Apa itu Freelancer ?
Freelancer adalah tenaga kerja lepas yang bekerja secara mandiri karena tidak terikat kontrak kerja jangka panjang dengan sebuah perusahaan. Contoh pekerjaan yang diberikan kepada freelancer biasanya berupa sebuah proyek singkat yang dapat diselesaikan dalam tempo waktu relatif singkat. Honorarium atas pekerjaan yang diselesaikan oleh freelancer tergantung dari durasi dan tingkat kesulitan proyek dan jam terbang.
Saat ini, pekerjaan yang biasa ditangani oleh freelancer adalah yang berhubungan dengan kemajuan teknologi. Contohnya adalah desainer website, desainer grafis, desainer game online, manajemen konten media sosial, copywriter, video animasi, digital marketing dan lain-lain.
Kerja freelance kian diminati karena dianggap lebih fleksibel karena bisa bekerja kapan saja dan di mana saja. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pekerja lepas di Indonesia sebesar 33,34 juta per Agustus 2020, atau naik 26 persen. Yang mengejutkan, 97% freelancer ternyata merasa lebih bahagia dibanding menjadi pekerja kantoran.
Menurut riset dari Sekolah Bisnis Brighton University, seorang freelancer memiliki kebahagiaan lebih tinggi dari seorang karyawan tetap. Wajar saja, sebab bekerja sebagai freelancer dianggap lebih menghemat waktu, karena tidak perlu mobilitas yang tinggi. Sehingga freelancer dapat memiliki waktu berkualitas lebih banyak di rumah sambil terus menghasilkan pundi-pundi uang. Bahkan, seringkali penghasilan freelancer lebih tinggi dari karyawan.
Hanya saja, semakin banyaknya yang berprofesi sebagai freelancer, maka daya saing juga menjadi semakin ketat. Freelancer yang sudah berpengalaman pasti jauh lebih mudah mendapatkan klien. Mereka juga dianggap mudah untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Kenapa perusahaan-perusahaan saat ini cenderung lebih memilih untuk mempekerjakan freelancer daripada merekrut karyawan baru?
Dengan menggunakan jasa freelancer, perusahaan akan melakukan penghematan yang cukup besar. Perusahaan mempekerjakan freelancer untuk proyek yang memiliki jangka waktu terbatas. Artinya, mereka tidak perlu memberikan benefit atau keuntungan yang layaknya diterima karyawan kantoran, seperti asuransi kesehatan, uang makan, uang lembur, dan lain sebagainya.
Banyak yang mengira freelancer sama dengan pekerja part-time. Meskipun sama-sama diperbantukan dalam jangka waktu tertentu, kedua pekerjaan tersebut tidak sama.
Seseorang yang berprofesi sebagai freelancer biasanya akan bekerja di mana saja dan kapan saja. Sedangkan pekerja part-time adalah pekerjaan yang hampir sama dengan karyawan biasa, namun mereka memiliki jam kerja yang lebih sedikit. Karena terikat kontrak, part-time tidak sebebas freelancer. Para pekerja part-time biasanya wajib bekerja di kantor selama dua atau tiga hari dalam seminggu.
Perbedaan Freelancer dengan Karyawan
Zaman dahulu, hampir sebagian besar orang bercita-cita ingin menjadi pegawai kantoran. Sebab, menyandang status sebagai pegawai kantoran dianggap lebih menjanjikan dan lebih membanggakan. Dengan kata lain, dengan bekerja kantoran, maka kamu sudah selangkah lebih maju menjadi menantu idaman.
Tapi, dengan semakin beragamnya jenis pekerjaan, kini menjadi freelancer mulai menggeser paradigma tersebut. Sebab, menjadi freelancer menawarkan beberapa kelebihan. Salah satunya adalah fleksibilitas, baik dari jam kerja, lokasi, maupun pekerjaan yang dilakukan. Selain itu, pendapatan freelancer bisa jauh lebih besar daripada pendapatan seorang karyawan.
Sudah menjadi ‘nasib’ seorang karyawan harus bekerja dengan durasi 8-9 jam per hari, dari Senin hingga Jumat. Selain itu, karena terikat oleh perusahaan, mereka harus bekerja di satu tempat, seperti kantor atau pabrik.
Sementara itu, freelancer tidak perlu terikat jam kerja harian di kantor yang seringkali terasa sangat lama dan membosankan. Kehadiran dan absensi bukanlah faktor penentu. Sebab, hasil pekerjaan yang mereka lakukan yang kemudian akan menentukan integritas dan profesionalisme seorang freelancer.
Freelancer juga tidak perlu menghadapi kemacetan lalu-lintas. Mereka bebas melakukan pekerjaan di mana pun, baik di rumah, di kedai kopi favorit, co-working space, atau sambil melakukan traveling antarkota maupun antarnegara.
Jika pendapatan seorang karyawan berasal dari gaji bulanan dengan jumlah yang relatif stabil, maka pendapatan seorang freelancer bersifat fluktuatif. Honor yang dihasilkan sangat tergantung dari jumlah proyek yang dikerjakan. Oleh sebab itu, memutuskan untuk menjadi freelancer artinya menuntut diri untuk memiliki keterampilan mengelola keuangan yang baik.
Salah satu kelebihan menjadi karyawan tetap adalah kehadiran fasilitas pendukung, seperti asuransi, Tunjangan Hari Raya (THR), dan bonus tahunan. Sedangkan freelancer tidak memiliki hal tersebut.
Di samping itu, salah satu kelemahan menjadi seorang freelancer adalah stigma sosial. Pandangan sebagian besar orang, bekerja kantoran dengan jabatan dan pekerjaan yang mapan di satu perusahaan merupakan kebanggaan. Sehingga, seringkali freelancer dianggap sebagai pengangguran karena pekerjaannya ‘tidak jelas’.
Baca Juga: Apa Itu Invoice dan Apa Pentingnya Bagi Bisnis?
Contoh Jenis Pekerjaan Freelancer
Saat ini, jenis pekerjaan yang dilakukan oleh freelancer kian beragam. Para freelancer memiliki spesialisasi yang bisa menjawab kebutuhan banyak orang, terutama yang berhubungan dengan dunia daring. Kemajuan teknologi mulai dilirik sebagai lahan baru untuk menghasilkan uang.
Sebelum kamu memutuskan ingin menjalani kehidupan sebagai freelancer, simak beberapa jenis pekerjaan yang biasa dilakukan oleh freelancer dan skillset dasar yang harus dimiliki:
1. Penulis Konten (Content Writer)
Penulis konten menjadi satu dari sekian banyak ragam pekerjaan freelance yang banyak digemari. Dengan semakin menjamurnya website, maka kebutuhan terhadap konten-konten yang berkualitas juga semakin meningkat. Karena konten adalah raja.
Agar bisa menekuni pekerjaan freelancer sebagai penulis konten, kamu harus memiliki kemampuan menulis yang menarik, sistematis, dan berkarakter. Selain itu, kamu juga butuh komitmen yang tinggi dan manajemen waktu yang baik agar dapat memenuhi tenggat waktu (deadline).
Penulis freelance biasanya dibayar sesuai dengan kuantitas artikel yang harus ditulis.
2. Desainer Grafis
Jasa desainer grafis adalah salah satu profesi yang bertumbuh pesat di era digital. Jasa mereka semakin dibutuhkan karena mereka berperan penting dalam membangun image atau citra dari sebuah merek dan bisnis.
Para freelance desain grafis menawarkan desain logo, desain poster, desain produk, desain website, hingga desain konten media sosial.
3. Konsultan Bisnis
Seorang konsultan bisnis biasanya memberikan bimbingan, termasuk solusi atas suatu masalah. Sosok mereka dibutuhkan oleh berbagai bisnis yang ingin mengembangkan usahanya.
Freelancer konsultan bisnis harus memiliki ilmu bisnis secara menyeluruh. Selain itu, mereka juga harus punya kemampuan problem solving untuk mengidentifikasi dan menemukan solusi dari masalah yang ada.
Baca Juga: Fungsi serta Manfaat dan Tujuan Budgeting dalam Bisnis
4. Fotografi
Tahu situs-situs penyedia foto berbayar seperti Shutterstock, Alamy, Freepik, dan sejenisnya? Mereka menyediakan wadah bagi para fotografer freelance untuk menjual foto-foto menarik yang mereka miliki.
Setelah foto-foto diunggah, situs-situs tersebut akan memberikan royalti dari setiap foto yang terjual. Bahkan, ada juga yang memberikan honor dari berdasarkan banyaknya unduhan foto.
Baca juga: 6+ Jenis Usaha Jasa yang Dibutuhkan Warganet Indonesia
Cara Menjadi Freelancer
Setiap orang pasti ingin mendapatkan pendapatan lebih. Dengan motivasi tersebut, banyak yang ingin menjadi seorang freelancer.
Sehingga, bebas saja jika seorang karyawan tetap di sebuah perusahaan juga ingin menambah penghasilan dengan menjadi seorang freelancer.
Terlebih, kian banyak perusahaan yang saat ini membutuhkan freelancer. Hal ini terbukti dengan banyaknya situs yang menawarkan jasa penyedia jasa freelance. Sehingga, dapat dikatakan bahwa kans untuk menjadi seorang freelancer masih sangat tinggi.
Tertarik untuk terjun ke dunia freelancer, tapi masih bingung bagaimana caranya? Simak tips dari majoo tentang cara menjadi freelancer berikut ini:
Tips Menjadi Freelancer #1 - Identifikasi Kemampuan
Prinsip ekonomi mengajarkan bahwa penting untuk memiliki spesialisasi. Dengan demikian, maka jasa yang akan kamu tawarkan akan lebih kuat dan lebih terperinci segmentasinya.
Jadi, pikirkan terlebih dahulu apa sih skillset yang kamu kuasai saat ini? Jika telah mengetahui kemampuan yang dimiliki, maka kamu bisa membatasi pekerjaan freelance yang akan kamu terima di segmen tertentu. Selain itu, kamu juga akan lebih mudah dalam membangun personal branding sebagai seorang ahli di satu bidang.
Contohnya, kamu memiliki kemampuan sebagai penulis. Maka, jelaskan juga jenis tulisan apa yang biasa kamu kerjakan, apakah artikel, feature, naskah video, dan lain sebagainya. Jelaskan pula, topik apa yang paling dikuasai, apakah teknologi, digital marketing, psikologi, atau lainnya.
Dengan semua info tersebut, calon klien akan lebih mudah mengetahui keahlian yang kamu tawarkan.
Baca Juga: Personal Selling: Arti, Pengertian dan Contohnya
Tips Menjadi Freelancer #2 – Tentukan Target Pasar
Setelah memahami skill apa saja yang kamu miliki, jangan lupa untuk menentukan target pasar yang akan kamu tuju.
Jika kamu adalah seorang fotografer, maka kepada siapa saja kamu ingin menawarkan jasa fotografi? Apakah ke perusahaan media? Perusahaan rumah produksi? Jasa wedding organizer? Atau pemilik rumah mode?
Jika sudah tahu dengan tepat target pasar yang akan dituju, maka kamu akan lebih mudah berinvestasi pada jenis-jenis lensa yang harus dimiliki. Selain itu, kamu juga akan lebih mudah dalam melakukan promosi.
Tips Menjadi Freelancer #3 – Tentukan Tarif yang Pas
Menentukan tarif atau harga untuk jasa yang akan kamu tawarkan memang susah-susah gampang. Jika mematok harga terlalu tinggi, kamu akan sulit mendapatkan klien. Demikian pula sebaliknya, jika terlalu rendah, malah sulit untuk mendapatkan keuntungan.
Karena itu, saat akan menentukan harga, lakukan beberapa pertimbangan. Antara lain apakah pekerjaan yang akan diterima tergolong mudah atau sulit, kemudian teliti pula skala perusahaan yang menawari pekerjaan. Kuncinya, pandai-pandailah membaca situasi agar bisa mendapatkan tarif yang layak.
Baca Juga: Gross Profit: Dari Rumus Hingga Cara Menghitung Gross Profit
Tips Menjadi Freelancer #4 – Persiapkan Portofolio yang Menarik
Semua orang bebas menahbiskan diri mereka sebagai seseorang yang memiliki berbagai kemampuan. Namun, calon klien akan lebih mudah menentukan cocok atau tidaknya seorang freelancer dengan kebutuhan mereka berdasarkan portofolio.
Oleh sebab itu, tampilkan semua hasil pekerjaan terbaik yang pernah kamu kerjakan. Kamu bisa membuat website khusus untuk menampilkan portofolio secara menarik. Dengan mengumpulkan portofolio dalam sebuah website, maka karya-karyamu jadi mudah diakses dan dipromosikan di berbagai kanal media sosial.
Tips Menjadi Freelancer #5 – Selalu Tingkatkan Kemampuan
Sebagai seorang freelancer, wajib hukumnya untuk terus belajar dan mengasah kemampuan. Karena di era internet, informasi berputar cepat sekali.
Contohnya, jika kamu adalah seorang penulis konten artikel, penting bagimu untuk mengembangkan kemampuan lain yang relevan, misalnya Search Engine Optimization (SEO). Memiliki kemampuan SEO akan membuatmu lebih mudah dilirik oleh calon klien. Alasannya sederhana: semua orang ingin konten di website-nya bisa menjadi hasil pencarian teratas di hasil pencarian Google.
Tips Menjadi Freelancer #6 – Mendaftar di Website Khusus Freelancer
Freelancer kian dimanjakan dengan teknologi. Berbagai website freelancer dapat kamu manfaatkan untuk menjangkau klien yang lebih luas.
Melalui website freelancer, kamu akan semakin mudah dipertemukan oleh calon klien, begitu pula para calon klien akan semakin menemukan keahlianmu.
Berikut beberapa platform freelancer yang bisa kamu coba:
- Sribulancer.com, salah satu website freelancer terbesar di Indonesia untuk mencari pekerjaan lepas.
- Upwork.com, menawarkan banyak pekerjaan freelance profesional yang bisa menghubungkan dengan klien dari luar negeri.
- Fiverr.com, dipercaya sebagai pasar freelance terbesar di dunia.
Kesimpulan
Pekerjaan sebagai freelancer adalah pekerjaan lepas waktu, yang memungkinkan seseorang bekerja tanpa terikat oleh jam kerja. Banyak orang memilih profesi sebagai freelancer untuk meraih kebebasan dalam bekerja.
Namun, apapun profesi, pekerjaan, atau bisnis yang kamu jalani, penting untuk memiliki laporan analisis bisnis yang terperinci.
Dengan aplikasi analisis bisnis dari majoo, kamu bisa mendapatkan laporan dari aktivitas berjalan, seperti analisis waktu teramai penjualan, analisis perputaran stok, analisis kepuasan pelanggan, aplikasi kasir online dan lain sebagainya. Hal ini akan sangat membantu dalam melakukan keputusan bisnis yang cepat dan lebih tajam.
Mari melangkah maju bersama majoo!