Ide Jualan Bulan Puasa yang Dijamin Cuan 2022!

Penulis Nisa Destiana
22 March 2022

article thumbnail

Berjualan takjil bisa menjadi salah satu ide jualan bulan puasa yang menjanjikan

Dalam kalender Islam, kini kita telah memasuki bulan Sya’ban. Dengan kata lain, umat Islam akan segera menjalankan ibadah puasa pada bulan mendatang. Bagi para wirausaha, bulan Ramadan selalu menjadi peluang tersendiri. Karena itu, kali ini kami akan membahas ide jualan bulan puasa untukmu.

Selain kental nuansa religinya, momen Ramadan identik dengan kebersamaan dan kehangatan. Dari berbagai kebiasaan di bulan puasa inilah, ada banyak potensi bisnis yang bisa kamu eksplorasi.

Ide jualan paling laris di bulan Ramadhan

Walaupun situasi saat ini tetap tidak sama seperti Ramadan sebelumnya sebab masih kita masih harus berupaya menekan kasus COVID-19, tetapi tetap ada kebiasaan-kebiasaan yang berpotensi besar mendatangkan keuntungan bagi bisnis.

Terlepas dari adanya pembatasan sosial, setiap keluarga masih akan menjalani buka puasa dengan menu-menu tertentu, ada ibadah sahur yang juga menjadi kebiasaan, serta persiapan busana khusus menjelang lebaran.

Kalau kamu tidak ingin ketinggalan dan turut meraup cuan, coba pertimbangankan beberapa ide jualan paling laris di bulan Ramadhan berikut ini!

Ide jualan minuman bulan puasa

Saat puasa, orang biasanya berbuka dengan menyantap takjil atau makanan untuk berbuka puasa. Biasanya, takjil hadir dalam bentuk santapan segar seperti es atau minuman lainnya.

Karena itu, ide jualan minuman bulan puasa terbilang sangat menjanjikan. Pasalnya, kebanyakan orang memilih untuk membeli takjil ketimbang membuat sendiri di rumah.

Jadi, kamu bisa mempertimbangkan berjualan aneka jus, es buah, dan sebagainya. Bahkan, mungkin kamu bisa juga menjual menu minuman tradisional seperti es cendol dan es cincau.

Menu-menu minuman tersebut merupakan menu takjil yang cukup lekat dengan masyarakat Indonesia. 

Kamu dapat memulai bisnis jualan minuman takjil ini dengan menyesuaikan bujet serta sasaran konsumen. Namun, sebelum memulai usaha ini, sebaiknya kamu melakukan survei terlebih dahulu, misalnya dengan bertanya pada orang sekitar tentang takjil favorit mereka.

Selanjutnya, cobalah buat beberapa jenis minuman dan berikan kepada orang sekitar secara gratis untuk dinilai rasanya. Jika kualitas produkmu sudah bagus, kamu siap berjualan pada Ramadan mendatang.

Baca juga: Inspirasi Bisnis Musiman yang Laku Keras di Bulan Puasa

Ide jualan makanan bulan puasa

Hidangan berbuka puasa juga memiliki peluang tersendiri. Jadi, kamu juga bisa mempertimbangkan ide jualan makanan bulan puasa.

Berbicara makanan, ada banyak sekali jenis santapan yang bisa kamu eksplorasi. Kamu bisa menawarkan makanan ringan sebagai camilan ketika berbuka puasa, makanan segar sebagai pilihan takjil, atau makanan berat yang lezat untuk disantap sebagai makan utama.

Salah satu hal yang perlu kamu perhatikan, sesuaikan menu makanan yang kamu jual dengan daerah tempat tinggal dan minat masyarakat setempat. 

Sebagai contoh, makanan-makanan seperti bacem dan aneka sunduk-sundukan (sate) bila kamu berjualan di Yogyakarta atau Solo. Akan tetapi, jika kamu berjualan di Bandung, camilan-camilan seperti aneka gorengan dan kudapan dari tepung kanji akan lebih diminati.

Kalau modal bisnismu terbatas, kamu bisa mencoba menjual makanan dan minuman dengan sistem pre order (PO) untuk mengurangi risiko kerugian.

Baca juga: Bisnis Menguntungkan dengan Modal Usaha Kecil? Ini Contohnya!

Ide jualan makanan bulan puasa sebetulnya tidak terbatas pada makanan untuk berbuka saja. Kamu juga bisa menawarkan makanan untuk sahur, lho. Lebih dari itu, bagi kamu yang terbiasa baking, berjualan kue kering jelang Idulfitri juga layak dicoba.

 

Ide jualan produk fesyen bulan puasa

Saat lebaran, masyarakat muslim akan bersilaturahmi ke rumah keluarga dan kerabat. Biasanya, setiap orang ingin tampil dalam busana terbaik demi menyambut hari raya Idul Fitri. 

Maka dari itu, ide jualan bulan puasa yang lainnya ialah berjualan produk fesyen, terutama busana muslim. Aneka pakaian, seperti gamis, jilbab, dan baju koko bisa kamu tawarkan.

Penawaranmu juga dapat dibuat makin menarik dengan menghadirkan produk sarimbit atau paket pakaian muslim keluarga, lengkap dengan busana untuk anak. Lalu, kamu juga bisa menjual perlengkapan ibadah seperti sarung dan mukena.

Kamu tidak harus merancang produk fesyen sendiri atau membuat konveksi, kok. Kamu bisa menjalankan salah satu bisnis jualan paling laris di bulan Ramadhan ini dengan menjadi reseller atau dropshipper.

Baca juga: Apa Itu Dropshipper dan Bagaimana Cara Menjadi Dropshipper?

Namun, bila modal usahamu memadai dan kamu memang passionate dengan bidang fesyen, membangun clothing line busana muslim patut kamu pertimbangkan.

Tips menjalankan usaha rumahan di bulan Ramadhan

Sebelum memulai usaha rumahan di bulan Ramadhan, kamu tentu perlu menentukan jenis usaha yang akan kamu jalankan terlebih dahulu. Kabar baiknya, sebagian besar ide jualan di atas bisa kamu jalankan di rumah.

Apakah kamu sudah mengetahui, jenis bisnis atau produk yang akan kamu jual? Jika sudah, saatnya kita beralih ke cara menjalankan usaha di bulan puasa, terutama untuk kamu yang masih merintis bisnis rumahan.

Pertimbangkan yang bisa dijalankan jangka panjang

Kamu mungkin sudah tertarik dengan salah satu usaha dalam pembahasan ide jualan minuman bulan puasa atau ide jualan makanan bulan puasa. Akan tetapi, sebelum benar-benar menjalankan usaha tersebut, kamu perlu mempertimbangkan kembali potensinya untuk jangka panjang.

Terlebih, bila kamu berniat untuk terus menjadikan bisnis sebagai mata pencaharian utama nantinya. Maka dari itu, kamu perlu memilih bisnis yang dapat dikembangkan tidak hanya pada saat Ramadan.

Sebagai contoh, kamu memilih bisnis kuliner. Jika kamu membuka stand makanan buka puasa di pinggir jalan, bisnis ini hanya tergolong bisnis musiman yang hanya bisa kamu jalankan selama bulan puasa. 

Karena itu, kamu perlu mencari cara agar bisnis kuliner ini dapat berkembang. Salah satu opsinya, alih-alih membuat stand makanan buka puasa, kamu bisa mencoba usaha katering rumahan. 

Saat Ramadan, katering ini menyediakan menu buka puasa dan sahur. Namun, setelah Ramadan selesai, kamu bisa mengembangkan katering untuk acara kantor, resepsi pernikahan, dan sebagainya.

Pisahkan keuangan bisnis dan keuangan pribadi

Kelemahan pemilik usaha rumahan ialah menganggap bisnis yang dijalankan kecil sehingga tidak menyikapi aspek keuangan secara serius.

Padahal, meskipun kamu menjalankan bisnis kecil-kecilan atau bisnis rumahan, kamu tetap perlu memisahkan uang pribadi dan modal usaha bila ingin bisnis terus bertahan serta maju. Hindari mencampur keuangan bisnis dengan pribadi dalam satu rekening bank.

Dengan begitu, kamu akan lebih mudah mengamati arus kas dan mengawasi pemasukan atau pengeluaran bisnis. Tidak hanya itu, dengan memisahkan keuangan bisnis, kamu juga bisa leluasa merencanakan pengembangan bisnis ke depannya.

Sebaiknya kamu tidak meremehkan hal ini, walaupun pemasukan bisnis masih kecil. Banyak bisnis yang akhirnya gulung tikar karena pemilik tidak memisahkan keuangan pribadi dengan bisnis secara jelas sehingga kas bisnis terpakai kepentingan pribadi.

Miliki perencanaan serta target yang jelas

Apa pun jenis usaha yang kamu jalankan, kamu perlu membuat rencana yang matang. Di samping itu, kamu perlu menentukan target yang ingin dicapai agar bisnis berjalan secara terarah.

Meskipun bisnis 'hanya' dijalankan dari rumah, kamu juga tetap perlu menentukan waktu operasional usaha dan membuat strategi pemasaran yang tepat. Bahkan, ketika bisnis ini hanya ditujukan untuk beroperasi selama Ramadan serta sebagai usaha sampingan, kamu tetap perlu merencanakannya dengan baik.

Terlebih, jika bisnis tersebut akan kamu kembangkan lebih lanjut setelah Ramadan berakhir. Rencana bisnis harus jelas supaya usaha tersebut mampu bertahan dalam waktu lama.

Strategi mengatur stok dagangan di bulan puasa

Terlepas dari usaha yang akan kamu jalankan, barang dagangan perlu dijaga kualitas dan ketersediaannya. Maka dari itu, kami akan memberikan tips untuk mengatur stok dagangan di bulan puasa.

Mengelompokkan jenis produk

Dalam penyimpanan, bagi stok barang ke dalam beberapa jenis, misalnya, perlengkapan ibadah, busana muslim wanita, busana muslim pria, dan lain-lain. Jika perlu, tulis catatan keterangan di setiap kelompok produk tersebut agar tidak tertukar.

Setelah membaginya berdasarkan jenis, tentukan tempat penyimpanan berdasarkan kebutuhannya. Bila yang kamu jual makanan atau minuman, contohnya mungkin ada produk yang harus disimpan di freezer atau kulkas.

Pisahkan stok baru dan stok lama

Barang dagangan yang bercampur antara stok baru dan stok lama akan menyulitkanmu, apalagi makanan. Barang stok lama tentunya akan makin dekat dengan tanggal kedaluwarsa.

Untuk menghindari kerugian berupa stock loss, kamu perlu memisahkan barang stok baru dan stok lama. Barang yang telah lama tersimpan sebaiknya diusahakan agar terjual lebih cepat.

Periksa barang sebelum disimpan

Sebelum melakukan penyimpanan, selalu cek terlebih dahulu kondisi barang dagangan. Tujuannya tentu untuk memastikan tidak ada barang yang cacat, rusak, atau kedaluwarsa.

Barang-barang cacat ini sebaiknya dipisahkan dengan yang lain dan berikan catatan tentang kerusakannya pada masing-masing barang. Hal ini bisa dijadikan bukti untuk bisa melakukan retur ke supplier jika memang memungkinkan untuk melakukan retur.

Membuat proyeksi persediaan barang

Saat berjualan tentunya kamu tidak ingin terjadi kondisi barang kosong saat ada pelanggan yang ingin membeli, terutama menjelang buka puasa atau lebaran yang ramai. Nah, untuk mengantisipasi hal ini kamu perlu melakukan proyeksi ketersediaan stok barang. 

Pastikan kamu memiliki data stok agar bisa membuat proyeksi dengan mudah. Proyeksi dibuat dengan membandingkan data pada periode ini dengan periode sebelumnya. Lihat juga laporan pengeluaran barang secara bulanan untuk melihat barang-barang yang laku terjual pada bulan-bulan tertentu.

Jika kamu kesulitan melakukannya secara manual, kini kamu sudah bisa melakukan pengaturan inventori melalui aplikasi POS

Di samping lebih praktis, penggunaan sistem POS juga mengurangi risiko terjadinya kesalahan seperti pada pencatatan stok secara manual. Dengan demikian, tidak ada lagi barang kosong saat konsumen sedang ramai-ramainya!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo