Pentingnya Dana Darurat untuk Pribadi dan dalam Bisnis

Ditulis oleh Dini N. Rizeki

article thumbnail

Pahami pentingnya dana darurat agar tidak salah langkah.

Pernahkah kamu terpikir untuk mencoba menyisihkan sebagian dari uang atau penghasilanmu lalu menyimpannya sebagai dana darurat? Sesuai namanya, dana darurat adalah sejumlah uang yang memang bisa kamu gunakan di kondisi darurat atau cadangan uang yang digunakan untuk kondisi tak terprediksi

Kita semua tahu, yang namanya kebutuhan mendadak mungkin akan muncul sewaktu-waktu. Bukan hanya dalam kehidupan pribadi, namun juga dalam perjalanan bisnis. Saat terjadi hal-hal di luar dugaan yang ternyata membutuhkan biaya lebih banyak daripada anggaran yang sudah dipersiapkan, saat itulah, dana darurat akan dibutuhkan. 

Dana darurat berfungsi sebagai dana yang tersedia dan mudah diambil sewaktu-waktu saat kamu membutuhkannya segera dalam kondisi mendesak, untuk alasan tersebut, sebaiknya penyimpanan dana darurat tidak dicampurkan dengan dana lainnya.

Baca juga: Mari Mengenal Pengertian dan Fungsi Rekening Koran!

Pengertian Dana Darurat

Secara umum pengertian dana darurat adalah sejumlah simpanan cadangan uang yang akan dibelanjakan atau digunakan saat ada kondisi tak terduga. Dana darurat merupakan pos penting dalam keuangan anggaran bulanan. Sesuai dengan namanya, pos keuangan ini hanya dapat digunakan pada keadaan yang bersifat darurat, kondisi yang tidak bisa diprediksi kapan terjadi, dan tidak biasa diatasi dengan kondisi keuangan kita secara normal. Contohnya musibah, sakit, kecelakaan, terkena PHK, atau saat bisnis yang kamu jalankan mengalami kerugian dan defisit modal. 

Lantaran itulah, dana darurat sebaiknya memang bersifat jangka pendek, tidak rentan terkena fluktuasi, mudah diakses kapan dan di manapun, serta bersifat likuid agar mudah dicairkan saat dibutuhkan. Lebih disarankan kamu tidak menyimpan atau mengalihkan dana darurat dalam bentuk instrumen yang hanya bisa dicairkan dalam waktu tertentu, seperti deposito. 

Meskipun begitu, ternyata masih ada sebagian orang yang menganggap bahwa dana darurat adalah sama dengan investasi atau dana darurat merupakan alokasi dana yang bisa dijadikan sebagai investasi. Padahal, sebenarnya dua hal tersebut memiliki fungsi yang berbeda. 

Dana darurat berbentuk tabungan jangka pendek yang bersifat fleksibel, harus likuid, dan mudah dicairkan ketika sewaktu-waktu dibutuhkan dan disiapkan khusus untuk tujuan tertentu, sehingga tidak bisa digunakan untuk kepentingan lainnya. Sementara, investasi biasanya dilakukan dengan tujuan yang lebih spesifik. Jangka waktu penggunaan dananya pun bisa diukur, entah itu 6, 12, atau bahkan 24 bulan. 

Pos alokasi dana darurat sifatnya wajib, tetap, dan berjumlah banyak, sedangkan investasi merupakan pilihan yang baik jika kamu memang sudah mempunyai uang dingin atau uang yang tidak digunakan dalam waktu dekat.

Baca juga: Serba-serbi Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan

Pengertian Dana Darurat dalam Bisnis

Pada dasarnya, dana darurat dalam bisnis memiliki konsep pengertian yang sama dengan dana darurat yang kamu gunakan untuk kebutuhan pribadi. Perbedaannya mungkin adalah dari sumber dana dan perhitungannya. 

Dana darurat adalah salah satu pos yang harus ada di dalam keuangan perusahaan, karena perannya yang sangat penting dan menjadi sumber dana ketika ada berbagai hal yang terjadi di luar prediksi. 

Bagaimana bila kondisi keuangan bisnis atau perusahaanmu berada dalam kondisi stabil dan sangat baik? Apakah masih memerlukan alokasi dana darurat? Tentu saja, Fergusso! Meskipun sudah mempunyai anggaran keuangan yang baik, akan ada kondisi tertentu yang membuat perusahaan atau bisnis yang kamu jalankan memerlukan sejumlah dana di luar anggaran,. 

Dana darurat dalam bisnis memang digunakan untuk menghadapi berbagai kondisi darurat, namun, jumlah yang diperlukan umumnya akan dihitung berdasarkan kondisi pengeluaran bulanan perusahaan. Nominalnya pun akan dipengaruhi oleh berbagai status dan jumlah tanggungan pada kondisi keuangan perusahaan itu sendiri.

Jadi, berapa jumlah dana darurat yang kamu sisihkan? Dalam kondisi normal, dana yang harus disediakan adalah sebanyak 3-13 kali pendapatan perusahaan, tergantung profil pada masing-masing perusahaan. 

Lebih detailnya, untuk perusahaan berskala kecil, dana yang harus disiapkan adalah minimal 3 kali pendapatan. Sedangkan, untuk bisnis atau perusahaan yang berskala besar, dana yang harus disediakan adalah minimal 6 kali pendapatan perusahaan.

Penggunaan dana darurat dalam bisnis bisa kamu arahkan untuk kondisi tak terduga, misalnya:

  • Saat terjadi bencana alam (gempa, pandemi, dsb.) atau terjadi kerusakan akibat musibah (kebakaran, banjir, dsb.) yang mengancam berhentinya operasional bisnis.
  • Sebagai suntikan dana untuk tambahan modal dan biaya operasional saat ada pesanan bisnis yang lebih besar dari biasanya.
  • Sebagai dana yang bisa diandalkan ketika bisnis tersangkut urusan hukum yang memakan biaya.
  • Dana yang mudah digunakan jika ada kesempatan memperluas bisnis tanpa harus mencairkan aset.

Ciri-Ciri Dana Darurat

Dibanding simpanan dana yang lain, dana darurat memiliki cirinya tersendiri, yaitu:

  • Perlu disiapkan secara khusus, terus disimpan, dan tidak bisa diganggu gugat.
  • Proses mengumpulkan dananya berasal dari penghasilan bulanan yang disetorkan secara rutin.
  • Punya likuiditas tinggi, artinya jika terkena kondisi darurat, kamu bisa langsung mencairkannya.

Baca juga: Aset Tetap adalah: Karakteristik, Jenis, dan Contohnya

Cara Menghitung Dana Darurat

Jika kamu baru mulai untuk mengumpulkan dana darurat, mungkin kamu akan kebingungan harus menyisihkan dana berapa kali dari gaji bulanan atau berapa kebutuhan dana darurat yang harus disisihkan. Singkatnya, cara menghitung dana darurat secara sederhana adalah dengan mengetahui besaran dana yang kamu butuhkan tergantung jumlah pengeluaran bulanan rutin. Selain itu, dipengaruhi juga oleh status dan juga jumlah tanggungan di dalam anggaran keuangan. 

Dana darurat tidak sama dengan investasi. 

Jika kamu belum menikah dan dana darurat digunakan untuk kepentingan pribadi, setidaknya harus memiliki dana darurat sebesar 6 kali dari jumlah pengeluaran bulanan rutin. Misalnya, jika setiap bulan pengeluaranmu mencapai Rp3 juta, dana yang harus kamu sisihkan sebesar Rp18 juta. 

Kemudian, jika ternyata kamu sudah menikah dan akan menggunakan dana darurat untuk kepentingan pribadi, dana yang kamu butuhkan untuk keluarga setidaknya 9 kali jumlah pengeluaran bulanan rumah tangga. Misalnya, pengeluaran kamu tiap bulan mencapai Rp5 juta, dana untuk kebutuhan darurat yang ideal untuk disiapkan adalah Rp45 juta.

Lantas, bagaimana cara menghitung dana darurat untuk keperluan bisnis? Katakanlah dalam satu bulan kamu harus menyiapkan 5-10% dari seluruh pendapatan perusahaan untuk dana darurat. Kamu bisa melakukan perhitungan prediktif untuk berbagai hal yang nantinya mungkin akan terjadi.

Gunakan berbagai perhitungan prediktif atas beragam permasalahan lainnya dalam perhitungan dana darurat dalam bisnis, seperti kebutuhan service kendaraan operasional, perbaikan gudang, ekspansi bisnis atau penambahan biaya produksi secara mendadak akibat adanya promo musiman, dll. 

Cara Mengumpulkan Dana Darurat

Setelah tahu cara menghitung dana darurat, lalu langkah apa yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan dananya? Berikut beberapa cara yang bisa kamu coba. 

Buatlah Rencana Keuangan

Buatlah pos-pos anggaran yang sesuai dengan kondisi kamu atau bisnismu. Misalnya, dalam sebulan kamu perlu mengeluarkan dana untuk makan, transportasi, BPJS, membayar iuran listrik, gaji karyawan, dll. Kemudian, estimasikan alokasi dana untuk setiap pos tersebut secara proporsional. Jika sudah, sisa dananya bisa kamu simpan sebagai dana darurat. 

Buat Target Dana yang Dibutuhkan

Dari cara menghitung yang sudah dibahas tadi, kamu pasti sudah tahu jumlah besaran dana yang perlu kamu persiapkan. Dari situ, buatlah target dana yang dibutuhkan. Kalau sudah memiliki target, kamu bisa tahu harus mulai mempersiapkannya dari mana. 

Gunakan Tabungan Konvensional

Lantaran dana darurat adalah uang yang harus bersifat likuid, alias mudah dicairkan kapan saja, menyimpannya dalam bentuk tabungan konvensional rasanya lebih bijak. Meskipun memang tidak banyak memberikan keuntungan, tapi kamu bisa lebih mudah mencairkan dana lewat tabungan. Agar tidak terpakai untuk keperluan yang tidak darurat, kamu bisa membuat dua rekening tabungan berbeda. Satu rekening digunakan untuk keperluan sehari-hari dan satu rekening lain untuk dana darurat.

Tekan Pengeluaran Konsumtif

Menekan pengeluaran konsumtif sangat penting, apalagi untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu mendesak atau mungkin tidak terlalu kamu butuhkan. Dengan menekan pengeluaran, akan semakin banyak uang tersisa yang kemudian bisa kamu alokasikan untuk pos keuangan darurat. 

Cari Penghasilan Tambahan

Selain dengan cara menyisihkan uang, kamu juga bisa mencari penghasilan tambahan sebagai sumber pendapatan baru untuk dana darurat. Misalnya, dengan membuka bisnis sampingan, atau menjadi pekerja lepas. Manfaatkan keterampilan yang kamu miliki untuk menghasilkan pendapatan di luar pekerjaan utama.

Baca juga: 14 Ide Bisnis Kuliner yang Menjanjikan Keuntungan Besar

Penutup

Setelah kamu memahami definisi dana darurat dan cara mempersiapkannya, hal terpenting yang harus mulai kamu lakukan sekarang adalah dengan menyisihkan sejumlah uang secara rutin khusus untuk keperluan dana tersebut. 

Untuk lebih mudah mengumpulkan emergency fund dan menghitung cash flow perusahaan, disarankan untuk menggunakan aplikasi keuangan seperti majoo. Aplikasi keuangan majoo juga bisa memberikan bantuan dalam hal pinjaman modal usaha dengan menyediakan bantuan berupa fitur layanan funding yang bermanfaat untuk bisnismu jika ternyata dana darurat yang kamu siapkan masih belum mencukupi. Pastikan kamu memenuhi persyaratan dan memang dinilai layak, ya! Tertarik untuk mencoba? 

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Frequently Asked Question

Kebutuhan dana darurat berkisar antara minimal 3 kali pengeluaran bulanan sampai dengan 13 kali pengeluaran bulanan.
Jumlah dana darurat yang harus kamu sisihkan sebesar minimal 3 kali pengeluaran bulanan sampai dengan 13 kali pengeluaran bulanan.
Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo