Ingin melakukan pengembangan bisnis, tetapi tidak mau repot-repot memulainya dengan survei kepuasan pelanggan? Wah, kesalahan besar, lho!
Mengapa bisa demikian? Bukankah survei semacam ini dasarnya dilakukan untuk mengetahui seberapa puas pelanggan dengan layanan yang mereka terima saat berbelanja maupun melakukan transaksi? Kenapa justru dibutuhkan saat ingin mengembangkan bisnis, ya?
Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin bukanlah pertanyaan yang aneh karena jika dilihat sekilas, keduanya terasa tidak berkaitan, kan? Namun, apakah memang benar demikian? Yuk, mari kita bahas bersama-sama!
Baca juga: Perusahaan dengan Studi Kasus Customer Service Terbaik
Andal untuk Menentukan Arah Pengembangan Bisnis
Tidak hanya andal untuk mengetahui tingkat kepuasan yang dimiliki oleh pelanggan terhadap bisnis yang kita jalankan, survei-survei ini sebenarnya juga sangat membantu saat kita ingin mengembangkan bisnis secara tepat untuk meningkatkan pendapatan.
Wajar saja, kan, setiap pelaku usaha tentu tahu bahwa menjalankan bisnis bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan secara asal, begitu pula proses pengembangannya. Ada banyak sekali pertimbangan yang harus dipikirkan agar pengembangan yang dilakukan benar-benar dapat memberikan pendapatan yang lebih besar, bukan justru menimbulkan kerugian.
Nah, survei ini dapat menjadi salah satu alat bantu untuk mengukur pertimbangan-pertimbangan tersebut. Contohnya cukup sederhana, apabila pelaku usaha mengetahui bagian mana dari proses bisnisnya yang dirasa kurang memuaskan oleh pelanggan, tentunya pelaku usaha tersebut bisa mengetahui apa yang perlu diperbaiki saat ingin mengembangkan bisnisnya, kan?
Baca juga: Mengintip Survei Pengguna dari laporan Bisnis Pesan Antar
Kepuasan adalah Sebuah Kriteria yang Luas
Bicara tentang survei yang menyangkut kepuasan pelanggan, mungkin masih banyak pelaku usaha yang terpaku pada kepuasan terhadap bisnis yang dijalankan. Padahal, kepuasan ini sendiri merupakan kriteria yang cukup luas dan bisa diterapkan dalam banyak hal.
Dalam survei-survei semacam ini, pelaku usaha sebenarnya juga dapat bertanya kepada pelanggan layanan atau fasilitas apa yang mereka inginkan untuk disediakan ketika berbelanja. Dengan kata lain, yang dapat diukur oleh survei tersebut bukan hanya tingkat kepuasan pelanggan saat ini saja, tetapi juga potensi untuk meningkatkannya.
Jika sudah demikian, jelas keberadaan survei-survei tersebut pun menjadi penting dalam pengembangan bisnis, karena saat mengembangkan bisnisnya, pelaku usaha tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan bisnis semata, tetapi juga berstrategi agar bisnis yang dikelolanya tersebut dapat terus bertahan dan tumbuh semakin besar.
Di samping itu, pelaku usaha juga dapat menggali lebih dalam apa yang membuat pelanggan merasa puas atau tidak puas dengan layanan yang diterima secara spesifik. Melalui metode ini, pelaku usaha pun dapat menemukan secara pasti kelebihan serta kelemahan yang dimiliki oleh bisnisnya.
Bantu Temukan Insight dari Pelanggan
Soal pengelolaan bisnis, jelas pengetahuan serta pengalaman seorang pelaku usaha sudah tak perlu ditanyakan lagi. Namun, mengembangkan suatu bisnis jelas tidak bisa dilakukan hanya berdasarkan teori-teori pengelolaan bisnis semata, kan?
Bagaimanapun juga, kita perlu mengingat bahwa dalam bisnis apa pun, keberadaan pelanggan merupakan sesuatu yang sangat penting. Tanpa adanya pelanggan yang melakukan pembelian, bisnis pun dengan cepat akan mengalami kerugian, bahkan bukan tidak mungkin berakhir dengan gulung tikar.
Oleh karena itu, memahami dengan baik apa yang diinginkan oleh pelanggan, apa yang mereka butuhkan, bagaimana mereka memandang bisnis yang dijalankan, merupakan sesuatu yang sangat krusial dalam pengembangan bisnis. Jangan sampai bisnis yang diharapkan berkembang semakin besar justru malah ditinggalkan oleh pelanggan karena tidak sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.
Agar situasi tersebut tidak terjadi, survei dapat dilakukan untuk mencari insight-insight menarik dari sudut pandang pelanggan, bukan sudut pandang bisnis. Manfaatnya sama sekali tidak bisa dibilang kecil, lho! Dengan berorientasi kepada pelanggan, pelaku usaha pun bisa memunculkan rasa memiliki serta keterikatan yang membuat pelanggan semakin loyal dan tak mudah berpaling ke pihak kompetitor.
Baca juga: Beberapa Langkah Penting Menjaga Retensi Pelanggan
Pelaksanaan Survei Tak Bisa Sembarangan Dilakukan
Tak semua orang merasa nyaman ketika diberondong dengan pertanyaan, terlebih jika relasi yang dibangun memang sebatas pembeli dan penjual. Dengan kata lain, sekalipun ada banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan melalui survei, khususnya saat ingin mengembangkan bisnis, jangan terburu-buru dan menjalankannya secara serampangan.
Tak ada salahnya untuk memilih sebagian kecil pelanggan tertentu sebagai peserta survei sebelum melakukan survei secara masif. Carilah pelanggan yang memang sudah sering berbelanja dan mungkin cukup akrab dengan karyawan yang ada di tempat usaha. Bangun relasi dengan pendekatan personal, dan tanyakan secara santai apakah mereka tidak keberatan untuk memberikan masukan.
Sebagai contoh, pelaku usaha bisa sambil lalu bertanya apakah mereka puas dengan produk yang terakhir dibeli atau apakah mereka menemukan masalah tertentu. Secara tidak langsung ini akan membuat pelanggan merasa lebih diperhatikan dan bisa lebih hangat untuk menerima permintaan mengisi survei.
Ingat, jangan terburu-buru dalam menyebar survei kepuasan pelanggan! Jika perlu, mulailah dari pelanggan-pelanggan yang sudah tergabung dalam sistem keanggotaan. Coba manfaatkan fitur CRM dan juga membership yang ditawarkan oleh aplikasi majoo untuk mempermudah pelaksanaan survei sehingga bisnis pun dapat dikembangkan dengan lebih tepat dan terarah.
Yuk, langsung saja berlangganan layanan aplikasi majoo untuk menikmati semua manfaatnya!
Baca juga: Tingkatkan Kepuasan Pelanggan dengan Strategi Pemasaran Ini