Biaya Penyusutan: Metode, Cara Menghitung, dan Contohnya

Ditulis oleh Dwi Ernanda

article thumbnail

Biaya penyusutan adalah biaya setiap aset yang dimiliki oleh organisasi atau perorangan dalam bisnis yang mempunyai manfaat dan nilai kegunaan. Seiring berjalannya waktu, aset ini akan mengalami penyusutan atau penurunan nilai dalam kurun waktu tertentu. Hal inilah yang disebut dengan istilah biaya penyusutan atau depresi. 

Pengertian Biaya Penyusutan

Penyusutan atau depresiasi merupakan salah satu istilah yang terdapat di dalam pencatatan akuntansi. Istilah ini sering ditemukan dalam dunia bisnis atau perusahaan. Dengan demikian, nilai penyusutan adalah biaya yang tercipta dikarenakan adanya penggunaan aset tetap atau aktiva tetap. 

Biaya penyusutan ini juga dapat diartikan sebagai prosedur perhitungan pada aset tetap yang telah mengalami penurunan manfaat, nilai, ataupun kualitas. Biaya depresi mempunyai kaitan erat dengan perhitungan masa pakai atau masa umur suatu aset.

Hal ini akan mengakibatkan semakin lama usia benda pakai tersebut maka akan semakin turun pula valuasinya. Umumnya setiap bisnis yang aktif akan melakukan langkah untuk dapat menghitung biaya penyusutan guna mengetahui berapa besar biaya penyusutan yang dimiliki oleh perusahaan.

Biaya depresiasi ini nantinya akan digunakan sebagai anggaran cadangan yang dapat digunakan untuk membeli aset yang baru. Aset baru kedepannya akan menggantikan fungsi dari aset lama yang telah mengalami penurunan performa, batas, dan nilai.

Tujuan Perhitungan Biaya Penyusutan

Menghitung biaya penyusutan pada suatu organisasi bisnis tentu mempunyai tujuan, terutama untuk mengetahui nilai penyusutan yang dimiliki oleh perusahaan. Beberapa tujuan dari perhitungan biaya penyusutan ini adalah sebagai berikut:

  1. Digunakan sebagai data untuk melakukan evaluasi keuntungan pada bisnis

  2. Dapat membantu mengurangi terjadinya kerugian dalam bisnis dengan cara pengurangan aset

  3. Mengetahui mengenai nilai residu

  4. Untuk mengetahui perkiraan atau estimasi “masa produktif: dari aset.


Untuk memudahkan kamu dalam menghitung biaya penyusutan suatu aset bisnis atau perusahaan, maka dapat menggunakan aplikasi Akuntansi Majoo. Aplikasi ini merupakan aplikasi pendukung bisnis terbaik bagi wirausaha dan memiliki fitur yang lengkap berguna untuk mengelola semua kegiatan yang berhubungan dengan akuntansi. 


Beberapa fitur yang tersedia pada aplikasi ini yaitu biaya dan pengeluaran, faktur penjualan, buku besar, kas dan bank, hingga laporan keuangan secara rinci dan akurat. Dengan mengetahui semua informasi ini kamu akan lebih mudah untuk menghitung biaya penyusutan aset perusahaan. 


Segera Upgrade bisnis kamu sekarang juga dengan beralih ke aplikasi Akuntansi Majoo. Mudahkan dalam menghitung biaya penyusutan pada aset dan bantu perusahaan untuk menetapkan alokasi dana aset.

Baca Juga: Metode Penyusutan Aktiva Tetap!

Metode Untuk Menghitung Biaya Penyusutan

Untuk dapat menghitung biaya penyusutan pada bisnis atau perusahaan, ada beberapa metode yang dapat digunakan. Penggunaan metode perhitungan ini akan membantu perusahaan dalam mengetahui berapa nilai penyusutan dari suatu aset. Berikut beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyusun biaya penyusutan:

  1. Metode Straight Line (Garis Lurus)


Metode garis lurus adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencari biaya penyusutan pada suatu aset

Salah satu cara untuk menghitung biaya penyusutan per bulan yaitu dengan menggunakan metode garis lurus (Straight Line). Metode ini adalah cara yang paling umum digunakan dalam akuntansi. 


Untuk melakukan metode ini, mendepresiasi aset kamu dengan jumlah yang sama pada setiap tahun selama masa penggunaannya. Dalam metode garis lurus ini, terdapat dua formula yang dapat digunakan, yaitu perhitungan tanpa residu dan yang menggunakan residu. Formula perhitungan dalam software akuntansi dengan menggunakan nilai residu yaitu sebagai berikut:

        

  1. Metode Beban Menurun

Kamu juga dapat menggunakan metode beban menurun untuk mencari berapa nilai penyusutan pada aset

Kamu juga dapat menghitung biaya penyusutan menggunakan metode beban menurun. Penggunaan metode ini bertujuan untuk mengetahui sebagian besar penyusutan pada aset di awal umur pemakaiannya.


Hal ini dikarenakan perhitungannya dipercepat yang mana biaya penyusutan di awal tahun akan tersedia dan akan menurun kedepannya dikarenakan masa pemakaian.


Untuk bisa melakukan perhitungan biaya penyusutan ini maka difokuskan pada jumlah beban penyusutan yang lebih banyak pada tahun penggunaan awal. Hal ini karena aktiva pada tahun awal akan mengalami penyusutan.


Dalam metode ini terdiri dari 2 jenis, yaitu metode saldo menurun dan metode jumlah angka tahun.

  1. Metode jumlah angka tahun

Salah satu metode atau cara yang dapat digunakan untuk menghitung biaya penyusutan adalah dengan metode jumlah angka tahun

Metode ini adalah cara untuk menghitung biaya penyusutan dengan cara mengambil perkiraan umur pada aset serta menjumlahkan digit di setiap tahunnya. Ini merupakan metode yang dipercepat untuk dapat menghitung biaya penyusutan.


Jika aset diestimasikan mampu bertahan dalam waktu 5 tahun, maka jumlah angka tahun akan dihitung dengan menambahkan 5 + 4 + 3 + 2 + 1 agar dapat  jumlah total 15. 


Setiap digit nantinya akan dibagi dengan jumlah ini supaya bisa menentukan persentase dari aset yang harus disusutkan pada setiap tahunnya. Hal ini akan dimulai dari angka paling tinggi pada tahun pertama. Formula untuk menghitung penyusutan menggunakan metode ini yaitu sebagai berikut:


        

Untuk mengubah ini dari penyusutan tahunan ke bulanan, maka hasil ini akan dibagi dengan 12.

  1. Metode Saldo Menurun

Metode saldo menurun membutuhkan nilai dari buku aset untuk dapat mencari biaya penyusutan

Kamu juga dapat menghitung biaya penyusutan menggunakan metode saldo menurun. Metode ini membutuhkan nilai buku aset supaya dapat menggunakannya dengan tingkat penyusutan garis lurus.


Setelah itu, kamu dapat mengalikan jumlah tersebut dengan tingkat depresiasi yang dibutuhkan, sampai dengan 200%. 


Untuk aset yang mempunyai masa manfaat 5 tahun, ini dapat memungkinkan kamu untuk mengambil biaya penyusutan sampai dengan 40% pada tahun awal masa penggunaan aset.


  1. Metode penyusutan berdasarkan penggunaan

Terdapat juga metode penyusutan yang dapat disesuaikan dengan penggunaan

Kamu juga dapat mencari biaya penyusutan yang didasarkan pada penggunaan aktualnya. Setelah nilai sisa dari nilai buku dikurangi, maka langkah selanjutnya yaitu membaginya dengan perkiraan jumlah dari total produksi aset selama masa penggunaannya.


Jumlah ini nantinya akan dikalikan dengan produksi aktual aset guna menentukan akumulasi beban penyusutan, sampai dengan nilai buku memiliki nilai yang sama dengan nilai residu. 


Metode perhitungan biaya penyusutan ini mungkin dapat digunakan dalam kasus dimana sebagian besar produksi bisa terjadi kedepannya dalam masa pemakaian aset. 


Hal ini dikarenakan beberapa aset dapat memberikan kontribusi yang lebih terhadap pendapatan dalam jumlah yang berbeda dari tahun ke tahun. Biasanya informasi ini ada di dalam aplikasi laporan keuangan perusahaan.


Cara menghitung biaya penyusutan untuk aset ini mungkin akan lebih tinggi atau rendah dalam beberapa tahun. Dalam kasus ini, beban penyusutan pada tiap tahunnya didasarkan pada unit produksi atau unit output yang dapat dihasilkan oleh aset. 

Baca Juga: Hitung Penyusutan dengan Metode Garis Lurus, Begini Caranya!


Contoh Perhitungan Biaya Penyusutan

Dalam menghitung biaya penyusutan pada aset perusahan atau bisnis, ada beberapa metode yang dapat digunakan. Berikut ini salah satu contoh penghitungan biaya penyusutan menggunakan metode Straight Line (Garis Lurus):


Misalnya, terdapat perusahaan A yang membeli beberapa unit laptop pada bulan Januari tahun 2001 dengan harga total yaitu Rp.50.000.000.

Laptop tersebut diperkirakan akan mempunyai masa penggunaan selama 4 tahun dengan residu Rp.4.000.000. Dengan demikian, besar biaya penyusutan per tahunnya adalah:

Depresiasi = (Rp.50.000.000 – Rp.4000.000) ÷ 4 tahun. = Rp.46.000.000 ÷ 4 tahun

= Rp.11.500.000

Sementara rumus untuk menghitung menggunakan nilai residu yaitu sebagai berikut:

Depresiasi = Harga Pembayaran ÷ Umur Pemanfaatan

= Rp.50.000.000 ÷ 4 tahun

= Rp. 12.500.000


Dari sini dapat dilihat jika besarnya biaya penyusutan bisa diperoleh dengan melakukan pengurangan nilai sisa aset dari biayanya guna dapat menentukan jumlah yang dapat disusutkan.

Jumlah ini lalu akan dibagi dengan jumlah tahun waktu pemakaian aset. Lalu setelah itu, akan dibagi lagi dengan 12 untuk bisa mendapatkan cara untuk menghitung biaya penyusutan per bulan. 

Beberapa metode di atas dapat kamu gunakan untuk mencari biaya penyusutan terhadap suatu aset. Dengan mengetahui berapa biaya penyusutan, maka dapat membantu perusahaan dalam menentukan anggaran dana yang tepat supaya bisnis dapat berjalan dengan lancar. 

Sumber: 

  • https://lokalsupportlokal.id/cara-menghitung-biaya-penyusutan-dan-contohnya/

  • https://mekari.com/blog/menghitung-biaya-penyusutan/

  • https://www.freepik.com/

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo