Edukasi

Mengintip Survei Pengguna dari Laporan Bisnis Pesan Antar

28 Jun 2022

Daftar Isi

Di tengah situasi pandemi yang sedang kita rasakan sejak akhir 2019 lalu, keberadaan bisnis pesan antar memang terasa sangat membantu, khususnya bagi pelaku usaha yang bergerak di sektor kuliner. Bagaimana tidak? Coronavirus tidak hanya datang membawa penyakit, tetapi juga larangan untuk menyediakan layanan dine in bagi industri kuliner.

Saat tak bisa menyediakan layanan dine in, tentu pelaku usaha juga tak bisa mempertahankan pendapatan bisnisnya. Pada kenyataannya, sejumlah tempat makan harus rela gulung tikar akibat keadaan tersebut. Untungnya ada layanan pesan antar yang bisa diandalkan untuk memastikan keberlanjutan bisnis.

Nah, di tengah maraknya penyedia jasa pesan antar untuk makanan, tak aneh jika kita bertanya-tanya performa dari tiap-tiap platform, kan? Untuk mengetahui jawabannya, sebenarnya kita bisa melihat laporan bisnis yang mereka keluarkan setiap tahunnya, atau dari survei pengguna yang dilakukan pihak ketiga.

Survei Laporan Bisnis dari Snapcart Indonesia

Menjadi salah satu perusahaan riset digital besar di Indonesia, pertanyaan serupa mungkin juga muncul di benak Snapcart Indonesia. Karenanya, pada Oktober 2021 lalu, Snapcart pun membuat sebuah survei pengguna untuk mengukur performa tiga platform pesan antar di Indonesia: GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood.

Survei ini dilakukan kepada sekitar 500 merchant dan juga 570 konsumen layanan pesan antar yang tersebar di kawasan Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, Lampung, Purwokerto, Banjarmasin, Samarinda, serta Makassar. Ada beberapa kategori performa yang coba digali oleh Snapcart Indonesia melalui surveinya:

1. Penggunaan Platform

Kategori pertama yang coba diukur melalui survei tersebut adalah tingkat penggunaan merchant serta pelanggan terhadap platform penyedia layanan pesan antar. Menariknya, sekalipun GoFood dipandang sebagai pelopor layanan pesan antar, namanya tak keluar sebagai aplikasi yang paling banyak digunakan dalam survei tersebut.

82% dari responden survei menjawab bahwa mereka menggunakan aplikasi GrabFood untuk layanan pesan antar, sementara GoFood hanya digunakan oleh 71% responden. Untuk ShopeeFood yang tergolong sebagai platform baru, hanya 28% dari keseluruhan responden saja yang memanfaatkannya.

Dari data yang diolah, selisih jumlah responden yang menggunakan GoFood dan GrabFood sebenarnya tak jauh berbeda, hanya saja untuk kota-kota besar, selisih tersebut mencapai sekitar 10% saja sementara untuk kota-kota yang lebih kecil selisih jumlah pengguna di antara keduanya bisa mencapai angka 16%.

Nikmati fitur Food Order dari aplikasi majoo yang sudah terintegrasi dengan platform bisnis pesan antar.

2. Brand Awareness

Kategori berikutnya yang coba diukur dalam survei ini adalah persepsi responden terhadap citra merek yang dibangun oleh ketiga penyedia layanan pesan antar tersebut.

Angka yang muncul pada hasil survei ini mungkin bisa membuat laporan bisnis GoFood dan juga GrabFood tampak bagus, khususnya dari aspek kegiatan pemasaran yang dilakukan. Bagaimana tidak? 100% responden atau seluruh peserta survei menyatakan bahwa mereka mengetahui keberadaan layanan yang ditawarkan oleh GoFood dan juga GrabFood, artinya brand awareness dari kedua platform ini sebenarnya sudah terbangun dengan cukup baik.

Selain itu, sekalipun jauh tertinggal, ShopeeFood yang merupakan platform baru sebenarnya juga bisa merasa bangga karena 52% dari keseluruh responden mengaku sudah mengetahui adanya layanan pesan antar yang diberikan oleh perusahaan yang mengawali kiprahnya di dunia bisnis sebagai marketplace tersebut. Untuk pemain baru, angka ini jelas bukanlah angka yang buruk.

3. Preferensi Konsumen

Dari data-data yang disajikan, tak sulit untuk menebak platform layanan pesan antar pilihan konsumen. Namun, menariknya ketika benar-benar diukur dalam sebuah survei, hasilnya cukup di luar dugaan.

Dari keseluruhan responden yang menjadi peserta survei, 54% cenderung memilih GrabFood ketika ingin menggunakan layanan pesan antar dan 34% cenderung memilih GoFood, sementara sisanya sebesar 12% menjawab ShopeeFood sebagai pilihan saat ingin memesan makanan atau minuman favoritnya.

Lebih lanjut lagi, preferensi ini banyak sekali dipengaruhi oleh keberadaan promo yang diluncurkan oleh ketiga platform tersebut. Tidak aneh, sebenarnya, karena bagaimanapun juga konsumen akan lebih tertarik untuk berbelanja di tempat yang lebih murah untuk produk yang sama, kan?

Namun, promo bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi preferensi pelanggan, lho! Banyaknya variasi merchant atau menu yang bisa dipesan di platform masing-masing juga menentukan kecenderungan pelanggan untuk memilih aplikasi tersebut saat ingin memesan suatu sajian.

Selain itu, faktor loyalitas pelanggan juga menjadi salah satu penentu dalam memilih layanan. Inilah sebabnya sekalipun ShopeeFood sebenarnya memiliki variasi merchant dan menu yang tak kalah dari dua pendahulunya, ditambah dengan banyaknya promo yang diluncurkan untuk menghadirkan menu favorit dengan harga yang lebih murah, tingkat preferensi pelanggan terhadap platform yang satu ini masih cukup rendah.

Nah, dari survei dan juga laporan bisnis yang sudah dikeluarkan hingga sejauh ini, memilih untuk menjadi merchant mitra GrabFood tentu bukanlah sesuatu yang buruk, kan? Bagi pelaku usaha yang ingin bermitra dengan platform bisnis pesan antar yang satu ini, tidak perlu khawatir harus menghadapi berbagai kerepotan prosedur pendaftaran, langsung saja berlangganan layanan aplikasi majoo dan manfaatkan fitur Food Order yang sudah terintegrasi langsung dengan platform GrabFood.

Tertarik untuk mencoba? Tunggu apa lagi?! Langsung saja berlangganan layanan aplikasi majoo!