Saat bertransaksi, entah membeli produk atau menggunakan jasa, kamu mungkin mulai lebih sering menerima nota atau struk belanja digital. Bisa dibilang nota elektronik memang menjadi tren beberapa waktu belakangan, tepatnya sejak kepedulian terhadap kelestarian lingkungan makin gencar digaungkan.
Namun, popularitasnya dengan cepat menyalip nota cetak sejak merebaknya pandemi COVID19. Wabah COVID-19 telah memaksa pemilik usaha untuk berakselerasi dan segera menyesuaikan diri.
Terlepas dari sulitnya situasi ekonomi akibat pandemi baik bisnis maupun konsumen, mendapat manfaat dari transisi jenis nota ini. Hal ini termasuk perubahan khusus di bisnis ritel yang membatasi kontak dan meminimalkan potensi paparan virus infeksi.
Setelah kurun waktu tertentu, virus COVID-19 mungkin akan teratasi. Namun, efek dari penggunaan electronic receipt ini akan terasa sampai bertahun-tahun yang akan datang.
Faktanya bahwa beberapa jenis virus corona dapat tetap aktif di atas kertas sampai lima hari, maka dari itu menggunakan electronic receipt menjadi alasan utama untuk meninggalkan nota cetak.
Akan tetapi, di luar alasan tersebut, penggunaan nota atau struk belanja digital di bisnis ritel sebetulnya mempunyai keunggulan tersendiri. Apa saja sebetulnya manfaat dari e-receipt ini? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!
Manfaat besar nota atau struk digital
Manfaat meninggalkan nota cetak lebih dari sekadar alasan kesehatan atau transaksi yang lebih aman. Berikut ini beberapa manfaat utama lain yang ditawarkan nota elektronik yang menjadi indikasi bahwa hal ini bukanlah tren sesaat semata.
1. Mengurangi biaya operasional
Dalam menjalankan bisnis, setiap biaya tentu perlu diperhitungkan. Bahkan, pengeluaran-pengeluaran yang tampaknya tidak terlalu besar pun tetap perlu dipertimbangkan dengan saksama.
Meskipun harga satu kotak kertas termal mungkin tidak dianggap sebagai biaya yang besar, angkanya akan cukup signifikan ketika diakumulasi setiap tahunnya. Belum lagi biaya tinta serta perawatan printer.
Dengan beralih ke digital, pemilik bisnis ritel dapat menghindari biaya ini sepenuhnya dan memiliki dana yang bisa disisihkan untuk operasional lainnya. Misalnya, penggajian, pemasaran, dan pengeluaran lain yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan bisnis.
2. Preferensi konsumen
Sekarang konsumen tidak lagi senang menumpuk nota kertas sebagai bagian dari catatan keuangan bulanan. Nota elektronik yang lebih hemat kertas, mudah disimpan, dan mudah ditemukan lebih menjadi pilihan.
Tambahan lagi, kini pencatatan keuangan sudah bisa dilakukan melalui aplikasi di mana konsumen dapat attach nota digital secara langsung. Bahkan, dunia perbankan pun sudah bergeser ke pemanfaat platform digital seiring mulai populernya penggunaan bank digital.
Bagi bisnis yang fokus di pasar B2B, nota digital dianggap lebih praktis dan efisien. Sebagai contoh, kamu memerlukan nota persediaan kantor untuk disertakan dalam laporan pengeluaran. Kamu tinggal mencarinya inbox email untuk XYZ Office Supply dan kamu langsung mendapatkan informasinya.
Terdapat survei yang menyatakan bahwa nota belanja elektronik yang mobile friendly dianggap lebih nyaman oleh konsumen.
Sementara itu, di gerai penggunaan nota belanja digital lebih menghemat waktu tunggu konsumen. Misalnya, staf penjualan dibekali dengan tablet yang dapat dilengkapi aplikasi POS yang bisa memproses transaksi dan langsung mengirim e-receipt.
Selain menghemat waktu tunggu pelanggan ketika checkout, cara ini juga memperkuat customer experience.
3. Pemasaran pasca pembelian
Salah satu manfaat terbesar dari tanda terima digital adalah kegunaannya untuk pemasaran pasca pembelian. Dengan kata lain, e-receipt dapat dimanfaatkan untuk up sell dan cross sell.
Nota digital menawarkan platform yang sempurna untuk berbagi rekomendasi dan promosi produk individual. Kamu bisa mengirimkan iklan ke email konsumen segera setelah e-receipt pembayaran diterima. Mengapa dikatakan sempurna? Pada waktu tersebut, keinginan berbelanja umumnya sedang tinggi.
Namun, perlu diingat, fungsi utama nota elektronik adalah sebagai bukti pembayaran sehingga Informasi pembelian harus terletak di atas, baru diikuti dengan iklan atau kampanye lainnya, jika kamu memang akan memanfaatkan media tersebut.
Pemakaian nota belanja digital juga bisa menjadi taktik berkelanjutan bagi pemilik bisnis untuk membangun daftar email konsumen dan mengumpulkan lebih banyak data pelanggan.
Peluang ini pastinya tidak akan hadir bila kamu menggunakan nota cetak di kertas. Padahal, sayang sekali jika peluang pemasaran sebesar serta seefisien ini kamu lewatkan. Dalam jangka panjang, hal ini akan berakibat pada berkurangnya engagement konsumen dan lebih sedikit basis pelanggan setia yang bisa dibangun.
Kesimpulan
Bisa dikatakan, nota cetak tampaknya mulai tidak relevan lagi di bisnis ritel, sudah saatnya beralih ke struk belanja digital. Penggunaan nota elektronik ini bermanfaat bukan hanya bagi bisnis, melainkan juga bagi konsumen.
Bagi bisnis, e-receipt dapat menurunkan biaya operasional dan menjadi alat tambahan pemasaran. Sementara itu, proses transaksi yang lebih cepat berkat nota elektronik akan membantu meningkatkan customer experience. Konsumen juga akan memperoleh pengalaman lebih baik sebab lebih mudah mengakses nota belanja setiap kali dibutuhkan.