan produk yang kamu yakini kualitasnya
Kehadiran platform digital menciptakan transparansi yang hampir sempurna. Konsumen bisa dengan mudah membandingkan harga, pelayanan, serta performa suatu produk. Karena hal tersebut, konsumen juga dapat memutuskan mencoba produk atau brand lain hanya dalam satu kali swipe.
Baca Juga: Konsep Brand Awareness dan Cara Meningkatkannya Dalam Bisnis
Tidak hanya konsumen, sebagai pemilik bisnis, kamu pun sering memeriksa akun atau toko online milik brand lain. Dari penelusuran tersebut, tidak sedikit pemilik usaha yang merasa tertekan. Mungkin karena melihat produk kompetitor dijual dengan harga lebih ekonomis atau pesaing menawarkan program promosi yang beragam.
Di tengah transparansi pada platform digital dan pergerakan konsumen yang demikian cepat, bagaimana bisnis kecil mampu bersaing? Maka dari itu, tawarkanlah produk yang benar-benar kamu yakini kualitasnya.
Dengan begitu, kamu tidak merasa tergerak harus turut menurunkan harga atau mendadak membuat giveaway. Kamu tahu betul kualitas serta value yang kamu berikan kepada pembeli. Jadi, transparansi di platform online justru menjadi kesempatan untuk menjangkau lebih banyak calon pelanggan.
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Kualitas Produk bagi Bisnis
2. Bangun citra yang kuat
Hal yang pertama kali dilakukan adalah menghadirkan produk atau layanan berkualitas sudah selesai. Berikutnya, arahkan fokus pada branding. Perlu dipahami, bagi bisnis kecil, citra merek lebih dari sekadar logo atau display produk. Hal ini melibatkan keseluruhan pengalaman interaksi konsumen dengan bisnis milikmu.
Bisnismu mungkin bukan satu-satunya yang menawarkan produk atau jasa tertentu. Ada ribuan, bahkan mungkin jutaan, usaha lain yang juga berupaya meraih market share di sektor yang kamu tekuni.
Agar bisnis milikmu tampak ‘mencolok’ di antara lautan pesaing, buatlah branding yang berbeda. Coba amati citra seperti apa yang dibangun kompetitor, lalu ciptakanlah image yang kemungkinan tidak akan dibangun pesaing.
Cari tahu value yang membuat kompetitor diingat konsumen, strategi bisnis yang mereka andalkan, produk yang diluncurkan, sampai kampanye yang mereka lakukan. Kemudian, lakukanlah hal-hal yang tidak dilakukan pesaing.
Perlu diingat, branding membutuhkan waktu untuk diingat dan menjadi top of mind dalam benak konsumen. Maka dari itu, bangunlah citra bisnis secara konsisten.
Baca Juga: Membangun Brand Intellectual Property dan Memonetisasinya
3. Tetapkan target pasar yang sangat spesifik
Salah satu kekeliruan yang kerap dilakukan pemiliki bisnis kecil adalah ingin menjangkau semua kalangan. Padahal, menetapkan target pasar yang sangat spesifik merupakan strategi bisnis terbaik.
Beberapa di antara kamu mungkin bertanya, bagaimana hal ini bisa meningkatkan daya saing? Bayangkan kamu menyasar pasar tertentu yang paling bisa diuntungkan oleh produk atau jasa yang kamu tawarkan. Konsumen yang ada dalam kategori tersebut akan tertarik.
Dengan begitu, kamu justru bisa menarik lebih banyak konsumen yang spesifik pada kategori tertentu. Dampaknya, bisnis milikmu akan dipandang sebagai ahli atau specialist terkait produk atau jasa tersebut.
Sebagai contoh, apakah kamu pernah diajak berkunjung ke sate klatak di daerah Imogiri saat berkunjung ke Yogyakarta? Atau kamu diajak menyaksikan pentas angklung di Saung Angklung Ujo ketika berlibur di kota Bandung?
Mengapa harus ke sana? Karena brand yang bersangkutan dianggap ahli di bidangnya oleh mayoritas konsumen. Jika sudah demikian, kamu bisa menentukan harga lebih tinggi. Lebih jauh lagi, kamu mungkin dapat memunculkan tren.
Dengan kata lain, menjadi expert merupakan salah satu cara terbaik untuk memenangkan persaingan. Sebelum berada di titik tersebut, kamu perlu mulai dari menetapkan target pasar yang spesifik.
Nah, dari ketiga cara di atas, kira-kira strategi mana yang sudah kamu lakukan? Segeralah terapkan strategi tersebut karena teknologi dan tren bisnis digital akan bergerak semakin cepat. Kamu perlu menyiapkan bisnismu untuk menghadapi berbagai kejutan yang mungkin masih akan timbul sepanjang era digital.