Capital Loss adalah: Pengertian, Jenis, Cara Menghitungnya

Ditulis oleh Faiqotul Himma

article thumbnail

Salah satu tips menghindari capital loss yaitu memakai stop-loss order.

Sebagai seorang investor, kamu tentu tidak asing dengan istilah capital gain, kan? Capital gain mempunyai istilah kebalikan yaitu capital loss. Istilah ini mungkin membuat “alergi” para investor, terutama kamu sebagai investor pemula yang masih hati-hati sekali dalam melakukan investasi. Jika capital gain adalah selisih dari harga beli dan harga jual dari suatu aset investasi yang nantinya selisih tersebut menjadi keuntungan bagi investor. Sedangkan capital loss adalah bentuk kerugian yang terjadi ketika aset investasi mengalami penurunan nilai.

Terkadang dalam investasi, terjadi penurunan nilai yang membuat investor mengalami capital loss. Lalu, apa itu capital loss dan bagaimana cara menghitungnya? Mari simak artikel ini sampai tuntas, ya!

Apa Pengertian Capital Loss?

Capital loss adalah penurunan nilai aset investasi yang menimbulkan kerugian bagi investor. Faktor penyebab capital loss yaitu perbedaan harga jual dengan harga beli suatu aset investasi dan harga jual aset tersebut lebih rendah dibandingkan dengan harga belinya.

Aset investasi yang dimaksudkan di atas adalah berupa saham. Namun, tidak menutup kemungkinan kerugian tersebut juga merupakan kerugian modal yang dapat terjadi di beberapa aset investasi lainnya, lho!

Capital loss memungkinkan investor untuk klaim kerugian atas investasi dalam laporan pajaknya. Pelaporan capital loss ini mereka lakukan untuk mengimbangi pendapatan. Jika investor telah menjual aset investasinya dengan harga jual lebih rendah dari harga belinya, capital loss telah terealisasi. Nilai capital loss tersebut dapat digunakan untuk mengimbangi penghasilan kena pajak yang diperoleh dari sumber lain.

Apabila dalam satu tahun investor memiliki lebih banyak capital loss dibanding memperoleh keuntungan, mereka dapat klaim kerugian pada laporan pajak di tahun-tahun mendatang. Klaim atas kerugian ini tidak ada batasan waktu, sehingga bisa berlangsung hingga investor tidak lagi mempunyai capital loss.

Perlu diingat bahwa klaim tersebut hanya bisa dilakukan bila investor telah melakukan penjualan aset investasinya. Pengajuan klaim juga berdasarkan pada aturan yang berlaku. Peraturan ini tidak memperkenankan investor membeli kembali aset yang telah dijualnya selama 30 hari sejak penjualan dilakukan. Apabila aturan ini dilanggar, klaim capital loss pun bisa dibatalkan.

Jenis-Jenis Capital Loss

Capital loss terbagi menjadi dua jenis, yaitu capital loss jangka pendek dan jangka panjang. Pada dasarnya, semua instrumen investasi berpeluang mengalami kedua kondisi tersebut.

Namun, kedua jenis capital loss ini mempunyai perbedaan dari sisi rentang waktu kerugian, sehingga risiko yang ditanggung investor tergantung dari waktu mereka menjual aset investasinya. Berikut ini penjelasan jenis capital loss yang perlu diketahui. 

1. Capital Loss Jangka Pendek

Capital loss jangka pendek merupakan jenis kerugian yang memiliki rentang waktu yang singkat. Biasanya, rentang waktu tersebut kurang dari satu tahun. Bahkan, bisa saja kamu mengalami kerugian dalam waktu hitungan hari.

Sebagai contoh, kamu melakukan investasi saham sebesar Rp10 juta. Lima bulan berikutnya, kamu melakukan penjualan aset saham karena nilainya menurun. Di saat itulah kamu mengalami capital loss jangka pendek. 

2. Capital Loss Jangka Panjang

Capital loss jangka panjang merupakan kerugian yang akan terjadi dalam rentang waktu yang lama. Rentang waktu tersebut dihitung berdasarkan waktu kamu membeli aset investasi sampai menjualnya. Kerugian nilai investasi ini terjadi dari kamu melakukan pembelian aset dan melakukan kegiatan investasi tersebut dalam rentang waktu lebih dari satu tahun.

Misalnya, kamu sedang berinvestasi properti senilai Rp750 juta. Tiga tahun setelahnya, kamu terpaksa menjual aset tersebut dengan harga yang lebih murah dari harga belinya. Di saat itulah kamu mengalami capital loss jangka panjang.

 Capital loss terbagi menjadi dua jenis, yaitu capital loss jangka pendek dan jangka panjang.

Tips Menghindari Capital Loss

Risiko investasi capital loss masih bisa kamu hindari dan diminimalisasi agar dampak kerugiannya tidak terlalu besar. Nah, terdapat tips yang bisa kamu lakukan, antara lain: 

1. Perhatikan Performa Fundamental Perusahaan

Bagi kamu seorang investor pemula dan tertarik berinvestasi saham, penting bagi kamu untuk mengetahui terlebih dahulu kondisi perusahaan penerbit saham yang akan kamu beli. Cobalah cek emiten tersebut sedang berkembang ke arah ekspansi yang menguntungkan atau tidak. Perhatikan juga performa fundamentalnya, apakah memang berpotensi meningkatkan nilai saham ke depannya atau tidak.

Cara yang bisa kamu lakukan yaitu dengan mencari tahu seluruh informasi perusahaan tersebut, termasuk menganalisis laporan keuangan serta kinerjanya di pasar. Perusahaan yang telah Initial Public Offering (IPO) memang diharuskan meng-update laporan keuangan secara terbuka bagi para investornya. Jadi, nantinya kamu bisa terhindar dari risiko kerugian. 

2. Mengabaikan Rumor

Pada era revolusi industri seperti saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin sengit. Bahkan tidak sedikit yang menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan kompetitor, sehingga melakukan rekayasa rumor. Ketika berinvestasi, sebaiknya kamu tidak terpengaruh atas rumor.

Pasalnya rumor ini bisa bersifat provokatif dan mampu mendorong kamu sebagai investor untuk segera membeli atau menjual aset yang kamu miliki secara gegabah tanpa adanya pertimbangan. Dengan mempercayai rumor, kamu akan mengalami risiko kerugian nilai investasi. Cobalah untuk mengabaikan rumor yang beredar serta pertimbangkan dengan matang ketika kamu ingin membeli dan menjual aset investasimu. 

3. Memakai Stop Loss Order

Stop loss adalah salah satu cara yang tepat untuk digunakan dalam berinvestasi. Dengan stop loss, kamu bisa membiarkan laba terus bertambah tapi tetap membatasi adanya kerugian. Ambang batas stop loss sendiri merupakan batas toleransi kerugian yang ditetapkan oleh nilai investasi.

Misalnya, kamu menetapkan batas stop loss sebesar 15%. Ketika kerugian sudah mencapai kisaran tersebut, kamu harus segera menjual investasi yang dimiliki agar terhindar dari capital loss yang lebih besar. Akan tetapi, kamu harus memahami waktu yang tepat untuk menggunakan strategi tersebut, ya.

4. Diversifikasi Investasi

Satu lagi tips yang bisa kamu lakukan agar terhindar dari capital loss yaitu melakukan diversifikasi investasi. Dengan melakukan diversifikasi ini, ketika salah satu instrumen investasi yang kamu miliki nilainya turun, kamu tidak mengalami kerugian yang besar.

Baca juga: Mengenal Jenis dan Cara Investasi untuk Pemula 

Cara Hitung Capital Loss

Sebelum mengetahui cara hitung capital loss, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu rumusnya. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Capital Loss = Harga Jual – Harga Beli

Berikut ini cara hitung capital loss yang dijelaskan dalam sebuah contoh.

Ibu Lia merupakan seorang investor yang membeli saham sebanyak 50 lot (100 lembar saham per lot) di harga Rp2.500 per lembar saham. Karena membutuhkan uang, 3 bulan berikutnya Ibu Lia menjual semua sahamnya di harga Rp2.300 per lembar saham. Berapa capital loss yang ditanggung Ibu Lia?

Harga beli saham:

5.000 lembar x Rp2.500 = Rp12.500.000

Harga jual saham:

5.000 lembar x Rp2.300 = Rp11.500.000

Capital loss = Rp11.500.000 – Rp12.500.000

= – Rp1.000.000

Jadi, capital loss yang ditanggung Ibu Lia sebesar Rp1.000.000

 

Baca juga: Serba-serbi Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan 

Penutup

Capital loss adalah penurunan nilai aset investasi yang menimbulkan kerugian bagi investor. Faktor penyebab capital loss yaitu perbedaan harga jual dengan harga beli suatu aset investasi dan harga jual aset tersebut lebih rendah dibandingkan dengan harga belinya. Tapi, kerugian ini baru terjadi saat kamu menjual aset investasi tersebut. Apabila belum terjual atau masih diprediksi, kamu belum bisa mengalami capital loss.

Meskipun capital loss tidak diinginkan oleh banyak investor, tapi pada kenyataanya investasi yang dilakukan tak selamanya berjalan dengan mulus, kan?

Dalam melakukan investasi pasti akan ada yang namanya kerugian modal (capital loss). Akan tetapi, selama seorang investor dapat melakukan investasi dengan cermat dan teliti sehingga dapat meminimalisasi terjadinya capital loss.

Pastikan kamu melakukan investasi secara konsisten untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, ya! Jangan lupa, terapkan strategi-strategi khusus agar keuntunganmu terus meningkat.

Bagaimana caranya? Kamu bisa memperluas pengetahuanmu terlebih dahulu soal investasi dengan membaca artikel tentang keuangan, bisnis, dan marketing di sini.

Untuk kemudahan dalam pengelolaan dan penghitungan nilai aset bisnismu sekaligus proses pembukuan yang efisien, kamu bisa menggunakan aplikasi majoo yang memiliki banyak fitur menarik untuk memudahkan segala proses operasional dalam bisnismu.

Selain memiliki banyak fitur menarik, kamu juga bisa mengajukan pembiayaan usaha instan tanpa agunan dengan menggunakan majoo capital. Dapatkan pendanaan mudah dengan majoo sehingga bisnismu bisa berkembang tanpa batasan.

Yuk, segera wujudkan mimpimu dengan memiliki bisnis yang maju bersama majoo!

Baca Juga: 9 Contoh Investasi Jangka Pendek yang Wajib Diketahui

Referensi

  • https://www.finansialku.com/perbedaan-capital-gain-dan-capital-loss/
  • https://tanyadigital.com/capital-loss-adalah/

Sumber Gambar

  • Freepik

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo