Economic growth atau pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan produksi barang atau jasa yang dilihat dengan membandingkan kondisi ekonomi dari satu periode waktu ke periode lainnya.
Perhitungan economic growth dapat diukur secara nominal atau nyata, sesuai dengan inflasi yang terjadi. Umumnya, agregat pertumbuhan ekonomi diukur dalam produk nasional bruto.
Untuk memahami tentang lebih dalam tentang pengertian pertumbuhan ekonomi, faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, serta ciri-cirinya, silakan simak ulasan di bawah ini.
Baca juga: Memahami Pengertian Ekonomi Makro serta Tujuan Kebijakannya
Memahami pengertian pertumbuhan ekonomi
Secara sederhana, pertumbuhan ekonomi merujuk pada peningkatan produksi baik barang maupun jasa dalam suatu periode waktu tertentu.
Sebagai contoh, kamu mungkin familier dengan ungkapan ‘pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal dua 2021 adalah 7,07%’.
Dengan kata lain, terdapat 7,07% pertumbuhan ekonomi dalam kuartal kedua yang dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Nah, pertumbuhan tersebut sering kali, walaupun tidak selalu, berkaitan dengan peningkatan rata-rata produktivitas. Tidak heran bila hal ini mendorong pula peningkatan pendapatan dan mendorong konsumen bertransaksi lebih banyak.
Tentu saja peningkatan transaksi tersebut diharapkan dapat kembali berdampak langsung pada peningkatan produksi. Dengan demikian, ekonomi suatu negara dapat terus bertumbuh.
Mengapa pertumbuhan ekonomi dianggap begitu penting? Pasalnya, pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator sehatnya ekonomi sebuah negara. Dampak utama dari pertumbuhan ekonomi, yaitu pendapatan nasional dan penyerapan tenaga kerja.
Jadi, kualitas hidup masyarakat di suatu negara akan meningkat seiring dengan bertumbuhnya perekonomian negara tersebut. Lebih jauh lagi, kesejahteraan masyarakat pun turut membaik saat produktivitas meningkat di tengah ekonomi yang bertumbuh.
Baca Juga: Ekonomi Maritim: Pengertian dan Contohnya
Faktor pertumbuhan ekonomi
Untuk mencapai siklus tersebut, kegiatan ekonomi memang tidak bisa lepas dari faktor pertumbuhan ekonomi, yaitu sumber daya alam (SDA), modal dan infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), serta perkembangan teknologi.
Setiap faktor tersebut memiliki peran tersendiri dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, mari simak detail peranan dari setiap komponen di atas!
Sumber daya alam
Adanya sumber daya alam seperti minyak bumi atau mineral dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sebab bisa meningkatkan potensi produksi suatu negara. Begitu juga dengan keberadaan lahan, air, hutan, serta gas bumi.
Logikanya, sulit sekali menambah jumlah sumber daya alam di suatu negara. Karena itu, negara perlu mengelola sumber daya alamnya dengan baik, terutama jika resource tersebut tergolong sulit diperbarui.
Modal fisik dan infrastruktur
Peningkatan investasi dalam bentuk modal fisik, seperti pabrik, mesin, dan jalan akan menurunkan biaya kegiatan ekonomi. infrastruktur yang lebih baik akan meningkatkan produktivitas.
Dengan naiknya produktivitas, hasil produksi pun turut meningkat. Sebagai contoh, sistem jalan raya yang andal akan meningkatkan efisiensi dalam pemindahan bahan mentah ke berbagai daerah.
Sumber daya manusia
Sumber daya manusia erat sekali kaitannya dengan populasi. Negara dengan populasi relatif tinggi seperti Indonesia diuntungkan karena tersedia jumlah tenaga kerja yang banyak.
Namun, ibarat pisau bermata dua, populasi yang tinggi juga berisiko memunculkan angka pengangguran yang tinggi pula.
Sebagai perhatian, jumlah tenaga kerja yang tinggi tidak seketika mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Angka yang tinggi tersebut tetap perlu dibarengi dengan investasi pada tenaga kerja.
