Tidak ada pelaku usaha yang tidak ingin mempertahankan bisnis yang sudah susah payah dibangunnya. Jika perlu, tentu semua pelaku usaha ingin terus mengembangkan bisnisnya hingga maju dan besar, kan?
Namun, bukan berarti implementasinya semudah yang diucapkan, lho! Pada dasarnya, mengelola bisnis tak pernah menjadi sesuatu yang gampil, terlebih sekarang ketika kita baru saja dihantam pandemi Covid-19 yang dampaknya terkadang masih bisa dirasakan.
Sejak pertama kali muncul di akhir tahun 2019 lalu, sudah tak terhitung lagi berapa banyak bisnis yang terpaksa gulung tikar karena tak sanggung bertahan. Untungnya, selain ancaman kebangkrutan, pandemi ini juga menghadirkan angin segar, yaitu mulai diliriknya platform digital untuk memastikan bisnis dapat terus berjalan.
Baca juga: Merespons Digitalisasi agar Lebih Dekat dengan Konsumen
Online Shop? Sekadar Tren atau Penyelamat?!
Di antara banyak bisnis yang dijalankan di platform digital, online shop merupakan salah satu yang paling banyak digemari oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Dengan adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, toko online memang bisa menjadi solusi untuk tetap berjualan.
Akan tetapi, pelaku usaha juga perlu berhati-hati! Meski banyak kisah sukses yang dibawa oleh mereka yang berhasil lolos dari ancaman pandemi dengan memulai berjualan secara online, jika tidak dikelola dengan benar, toko-toko online ini hanya akan menjadi tren semata yang sewaktu-waktu pun akan kehilangan manfaatnya.
Eits, tenang dulu! Jangan panik! Sekalipun memang berangkat dari tren, keberadaan toko online tetap dapat menjadi penyelamat jika diperlakukan dengan tepat, kok! Untuk memastikan bisnis dapat terus berjalan dengan memanfaatkan platform-platform digital ini, ada beberapa tips yang menarik untuk dicoba:
Baca juga: 5 Cara Gampang Bikin Toko Online, Pemula Pun Bisa!
1. Jangan Terpaku pada Satu Platform, Buat Sebanyak Mungkin!
Sebagai hasil perkembangan produk teknologi, perkembangan platform bisnis digital memang bisa dibilang terjadi dengan sangat cepat; tiba-tiba saja ada, tiba-tiba saja diminati, tiba-tiba saja menjamur!
Tak sedikit pelaku usaha yang pada akhirnya kesulitan mengejar cepatnya perkembangan ini, dan mau tak mau harus fokus untuk mengelola lapak online miliknya di salah satu platform saja. Tak ada salahnya, kok, daripada kewalahan mengelola beberapa platform sekaligus, lebih baik memang fokus untuk menjamin kualitas layanan yang diberikan pada pelanggan, kan?
Akan tetapi, harus diakui pula bahwa cara ini, sekalipun terfokus, sesungguhnya kurang ideal jika mempertimbangkan dengan karakter transaksi masyarakat sekarang. Pahami bahwa setiap platform memiliki pangsa pasarnya masing-masing. Artinya, jika kita hanya terpaku pada satu platform saja, kita akan kehilangan peluang di banyak platform lainnya.
Sudah memiliki toko online di salah satu e-commerce? Bagus! Nah, sekarang buat toko serupa di platform e-commerce lainnya! Sudah? Tentu belum, dong, periksa juga fitur e-commerce di platform nonbisnis seperti Facebook Marketplace, Instagram Shop, dan TikTok Shop!
Semakin banyak platform yang kita kelola, semakin besar pula kemungkinan produk kita dilirik oleh calon pelanggan!
2. Buat Toko di Satu Tempat, Pasarkan di Tempat-Tempat Lain!
Percaya tidak percaya, setiap platform digital, baik yang memang didesain untuk berbisnis maupun sekadar untuk bersosialisasi, sebenarnya saling berkaitan satu sama lain. Tak hanya platformnya saja, karakter pengguna tiap-tiap platform tersebut juga memiliki hubungan yang membentuk pola-pola tertentu.
Jika memang ada keterbatasan sumber daya yang tidak memungkinkan kita untuk mengelola lebih dari satu online shop di beberapa platform digital sekaligus, tidak apa-apa untuk memasang tenda di salah satu platform saja. Namun, bukan berarti keberadaan platform-platform lain kemudian bisa diabaikan begitu saja.
Sebagai contoh, setelah membuat toko online di salah satu e-commerce, manfaatkan media sosial sebagai saluran pemasarannya. Pasang alamat toko digital di profil atau posting yang dibuat, kemudian promosikan sesuai gaya atau karakter pengguna di platform tersebut.
Dengan cara ini, sekalipun toko kita hanya berada di satu tempat saja, calon pelanggan di tempat yang berbeda pun bisa tetap dengan mudah mengunjunginya. Tak perlu bingung, manfaatkan webtree untuk menghubungkan seluruh platform yang dikelola dengan mudah!
Baca juga: Trik Tentukan Target Media Sosial Terbaik untuk Go Digital!
Jangan Tergoda Tren, Tetapi Manfaatkan!
Mengelola online shop di era new normal sekarang tak ubahnya memanjat ombak tren yang sedang tinggi-tingginya tanpa tahu kapan akan surut. Tahu kapan waktu yang tepat untuk turun dan berhenti merupakan kunci, jangan asal menaiki ombak tanpa tahu di mana kita akan terdampar.
Hanya karena banyak pelaku usaha berlomba-lomba membuka lapak digital di platform baru, bukan berarti kita juga harus langsung ikut terjun menyiapkan setting lapak baru di platform tersebut. Alihkan keseriusan dalam berkompetisi ini untuk hal yang lebih mendesak, misalnya saja mengukur potensi platform baru tersebut dalam menghasilkan cuan.
Contohnya saja ketika TikTok merilis fitur Shop, banyak pelaku usaha yang langsung menyeriusinya. Namun, jika memang pangsa pasar kita tidak banyak bermain di TikTok, hasilnya akan sia-sia saja, kan? Ingatlah untuk selalu memanfaatkan tren, tetapi jangan mudah terjebak di dalamnya.
Sekali lagi, mempertahankan bisnis di sektor UMKM bukanlah perkara yang mudah. Dengan modal dan juga sumber daya yang terbatas, tidak semuanya harus langsung digarap. Jangan sampai toko online yang tadinya diharapkan jadi penyelamat justru menjadi sumber kerugian yang baru.
Pastikan segalanya tetap dikelola dengan efektif dan efisien. Jika kesulitan dalam melakukannya, langsung saja berlangganan aplikasi majoo yang menawarkan berbagai fitur unggulan untuk mempermudah pengelolaan bisnis. Yuk, gunakan aplikasi majoo sekarang juga!
Baca juga: Bermain Aplikasi Kreatif Nonbisnis untuk Inovasi Bisnis