Ceteris Paribus adalah Jargon Ekonomi. Apa Artinya?

Ditulis oleh Kikit Azeharie

article thumbnail

Definisi ceteris paribus dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika belajar ilmu ekonomi, pasti kamu sering mendengar istilah ceteris paribus. Saat pertama kali mendengar istilah ini, mungkin kamu akan berpikir, “Apakah ini salah satu mantra sihir yang dipelajari oleh Harry Potter di Hogwarts?” Jadi, sebenarnya, apa sih ceteris paribus itu?

Ceteris paribus adalah istilah perekonomian dalam bahasa Latin, yang secara harfiah diterjemahkan sebagai "dengan hal-hal lainnya tetap sama". Dalam bahasa Inggris, ceteris paribus biasanya diterjemahkan sebagai "all other things being equal."

Dalam pengetahuan ekonomi, istilah ceteris paribus sering digunakan untuk menyederhanakan formulasi atau deskripsi dari beragam kegiatan ekonomi. Sebagai contoh, saat harga minyak goreng meningkat, ternyata permintaan kuantitas minyak goreng akan tetap karena menjadi kebutuhan utama masyarakat.

Dalam contoh tersebut, penggunaan ceteris paribus adalah mencetuskan hubungan operasional antara harga dan kuantitas suatu barang. Ceteris paribus di sini berarti bahwa adanya beragam faktor tidak terlalu memengaruhi hubungan antara harga dan kuantitas permintaan

Pada artikel kali ini, majoo akan coba membahas lebih lanjut mengenai apa yang dimaksud dengan ceteris paribus dan mengapa ceteris paribus perlu digunakan.

Pengertian Ceteris Paribus

Secara etimologi, ceteris paribus adalah sebuah jargon bahasa latin yang artinya “with all other things equal” atau “ketika semua kondisi lainnya sama”.

Menurut Drs. Bambang Prishardoyo M.Si dalam buku Pelajaran Ekonomi Kelas 2 SMP, Ceteris Paribus adalah kondisi ‘faktor lainnya tetap’ atau faktor-faktor lain selain harga barang tersebut tetap sama. Sedangkan, menurut Lembaga Penelitian, Pendidikan & Penerangan, Ekonomi dan Sosial (LPPPES), ceteris paribus adalah kondisi sebuah asumsi klasik ketika faktor-faktor lain selain faktor yang diperhatikan/diteliti dianggap konstan.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, kita dapat menarik kesimpulan bahwa pada dasarnya, ceteris paribus adalah asumsi pada sebuah kondisi saat faktor lain selain faktor yang diteliti dianggap konstan alias tetap atau tidak berubah.

Saat kita mencoba memahami hubungan antara dua variabel atau lebih, kita sering menganggap bahwa segala sesuatu yang lain, selain variabel yang kita pelajari, tidak berubah. Tetapi, karena ribuan variabel ada di dunia nyata, maka akan sulit untuk menyimpulkan sesuatu jika variabel yang dimasukkan terlalu banyak. Tidak mungkin untuk mengendalikan masing-masing variabel tersebut.

Sehingga, jika kita mencoba menyimpulkan, apa yang dimaksud dengan ceteris paribus dalam ilmu ekonomi? Ceteris paribus adalah asumsi dasar yang berarti faktor-faktor lain dianggap tetap.

Contoh ceteris paribus dalam kegiatan ekonomi yaitu jika harga suatu barang naik, ceteris paribus, maka jumlah barang yang diminta berkurang. Tapi, faktor-faktor lain seperti pendapatan, selera, dan harga barang lain dianggap tetap.

Baca juga: Masalah Ekonomi Modern: Contoh dan Faktor yang Memengaruhi

Contoh Ceteris Paribus dalam Kehidupan Sehari-hari

Nah, di atas kita sudah membahas mengenai apa yang dimaksudkan dengan ceteris paribus dan apa yang diasumsikan olehnya. Sekarang kita akan coba membahas secara lebih mendalam mengenai contoh pengaplikasian asumsi ini.

Umumnya, asumsi ceteris paribus berguna untuk mempermudah analisis ekonomi dengan mengasumsikan variabel lain adalah konstan atau tetap. Selain itu, ceteris paribus digunakan dalam analisis ekonomi untuk mengisolasi variabel yang ingin diteliti. Hal ini berguna agar variabel tersebut bisa dibandingkan dengan variabel pengontrolnya untuk menemukan nilai atau rumus penjelasnya.

Asumsi ini berguna baik untuk analisis ekonomi makro ataupun analisis ekonomi mikro. Berikut ini salah satu contoh penggunaan asumsi ceteris paribus dalam kehidupan sehari-hari:

Pada suatu waktu, harga es krim naik. Penjual es krim akan merasa kondisi ini menguntungkan. Ia beranggapan bahwa kenaikan harga akan memberikan jumlah penawaran yang banyak.

Penjual es krim akan membuat stok es krim sebanyak-banyak dan mempekerjakan banyak karyawan. Namun sebaliknya, ketika harga es krim turun, pasar es krim menjadi kurang menguntungkan dan penjual hanya membuat sedikit es krim.

Pada harga yang rendah, beberapa penjual bahkan memilih untuk menutup usahanya karena jumlah yang mereka tawarkan menjadi nol. Jumlah penawaran akan naik ketika harga naik, sebaliknya jumlah penawaran akan turun jika harga rendah.

Penggunaan Ceteris Paribus dalam Analisis Permintaan

Umumnya, dalam menganalisis permintaan, kita akan menggunakan teori atau asumsi bahwa semakin murah produknya, maka semakin tinggi permintaannya. Hukum ini juga berlaku sebaliknya, semakin mahal produknya, semakin rendah permintaan.

Namun, teori tersebut tidak sepenuhnya benar, sebab ada banyak faktor selain harga yang dapat mempengaruhi permintaan suatu barang. Bahkan, ada beberapa jenis barang yang ketika harganya semakin meningkat, permintaannya juga semakin tinggi.

Berikut ini adalah beberapa jenis barang yang kerap digunakan dalam analisis permintaan:

Masing-masing barang tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan asumsi yang menyatakan bahwa faktor-faktor lain dari setiap barang tersebut adalah konstan. Setiap kali ada yang menggunakan hukum relasi harga dan permintaan di atas, mereka akan menggunakan asumsi ceteris paribus.

Maka, jika asumsi ceteris paribus digunakan dalam analisis permintaan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

“Jika harga turun, maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat, dengan asumsi ceteris paribus.“

Penggunaan Ceteris Paribus dalam Analisis Penawaran

Bagaimana penggunaan asumsi ceteris paribus dalam analisis penawaran? Seperti yang kita ketahui, sebagai makhluk ekonomi, manusia pasti ingin mendapatkan keuntungan sebesar besarnya, dengan biaya yang paling seminimal mungkin.

Asumsi tersebut tentu diterapkan pula oleh perusahaan-perusahaan yang memproduksi kebutuhan kita sehari-hari. Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa semakin mahal harga suatu produk, maka semakin tinggi pula penawaran produk tersebut.

Selain harga, penawaran suatu barang memiliki faktor-faktor pendukung lainnya, antara lain:

  • Faktor tingkat keuntungan
  • Faktor kebijakan pemerintah
  • Faktor insentif/disinsentif
  • Faktor proyeksi permintaan suatu produk

Oleh karena itu, agar dapat ditarik asumsi yang baik dan akurat mengenai relasi harga dengan permintaan, maka faktor-faktor diatas harus kita anggap konstan atau ceteris paribus. Artinya, saat kita menyatakan bahwa harga suatu barang memengaruhi penawaran barang tersebut, kita harus menyebutkan bahwa faktor-faktor lain yang sudah kita sebutkan diatas kita anggap konstan.

Lalu, apa yang dimaksud dengan ceteris paribus dalam hukum penawaran? Dalam hukum penawaran akan selalu berlaku ceteris paribus dan juga akan memengaruhi elastisitas penawaran suatu produk di pasar.

Hukum penawaran menyatakan, bila harga suatu barang meningkat, produsen akan berusaha meningkatkan jumlah barang yang dijualnya. Sebaliknya, jika harga turun, produsen akan mengurangi jumlah barang yang dijual.

Baca juga: Mau Bisnis Maju? Lakukan Analisis Pasar!

Manfaat Penggunaan Ceteris Paribus

Mengapa ceteris paribus perlu digunakan? Ceteris paribus dapat meningkatkan akurasi penelitian dan menjadi dasar hipotesis penelitian.

Berikut dua manfaat dari penggunaan asumsi ceteris paribus:

1. Dapat Meningkatkan Akurasi Penelitian

Penggunaan asumsi ceteris paribus dalam suatu penelitian dapat meningkatkan akurasi dari penelitian tersebut karena menghilangkan variabel-variabel yang tidak penting. Artinya, penelitian tersebut hanya memasukkan dan meneliti variabel yang signifikan ke dalam perhitungan.

Penggunaan asumi ceteris paribus dalam penelitian akan menghasilkan perhitungan yang jauh lebih akurat dibandingkan dengan ketika kita memperhitungkan semua variabel. Hal ini terjadi karena variabel-variabel tersebut berbeda-beda di setiap kasus, sehingga lebih baik dihilangkan. Hasil perhitungannya kemudian dapat menjadi dasar ilmiah ketika membentuk asumsi maupun hipotesis lainnya.

2. Dapat Memudahkan Analisis Ekonomi yang Kompleks

Karena menggunakan asumsi ceteris paribus, kompleksitas dan kesulitan analisis ekonomi pun secara otomatis menjadi berkurang. Alasannya, analisis ekonomi hanya perlu memperhitungkan dan menganalisis variabel-variabel yang ingin diteliti. Hal ini menurunkan jumlah total variabel yang harus diteliti dan dicari hubungannya.

Tentunya kemudahan ini sangat bermanfaat agar ekonom dapat menganalisis banyak hal dalam waktu yang singkat. Tidak memungkinkan bagi seorang ekonom untuk memperhitungkan dan memodelkan semua variabel dalam suatu sistem ekonomi. Oleh karena itu, asumsi ceteris paribus sangat berguna untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penelitian-penelitian dalam ilmu ekonomi.

Baca juga: 10 Prinsip Ekonomi dan Contohnya Dalam Kehidupan Sehari-hari

Kerugian Menggunakan Asumsi Ceteris Paribus

Ternyata penggunaan asumsi ceteris paribus kerap dinilai merugikan pada penelitian ekonomi. Alasannya, ceteris paribus menyebabkan teori ekonomi susah diaplikasikan pada permasalahan di dunia nyata.

Penggunaan asumsi ceteris paribus dituding tidak menggambarkan kondisi yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Karena dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak mungkin mampu membuat faktor-faktor lainnya menjadi konstan. Sehingga, analisis atau teori yang menggunakan hukum ceteris paribus menjadi tidak akurat di kehidupan nyata.

Oleh karena itu, analisis ekonomi yang menggunakan hukum ceteris paribus harus diubah atau dimodifikasi sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Hal ini yang menjadi tantangan para ekonom dalam menganalisis dan membentuk solusi dari permasalahan ekonomi yang terjadi di masyarakat.

Kesimpulan

Ceteris paribus adalah istilah ekonomi dalam bahasa Latin yang berarti semua variabel penjualan selain harga diasumsikan sama (konstan). Para pakar ekonomi menilai bahwa asumsi ceteris paribus akan memudahkan seseorang dalam menganalisis dan menarik kesimpulan. Ceteribus paribus adalah asumsi penting yang menopang berbagai model ekonomi.

Dalam menjalankan usaha, penting untuk menerapkan asumsi atau metode yang tepat agar meminimalisasi kesalahan. Kesalahan yang sering terjadi dalam menjalankan usaha adalah kesalahan dalam mencatat pengeluaran dan pemasukan.

Jika kamu merasa khawatir akan terjadinya kesalahan pencatatan atau mungkin peluang untuk adanya transaksi yang terlewatkan, kamu bisa berlangganan aplikasi keuangan bisnis seperti majoo. Pencatatan transaksi dan laporan keuangan dijamin bisa sangat tepat dan akurat.

Yuk, langganan majoo dari sekarang!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Frequently Asked Question

Ceteris paribus adalah asumsi dasar yang berarti faktor-faktor lain dianggap tetap. Ceteris paribus adalah istilah perekonomian dalam bahasa Latin, yang secara harfiah diterjemahkan sebagai "dengan hal-hal lainnya tetap sama". Dalam bahasa Inggris, ceteris paribus biasanya diterjemahkan sebagai "all other things being equal."
Dalam hukum penawaran akan selalu berlaku ceteris paribus dan juga akan memengaruhi elastisitas penawaran suatu produk di pasar. Hukum penawaran menyatakan, bila harga suatu barang meningkat, produsen akan berusaha meningkatkan jumlah barang yang dijualnya. Sebaliknya, jika harga turun, produsen akan mengurangi jumlah barang yang dijual.
Alasan ceteris paribus perlu digunakan adalah karena Ceteris paribus dapat meningkatkan akurasi penelitian dan menjadi dasar hipotesis penelitian.
Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo