Kini, banyak bisnis yang menerapkan sistem pre order untuk pelanggannya. Pre order adalah keadaan barang yang ditawarkan seller belum tersedia, dan seller akan mempersiapkannya setelah ada pesanan dari pembeli.
Biasanya, sistem pre order membuat pembeli harus menunggu berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Hal ini sering digunakan oleh brand yang akan meluncurkan produk baru, sehingga menarik minat banyak orang untuk melakukan pemesanan.
Ternyata, pre order bisa menjadi strategi bisnis yang bagus jika diterapkan dengan maksimal, lho! Lalu, apa kelebihan dan kekurangan dari sistem ini? Mari kita lihat pembahasannya di bawah ini, yuk!
Apa Itu Pre Order?
Pre order adalah sistem pembelian produk yang mana customer memesan dan membayar barang terlebih dahulu, tapi mereka akan menerimanya setelah jangka waktu tertentu yang telah ditentukan oleh kamu. Dengan kata lain, saat mereka melakukan pembayaran, pesanan tersebut belum diproduksi secara fisik.
Cara pre order ini merupakan salah satu strategi marketing untuk produk baru dan ingin menciptakan kesan eksklusif. Contoh pre order ini biasanya digunakan barang-barang handmade yang proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama dan harus disesuaikan dengan selera pembeli.
Sistem Pre Order
Seperti yang telah disebut sebelumnya, ketika kamu melakukan pre order, pelanggan perlu bersabar menunggu pesanannya diproduksi dan dikirim. Oleh karena itu, kamu perlu memperhatikan kapan barang tersebut akan siap agar kamu mengetahui berapa lama waktu yang harus kamu tunggu sampai barang tersebut ready.
Selain itu, pembayaran dapat dilakukan secara lunas atau dengan mencicil. Jika kamu memilih untuk mencicil pembayaran, kamu biasanya akan meminta pelunasan setelah barang diproduksi dan siap untuk dikirim ke alamatmu.
Baca Juga: Pre Order adalah: Pengertian, Sistem, hingga Keuntungannya
Kelebihan dan Kekurangan Pre Order
Tentu saja, menjual produk menggunakan sistem pre order memiliki kelebihan dan kekurangan dibanding dengan barang yang siap jual. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari berjualan produk dengan sistem pre order.
Kelebihan Pre Order
1. Antusiasme Pelanggan Meningkat
Salah satu kelebihan berjualan produk pre order adalah mampu menciptakan antusiasme yang lebih besar dari pelanggan.
Dengan menggunakan sistem pre order, kamu dapat meluncurkan produk baru, mengadakan penawaran terbatas, atau memberikan diskon khusus. Hal ini akan menciptakan rasa urgensi dalam pikiran pelanggan sehingga mereka lebih tertarik untuk melakukan pembelian segera.
2. Penjualan dan Pendapatan Terjamin
Kelebihan lain dari berjualan produk dengan sistem pre order adalah kamu dapat memastikan penjualan dan pendapatan yang lebih terjamin.
Karena produk baru hanya dibuat dan dikirim setelah pelanggan membayar harga barang dan biaya pengiriman saat melakukan pemesanan awal, uang yang kamu terima akan menjadi pendapatan yang pasti. Dengan demikian, setiap produk yang diproduksi menggunakan sistem pre order akan menghasilkan keuntungan yang nyata.
3. Memprediksi Permintaan Produk
Dengan menggunakan sistem pre order, kamu juga dapat memprediksi permintaan suatu produk. Hal ini memungkinkan kamu untuk mengukur minat pelanggan secara lebih efektif.
Melalui pemesanan produk dengan sistem pre order, kamu dapat mengetahui seberapa besar minat pelanggan terhadap produk yang ditawarkan. Informasi ini dapat membantu kamu dalam merencanakan produksi selanjutnya. Strategi marketing pun bisa lebih ditingkatkan agar sesuai dengan keinginan dan harapan pelanggan.
4. Meminimalisir Risiko
Menerapkan sistem pre order dalam penjualan produk juga dapat membantu meminimalisir risiko bisnis, lho!
Pasalnya, kamu hanya memproduksi barang yang telah dipesan dan dibayar oleh pelanggan. Dengan demikian, kamu tidak perlu menghabiskan uang untuk membeli bahan baku dan membayar biaya produksi tanpa kepastian keuntungan yang sebanding.
Berbeda halnya jika kamu memproduksi secara massal dan menghasilkan stok barang yang tidak terjual, tentunya stok ini akan mengganggu siklus keuangan dan membatasi ruang penyimpanan.
5. Meningkatkan Brand Awareness
Penjualan produk melalui sistem pre order juga dapat membantu meningkatkan brand awareness.
Dengan menggunakan strategi pemasaran yang menciptakan rasa urgensi di benak pelanggan, kamu dapat meningkatkan kesadaran terhadap merekmu. Ketika strategi pemasaran kamu menjadi viral dan mencapai audiens yang lebih luas, baik secara offline maupun online, akan semakin banyak orang yang mengetahui tentang merek dan produkmu.
Produk yang berhasil menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat dapat memicu rasa penasaran dan menarik minat lebih banyak orang untuk membelinya.
Baca Juga: Repeat order: Meningkatkan Strategi Retensi Pelanggan
Kekurangan Pre Order
1. Kemampuan Produksi Terbatas
Dalam sistem pre order, kamu memiliki keterbatasan dalam kemampuan produksi karena hanya dapat memproduksi sesuai dengan jumlah pesanan yang diterima.
Biasanya, sistem ini digunakan oleh bisnis yang masih baru atau usaha kecil yang memiliki sumber daya produksi terbatas. Oleh karena itu, ketika mengandalkan pendapatan dari pembayaran produk di muka, kamu mungkin kesulitan dalam memenuhi permintaan, karena hanya dapat melayani pesanan pelanggan yang telah melakukan pembayaran di awal.
2. Bergantung pada Produsen
Dalam penjualan dengan sistem pre order, kamu cenderung bergantung pada produsen. Ketika kamu ingin menjual produk, kamu harus bekerja sama dengan produsen untuk memproduksi sejumlah barang yang dibutuhkan.
Pada sistem pre order, kamu memiliki keterbatasan dalam mengatasi kendala produksi yang terjadi pada produsen. Pasalnya kamu tidak dapat membatalkan produksi ke produsen tersebut dan mencari pabrik lain dan apabila kamu mencari produsen lain pun akan memakan waktu yang semakin lama dan biaya yang besar.
3. Ketidaksesuaian Jumlah Produksi
Meskipun penjualan produk dengan sistem pre order dapat membantu meminimalisir risiko kerugian akibat stok berlebih, kamu juga dapat mengalami ketidaksesuaian jumlah produksi dengan jumlah penjualan yang masuk.
Dalam beberapa kasus, jumlah produk yang terjual dengan sistem pre order mungkin tidak benar-benar sesuai dengan jumlah penjualan yang diharapkan. Oleh karena itu, kamu perlu berhati-hati dalam menggunakan sistem pre order dalam berjualan. Pastikan juga jumlah barang yang diproduksi seimbang dengan jumlah penjualan atau pendapatan yang kamu terima.
4. Pelanggan Menunggu Pesanan Lebih Lama
Ketika pelanggan membeli produk dengan sistem pre order, mereka harus bersedia menunggu lebih lama karena barang pre order hanya diproduksi setelah kuota produksi terpenuhi dan semua pelanggan melakukan pembayaran.
Pelanggan harus memiliki kesabaran untuk benar-benar menerima produk yang dipesan, karena proses pre order ini bisa memakan waktu berminggu-minggu hingga bulanan, tergantung pada kebijakan toko yang menjalankan sistem pre order.
Berbeda dengan produk ready stock dalam jumlah banyak, pelanggan tidak perlu menunggu lama karena proses pengemasan dan pengiriman hanya membutuhkan beberapa hari.
5. Potensi Kekecewaan Pelanggan yang Lebih Besar
Membeli produk dengan sistem pre order juga dapat meningkatkan potensi kekecewaan pelanggan. Hal ini disebabkan karena produk yang mereka tunggu mungkin tidak sesuai dengan harapan. Pelanggan hanya dapat melihat contoh atau ilustrasi produk dalam bentuk gambar dan video, sehingga mereka tidak dapat mengalami produk secara langsung. Oleh karena itu, yang menyebabkan kekecewaan dari pihak pelanggan yaitu kemungkinan ketidaksesuaian antara katalog produk dengan barang yang diterima.
Cara Jualan Pre Order
Jualan dengan menggunakan sistem pre order bisa dilakukan dengan beberapa langkah berikut, antara lain:
1. Menyiapkan Produk
Pastikan produk yang akan kamu jual dalam kondisi siap pre order. Pastikan desain, spesifikasi, dan informasi produk sudah jelas dan menarik bagi calon pembeli.
2. Tentukan Waktu dan Jangka Waktu
Tentukan waktu peluncuran produk yang menggunakan sistem pre order dan berapa lama jangka waktu pre order berlangsung. Komunikasikan dengan jelas kepada calon pembeli mengenai periode pre order dan batas waktu pembayaran.
3. Informasi dan Promosi
Sebarkan informasi mengenai pre order secara luas. Gunakan berbagai saluran komunikasi seperti media sosial, website, email, atau grup komunitas yang relevan. Berikan detail produk, keunggulan, harga, dan cara melakukan pre order.
4. Pilihan Pembayaran
Tentukan opsi pembayaran yang tersedia, baik itu pembayaran penuh atau cicilan. Berikan instruksi jelas mengenai proses pembayaran yang harus dilakukan oleh calon pembeli.
5. Proses Pemesanan
Berikan metode yang mudah bagi calon pembeli untuk melakukan pre order. Bisa melalui formulir online, chat, atau platform e-commerce yang kamu gunakan. Pastikan informasi yang dibutuhkan untuk pemesanan produk pre order ini tersedia dan mudah diakses.
6. Konfirmasi dan Tindak Lanjut
Setelah calon pembeli melakukan pre order, berikan konfirmasi dan tindak lanjut yang jelas. Berikan informasi mengenai status pre order, perkiraan waktu pengiriman, dan tanyakan kebutuhan tambahan kepada pembeli.
7. Produksi dan Pengiriman
Setelah periode pre order berakhir dan pembayaran terverifikasi, lakukan proses produksi barang sesuai dengan jumlah pesanan. Setelah barang siap, lakukan pengiriman sesuai dengan metode yang telah diinformasikan sebelumnya.
8. Layanan Pelanggan
Tetap menjaga komunikasi dengan pembeli selama proses pre order tentu akan menjawab pertanyaan mereka. Tka lupa untuk memberikan update terkait status pesanan mereka, ya. Berikan pelayanan pelanggan yang baik untuk membangun kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, kamu dapat menjalankan jualan dengan sistem pre order secara efektif dan memaksimalkan potensi keberhasilan bisnismu.
Baca Juga: Review 5 Toko Online Terbaik dan Terpopuler di Indonesia
Kesimpulan
Demikianlah pengertian, tujuan, hingga kelebihan dan kekurangan pre order. Setiap sistem berjualan pastinya punya kekurangan, tapi bukan berarti kamu tidak bisa menutupi kekurangan tersebut, bukan? Salah satu caranya dengan membuat strategi untuk mengatasi kekurangan dari sistem jualanmu tersebut.
Bagi kamu seorang marketer atau pelaku usaha, ternyata sangat penting untuk memahami social media marketing trend di tahun 2023 ini. Dengan memahami tren tersebut, persiapan dalam menggunakan strategi marketing bisnis pun menjadi lebih matang.
Kamu juga bisa menggunakan aplikasi majoo yang memiliki fitur omnichannel. Fitur ini dapat mengelola penjualan dari berbagai jenis toko online dari satu aplikasi saja. Kamu pun tidak perlu mengunggah promosi melalui masing-masing platform toko online milikmu karena fitur omnichannel majoo sudah terintegrasi ke semua toko online yang sudah kamu daftarkan.
Sungguh mudah, kan? Yuk, gunakan aplikasi majoo segera!