Investasi yang dimaksudkan berupa upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan tenaga kerja. Nah, tenaga kerja atau sumber daya manusia dengan keterampilan tinggi inilah yang akan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Tujuan serta Fungsi Produksi Umum yang Perlu Diketahui
Perkembangan teknologi
Faktor lain yang sangat memengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan teknologi. Layaknya sumber daya manusia yang terampil, perkembangan teknologi juga mampu meningkatkan produktivitas.
Lebih dari itu, produktivitas dapat dicapai dengan biaya yang lebih ekonomis berkat teknologi. Sebut saja, adanya aplikasi POS yang mengoptimalkan pengelolaan inventori membuat manajemen stok lebih baik sehingga biaya inventori tidak membengkak.
Tambahan pula, teknologi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara lebih kontinu dalam jangka waktu panjang.
Inflasi
Dalam catatan Bank Indonesia, inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus.
Arti ini selaras dengan penjelasan di dalam KBBI, yaitu naiknya harga barang-barang karena adanya kemerosotan nilai uang akibat peredaran uang yang banyak dan cepat.
Kenaikan harga barang atau jasa tersebut tidak lepas dari permintaan masyarakat. Adanya kenaikan permintaan atau demand di masyarakat mendorong naiknya harga barang atau jasa.
Berhubung demand naik tentu produsen akan menyesuaikan dan secara umum mendorong terjadinya kenaikan produksi barang atau jasa. Di sisi lain, merosotnya nilai uang juga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi sebab aktivitas transaksi masyarakat mungkin tersendat.
Baca Juga: Menilik Pengertian Devaluasi, Tujuan, Hingga Contohnya
Suku bunga
Cukup banyak perusahaan yang memanfaatkan pinjaman modal untuk mengembangkan bisnisnya. Karena itu, suku bunga akan berdampak terhadap perusahaan.
Jika suku bunga tinggi jelas dampaknya akan kurang baik bagi perusahaan. Di samping itu, suku bunga tinggi juga berbanding lurus dengan penurunan permintaan investasi sehingga berpengaruh buruk terhadap saham perusahaan.
Saat suku bunga tinggi banyak investor memilih tabungan konvensional yang lebih aman daripada harus menginvestasikan dananya ke perusahaan dengan risiko cukup tinggi.
Baca juga: Mengenal ROI atau Return of Investment dalam Bisnis
Bagaimana ciri-ciri pertumbuhan ekonomi?
Kamu telah mengetahui tentang pengertian pertumbuhan ekonomi serta faktor pertumbuhan ekonomi, lalu apa indikator dari bertumbuhnya ekonomi di suatu negara?
Adanya pertumbuhan ekonomi bisa dikenali melalui ciri-cirinya. Teori tentang ciri-ciri pertumbuhan ekonomi disampaikan oleh Simon Kuznets, seorang ahli ekonomi dan statistik yang menerima Nobel atas interpretasinya terkait economic growth.
Apa saja ciri-ciri tersebut? Silakan simak poin-poin berikut ini!
- Ada laju pertumbuhan penduduk yang cepat
- Laju pertumbuhan produk per kapita pun cepat
- Ada perubahan struktural yang tinggi
- Terjadi urbanisasi dalam sebuah negara
- Timbulnya ekspansi ke negara maju
- Ada arus barang, modal, serta manusia antarbangsa di dunia
Cara mengukur pertumbuhan ekonomi
Umumnya, pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu fokus utama pemerintah, tidak terkecuali di Indonesia. Hal tersebut wajar sekali sebab bisa dikatakan adanya pertumbuhan ekonomi adalah bukti keberhasilan pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, istilah pertumbuhan ekonomi merujuk pada kenaikan produksi barang atau jasa. Jadi, pertumbuhan ekonomi juga dapat berarti kenaikan pendapatan nasional atas peningkatan output barang atau jasa.
Karena itu, pertumbuhan ekonomi bisa dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka PDB menggambarkan pendapatan nasional secara nyata. Pasalnya PDB dihitung dari seluruh output barang atau jasa yang diperoleh suatu negara.
Di samping itu, pendapatan riil per kapita juga dapat menjadi indikator economic growth. Apabila pendapatan per kapita meningkat secara keseluruhan dari tahun ke tahun, ekonomi negara tersebut bertumbuh positif.
Sehubungan dengan pendapatan riil per kapita, kesejahteraan penduduk pun merupakan indikator pertumbuhan ekonomi. Tingkat kesejahteraan yang meningkat menunjukkan ada perbaikan ekonomi bagi seluruh masyarakat.
Lalu, bagaimana menghitung angka pertumbuhan ekonomi itu sendiri? Prinsipnya, membandingkan komponen yang mewakili kondisi ekonomi saat ini dengan periode sebelumnya.
Kita dapat mengukurnya dengan dua metode, yaitu melalui perhitungan produk nasional bruto dan produk domestik bruto. Mari simak selengkapnya!
Menghitung pertumbuhan ekonomi dengan produk nasional bruto
Produk nasional bruto (PNB) dikenal juga dengan istilah gross national product (GNP). PNB merupakan pendapatan yang diterima oleh negara dalam kurun waktu satu tahun.
Angka pendapatan negara tersebut diperoleh dari perhitungan pendapatan warga negaranya. Dengan kata lain, pendapatan warga negara Indonesia yang berada di luar negeri turut masuk dalam perhitungan PNB.
Sebaliknya, pendapatan warga negara asing tidak termasuk dalam PNB, sekalipun mereka bekerja di Indonesia.
Perhitungan PNB juga berlaku untuk produk barang jadi yang dilihat dari harga pasar yang berlaku pada periode yang akan dihitung. Adapun persentase pertumbuhan ekonomi dihitung dengan membandingkan PNB periode saat ini dengan periode sebelumnya.
Jadi, bila kamu ingin mengetahui pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021, kamu perlu mengetahui PNB yang diperoleh pada 2020 serta perolehan PNB pada 2019. Di bawah ini ilustrasinya.
Perhitungan pertumbuhan ekonomi dengan produk domestik bruto
Berbeda dengan produk nasional bruto (PNB) yang dihitung berdasarkan pendapatan warga negara dimanapun mereka berada, perhitungan produk domestik bruto dibatasi oleh wilayah.
Gross domestic product (GDP) atau produk domestik bruto (PDB) mencakup seluruh produksi ekonomi yang terjadi di suatu negara, baik yang dilakukan oleh warga negaranya maupun warga negara asing.
Dengan demikian, pendapatan warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri tidak termasuk dalam PDB.
Prinsip perhitungan pertumbuhan ekonomi dengan PDB pun serupa dengan PNB, yaitu perbandingan PDB pada periode tersebut dengan periode sebelumnya.
Kesimpulan
Kini bila kamu mendengar istilah pertumbuhan ekonomi, tentu pengertiannya sudah tidak asing lagi, yaitu kenaikan produksi barang atau jasa yang terjadi dalam suatu kurun waktu tertentu.
Kita perlu membicarakan tentang hal ini karena pertumbuhan ekonomi adalah indikator penting terkait kesehatan ekonomi suatu negara. Ekonomi sebuah negara dikatakan sehat jika terus ada pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu.
Pasalnya, kenaikan produksi barang atau jasa juga berarti adanya kenaikan pendapatan masyarakat. Di balik peningkatan produksi dibutuhkan tenaga kerja serta dukungan produktivitas lain seperti adanya pabrik dan mesin berkualitas.
Hal tersebut tentu mendorong terciptanya lapangan pekerjaan serta transaksi ekonomi. Seiring dengan perbaikan pendapatan, standar hidup dan kesejahteraan masyarakat pun dapat meningkat.
Tidak heran bila pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu fokus pemerintah.
Tentu saja untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, kita tidak bisa mengabaikan faktor-faktor yang memengaruhinya. Sebut saja, sumber daya alam, sumber daya manusia, modal fisik dan infrastruktur, inflasi, suku bunga, serta perkembangan teknologi.
Pemilik usaha perlu mempertimbangkan dampak faktor-faktor pertumbuhan ekonomi tersebut dalam aktivitas bisnis supaya terjadi peningkatan produktivitas yang optimal.
Sebagai contoh, manfaatkanlah perkembangan teknologi untuk mendukung produktivitas. Pemilik usaha bisa mulai menggunakan aplikasi POS dalam rangka mendorong performa bisnis. Yuk, segera bergabung dengan pemilik bisnis lain yang telah mengambil #langkahmajoo mereka!