Memberikan Added Value pada Lapak di Marketplace? Yuk!

Disadari atau tidak, keberadaan added value atau nilai tambah bisa menjadi penentu suatu bisnis dalam memenangi persaingan, lho! Wajar saja, kan, pasalnya dengan persaingan bisnis yang ada saat ini, pelanggan dapat dengan mudah memenuhi kebutuhannya dari mana saja, baik dari bisnis yang kita kelola maupun bisnis milik kompetitor.

Namun, apabila di antara sekian banyak pelaku usaha yang saling bersaing tersebut ada satu saja yang dapat memberikan nilai tambah pada bisnisnya, tentu pelanggan pun akan lebih tertarik untuk melakukan pembelian di sana. Dalam situasi tersebut, jelas pelaku usaha yang bisa menawarkan nilai lebih untuk pelanggannya akan memenangkan persaingan.

Pertanyaannya, nilai tambah apa yang bisa ditawarkan oleh pelaku usaha untuk mengungguli kompetitornya? Apakah metode ini berlaku pula untuk bisnis yang dijalankan di dalam platform marketplace?

Baca juga: Hadapi Persaingan Bisnis di Platform Marketplace? Bisa, kok!

Mudah untuk Bisnis Offline, Rumit untuk Marketplace

Pemberian nilai tambah sebenarnya bukanlah perkara yang terlalu sulit untuk bisnis yang dikelola secara offline. Sebabnya cukup sederhana, bisnis yang dikelola secara offline artinya memiliki alamat fisik yang bisa dikunjungi oleh pelanggan yang ingin melakukan pembelian.

Tempat usaha fisik ini bisa jadi merupakan bangunan sewa, tapi bisa jadi juga dimiliki secara pribadi. Pun demikian, terlepas dari status kepemilikannya, pelaku usaha dapat dengan mudah mengelola tempat usahanya dan memberikan nilai-nilai tambah untuk membuat bisnisnya terasa unik dan berbeda dengan bisnis serupa yang dikelola oleh pihak kompetitor.

Namun, situasi demikian akan terasa sulit diterapkan pada toko atau lapak yang dikelola dalam platform marketplace digital. Harus diakui, keberadaan platform-platform tersebut memang sangat membantu pelaku usaha, khususnya saat kasus pandemi Covid-19 sedang tinggi-tingginya, agar tetap dapat berjualan sehingga terhindar dari risiko gulung tikar.

Di sisi lain, platform-platform tersebut umumnya juga memiliki ketentuan penggunaan yang membuat seluruh toko di dalamnya terlihat seragam. Kebebasan mengelola dan ‘menghias’ toko selayaknya tempat usaha fisik pun jadi sangat terbatas.

Baca juga: Bagaimana Digital Marketing Bisa Membantumu Perluas Pasar?

Rumit Bukan Berarti Mustahil untuk Dilakukan

Betul memang, kebebasan untuk memberikan sentuhan personal pada lapak yang secara teknis diharuskan seragam jelas bukanlah perkara yang mudah, tetapi bukan berarti sama sekali mustahil untuk dicoba, kok!

Terlepas dari ketentuan yang dimiliki oleh setiap platform digital, pelaku usaha tetap diberikan kebebasan untuk mengelola proses jual beli yang terjadi dalam lapaknya. Nah, kebebasan inilah yang sebaiknya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberikan nilai tambah pada bisnis agar pelanggan lebih tertarik untuk melakukan pembelian.

Untuk melakukannya, ada beberapa cara yang mungkin menarik untuk dicoba:

Melakukan Pemasaran di Platform Lain

Di era yang sudah serba modern seperti sekarang, banyak interaksi yang dilakukan secara digital melalui beragam pilihan platform, misalnya saja media sosial. Tak ada salahnya untuk membuat akun media sosial khusus untuk melakukan kegiatan pemasaran.

Jika lapak yang ada di platform marketplace mungkin memiliki keterbatasan tertentu karena tak dimiliki secara langsung, hal yang sama tidak berlaku di media sosial yang dikelola sendiri. Bangun interaksi dengan audiens melalui media sosial untuk menumbuhkan brand awareness, dengan demikian lapak kita pun akan menjadi hal pertama yang melintas di kepala mereka ketika mereka membutuhkan sesuatu.

Tawarkan Produk yang Dimiliki dalam Bentuk Bundle

Secara sistem, pembelian online mengharuskan pelanggan untuk melakukan pembelian per jenis item. Artinya, pelanggan tidak bisa membeli beberapa jenis barang sekaligus dalam satu klik, tetapi harus membelinya satu per satu atau memasukkan seluruh jenis barang yang ingin dibeli ke dalam keranjang terlebih dahulu.

Untuk memudahkan pelanggan, coba periksa kembali jenis barang apa saja yang umumnya dibeli oleh pelanggan secara berbarengan. Kumpulkan item-item tersebut dalam satu paket sehingga pelanggan tidak lagi mengalami kerepotan untuk membeli atau memasukkan ke dalam keranjang secara manual satu per satu. Jika perlu, tambahkan potongan harga istimewa untuk meningkatkan penjualan.

Baca juga: Memanfaatkan Personal Touch sebagai Nilai Tambah Bisnis

Tampilkan Keramahan dalam Chat

Dalam platform digital, proses transaksi dan jual beli itu sendiri mungkin diatur secara seragam oleh sistem. Namun, di antara proses-proses tersebut, pemilik usaha sebenarnya memiliki kebebasan penuh untuk menyapa pelanggan melalui fitur chat.

Tak ada salahnya untuk memulai percakapan dengan pelanggan yang melakukan pembelian untuk menunjukkan kepedulian sebagai penjual. Ada banyak topik yang bisa dimanfaatkan untuk membangun interaksi secara positif, misalnya saja dengan sekadar mengucapkan terima kasih telah melakukan pembelian atau bertanya apakah pelanggan menginginkan produk yang telah dibelinya dikemas secara khusus.

Dalam proses ini, pelaku usaha juga bisa menggali lebih dalam kebutuhan serta tingkat kepuasan pelanggan, bahkan melakukan upselling dengan menawarkan produk lain yang sekiranya memang dibutuhkan oleh pelanggan tersebut.

Ada banyak cara untuk menyajikan added value bagi pelanggan, sekalipun dalam platform digital yang mengharuskan setiap pelaku usaha untuk mengelola lapaknya masing-masing dengan seragam. Jangan ragu untuk menawarkan promo khusus kepada pelanggan untuk membuat bisnis terasa lebih unik dibandingkan kompetitor.

Tak perlu bingung, gunakan saja aplikasi majoo yang sudah dilengkapi berbagai fitur seperti integrasi dengan platform digital, sistem keanggotaan, dan juga kemudahan dalam merancang promo. Yuk, munculkan keunikan bisnis secara bebas bersama aplikasi majoo!

Baca juga: Pentingnya Inovasi Kreatif untuk Nilai Jual Bisnis yang Unik