Edukasi

Pentingnya Inovasi Kreatif untuk Nilai Jual Bisnis yang Unik

Penulis Ajar Pamungkas
20 June 2022

Daftar Isi

Setiap pelaku usaha tentu ingin agar nilai jual bisnis yang dimilikinya terus bertambah dan meningkat, terlebih di tengah persaingan bisnis yang rasa-rasanya kian hari juga semakin memanas. Dengan adanya nilai tambah, bisnis pun bisa tampil lebih menarik di antara kompetitor.

Meski demikian, menambah nilai jual dari produk atau jasa yang ingin dipasarkan bukanlah perkara mudah. Wajar saja, kan? Karena toh setiap pelaku usaha pun menyasar tujuan yang sama. Karenanya, kreativitas menjadi salah satu karakter yang harus dimiliki oleh setiap pelaku usaha. Jika tidak, bisnis yang dimilikinya pun akan terasa sama saja dan nilai jualnya pun tak dapat ditingkatkan.

Pertanyaannya, bagaimana menerapkan kreativitas tersebut dalam operasional bisnis?

Menerapkan Inovasi Kreatif dalam Mengelola Bisnis

Meski tidak mudah, menerapkan inovasi-inovasi baru yang kreatif dalam menjalankan suatu bisnis bukanlah sesuatu yang mustahil dilakukan. Bentuknya pun tidak terbatas pada produk-produk yang kreatif saja, lho, tetapi juga bisa diwujudkan dalam beragam proses bisnis.

Pelaku usaha mana pun dapat menerapkan inovasi dalam tiga hal: segmen pasar yang ingin disasar, produk atau jasa yang ingin dipasarkan, serta pengelolaan operasional bisnis itu sendiri.

1. Kreatif dalam Menyasar Segmen Pasar

Kebanyakan pelaku usaha memilih pasar yang lebih luas untuk memastikan angka penjualan bisnisnya lebih tinggi. Meski demikian, pasar yang lebih luas tentu bukanlah target yang menjanjikan karena pelaku usaha akan kesulitan untuk mencari gaya pemasaran yang bisa menarik perhatian beragam segmen sekaligus dalam satu kegiatan.

Namun, bagaimana jika ada pelaku usaha yang mengambil inovasi kreatif dalam menentukan segmen pasarnya, misalnya saja dengan mencari segmen yang sangat spesifik sekali? Semakin spesifik segmen pasar yang ditargetkan, di satu sisi berarti menargetkan lebih sedikit orang. Akan tetapi, di sisi lain, produk dan jasa yang ditawarkan pun akan lebih mudah dijual karena benar-benar disediakan untuk segmen yang spesifik tersebut.

Sebagai contoh, jika secara umum kita membandingkan penjualan gunting yang biasa, penjualan gunting yang didesain khusus untuk orang kidal jelas akan lebih kecil. Akan tetapi, karena tak banyak pelaku usaha yang secara spesifik menargetkan orang kidal, keuntungan bisnis yang diperoleh bisa jadi lebih besar daripada gunting biasa, kan?

Inovasi-inovasi semacam ini akan sangat tepat dilakukan untuk pelaku usaha yang baru memulai bisnisnya karena dapat sejak awal fokus menargetkan segmen pasar yang sangat spesifik untuk mencapai keuntungan bisnis yang lebih besar.

2. Menyajikan Nilai Tambah bagi Produk atau Jasa Serupa

Jika menyasar segmen yang spesifik lebih ideal dilakukan oleh pelaku usaha yang baru memulai bisnisnya, lalu bagaimana dengan pelaku usaha yang sudah bertahun-tahun membangun bisnisnya? Jangan cemas, inovasi kreatif tetap dapat diterapkan dengan memberikan nilai tambah pada produk atau jasa yang ditawarkan, lho!

Sebagai contoh, salon atau tempat potong rambut mungkin sudah banyak menjamur dan persaingannya juga cukup ketat. Namun, pelaku usaha yang kreatif tetap bisa tampil menonjol di antara kompetitornya dengan memberikan nilai lebih pada jasa yang ditawarkan.

Alih-alih menyediakan jasa potong rambut seperti biasa, misalnya saja, pelaku usaha dapat memberikan layanan lain yang bisa jadi tidak berkaitan sama sekali melalui kerja sama dengan gerai kopi kekinian untuk menyediakan sajian unik secara gratis untuk pelanggan selama kapster menata rambutnya. Kreativitas dalam melihat peluang tersebut tidak hanya membuat salon yang dikelola terasa berbeda dibandingkan dengan salon kebanyakan, tetapi juga membuat pelanggan tak sungkan untuk datang kembali tatkala perlu menata rambutnya.

3. Menyajikan Inovasi dalam Proses Bisnis

Meski jumlah kasus Covid-19 sudah banyak berkurang jika dibandingkan tahun-tahun lalu, bukan berarti pandemi sudah hilang sama sekali. Sebagai akibatnya, akan tetap ada pelanggan yang lebih mengutamakan protokol kesehatan dibandingkan kenyamanannya saat berbelanja.

Nah, bagaimana jika seorang pelaku usaha melakukan inovasi kreatif yang tak hanya membantu pelanggan menghindari risiko terpapar coronavirus, tetapi sekaligus menghadirkan kemudahan yang membuatnya tetap nyaman untuk berbelanja? Jelas bisnis yang dikelola oleh pelaku usaha tersebut akan lebih mudah dalam menarik pelanggan, kan?

Tak ada salahnya untuk mencari inovasi-inovasi tertentu yang kreatif dalam setiap proses bisnis untuk membuat pelanggan lebih nyaman dalam berbelanja tanpa mengabaikan protokol kesehatan yang mungkin juga menjadi perhatian utama mereka. Bagaimana caranya? Mudah saja, coba hadirkan layanan yang mengharuskan adanya kontak fisik seminimal mungkin, misalnya saja dengan mendorong transaksi nontunai.

Jangan cemas, coba gunakan aplikasi majoo yang sudah didukung dengan fitur majoo Pay yang memungkinkan pelanggan untuk menyelesaikan transaksi nontunai secara mudah, cepat, dan juga aman! Melalui majoo Pay, pelaku usaha dapat menyediakan satu metode pembayaran yang mampu memfasilitasi beragam platform dompet digital, bahkan bisa juga digunakan untuk pembayaran dengan metode paylater. Dengan demikian, pelanggan tak perlu lagi melakukan kontak fisik karena harus membayar dengan uang tunai di meja kasir.

Selain mudah untuk pelanggan, pelaku usaha pun juga akan lebih mudah dalam mengelola keuangan bisnisnya karena fitur majoo Pay sudah terintegrasi secara penuh dengan pembuatan laporan keuangan. Menarik sekali, kan? Ayo, segera berlangganan layanan aplikasi majoo untuk menghadirkan nilai jual bisnis yang unik!